Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO “ GAYA KEPEMIMPINAN BEBAS”

KELOMPOK 8

1. Naila Duriyatul Chusna 152211126


2. Agan Sridewi 152211136
3. Cinta Nashita 152211132
4. Cici Prizkilla 152211135
5. Lussy Iskandriani 152211139
6. Natalia Ice 152211134
7. Dewi Setiawati 152211096

GAYA KEPEMIMPINAN BEBAS

Adalah Gaya kepemimpinan bebas (Laissez faire) adalah cara seorang pimpinan
dalam menghadapi bawahannya dengan memakai metode pemberian keleluasaan pada
bawahan. Pada gaya kepemimpinan bebas ini pemimpin memberikan kebebasan secara
mutlak kepada bawahannya sedangkan pemimpin sendiri hanya memainkan peranan kecil,
pemimpin memfungsikan dirinya sebagai penasihat yang dilakukan dengan memberi
kesempatan berkompromi atau bertanya bagi anggota kelompok yang memerlukan.

Bawahan memiliki kebebasan penuh untuk proses pengambilan keputusan dan


meneyelesaikan pekerjaan dengan cara yang menurut karyawan paling sesuai dengan
partisipasi minimal dari pemimpin. Pemimpin tidak pernah melakukan pengawasan
terhadap sikap, tingkah laku perbuatan dan kegiatan bawahan karena pemimpin telah
percaya dan menyerahkan sepenuhnya wewenang kepada bawahan sehingga pemimpin
tidak mengambil andil dalam proses kepemimpinannya.

Gaya kepemimpinan ini dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan


karyawan dalam pengambilan keputusan yang tepat serta kreativitas untuk memecahkan
suatu permasalahan. Dengan adanya kepemimpinan yang bebas ini para 21 karyawan
dapat menunjukkan persoalan yang dianggap penting di dalam organisasi dan tidak selalu
bergantung pada atasan. Gaya kepemimpinan ini juga memiliki sisi negatif yaitu, jika
karyawan terlalu bebas tanpa ada pengawasan yang kuat dari atasan, ada kemungkinan
penyimpangan dari peraturan dan prosedur yang ada dapat terjadi. Pengambilan keputusan
yang dapat memakan banyak waktu bila karyawan kurang berpengalaman dan dapat terjadi
salah tindak
Role Play

Disebuah kota kabupaten X terdapat sebuah klinik bersalin yang bernama klinik
“Z” dimana dalam klinik tersebut terdapat 5 devisi pelayanan diantaranya devisi pelayanan
Kehamilan, devisi pelayanan Persalinan, devisi pelayanan KB, devisi pelayanan
Bayi/Balita, dan devisi pelayanan Kesehatan Reproduksi. Dimana di klinik tersebut
dibuatlah organisasi agar klinik Z berjalan dengan baik sesuai dengan visi misi. Dimana
dalam organsasi tersebut Pemimpin dari klinik dan setiap kepala devisi menerapkan gaya
kepemimpinan “Bebas”. Dan berikut adalah sebuah role play dari kejadian dimana kepala
devisi menerapkan gaya kepemimpinan “Bebas”

Peran : 1. Ketua Devisi Persalinan ( Cinta Nashita )

2. Bidan 1 ( Cici Prizkila )

3. Bidan 2 ( Lusy Iskandriani )

4. Bidan 3 ( Dewi Setiawati )

5. Bidan 4 ( Natalia )

6. Pasien A ( Agan )

7. Keluarga pasien A ( Naila )

Kepala Devisi : Selamat pagi untuk kita semua

Bidan 1,2,3,4 : Pagi

Kepala Devisi : Jadi untuk pagi ini kita akan melakukan operan dinas dari dinas malam ke
dinas pagi ya berhubungan yang dinas pagi sudah ada dan dinas malam
kelelahan iya mohon “Bidan 1” untuk membaca do’a terlebih dahulu

Bidan 1 : sebelum kita melakukan operan mari kita berdo’a terlebih dahulu?

(Berdo’a terlebih dahulu)

Bidan 1 : Berdo’a selesai

Kepala Devisi : Terimkasih semuanya, mohon yang dinas malem melaporkan jumlah
pasien, kondisi dan intervensi yang telah dilakukan sampai saat ini?

Bidan 1,2,3,4 : terimakasih bu

Bidan 3 : Jadi pasien untuk hari ini berjumlah 2 pasien, ya untuk pasien yang
pertama itu bernama Ny.R umur 37 tahun G3P2A0 hamil 41minggu datang
jam 05.00 WIB setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya VT 3cm, dengan
hasil palapasi bayi dalam posisi melintang, dalam pemeriksaan lab di dapat
Protein Urine ++ dan terakhir di lakukan tpemeriksaan tekanan darah
dengan hasil 150/100mmHg. nah utuk diagnosa kebidanan nya adalah Ny.R
umur 37 tahun G3P2A0 hamil 41 minggu dengan letak lintang dan pre-
eklampsi. nah ini udah melakukan perawatan dari tadi jam 05.00 datang
kesini karena mengalami keluhan kenceng-kenceng dari jam 03.00, pasien
sudah diberikan perawatan awal seperti pemasangan infus, pemberian terapi
nifedipine dan belum diberikan mgso4 secara drip, kolaborasi bersama
dokter dengan pemberian obat dan memberikan informasi jelas terhadap
keluarga pasien untuk hasil pemeriksaan terhadap pasien, ya itu aja sih
mbak.

Kepala Devisi: ya mbak , gimana untuk pasien yang kedua?

Bidan 1 : Iya jadi untuk pasien yang ke 2 dengan Ny.G dengan diagnosa kebidanan
Ny. G umur 24 tahun P1A0 post partum 7 jam . Perawatan saat ini hanya
melakukan observasi saja mbak, dan tidak ada keluhan apa apa dari pasien.

Kepala Devisi : Iya terimkasih, untuk Ny.R masalahnya pasien dalam diagnosa posisi
lintang dan mengalami pre-eklampsia dan itu sudah dilakukan tindakan
perawatan awal sudah cukup, tinggal kita menunggu informasi rujukan rs
yang sudah acc pasien kita

Bidan 3 : Iya sudah

Kepala Devisi : oh iya mungkin dari yang lain apakah ada masukan atau intervensi yang
harus dilakukan untuk selanjutnya ?

Bidan 2 : Dari saya mungkin,tindakan dari saya pemberian nepedipin dan


penegcekean urinn yang hasilnya positif ++ dan mungkin bisa
memberitahukan keluarga terkait kondisi pasien dan kemungkinan resiko
yang akan terjadi serta anjuran untuk memberikan dukungan lebih kepada
pasien, mungkin itu menurut saya

Kepala Devisi : oh iya terimkasih, nah mungkin ini bisa dimasukan ke intervensi ya , dan
silahkan lakukan planning sesuai dengan wewenang kita sebagai bidan,
jangan lupa untuk menambahkan untuk planning ya rencana intervensi
nah kalau bisa mulai hari ini ya dijalanakan intervensinya untuk
masukan yang pertama, mungkin masih adakah tambahan atau
masukan intervensi untuk Ny.R

Bidan 4 : Mungkin kalau dari sya setelah tadi sudah dilakukan tindakan..... ,
selanjutnya bisa dilakukan tindakan... untuk mengruangi resiko yang akan
terjadi kepada Ny.R mengingat kondisinya yang sedang sangat berisiko.

Kepala Devisi : baik mbak bagus untuk masukkannya silahkan untuk yang shif pagi
silahkan di lakukan tindakan tersebut dan dilakukan penanganan yang
maksimal untuk mengurangi segala resiko yang terjadi. Baik apakah
ada tambahan lagi dari yang lain?

Bidan 2 : mungkin sudah cukup bu.

Kepala Devisi : baik untuk selanjutnya, Pasien Ny.G dengan diagnosa Ny. G umur 24
tahun P1A0 post partum 7 . silahkan berpendapat tindakan atau
planning apa yang selanjutnya dilakukan

Bidan 2 : Mungkin dari saya bu, mungkin pasien kan sudah beristirhat,
selanjutnya bisa dilakukan belajar unuk mobilisasi ibu.

Kepala Devisi : oh iya benar, kita harus mulai mengajarkan ibu untuk mobilisasi dini
setelah persalinan. Yang lain mungkin ada tambahan?

Bidan 1 : mungkin dari saya tindakan yang selanjutnya harus di lakukan


pemantauan pendarahan dan kesadaran serta anjurkan keluarga pasien
untuk mendukung ibu agar lekas pulih

Kepala Devisi : baik mbak bagus untuk masukkannya silahkan untuk yang shif pagi
silahkan di lakukan tindakan tersebut dan dilakukan penanganan yang
maksimal untuk mengurangi segala resiko yang terjadi. Baik apakah
ada tambahan lagi dari yang lain?

Bidan 3 : mungkin sudah cukup bu.

Kepala Devisi : baik jika ada tidak ada tambahan yang lainnya, silahkan untuk yang shif
malam terimakasih silahakn pulang dan beristirhat dan untuk yang
shif pagi silahkan lakukan tindkaan yang tadi sudah kita bahas, jangan
lupa lakukan pelayanan yang semaksimal mungkin untuk mencapai
tujuan klinik kita , pelanggan puas dan senang dan mengurangi segala
resiko yang terjadi pasien sehat dan selamat. Terimakasih untuk
operan hari ini silahkan menjalankan tugas masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai