Anda di halaman 1dari 4

Kelas Perpajakan Diploma III

Kamis, 16 April 2020

LATIHAN SOAL

INVESTASI JANGKA PANJANG DAN


AKTIVA TAK BERWUJUD

Oleh:

Ni Kadek Tia Hermayanti (1807341037) (33)

Diploma III Perpajakan


Fakultas Ekonomi Dan Bisnin
Universitas Udayana
2020
Jawaban:
1. Investasi dalam saham adalah sebuah perusahaan dapat memperoleh
dana dari para investor dengan cara menerbitkan atau mengeluarkan
saham. Berbeda dengan obligasi, saham adalah sebuah pernyataan dan
bukan surat hutang dan tidak perlu ditebus penerbitnya. Investasi
jangka panjang dalam saham perusahaan lain sering disebut juga
penyertaan. Disamping untuk memperoleh tambahan pendapatan,
investasi dalam saham biasanya dimaksudkan untuk melakukan
kontrol terhadap perusahaan dimana investasi dilakukan.

2. Penyajian Investasi Saham Dalam Laporan Keuangan


No Persentase pemilikan Hubungan dengan investee Metode pencatatan
. (perusahaan anak)
1 Kurang dari 20% Tidak dapat melakukan Cost method (harga
control perolehan)
2 20%-50% Dapat melakukan sebagian Equity method (metode
control pemilikan)
3 Lebih dari 50% Dapat melakukan kontrol Equity method dan dibuat
secara penuh laporan keuangan
konsolidasi (gabungan)
antara perusahaan induk
dan perusahaan anak

3. Perbrsaan Metode Cost Dan Metode Equity


 Metode Biaya (Cost Method)
Berdasarkan metode biaya investasi dalam saham biasa di catat pada
biayanya, dan deviden dari laba berikutnya dilaporkan sebagai
pendapatan deviden. Ada suatu pengecualian deviden yang diterima
melebihi bagian laba investor setelah saham diperoleh, dianggap
sebagai pengembalian modal (lekuidasi deviden)dan dicatat seebagai
pengurang terhadap akun investasi.
Metode biaya (cost method) yaitu metode pencatatan dan pelaporan
investasi jangka panjang dimana investasi dicatat pada harga
perolehannya (harga pokoknya), tanpa adanya penyesuaian untuk
bagian dicatat laba atau rugi yang diperoleh perusahaan anak.
Pendapatan dari investasi ini dan diakui pada saat deviden telah
dikeluarkan.
 Metode Equitas (Method Equity)
adalah metode pencatatan dan pelapoan investasi jangka panjang
dimana investasi mula-mula dicatat pada harga pokoknya, kemudian
secara berkala saldo ini disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan
kekayaan persahaan anak yang menjadi bagiannya. Dalam metode
bagiankekayaan laba (rugi) yang dihasilkan (diderita) oleh perusahaan
anak dicatat sebagai penambahan (pengurangan) terhadap saldo akun
investasi. Deviden yang diterima dicatat sebagai pengurang akun ini.
Akuntansi metode equitas pada dasarnya adalah akuntansi aktual
untuk akuntansi equitas yang memungkinkan perusahaan investor
menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan
investasi.

4. Pengaturan Pajak Tentang Investasi Dalam Bentuk Saham


Pajak yang dikenakan merupakan pajak penghasilan yang bersifat
final/PPh final. Sedangkan, berdasarkan PPh pasal 4 ayat 2, tarif yang
dikenakan atas penghasilan yang diperoleh wajib pajak dari transaksi
penjualan saham di bursa efek, adalah sebesar 0,1% dari jumlah bruto
nilai transaksi penjualan.

5. Pengaturan Pajak Mengenai Dividen


Pajak yang dikenakan merupakan jenis pajak pengasilan. Sementara,
untuk tarifnya, pemotongan PPh atas dividen mengacu pada pasal 17
ayat 2 C yakni sebesar 10% dari penghasilan bruto.

6. Saham Bonus Menurut Perpajakan


Saham bonus yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada
pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah
selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada
saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana,
misalnya setiap saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual dengan
harga Rp.800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada
perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.

7. Saham bonus selain merupakan objek Pajak Penghasilan. Pelunasan


PPh dilakukan melalui pemotongan PPh Final 10% apabila yang
menerimanya adalah Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Selain
itu, pelunasan PPh atas saham bonus dilakukan melalui pemotongan
PPh Pasal 23 sebesar 15%, kecuali dividen yang diterima dari luar
negeri yang tentunya pemotongannya sesuai dengan ketentuan
domestik atau P3B yang berlaku.

8. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual,


dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk
dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder. Misalnya
seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per lembar
Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per lembarnya,
yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar
Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal
dengan orientasi jangka pendek untuk mengejar keuntungan
melalui capital gain.

9. Pph yang dipunggut atas penjulan saham di bursa efek Sesuai dengan
Pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1994 jo. Pasal
2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 81/KMK/04 tanggal 6
Februari 1995, tarif pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi
penjualan saham di bursa efek adalah : 0,1% (satu perseribu) dari
jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham. 
Tambahan sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto nilai transaksi
penjualan saham pendiri, kecuali penjualan saham pendiri oleh
perusahaan modal ventura atas penyertaan modal pada perusahaan
pasangan usahanya. 
Dengan demikian atas penghasilan dari transaksi penjualan saham
pendiri di bursa efek dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 5,1%. Sifat
dari pengenaan PPh diatas adalah final. Pengenaan PPh yang bersifat
final tersebut tidak berarti bahwa penghasilan dari penjualan saham di
Bursa Efek tersebut tidak perlu dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan PPh, tetapi penghasilan tersebut tidak perlu digabungkan
dengan penghasilan lainnya dalam penghitungan Penghasilan Kena
Pajak untuk tahun pajak yang bersangkutan. 
10.

Anda mungkin juga menyukai