Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI (PAUD, SD, SEKOLAH


MENENGAH DAN SMK)

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Suyidno, M.Pd
Dr. Ririanti Rachmayanie Jamain, S.Psi, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Kelompok 7
Aulida Mardiari (1810121220003)
Misnawati (1810121220006)
Nida Supiati (1810121120006)
Siti Maisarah (1810121220024)
Thalhah Alfayyedi (1810121210018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah swt karena kita
telah diberi curahan nikmat dan kasih sayang yang berlimpah ruah. Tidak lupa
shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.
Alhamdulillah akhirnya kami berhasil menyelesaikan Makalah Profesi
Kependidikan tentang Pengisian dan Pengosongan Kapasitor. Kami menyadari
dalam pembuatan maupun isi Makalah Profesi Kependidikan ini, masih belum
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan yang sifatnya
membangun. Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan
berguna di masa yang akan datang.

Banjarmasin, Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Administrasi Kurikulum.........................................................................................3
Perencanaan dan pengembangan kurikulum........................................................4
Pelaksanaan kurikulum..........................................................................................4
B. Administrasi Kesiswaan..........................................................................................5
C. Administrasi Sarana dan Prasarana......................................................................6
D. Administrasi Personal.............................................................................................8
E. Administrasi Keuangan Sekolah............................................................................9
F. Administrasi Humas/Kemitraan (Patnership).....................................................10
Antar hubungan dan komunikasi.........................................................................10
Hubungan dengan Masyarakat.............................................................................11
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat........................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
Kesimpulan.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika berbicara mengenai profesi kependidikan, maka hal tersebut tentunya
tidak lepas dari hal-hal yang ada di sekolah seperti guru, kepala sekolah, anak
didik serta proses belajar mengajar yang terjadi di dalamnya. Di lain hal, dalam
dunia pendidikan, administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses
belajar mengajar. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang
menguasai administrasi dalam sekolah termasuk peran serta guru.
Pada kenyataannya, apabila administrasi tersebut dihandle oleh orang-orang
yang kurang terampil, maka administrasi tersebut tentu akan berantakan. Orang
yang memegang administrasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya
(orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal
keuangan saja tetapi juga dalam keteraturan dalam pembukuan. tidak hanya
dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara sistematis.
Keberhasilan pendidikan di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan administrasi
sekolah yang teratur, terarah dan terencana. Di mana dalam pelaksanaannya harus
mengikuti arah jaman yang semakin bersaing dan semakin modern. Untuk itu,
perlu adanya pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan terprogram di setiap
sekolah.
Dalam mengelola administrasi di dunia pendidikan, dibutuhkan kematangan
dalam mengatur pola administrasi, dan sesuai dengan pola yang lebih baik serta
sesuai dengan aturan yang berlaku. Administrasi pendidikan menurut Sondang P.
Siagian adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah
diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia
atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Administrasi
mengandung beberapa pokok pengertian yaitu administrasi sebagai proses kerja
sama, aktivitas kerja sama dilakukan dua orang atau lebih. Merupakan wadah
kerja sama yang berupa lembaga atau organisasi. Dan mempunyai tujuan tertentu
yang ingin dicapai.
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam
meningkatkan SDM yang akan menopang gerak pembangunan. Pendidikan
sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu
bangsa. Maka dari itu dibutuhkan untuk mengatur agar dapat terstruktur dengan
baik. Dalam pandangan nilai, pendidikan mempunyai peran central sebagai
pendorong individu dan warga masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua
lini kehidupan. Di samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting bagi
proses transformasi personal maupun sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi kurikulum?
2. Apa yang dimaksud dengan administrasi kesiswaan?
3. Apa yang dimaksud dengan administrasi sarana dan prasarana?
4. Apa yang dimaksud dengan administrasi personal?
5. Apa yang dimaksud dengan administrasi keuangan?
6. Apa yang dimaksud dengan administrasi humas/kemitraan (Patnership)?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan administrasi
kurikulum.
2. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan administrasi
kesiswaan.
3. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan administrasi
sarana dan prasarana.
4. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan administrasi
personal.
5. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan administrasi
keuangan.
6. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan administrasi
humas/kemitraan (Patnership).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan suatu bagian yang ada di sekolah yang
bertugas untuk memanajemen suatu kurikulum dalam lembaga pendidikan atau
sekolah. Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola, atau
menurut istilah manajemen merupakan suatu tindakan pengelolaan sumber daya
yang dimiliki oleh lembaga pendidikan atau sekolah, diantaranya manusia (SDA),
uang, metode, material, mesin, dan pemasaran yang dilakukan secara sistematis
dalam suatu proses. (Rahayu, 2019)
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dikemukakan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar. Selain itu kurikulum dapat diartikan secara luas dan sempit.
Secara sempit kurikulum diartikan sebagian mata pelajaran yang harus diikuti atau
diambil siswa untuk menamatkan pendidikannya. Sedangkan secara luas
kurikulum diartikan sebagai usaha-usaha dalam memberikan pengalaman belajar
kepada siswa selama mengikuti jenjang pendidikan. (Efendi, 2019)
Rancangan dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu
kurikulum. Sehingga pendidikan tidak terlepas dari salah satu aspek ini, yang
mana ini sangat berpengaruh dalam mencapai keberhasilan sebuah pendidikan itu
sendiri. Sehingga melihat dari sini kita dapat mengetahui bahwa sebuah
kurikulum merupakan sebagai penunjuk arah dalam pelaksanaan proses
pendidikan, yang mana konsepnya dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
Perubahan kurikulum sudah menjadi hal yang krusial dalam pendidikan, setiap
perubahan pada kurikulum pastinya mengacu kepada kebutuhan peserta didik.
Pentingnya peran kurikulum dalam dunia pendidikan, maka diperlukan juga
pengelolaan yang baik. Oleh karena itu, diperlukan yang namanya suatu
administrasi atau suatu badan yang menangani khusus persoalan ini, yaitu
administrasi kurikulum. Banyak orang yang meremehkan peran dari administras
ini, padahal dalam tugasnya diperlukan orang yang benar-benar ahli dalam bidang
ini, karena ini menyangkut soal perkembangan pendidikan. (Efendi, 2019)
Perencanaan dan pengembangan kurikulum
Waterson dalam Sudjana (2000) menuliskan bahwa perencanaan pada
hakikatnya merupakan usaha sadar, terorganisir, dan terus menerus agar
ditentukan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan
kurikulum yang terdapat pada sistem pendidikan Indonesia yang dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat meliputi:
 Penyusunan program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
1. Landasan program dan pengembangan kurikulum
2. Garis-garis besar program pengajaran
3. Pedoman pelaksanaan kurikulum
 Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum, seperti pedoman
penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal
pelajaran dan program pengajaran, serta pedoman penyusunan persiapan
pengajaran.

Pelaksanaan kurikulum
Peran guru sangatlah besar disini, karena keberhasilan dari suatu kurikulum
yang ingin dicapai tergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang
guru itu sendiri. Kegatan-kegiatan yag dilakukan guru dalam pelaksanaan
kurikulum sekolah, yaitu:
 Penyusunan program pengajaran semesteran/caturwulan, yaitu bertujuan
untuk:
1. Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam PBM.
2. Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat
dilakukan secara bertahap dan tepat.
Langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu:
1. Mempelajar garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran yang
akan dipelajari.
2. Mengelompokkan bahan pelajaran sesuai garis-garis besar program
pengajaran menjadi satuan bahasan.
3. Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selama satu
semester.
4. Menghitung banyaknya minggu efektif selama satu semester dengan
melihat kalender akademik.
5. Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan
sesuai dengan hari efektif sekolah.
6. Mengatur pelaksanaan PBM sesuai dengan banyaknya minggu efektif
sekolah yang tersedia dikalender pendidikan.
 Penyusunan persiapan pengajaran (satuan pelajaran)
Berikut prosedur yang harus dilalui:
1. Mengisi identitas mata pelajaran.
2. Menjabarkan tujuan pokok bahasan menjadi tujuan intruksional khusus
yang lebuh rinci.
3. Menjabarkan materi pengajaran
4. Mengalokasikan waktu pengajran
5. Menetapkan langkah-langkah penyampaian secara rinci

B. Administrasi Kesiswaan
Manajemen atau administrasi kesiswaan merupakan suatu pengaturan terhadap
peserta didik dari berbagai aspek, dari datang sampai keluarnya peserta didik dari
suatu instansi pendidikan atau sekolah. Administrasi peserta didik (kesiswaan)
sangatlah dibutuhkan di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan, hal ini
dikarenakan peserta didik merupakan faktor dalam proses perkembangan
keterampilan dan ilmu. Banyak faktor yang menjadi kunci keberhasilan dalam
penyelenggaraan pendidikan, diantaranya perkembangan potensi fisik,
kecerdasan, intelektual, sosial emosional dan kejiwaan peserta didik. Administrasi
peserta didik memiliki peran yang luas, selain dari mencatat setiap data peserta
didik, yaitu membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di
sekolah. (Hasjun, 2017)
Administrasi kesiswaan bertujuan untuk mengatur segala kegiatan dalam
bidang kesiswaan agar terjadi kegiatan pembelajaran yang lancar, tertib dan
teratur. Adapun dari beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan dari administrasi
kesiswaan yaitu untuk menciptakan kondisi lingkungan dari lembaga pendidikan
atau sekolah yang baik dan tertib agar terwujud pengajara yang efektif dan efisien.
Dari sekian banyak tugas, terdapat tiga tugas utama dari administrasi kesiswaan,
yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan yang berkaitan dengan kemajuan belajar
serta bimbingan dan pembinaan disiplin kepada peserta didik. (Hasjun, 2017)

C. Administrasi Sarana dan Prasarana


Administrasi sarana dan prasarana adalah suatu badan yang ada di sekolah
yang mana bertugas untuk memanajemen yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana. Sebelumnya sudah dijelaskan apa itu manajemen. Kemudian sarana
merupakan segala fasilitas yang diperlukan alam kegiatan belajar mengajar dalam
mencapai tujuan pendidikan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Sedangkan Prasarana merupakan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses pembelajaran atau pendidikan, diantaranya seperti: halaman,
kebun dan lain sebagainya. Maka sarana prasarana dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat menunjang proses pendidikan baik secara langsng maupun
tidak langsung agar tercapainya tujuan pendidikan yang baik, yaitu efektif dan
efisien. (Rahayu, 2019)
Manajemen sarana prasarana pendidikan merupakan kegiatan yang mengatur
atau mempersiapkan segala sesuatu seperti peralatan/material bagi
terselenggaranya proses pendidikan di suatu sekolah. Berikut kegiatan
administrasi sarana prasarana, yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan sarana prasarana didefinisikan keseluruhan proses
perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitaasi,
distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
kebutuhan sekolah.
2. Pengadaan
Adapun dilakukan sebagai bentuk realisasi atas perencanaan yang telah
dilakukan sebelumnya, yang bertujuan ntuk menunjang proses pendidikan
yang efektif dan efisien.
3. Penyimpanan
Bertujuan untuk menampung segala pengadaan barang atau bahan-
bahan yang terdapat di sekolah baik dari pembelian, pemberian instansi
lain, maupun bantuan.
4. Pemeliharaan
Kegiatan penjagaan atau pencegahan yang dilakukan secra terus
menerus agar tidak terjadi kerusakan barang, agar dapat digunkan dengan
baik dalam proses pendidikan.
5. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan
Kegitan ini merupakan kegiatan akhir dari siklus pengelolaan sarana
prasarana, yang bertujuan untuk membebaskan bendaharawan barang atau
pengelola dari pertanggung jawaban administrasi dan fisik atas barang
milik negara sesuai perundang-undangan yang berlaku. (Rahayu, 2019)
Setiap mata pelajaran memiliki karakternya masing-masing. Oleh karena itu,
sarana prasarana yang dibutuhkan juga bervariasi sesuai dengan karater dari mata
pelajaran tersebut. Dalam menyelenggarakan pengajaran seorang guru
memerlukan sarana yang dapat mendukun kinerjanya sehingga pembelajaran tidak
terkesan monoton atau membosankan. Mengingat pentingnya saran prasaran
dalam kegiatan pendidikan disekolah, maka peserta didik, guru dan sekolah akan
terkait secara langsung. Sekolah menjadi pihak yang berkewajiban sebaga pihak
yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain
dari menyediakan, sekolah juga bertanggung jawab untuk menjaga dan
memelihara sarana prasarana yang dimiliki, dimana yang dimaksud sekolah disini,
yaitu seluruh pihak yang terkait di dalamnya. (Rahayu, 2019)
D. Administrasi Personal
Administrasi personal atau administrasi kepegawaian adalah segenap
proses penataan yang bersangkut –paut dengan masalah memperoleh dan
menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efisien demi
tercapainya tujuan sekolah yaitu sebagai institusional lembaga.
Personal dalam arti luas adalah semua manusia yang berada dalam
kegiatan di sekolah, yaitu guru dan pegawai lainnya seperti tata usaha,atau
penjaga sekolah. Untuk menuju tingkat produktivias penyelenggaraan
pendidikan,haru di administrasikan dengan bergegang pada prinsip-prinsip
berikut: (Purwanto,2012)
1. Menerangkan kembali prosedur dan teknik yang di landasi oleh
pengetahuan terorganisir.
2. Mencapai keharmonisan tindakan kelompok bukan ,bukan sebaliknya.
3. Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang
semrawut.
4. Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.
5. Mengembangkan para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan segala
kemampuan yang ada pada diri dan kemakmuran persatuan mereka sendiri.
Kelima prinsip tersebut merupakan seperangkat pedoman yang dapat
dipegang dalam setiap langkah penyelenggaraan administrasi guru agar
usaha-usaha pendidikan itu mampu mencapai tingkat produktivitasnya
semaksimal mungkin.
Berdasarkan pembagian tugas pekerjaan di sekolah terdapat pembagian
dua kelompok, yaitu: (Edeng,2015)
a. Tenaga edukatif,yaitu pegawai yang bertanggung jawab terhadap proses
pembelajaran baik di dalam kelas(menangani mata pelajaran tertentu)
ataupun sebagai petugas BP(Bimbingan dan penyuluhan).
b. Tenaga nonedukatif, yaitu pegawai yang menunjang kelancaran proses
pembelajaran,sperti petugas tata usaha atau penjaga sekolah/pesuruh.
Kegiatan dalam administrasi personal yang perlu dikerjakan atau di lakukan
sebagai berikut:
a. Buku/catatan penerimaan pegawai.
b. Catatan data pribadi.
c. Buku absensi kehadiran.
d. Catatan tentang kemajuan prestasi kerja.
e. Daftar insentif honorarium/gajih.
f. Catatan mutasi.

E. Administrasi Keuangan Sekolah


keuangan sekolah merupakan bagian yang sangat penting karena setiap
kegiatan membutuhkan uang. Kegiatan administrasi keuangan dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, dan pengadilan. Kegiatan administrasi keuangan yaitu
memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana,
pelaporan, pemeriksaan, dan pertanggung jawaban. Dalam administrasi
keuangan juga terdapat rangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan
program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang di perlukan untuk
pelaksanaan program, pengesahan, dan penggunaan anggaran sekolah.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa administrasi keuangan dapat diartikan
sebagai tindakan pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban, dan pelaporan.
(Lipham,1985). Sumber keuangan sekolah ada dua macam, dari pemerintah
dan non pemerintah. Keuangan dari pemerintah yaitu dari uang rutin dan uang
pembangunan, sedangkan keuangan dari non pemerintah yaitu dari SPP dan
sumbangan dari orang tua dan masyarakat, baik yang melalui komite
sekolah,maupun yang langsung pada kepala sekolah.
Menurut Sutarsih,2002 beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun rencana keuangan sekolah sebagai berikut:
1. Perencanaan harus realistis
Perencanaan harus mampu menilai bahwa alternative yang di pilih sesuai
dengan kemampuan sarana/ fasilitas, daya/tenaga, dana, maupun waktu.
2. Perlu koordinasi dalam perencanaan
Perencanaan harus mampu memperhatikan cakupan sarana atau volume
kegiatan sekolah yang kompleks.
3. Perencanaan harus berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi.
4. Perencanaan harus fleksibel (luwes)
Perencanaan mampu menyesuaikan dengan segala kemungkinan yang tidak di
perhatikan sebelumnya tanpa harus membuat revisi.
5. Perencanaan yang di dasarkan penelitian
Perencanaan yang berkualitas perlu didukung suatu data yang lengkap dan
akurat melalui suatu penelitian.
6. Perencanaan akan menghindari under dan over planning
Perencanaan yang baik akan menentukan mutu kegiatan-kegiatan yang di
selenggarakan.
Menurut Edge 2015, Ada beberapa kegiatan dalam administrasi keuangan yang
perlu dilakukan, diantaranya:
a. Buku catatan penerimaan dan pengeluara keuangan.
b. Buku catatan anggaran penggunaan keuangan.
c. Buku catatan rekapitulasi kegiatan.
d. Buku catatan laporan keuangan.

F. Administrasi Humas/Kemitraan (Patnership)


Antar hubungan dan komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di
tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak
ada manusia yang tidak akan terlibat komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi
organisasi tidak dapat dipungkiri, adanya komunikasi yang baik suatu organisasi
dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya. Misalnya
Kepaa sekolah tidak menginformasikan kepada guru-guru mengenai kapan
sekolah dimulai sesudah libur maka besar kemungkinan guru tidak akan dalam
mengajar. Contoh di atas menandakan betapa pentingnya komunikasi hal tersebut
sesuai dengan pendapat Ahmad A dalam Musriadi, 2016 bahwa kelupaan
informasi dapat memberikan efek yang lebih besar terhadap kelangsungan
kegiatan.Komunikasi yang efektif penting bagi semua organisasi Oleh karena itu
para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu
memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler dalam
Musriadi,2016:217).
Guru dalam proses pelaksanaan tugasnya perlu memperhatikan hubungan dan
komunikasi baik antar guru dengan Kepala Sekolah, guru dengan guru, guru
dengan siswa, dan guru dengan personalia lainnya di sekolah. Hubungan dan
komunikasi yang baik membawa konsekuensi terjadinya interaksi seluruh
komponen yang ada dalam sistem sekolah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
guru akan berhasil jika ada hubungan dan komunikasi yang baik dengan siswa
sebagai komponen yang diajar. Kinerja guru akan meningkat seiring adanya
kondisi hubungan dan komunikasi yang sehat diantara komponen sekolah sebab
dengan pola hubungan dan komunikasi yang lancar dan baik mendorong pribadi
seseorang untuk melakukan tugas dengan baik. Terbinanya hubungan komunikasi
di dalam lingkungan sekolah memungkinkan guru dapat mengembangkan
kreativitasnya sebab ada jalan untuk terjadinya interaksi dan ada respon balik dari
komponen lain di sekolah atas kreativitas dan inovasi tersebut, hal ini menjadi
motor penggerak bagi guru untuk terus meningkatkan Inovasi dan kreativitas nya
yang bukan saja inovasi dalam tugas utamanya tapi bisa saja muncul inovasi
dalam tugas yang lain yang diamanatkan sekolah ini berarti bahwa pembinaan
hubungan dan komunikasi yang baik diantara komponen dalam sekolah menjadi
suatu keharusan dalam menunjang peningkatan kinerja.

Hubungan dengan Masyarakat


Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan
dari sekolah sebab keduanya memiliki kepentingan sekolah merupakan lembaga
formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih, dan membimbing generasi
muda bagi peranannya di masa depan, sementara masyarakat merupakan
pengguna jasa pendidikan itu.
Tujuan hubungan masyarakat berdasarkan dimensi kepentingan sekolah
antara lain : (1) Memelihara kelangsungan hidup sekolah, (2) Meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah, (3) Memperlancar kegiatan belajar mengajar, (4)
Memperoleh bantuan dan dukungan dari masyarakat dalam rangka pengembangan
dan pelaksanaan program-program sekolah. Tujuan hubungan berdasarkan
kebutuhan masyarakat antara lain : (1) Memajukan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, (2) Memperoleh kemajuan sekolah dalam memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, (3) Menjamin relevansi program
sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat, dan (4) Memperoleh
kembali anggota anggota masyarakat yang terampil dan makin meningkat
kemampuannya. (Mulyasa dalam Musriadi, 2016 : 220).
(Musriadi, 2016 : 217-220)

Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


Menurut buku administrasi Tim Dosen MKDK IKIP Bandung, 1992: 217-
218 dalam Suryana,2019 menyatakan, "hubungan sekolah dengan masyarakat
ialah sebagai hubungan timbal balik. Hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha
menanamkan pengertian tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta
mendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan
sekolah". Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diartikan sebagai
"rangkaian kegiatan sekolah untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan
masyarakat atau pihak tertentu/terkait, agar mendapatkan dukungan terhadap
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan secara sadar dan sukarela
(Nawari, 1983 : 73 dalam Suryana, 2019 :25).
Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 4 ayat 6, bahwa pendidikan diselenggarakan dengan
memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. ntuk melakukan
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat, maka diperlukan langkah-langkah
yang jelas dan teratur tentang administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
kegiatan pokok tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan informasi dalam menyampaikan gagasan tentang program
kegiatan pendidikan atau visi dan misi yang dilakukan pihak sekolah kepada
masyarakat atau instansi lain yang terkaitnya.
2. Memberikan layanan yang baik dengan produk sodor dan kebijakan yang saling
menguntungkan.
3. Menyelenggarakan kegiatan rapat atau pertemuan secara kontinu.
4. Mengadakan kegiatan kunjungan masyarakat atau instansi yang terkait.
5. Membuat agenda-agenda kegiatan.
(Suryana, 2019 : 24-26)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Administrasi kurikulum merupakan pusat untukmemanajemen suatu
kurikulum dalam lembaga pendidikan atau sekolah. Manajemen atau
administrasi kesiswaan merupakan suatu pengaturan terhadap peserta didik dari
berbagai aspek. Administrasi sarana dan prasarana adalah suatu badan yang
ada di sekolah yang mana bertugas untuk memanajemen yang berkaitan dengan
sarana dan prasarana. Administrasi personal atau administrasi kepegawaian
adalah segenap proses penataan yang bersangkut –paut dengan masalah
memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan
efisien. Administrasi keuangan adalah suatu lembaga perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pengadilan
untuk memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan
dana, pelaporan, pemeriksaan, dan pertanggung jawaban. Administrasi humas
adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk
berusaha menanamkan pengertian tentang kebutuhan dan karya pendidikan
serta mendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha
memajukan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Edeng, Suryana. 2015. Administrasi Pendidikan Dalam Pembelajaran.
Yogyakarta: Deepublish.
Efendi, Annisa. 2019 . Administrasi Kurikulum. Padang: Universitas Negeri
Padang.
Kurniawan, Yoga M. 2019. Administrasi Personal Sekolah. Padang : Universitas
Negeri Padang.
Marmoah, Sri. 2016. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek.
Yogyakarta : Deepublish.
Musriadi. 2016. Profesi Kependidikan Secara Teoritis dan Aplikasi Panduan
Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta : Deepublish.
Rahayu, S. 2019. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Bogor: STKIP
Muhammadiyah Bogor.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.


Bandung: UPI.

Anda mungkin juga menyukai