TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan tulang
Trauma servikal adalah suatu keadaan cedera patah tulang belakang sevikal dan
medulla spinalis yang disebabkan oleh dislokasi, sublukasi atau fraktur vertebrata
servikalis dan ditandai dengan kompresi pada medulla spinalis daerah servikal.
Dislokasi servikal adalah lepasnya salah satu struktur dari tulang servikal. Subluksasi
servikal merupakan kondisi sebagian dari tulang servikal lepas. Fraktur adalah
Cedera tulang belakang adalah cedera mengenai servikalis, vertebralis dan lumbalis
akibat trauma, jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga
(sjamsuhidayat,2007).
Fraktur tulang leher merupakan suatu keadaan darurat medis yang membutuhkan
perawatan segera. Spine trauma mungkin terkait cedera saraf tulang belakang dan
Fraktur ini sering terjadi pada anak karena kondisi masih sangat rawan untuk tumbuh
dan berkembang.
Fraktur tulang leher sangat berbahaya karena bisa mengganggu sistem saraf yang
Bahkan fraktur pada tulang leher bisa menyebabkan seorang anak mengalami lumpuh.
B. Etiologi
1. Faktor presipitasi
a. Kekerasan Langsung
kekerasan atau kekuatan kekuatan yang tiba-tiba dan yang dapat berupa
kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan
Kekerasan tidak langsung menyebabkan tulang patah ditempat yang jauh dari
tempat terjadinya kecelakaan atau kekerasan dan biasanya yang patah adalah
2. Faktor Predisposisi
a. Faktor ekstrinsik adalah gaya dari luar yang bereaksi pada tulang serta
tergantung dari besarnya waktu atau lamanya arah gaya tersebut dapat
b. Faktor instrinsik adalah beberapa sifat penting dari tulang yang menentukan
daya tahan timbulnya fraktur yaitu kapasitas absorbsi dari sendi, daya
elastisitas, daya terhadap kelelahan dan aktivitas atau kepadatan , usia lanjut
(Ivones, 2011).
C. Manifestasi Klinis
Menurut Hudak (2006), manifestasi klinis trauma servikal adalah sebagai berikut :
1. Lesi C1-C4
Pada lesi C1-C4 otot trapezius, sternomastoid dan otot plastima masih berfungsi.
Otot diafragma dan otot interkostal mengalami partalisis dan tidak ada gerakan
2. Lesi C5
3. Lesi C6
Pada lesi segmen C6 distress pernapasan dapat terjadi karena paralisis intestnal
dan edema asenden dari medulla spinalis. Bahu biasanya naik dengan lengan
abduksi dan lengan bawah fleksi. Ini karena aktivitas tak terhambat dari deltoid ,
4. Lesi C7
Lessi medulla pada tingkat C7 memungkinkan otot diafragma dan aksesori untuk
posisi yang sma seperti lesi c6. Fleksi jari tangan biasanya berlebihan ketika kerja
refleks kembali.
D. Komplikasi
Menurut EMMA (2011), komplikasi pada trauma servikal adalah sebagai berikut :
1. Syok Neurogenik
Syok neurogenik merupakan hasil dari kerusakan jalur simpatik yang desending
2. Syok spinal
Syok spinal adalah keadaan flasid dan hilangnya refleks, terlihat setelah terjadinya
cedera medulla spinalis. Pada syok spinal mungkin akan tampak seperti lesi
3. Hipoventilasi
Hal ini disebabkan karena paralisis otot interkostal yang merupakan cedera yang
mengenai medulla spinalis bagian didaerah servikal bawah atau torakal atas.
4. Hiperfleksia autonomic
E. Penatalaksanaan Medis
Menurut Brunner & Sudhdarth (2001) pentalaksanaan pada pasien trauma servikal
yaitu :
bradikardi.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X Spinal
Menentukan lokasi dan jenis cedera tulang untuk kesejajaran, reduksi setelah
2. CT Scan
3. MRI
4. Mielografi
Untuk memperlihatkan kolumna spinalis jika faktor patologisnya tidak jelas atau
6. GDA