Puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan kita begitu banyak
nikmat terutama nikmat Islam dan iman. Alhamdulillah kita masih diberi
kesempatan oleh Allah untuk bertemu ditempat ini.
Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi
segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah
swt untuk hamba- Nya dari segala macam bencana dan tipu daya.
Perlindungan Allah swt itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh
secara sempurna kecuali bagi orang- orang yang mematuhi petunjuk- Nya.
Ikhwan wa akhwat fillah yang dicintai Allah SWT, beliau bersabda
dalam Al Qur’an:
Menurut ilmu kesehatan jiwa yang sedang berkembang saat ini, ada
beberapa kejadian yang bisa menjadi sebab timbulnya konflik batin yang
perlu diperhatikan sejak dini pada individu atau seorang anak, yaitu:
1. Kegagalan
Kegagalan seorang anak yang bright meraih cita-cita, atau
tuntutan yang terlalu besar pada seorang anak yang kemampuannya
terbatas, tuntutan yang terlalu besar dari orang tua terhadap prestasi
anak.
2. Kebimbangan
Adanya fenomena yang kontras yang dihadapi anak,
misalnya antara nasehat orang tua dan kenyataan orang tua sebagai
suri tauladan yang keduanya tidak saling mendukung.
3. Norma
Pantangan dan adat istiadat yang terlampau ketat. Penanaman
norma, adat-istiadat yang tidak bijaksana
4. Ove-protection yang kurang bijaksana
Kasih sayang yang melimpah, selalu dibantu, diawasi,
menyebabkan anak menjadi individu yang kurang mandiri, serba
ketakutan, ragu-ragu, kurang percaya diri, rapuh dan kurang berani
berfikir.
Sementara perlindungan yang berlebihan menyebabkan anak
menjadi individu yang penakut, munafik, kepatuhan yang
mengandung pemberontakan, ekstrim, yang pada gilirannya menjadi
individu yang penuh dendam, ingin berkuasa, dominan, ingin
menjajah setiap orang, egois, mau menang sendiri dan
mementingkan diri sendiri.
5. Ditolak orang tua
Kehadiran anak bagi mereka adalah beban. Pada akhirnya
anak mereka menjadi individu yang merasa kehadirannya tidak
dikehendaki, merana, kecewa, penuh dendam, penuh penyesalan,
tidak betah dirumah, dan sebagainya.
6. Broken Homes
Keluarga yang berantakan menyebabkan anak menjadi
bimbang, tidak punya figur teladan, susah, dan memunculkan
konflik batin.
7. Cacat Jasmaniah
Kekurangan fisik pada anak perlu disikapi dengan bijaksana.
Jika tidak maka anak menjadi individu yang mudah tersinggung,
mudah sedih, terhina, merasa berdosa, dan sebagainya.
8. Lingkungan sekolah yang buruk
Disipilin yang sangat ketat, aturan-aturan yang sangat
mengikat dengan tuntutan kegiatan yang padat,menyebabkan anak
menjadi individu yang serba ketakutan, pasif, tidak memiliki
pemikiran yang kreatif, dan sebagainya.
9. Pengaruh buruk orang tua
Orang tua adalah suri tauladan dan menjadi pusat figur anak.
Kegagalan orang tua menjadi teladan menyebabkan anak menjadi
bingung, dan pada akhirnya mencari figur lain yang menurut
seleranya disukainya yang bisa jadi adalah figur yang tidak baik.
3. Shalat
Peranan shalat bagi kesehatan jiwa banyak dikupas oleh para
ilmuwan. Ada empat aspek terapeutik yang terdapat dalam shalat :
aspek olahraga, aspek meditasi, aspek auto-sugesti dan aspek
kebersamaan. Dengannya, ketenangan hidup semakin terasa,
semangat hidup semakin besar, stres berkurang, fikiran semakin
jernih, jiwa semakin bugar dan seterusnya. Bahkan ibadah-ibadah
semacam ini dapat dikategorikan sebagai obat penenang jiwa yang
sangat mujarab.
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan
Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang
Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan
serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang
mendapat tempat kesudahan (yang baik)” Q.S. Ar-Ra’d : 22
4. Tawasul
Keyakinan terhadap tawasul (bahwa para hamba-hamba
terdekat dengan Tuhan atau kekasih-Nya, dapat membantu kita-
penerj) menghasilkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang terjadi
dialam semesta ini adalah kehendak Allah swt dan para wali-Nya
merupakan perantara-Nya dalam mencurahkan rahmat dan karunia.
Oleh karena itu, saat sedang berada dalam kesusahan, disarankan
untuk bertawasul kepada mereka (para kekasih Allah). Dalam pada
itu, mereka adalah agensi bagi tercurahnya rahmat dari sisi Allah
swt.
Bertawasul dapat menguatkan ketawakalan (penyerahan diri
kepada Allah Swat) individu. Dengan menjalin hubungan dengan
wali-wali Allah Swt yang punya kedudukan tinggi di sisi-Nya, serta
memiliki pengaruh dalam mekanisme alam semesta, jiwa individu
akan merasa tentram dan tidak kesepian.
5. Ziarah ketempat suci
Ziarah merupakan upaya untuk mengikat janji, bertumpu
pada tauhid, dan menyatukan jiwa dengan kebenaran wahyu. Ziarah
adalah baiat dan sumpah setia kepada para imam dan wali Allah Swt
yang paling dekat dengan-Nya.
Allah berfirman dalam Al qur’an:
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari
syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau
ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara
keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan
dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha
Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui”. Q.S. Al baqarah : 158
Penutup
Sehat fisik bukan berarti juga sehat jiwa. Terkadang kita
menyepelekan kesehatan jiwa, padahal jika kesehatan jiwa kita terganggu
maka kesehatan fisik pun akan terganggu. Oleh sebab itu, marilah kita lebih
memperbanyak amal dan juga ibadah, sehingga kita lebih dekat kepada
Allah, dan juga kita dapat ketenangan jiwa yang sesungguhnya.
Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan, yang benar datangnya atas bimbingan Allah SWT Yang Maha
Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi
sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah,