Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Emitor Vol. 15 No.

02 ISSN 1411-8890

STUDI KELAYAKAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


MIKROHIDRO DI DESA SETREN KECAMATAN SLOGOIMO
KABUPATEN WONOGIRI
Ari Maghfur Dimyati
PT. DINAMIKA ELEKTRIK MANDIRI
Rukan Graha Mas, Blok B No. 26
Jl. Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530
ari_maghfur@de-mandiri.com

ABSTRAKSI

Energi listrik memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Keterbatasan penyediaan energi listrik merupakan salah satu hambatan
dalam pembangunan dan pengembangan masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Secara umum di daerah
daerah pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar. Pembangkit listrik mikrohidro adalah salah satu
pembangkit energi listrik terbarukan, efisien, praktis, dan ramah lingkungan.
Saat ini energi kelistrikan di desa Setren belum bisa dinikmati oleh semua masyarakat desa setren, hal ini masih
dijumpai 7 rumah yang belum berlangganan energi listrik ke PLN, biaya merupakan faktor utama yang
dikeluhkan oleh masyarakat tersebut. Jika dilihat kondisi melimpahnya air yang ada di desa setren sepanjang
tahun maka perlu kajian terkait potensi air untuk dibangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh).
Maka dari itu penelitian ini bertujuan melakukan studi kelayakan PLTMh.
Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu survey lokasi untuk mengumpulkan data primer dari
warga sekitar. Tahap berikutnya adalah mengukur debit air dengan cara mengukur kecepatan air, dan
pengukuran head, dan tahap akhir adalah mendesain dan menganalisa potensi kapasitas PLTMh yang dapat
dibangun.
Hasil survey yang diperoleh selama melakukan studi kelayakan PLTMh di desa Setren, Kecamatan Slogohimo,
Kabupaten Wonogiri memperoleh hasil yang sesuai, pada lokasi tersebut memiliki potensi yang layak untuk di
bangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh). Potensi yang ada mampu menghasilkan daya
berkapasitas 1 x 20 Kw. PLTMh yang dirancang menggunakan Crossflow dan Generator Induksi berkapasitas
25 Kw.

Kata kunci : PLTMh,Mikrohidro, debit,generator, head..

1. PENDAHULUAN pengukuran dan perhitungan debit, tinggi


Penggunaan PLTMh sebagai energi terjun air, perhitungan daya keluaran,
alternatif yang cost friendly, user friendly, pemilihan turbin, pemilihan generator.
environmenfriendly, dan material friendly Penelitian ini untuk mengkaji berapa
diharapkan dapat lebih besar lagi kapasitas PLTMh yang dapat dibagnung di
pemanfaatannya menjadi solusi atas Desa Setren, Kecamatan Slogohimo,
kurangnya aksesibilitas masyarakat pedesaan Kabupaten Wonogiri.
terhadap PLTMh dapat dikembangkan untuk Studi kelayakan PLTMh di sungai
sumber energi listrik terbarukan dari sumber Sorosido Dukuh Pekuluran Desa Sidoharjo
air di samping teknis untuk penerangan Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan.
rumah tangga atau industri rumah Hasil penelitian tersebut menyebutkan
tangga/pengolahan produksi. bahwa dari data hidrografi dan topografi
Atas dasar inilah maka perlu dilakukan sungai ini dapat dirancang mampu
studi kelayakan PLTMh di Kabupaten menghasilkan listrik sekitar 30 KVA dengan
Wonogiri tepatnya Desa Setren, Kecamatan tinggi terjun 10 m dan mampu menerangi
Slogohimo, yang pelayanan penyediaan seluruh dukuh Pekuluran dengan 62 kepala
kelistrikan oleh pihak PLN masih kurang. keluarga bahkan untuk pengembangan
Penelitian ini berisi pembahasan suatu perekonomian penduduk (Sudarga, 2003).
perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Studi Kelayakan Pembangkit Listrik
Mikrohidro (PLTMh), mulai dari Tenaga Mikrohidro (PLTMh) Menggunakan

1
Ari Maghfur Dimyati, Studi Kelayakan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Desa Setren
Kecamatan Slogoimo Kabupaten Wonogiri

Turbin Francis di Bendungan Banjir Kanal PLTMh pada prinsipnya memanfaatkan


Barat Semarang. Penelitian ini digunakan beda ketinggian dan jumlah debit air per
untuk memberikan satu kontribusi sebagai detik yang ada pada aliran air saluran irigasi,
salah satu pemanfaatan turbin air untuk sungai atau air terjun. Aliran air ini akan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro serta memutar poros turbin sehingga
untuk merencanakan suatu pembangkit menghasilkan energi mekanik. Energi ini
listrik tenaga air mikro yang dapat selanjutnya menggerakkan generator dan
dimanfaatkan dan diaplikasikan. Hasil menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja
penelitian pada data dilapangan (Head = 8 PLTMh terlihat pada gambar 1.
meter dan Debit air 0.98 m3/detik) maka Pembangunan PLTMh perlu diawali dengan
didapat daya yang dihasilkan turbin Francis pembangunan bendungan untuk mengatur
sebesar 39.63 kW. Dari hasil yang didapat aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai
maka pada bendungan banjir kanal barat ini tenaga penggerak PLTMh. Bendungan ini
bisa dipasang Pembangkit Listrik Tenaga dapat berupa bendungan beton atau
Mikrohidro (Mochamad). bendungan beronjong. Bendungan perlu
Implementasi Pembangunan Pembangkit dilengkapi dengan pintu air dan saringan
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMh) di sampah untuk mencegah masuknya kotoran
Pesantren Latansa Kampung Parakan Santri atau endapan lumpur. Bendungan sebaiknya
Kabupaten Lebak- Banten. Kegiatan dibangun pada dasar sungai yang stabil dan
pengabdian masyarakat pembangunan aman terhadap banjir.
PLTMh ini adalah bagian dariupaya Di dekat bendungan dibangun bangunan
penyediaan sumber listrik bagi masyarakat, pengambilan (intake). Kemudian dilanjutkan
sekaligus dapat menjadi ajang riset terapan, dengan pembuatan saluran penghantar yang
yang skala pembangunan dan berfungsi mengalirkan air dari intake.
pengembangannya dapat disesuaikan dengan Saluran ini dilengkapi dengan saluran
kebutuhan (Endy). pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini
(PLTMh) adalah pembangkit listrik berskala dapat berupa saluran terbuka atau tertutup.
kecil (kurang dari 200 kW), yang Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam
memanfaatkan tenaga (aliran) air sebagai pengendap. Kolam ini berfungsi untuk
sumber penghasil energi. PLTMh termasuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran
sumber energi terbarukan dan layak disebut sehingga air yang masuk ke turbin relatif
clean energy karena ramah lingkungan. Dari bersih. Saluran ini dibuat dengan
segi teknologi, PLTMh dipilih karena memperdalam dan memperlebar saluran
konstruksinya sederhana, mudah penghantar dan menambahnya dengan
dioperasikan, serta mudah dalam perawatan saluran penguras. Kolam penenang (forebay)
dan penyediaan suku cadang. Secara juga dibangun untuk menenangkanaliran air
ekonomi, biaya operasi dan perawatannya yang akan masuk ke turbin dan
relatif murah, sedangkan biaya investasinya mengarahkannya masuk ke pipa pesat
cukup bersaing dengan pembangkit listrik (penstok). Saluran ini dibuat dengan
lainnya. Secara sosial, PLTMh mudah konstruksi beton dan berjarak sedekat
diterima masyarakat luas (bandingkan mungkin ke rumah turbin untuk menghemat
misalnya dengan Pembangkit Listrik Tenaga pipa pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan
Nuklir). PLTMh biasanya dibuat dalam skala air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa ini,
desa di daerah-daerah terpencil yang belum energi potensial air di kolam penenang
mendapatkan listrik dari PLN. Tenaga air diubah menjadi energi kinetik yang akan
yang digunakan dapat berupa aliran air pada memutar roda turbin. Biasanya terbuat dari
sistem irigasi, sungai yang dibendung atau pipa baja yang dirol, lalu dilas. Untuk
air terjun. sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa
ini harus didukung oleh pondasi yang

2
Jurnal Emitor Vol. 15 No. 02 ISSN 1411-8890

mampu menahan beban statis dan harus benar-benar lurus dan putaran poros
dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini generator harus sama dengan kecepatan putar
diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu
dirancang sesuai dengan kondisi tanah. dapat diatasi dengan bantuan kopling
Turbin, generator dan sistem kontrol masing- fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk
masing diletakkan dalam sebuah rumah yang mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem
terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus transmisi tidak langsung memungkinkan
dipisahkan dari pondasi rumahnya. adanya variasi dalam penggunaan generator
Tujuannya adalah untuk menghindari secara lebih luas karena kecepatan putar
masalah akibat getaran. Rumah turbin harus poros generator tidak perlu sama dengan
dirancang sedemikian agar memudahkan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk
perawatan dan pemeriksaan. yang biasa digunakan untuk PLTMh skala
Setelah keluar dari pipa pesat, air akan besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt
memasuki turbin pada bagian inlet. Di digunakan untuk skala di bawah 20 kW.
dalamnya terdapat guided vane untuk Komponen pendukung yang diperlukan pada
mengatur pembukaan dan penutupan turbin sistem ini adalah pulley, bantalan dan
serta mengatur jumlah air yang masuk ke kopling. Listrik yang dihasilkan oleh
runner/blade (komponen utama turbin). generator dapat langsung ditransmisikan
Runner terbuat dari baja dengan kekuatan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju
tarik tinggi yang dilas pada dua buah rumah konsumen.
piringan sejajar. Aliran air akan memutar Secara Umum lokasi rencana PLTMh ini
runner dan menghasilkan energi kinetik yang dipilih sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
akan memutar poros turbin. Energi yang a. Mempunyai ketersediaan debit yang
timbul akibat putaran poros kemudian cukup.
ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem b. Terdapat besarnya tinggi jatuh.
ini harus balance. Turbin perlu dilengkapi c. Kondisi topografi yang memungkinkan
casing yang berfungsi mengarahkan air ke untuk penempatan fasilitas bangunan.
runner. Pada bagian bawah casing terdapat d. Berada tidak jauh dari daerah pelayanan
pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat e. Tidak mempengaruhi sistim pengairan
pada sebelah kiri dan kanan poros dan yang sudah ada
berfungsi untuk menyangga poros agar dapat Untuk penempatan lokasi bangunan
berputar dengan lancar. Daya poros dari pada PLTMh ini direncakana sebagai
turbin ini harus ditransmisikan ke generator berikut:
agar dapat diubah menjadi energi listrik. a) Intake disesuaikan dengan hasil survey.
Generator yang dapat digunakan pada b) Dari intake air dialirkan melalui
mikrohidro adalah generator sinkron dan pengahantar berupa saluranterbuka
generator induksi. Sistem transmisi daya ini direncakan sesuai saluran air yang
dapat berupa sistem transmisi langsung (daya sudah ada.
poros langsung dihubungkan dengan poros c) Letak pipa pesat direncanakan sekitar
generator dengan bantuan kopling), atau 50 meter disebelah hilir intake untuk
sistem transmisi daya tidak langsung, yaitu menenangkan aliran dibuatkan kolam
menggunakan sabuk atau belt untuk penenang.
memindahkan daya antara dua poros sejajar. d) Power house ditempatkan didepan
Keuntungan sistem transmisi langsung bagian bawah penstock dengan tinggi
adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan jatuh lebih kurang 6 meter.
efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros

3
Ari Maghfur Dimyati, Studi Kelayakan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Desa Setren
Kecamatan Slogoimo Kabupaten Wonogiri

Gambar 1. Skema Mikrohidro

Turbin merupakan komponen dalam listrik, secara praktis biasanya menggunakan


sebuah PLTMh, yang berfungsi untuk generator AC 3 Phase.
mengubah energi air (potensial, tekanan dan Selama ini pembangkit listrik tenaga air
kinetik) menjadi energi mekanik dalam skala kecil yang dibangun oleh masyarakat
bentuk putaran poros. Putaran gagang dari belum menerapkan kontrol yang dapat
roda ini dapat digunakan untuk memutar menyebabkan ketidakstabilan tegangan
berbagai macam alat mekanik (penggilingan maupun frekuensi ketika beban berubah. Hal
biji, pemeras minyak) atau untuk ini dapat diatasi dengan menggunakan
mengoperasikan generator listrik. Electronik Load Controller (ELC). Kontrol
Bagian – Bagian dari Turbin : elektronik ini berfungsi untuk menjaga
a Turbin Unit ( Turbin, Adapter pipe, kestabilan voltage dan frekuensi listrik yang
dismantling joint) dihasilkan dari sebuah PLTMh sehingga
b Base Frame memenuhi persyaratan standard keamanan
c Transmisi Daya Mekanik kelistrikan. Kontrol berfungsi menjaga agar
(Gearbox/Pulley Set/Coupling/Bearing turbin dan generator terbebani secara
Support ) konstran meskipun beban pada pemakai daya
d Aksesoris (Pressure gauge, Saklar listrik berubah – ubah sehingga akan
Pengaman benda berputar, tools) mempertahankan putaran generator dan
e Spare Parts turbin. Alat ini akan bekerja
Generator merupakan suatu alat atau menyeimbangkan antara beban terpasang
piranti yang dapat mentransformasikan dengan tiruan yang dibuat, beroperasi
(mengubah) energi mekanik menjadi energi berdasarkan daya yang disalurkan pada
pemakai daya listrik.
4
Jurnal Emitor Vol. 15 No. 02 ISSN 1411-8890

Bagian – bagian dari Sistem Kontrol : Langkah awal sebelum menentukan


a Panel Kontrol ELC debit air, maka perlu mencari kecepatan
b Balasst / Dummy Load aliran air dihitung dengan persamaan 1.
c Switch Gear/Cubicle
d Syschronizing Kecepatan ( V ) = .......................(1)
e Governor Flow Control dengan : V = Kecepatan aliran
Dam pengalih berfungsi untuk (m/s)
mengalihkan air melalui sebuah pembuka s = Jarak ( m )
dibagian sisi sungai (“intake” pembuka) ke t = Waktu (s)
dalam sebuah bak pengendap (Settling Minsalnya, data di suatu lokasi diketahui
Basin). Sebuah bendungan biasanya sebagai berikut s = 20 m, t = 10 detik.
dilengkapi dengan pintu air untuk membuang Maka, hasil kecepatannya ( V ) adalah:
kotoran dan endapan. Perlengkapan lainnya
adalah penjebak/saringan sampah. PLTMh, V =
umumnya adalah pembangkit tipe run of
river, sehingga bangunan intake dibangun =
berdekatan dengan bendungan dengan
memilih dasar sungai yang stabil dan aman = 10 m/s
terhadap banjir. Kapasitas debit air mempengaruhi
Bak pengendap digunakan untuk terhadap kapasitas daya listrik yang mampu
memindahkan partikel – partikel pasir dari dihasilkan oleh PLTMh, untuk menghitung
air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat debit air sungai ditunjukan pada persamaan 2
penting untuk melindungi komponen dan 3.
berikutnya dari dampak pasir. )…….(2)
Saluran pembawa mengikuti kontur dari
sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang .(3)
disalurkan. Saluran pembawa dapat dibuat dengan : Q= Besar debit (m3/det)
dengan bentuk terowongan, saluran terbuka V= Kecepatan aliran (m/det)
atau saluran tertutup. Konstruksi saluran A= Luas penampang basah
pembawa dapat berupa pasangan batu kali sungai ( m2)
atau hanya berupa tanah yang digali. Pada L= Lebar Sungai (m)
saluran pembawa perlu dilengkapi dengan D= Tinggi muka air (m)
saluran pelimpah, ini untuk menjaga jika Potensi daya mikrohidro dapat dihitung
terjadi banjir maka kelebihan air akan dengan persamaan 4
terbuang melalui saluran tersebut. daya (P) = 9.8 x Q x Hn x Eff … .(4)
Fungsi dari bak penenang adalah untuk dengan: P = Daya (W)
mengatur perbedaan keluaran air antara Q = debit aliran (m3/s)
sebuah penstock dan headrace, dan untuk Hn = Head net (m)
memisahkan akhir kotoran dalam air seperti 9.8 = konstanta gravitasi
pasir, kayu – kayuan. Eff = efisiensi keseluruhan.
Pipa pesat berfungsi untuk mengubah Misalnya, diketahui data di suatu lokasi
energy potensial air dibak penenang menjadi adalah sebagai berikut: Q = 300 m3/s, Hn =
energi kinetik air di dalam pipa pesat, dan 12 m dan Eff = 0,5.
kemudian mengarahkan energi kinetik Maka,besarnya potensi daya (P) adalah:
tersebut untuk memutar roda pengerak turbin P = 9.8 x Q x Hn x h
air. Penstock atau pipa pesat merupakan pipa = 9.8 x 300 x 12 x 0.5
yang mengantarkan air bertekanan menuju = 17.640 W
turbin. = 17,64 kW

5
Ari Maghfur Dimyati, Studi Kelayakan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Desa Setren
Kecamatan Slogoimo Kabupaten Wonogiri

2. METODE PENELITIAN
Tahapan-tahapan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Survey Lokasi
Survey lokasi dilakukan untuk
memperoleh data-data dan informasi
primer terkait dengan berbagai aspek
lokasi Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro.
b. Pengumpulan Data Sekunder
Sebagian data dan informasi adalah
diperoleh dari sumber-sumber sekunder, Gambar 2 lokasi wisata Girimanik
seperti pilihan teknologi, informasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
pasar, dan lain-lain. Oleh karena itu akan (PLTMh) direncanakan menempati lokasi di
dilakukan juga kegiatan pengumpulan Desa Setren, Kecamatan Slogohimo,
data sekunder. Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
2.1 Aspek Lokasi Kabupaten Wonogiri sebagai salah satu
Lokasi Pembangkit listrik merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah terletak
salah satu faktor yang menentukan kelayakan antara 70 32' - 80 15' Lintang Selatan dan
pembangunan Pembangkit listrik akibat 1100 41' - 1110 18' Bujur Timur.Wonogiri
interaksi antara pembangkit dan beriklim Tropis, mempunyai 2, musim
lingkungannya. Pada umumnya pada saat penghujan dan musim kemarau dengan
pembangunan dan pengoperasian pembangit temperatur rata-rata 240C-320 C. Kabupaten
akan membutuhkan dukungan sumber daya ini berada 32 km di sebelah selatan Kota
dari lingkungannya terutama prasarana, Solo, berbatasan dengan Provinsi Jawa
utilitas dan tenaga kerja. Sebaliknya Timur di sebelah timur dan Samudera
keberadaan pembangkit juga akan Indonesia di sebelah barat. Keadaan alamnya
memberikan dampak sosial, ekonomi, dan sebagian besar terdiri dari pegunungan yang
lingkungan hidup terhadap masyarakat berbatu gamping, terutama di bagian Selatan,
sekitar. Dalam studi kelayakan ini dilakukan termasuk jajaran Pegunungan Seribu yang
kajian aspek lokasi terkait dengan daya merupakan mata air dari Bengawan Solo.
dukung lingkungan terhadap keberadaan Kecamatan Slogohimo sendiri
pabrik, serta dampak yang mungkin merupakan salah satu kecamatan andalan
ditimbulkan oleh pengoperasian pembangkit. penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kajian aspek lokasi meliputi: letak geografis, Wonogiri. Apalagi jika ditilik dari letak
kondisi topografi, akses dan ketersediaan geografis, maka wilayah Slogohimo menjadi
utilitas. daerah persimpangan yang cukup ramai. Jika
2.2 Letak Geografis ke timur, akan menuju wilayah Kecamatan
Letak geografis lokasi wisata Girimanik Purwantoro yang menjadi daerah perbatasan
ditunjukkan pada gambar 2. dengan wilayah Jawa Timur, sementara jika
ke selatan akan menembus wilayah Jawa
Timur pula. Potensi alam pegunungan
menjadi salah satu sumber penghasil devisa
domestik, yakni air terjun Girimanik yang
berada di Desa Setren. Daerah ini bisa
dikatakan menyerupai daerah Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar, hanya daerah
Setren belum begitu dikenal oleh masyarakat
luas. Namun jika ditilik dari kondisi alam,
keindahan dan kesejukannya sama dengan

6
Jurnal Emitor Vol. 15 No. 02 ISSN 1411-8890

wilayah Tawangmangu yang dingin. Oleh menjumlahkan pengukuran sebelumnya


karena itu, sejak tahun 2000, Pemerintah untuk mendapatkan total head.
Kabupaten Wonogiri mencoba Setelah pengukuran head selesai,
mengembangkan wisata alam pegunungan selanjutnya melakukan pengukuran
air terjun Girimanik. Di pegunungan kecepatan air, dilakukan dengan
Girimanik juga terdapat wisata spiritual, menggunakan serangkaian alat yaitu,
sehingga di wilayah Wonogiri wisata meteran, stopwatch, benda apung (Contoh:
spiritual bisa dijumpai di Kecamatan botol air mineral diisi setengah penuh dan
Tirtomoyo, Paranggupito dan Slogohimo. Di kondisi tertutup). Langkahnya sebagai
wisata alam Girimanik terdapat tiga air berikut:
terjun, yakni air terjun Manikmoyo, air 1. Pilih bagian sungai yang relatif lurus dan
terjun Condromoyo, dan air terjun penampangnya seragam, dan tentukan
Tejomoyo. Daya tarik fisik berupa jarak start dan finisnya.
pemandangan alam pegunungan yang asri 2. Letakkan botol mineral berisi air tersebut
dan alami, menjadikan air terjun tersebut pada titik start dan lepaskan botol
bisa jadi andalan pengembangan pariwisata. bersamaan dengan melakukan start pada
Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah stopwatch.
membangun jalan sepanjang 12 km untuk 3. Tunggu botol mengapung sampai titik
mencapai ke lokasi wisata air terjun finish yang telah di tentukan sebelumnya,
girimanik. Berikut gambar lokasi wisata Air dan catat waktu yang diperlukan botol
Terjun Girimanik, Desa Setren, Kecamatan untuk berjalan mengapung dari start
Slogohimo. sampai finis, maka di dapat kecepatan
2.3 Alat dan Bahan yang diperoleh.
1. Selang plastik transparan ukuran ¼ “ Setelah memperoleh kecepatan aliran
ukuran 10- 20 meter sungai, maka perlu mencari luas penampang
2. Mistar ukur dan meteran basah pada sungai tersebut, peralatan yang di
3. Botol air mineral perlukan yaitu mistar ukur dan meteran,
4. Stopwatch pengukuran di lakukan dengan cara
5. Peralatan tulis mengukur lebar penampang basah dikalikan
6. Asisten untuk membantu pengukuran dengan kedalaman air.
2.4 Pelaksanaan Penelitian Dan Langkah Langkah terakhir yaitu menghitung debit
Percobaan air, perhitungan debit air diperoleh dari
Pengukuran head dilakukan dengan cara pengukuran head, kecepatan, dan luas
survey lokasi langsung dengan menggunakan penampang basah. Maka setelah debit air
peralatan sederhana, yaitu dengan sudah di temukan, langkah selanjutnya
menggunakan selang plastik transparan adalah menghitung daya yang mampu di
berukuran 10–20 meter yang di isi air, mistar hasilkan oleh potensi yang ada.
ukur, dan seorang asisten untuk membantu 2.5 Flowchart Penelitian
dalam pengukuran, langkah mengukur head
sebagai berikut :
1. Pengukuran dimulai di atas elevasi
perkiraan permukaan air pada posisi
forebay yang telah di tentukan.
2. Pengukuran kedua dan selanjutnya
dengan melanjutkan pada titik yang
lebih rendah dari pengukuran
sebelumnya.
3. Lanjutkan pengukuran sampai di lokasi
turbin akan di tempatkan, lalu

7
Ari Maghfur Dimyati, Studi Kelayakan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Desa Setren
Kecamatan Slogoimo Kabupaten Wonogiri

meter, dan waktu 18.76 m/s. Maka


perhitungan kecepatan sebagai berikut:
V =

= = 0.53 m/s
Setelah kecepatan diketahui, maka
langkah selanjutnya adalah menghitung debit
air, diketahui L = 5m , D = 0.15m V = 0.53.
Maka debit dihitung dengan persamaan 2
sebagai berikut:

=5 0.15 0.53

= 0.39
Langkah selanjutnya menentukan daya
keluaran yang mampu di hasilkan dengan
debit yang sudah di ketahui dengan
menggunakan persamaan 4, dan hasilnya ada
Gambar 3. Digaram Alir Penelitian pada tabel 4. Semua data pengukuran saat
3. HASIL DAN ANALISA pengujian dan penggunaan persamaan 1, 2
3.1 Analisis Debit Dan Head dan 3 didapatkan besarnya nilai debit air
Sebelum menghitung debit air, maka sungai di daerah setren yang ditunjukan pada
langkah awal yang perlu di lakukan adalah tabel 1, 2 dan 3.
menghitung kecepatan air dengan
menggunakan persamaan 1. diketahui jarak
pengukuran kecepatan aliran air adalah 10
Tabel 1. Hasil Pengukuran, analisa debit dan perhitungan daya keluaran saat kemarau 2014.
No Tanggal Tinggi Lebar Jarak Kecepatan Waktu Debit Daya
(m) (m) (m) (m/s) (s) (m3/s) (kW)
1 11 mei 0,16 5 10 0,53 18,76 0,42 18,52
2 1 juni 0,15 5 10 0,53 18,76 0,40 17,64
3 27 juni 0,15 5 10 0,53 18,76 0,40 17,64

Tabel 2. Hasil Pengukuran, analisa debit dan perhitungan daya keluaran saat penghujan 2014.
No Tanggal Tinggi Lebar Jarak Kecepatan Waktu Debit Daya
3
(m) (m) (m) (m/s) (s) (m /s) (kW)
1 7 januari 0,20 5 10 0,53 18,76 0,52 23,37
2 19 Januari 0,21 5 10 0,53 18,76 0,55 24,25
3 3 Febuari 0,20 5 10 0,53 18,76 0,53 23,37

Tabel 3. Hasil Pengukuran rata – rata Kedalaman, Debit dan Daya keluaran saat musim
kemarau dan penghujan 2014.
No Kedalaman (m) Debit (m3/det) Daya (kW) Keternagan
1 0,155 0,41 18,08 Musim kemarau
2 0,205 0,54 23,81 Musim penghujan
3 0,18 0,47 20,94 Rata-rata

8
Jurnal Emitor Vol. 15 No. 02 ISSN 1411-8890

3.2 Analisis Daya Listrik Untuk penempatan lokasi bangunan


Dari hasil analisis debit dan head maka pada PLTMh ini sebagai berikut:
daya listrik yang dapat dibangkitkan dapat a) Intake disesuaikan dengan hasil survey.
dihitung dengan persamaan 1 dan Besarnya b) Dari intake air dialirkan melalui
pengahantar berupa saluran terbuka
daya yang dibangkitkan berdasarkan data
direncakan sesuai saluran air yang sudah
dilapangan dan penggunaan persamaan 4 ada.
maka besarnya secara detail ditunjukkan c) Letak pipa pesat direncanakan sekitar 50
pada tabel 4. meter disebelah hilir intake untuk
3.3 Penentuan Lokasi Dan Jaringan menenangkan aliran dibuatkan kolam
Kriteria dalam penentuan lokasi PLTMh penenang.
sebagai berikut d) Power house ditempatkan didepan
a) Mempunyai ketersediaan debit yang bagian bawah pen-stock dengan tinggi
cukup. jatuh lebih kurang 6 meter. Debit air
b) Terdapat besarnya tinggi jatuh. keluaran dari turbin dialirkan ke saluran
c) Kondisi topografi yang memungkinkan persawahan yang berada disebelah
untuk penempatan fasilitas bangunan. punggungan arah selatan sungai
d) Berada tidak jauh dari daerah pelayanan pedamaran.
e) Tidak mempengaruhi sistim pengairan
yang sudah ada
Tabel 4. Debit air dan jumlah tegangan yang dihasilkan
Uraian Bilangan Satuan
G = grafitasi 9,8 m/detik
Q = debit air 0,47 m3/detik
Hn = tinggi turbin & generator 6 meter
Eff = effisiensi turbin & generator 75%
P = daya yang dibangkitkan 20,72 kW

Perencanaan sistem kelistrikan PLTMh karena ketersediaan dipasar maka


Setren ini akan optimal bila berdasarkan menggunakan 1 x 20 Kw.
pada pertimbangan investasi awal yang Energi listrik yang dihasilkan akan
rendah dengan keandalan yang cukup baik. disalurkan melalui sistem hantaran udara
Sistim harus dapat dengan mudah tegangan rendah (HUTR) 380/220 volt.
dikembangkan apabila akan dilaksanakan Hantaran udara tegangan rendah ini akah
interkoneksi dengan jaringan PLN PLTMh dibangun sepanjang jalan desa.
Setren dengan kapasitas 1 x 20.72 Kw

9
Ari Maghfur Dimyati, Studi Kelayakan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Desa Setren
Kecamatan Slogoimo Kabupaten Wonogiri

INTAKE DAN BAK PENENANG SUMBER MATA AIR

PIPA PESAT 4”
‘ DAM
POWERHOUSE

SUNGAI UTAMA

JALAN DESA
Gambar 4 Denah Lokasi PLTMh

4. KESIMPULAN Pembangkit Listrik Tenaga


Hasil survey yang diperoleh selama Mikrihidro (PLTMh) di Pesantren
melakukan studi kelayakan PLTMh di daerah Latansa Kampung Parakan Santri
Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Kabupaten Lebak – Banten”. Teknik
Wonogiri adalah sebagai berikut: Elektro Fakultas Teknik, UHAMKA
a. Melihat potensi sangat layak dibangun Jakarta.
PLTMh mengingat masih ada beberapa Marte, Mochamad. 2010. “Studi
warga yang belum bisa menikmati energy
Kelayakan Pembangkit Listrik
listrik dari PLN Tenaga Mikrohidro (PLTMh)
b. Potensi air sungai di Desa Setren Menggunakan.
Kecamatan slogoimo mampu
menghasilkan 1 x 21,6 Kw. Turbin Francis di Bendungan Banjir
Kanal Barat Semarang”. Teknik
Mesin Fakultas Teknik, Universitas
5. DAFTAR PUSTAKA Diponegoro Semarang.
Damastuti, Anya P. Mei – juni 1997. Sudargana, dkk. 2003. “Studi Kelayakan
“Pembangkit Listrik Tenaga PLTMh di Sungai Sorosido Dukuh
Mikrohidro”. WACANA No. 8 .hlm. Pekuluran Desa Sidoharjo
11 & 12. Kecamatan Doro Kabupaten
Endy Sjaiful Alim dan Hary Ramza. Pekalongan”. Fakultas Teknik,
2009.”Impementasi Pembangunan Universitas Diponegoro Semarang.

10

Anda mungkin juga menyukai