Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL
PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA DAN ANGKA KREDITNYA

Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa


di lingkungan Kementerian PUPR
Yogyakarta, 10 Februari 2017
 UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
 PP No. 16 Tahun 1994 ttg Jabatan Fungsional PNS jo. PP No 40 Tahun 2010;
 PP No. 21 Tahun 2014 ttg Pemberhentian PNS yang Mencapai BUP Bagi Pejabat Fungsional;
 Keppres 87/1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS;
 Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Pembinaan Jafung Bidang PU;
 Permen PU 34/PRT/M/2007 tentang Pembinaan Jafung di lingkungan Dep. PU;
 Permen PAN-RB No. 77 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan Angka
Kreditnya;
 Peraturan Bersama Kepala LKPP dan Kepala BKN No. 01/2013 dan No.14/2013 ttg Ketentuan Pelaksanaan
PermenPAN-RB No. 77 Tahun 2012;
 Perka LKPP No. 14/2013 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/
Jasa;
 Perka LKPP No. 7/2014 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa;
 Perka LKPP No. 16/2015 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Mekanisme Pengangkatan Dari Jabatan Lain;
 Perka LKPP No. 7/2016 tentang Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi Pejabat Fungsional Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa.
JABATAN APARATUR SIPIL NEGARA
Jabatan Administrator Jabatan Jabatan Pelaksana
memimpin pelaksanaan Pengawas melaksanakan
seluruh kegiatan mengendalikan kegiatan
Jabatan pelayanan publik pelaksanaan pelayanan publik
DIISI DARI PEGAWAI ASN Administrasi serta administrasi kegiatan yang serta administrasi
pemerintahan dan dilakukan pemerintahan dan
pembangunan oleh pejabat pembangunan
pelaksana

Jafung keahlian: a) ahli utama; Jafung keterampilan: a) penyelia;


Jabatan b) ahli madya; b) mahir;
Fungsional c) ahli muda; dan c) terampil; dan
d) ahli pertama. d) pemula

Jabatan • Jabatan pimpinan tinggi utama;


Pimpinan • Jabatan pimpinan tinggi madya; dan
Tinggi • Jabatan pimpinan tinggi pratama
ESENSI Tugas PUSDIKLAT MENJAFUNG adalah
Meningkatkan Produktifitas & Profesionalitas

Mengoptimalkan seluruh komponen


Diklat(Kurikulum, SDM, Sarpras, Biaya);
• PENGELOLAAN DIKLAT MANAJEMEN UNTUK
PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJERIAL
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian
tujuan program; serta Mewujudkan
PERAN penyelenggaraan diklat yang profesional.
PUSDIKLAT
MENJAFUNG
Meningkatkan pengelolaan Jabatan
• PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL Fungsional agar dapat meningkatkan
UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI KUANTITAS (Jenis dan Jumlah Jafung)
TEKNIS FUNGSIONAL
dan KUALITAS (Kompetensi) pejabat
fungsional.
DASAR HUKUM &
1. DASAR HUKUM
KEDUDUKAN PEJABAT FUNGSIONAL
• UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
• PP No. 9/2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
MENTERI Pemindahan dan Pemberhentian PNS yang telah diubah
PUPR dengan PP No 63/2009;
• PP No. 16/1994 tentang Jabatan Fungsional PNS, yang
telah diubah dengan PP No. 40/2010;
• Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian PUPR; dan
• Permen PUPR No. 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian PUPR
2. KEDUDUKAN STRUKTURAL & FUNGSIONAL
PEJABAT • Tugas, hak/kewajiban dan wewenang/tanggung jawab
STRUKTURAL tidak tumpang tindih;
PEJABAT
• Penugasan Pejabat Fungsional melekat pada struktur
FUNGSIONAL
organisasi secara berjenjang sesuai kesamaan
fungsi/disiplin dan kesetaraan;
• Pejabat Struktural mengembangkan profesionalisme
manajerial & Pejabat Fungsional mengembangkan
profesionalisme substansi/teknis.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB ASN
DALAM JABATAN STRUKTURAL & FUNGSIONAL

JABATAN  Jabatan Pimpinan Tinggi


STRUKTURAL  Administrator
adalah suatu kedudukan yang  Pengawas
menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak BIDANG PUPR
seorang PNS dalam rangka
 Teknik Pengairan
memimpin suatu
 Teknik Jalan & Jembatan
satuan organisasi
 Teknik Tata Bangunan & Perumahan
 Teknik Penyehatan Lingkungan

ASN
 Pembina Jasa Konstruksi
BIDANG NON-PUPR
 Penata Ruang
 Peneliti
JABATAN FUNGSIONAL  Perekayasa
TERTENTU  Litkayasa
adalah suatu kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak  Perencana
seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang  Auditor
 Pengadministrasi JABATAN FUNGSIONAL melaksanakan tugas
dalam  Analis Kepegawaian
Umum UMUM /PELAKSANA pokok dan fungsi organisasi  Perancang Perundang-undangan
 Sekretaris adalah suatu kedudukan yang yang didasarkan pada keahlian  Pranata Humas
 Bendahara menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang CPNS & PNS
dan/atau keterampilan  Pranata Komputer
 Penata Keuangan dalam suatu satuan organisasi yang dalam tertentu serta bersifat mandiri dan  Arsiparis
 Pengelola BMN melaksanakan tugas kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan
 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
angka kredit
 Pengemudi dukungan teknis dan  Pustakawan
 Caraka administratif didasarkan  Dokter
 dll pada keterampilan  Dokter Gigi
tertentu dan untuk kenaikan  Perawat
pangkatnya tidak disyaratkan dengan
angka kredit.  dll
BAGI PERAN
PEJABAT STRUKTURAL & FUNGSIONAL

Pejabat Struktural
•Penanggung jawab akhir pelaksanaan tugas;
•Mengorganisasi penyelenggaraan tugas, dgn pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab di
antara pejabat fungsional yang dilibatkan;
•Menetapkan rencana dan program;
•Menetapkan prosedur, standar, spesifikasi produk & manual penyelenggaraan tugas;
•Mengendalikan jalannya pekerjan (memantau, mengawasi, dan Tindak Turun Tangan);
•Menyediakan perlengkapan, peralatan, bahan dan pembiayaan; dan
•Menggerakkan dan memotivasi dalam rangka pelaksanaan tugas.
Pejabat Fungsional
•Menyelenggarakan proses pelaksanaan tugas teknis fungsional sesuai peraturan dengan
mengindahkan aspek-aspek pengendalian dari pejabat struktural; dan
•Secara teknis bertanggung jawab terhadap lingkungan pekerjaan yang ditugaskan kepada yang
bersangkutan dengan cara menegakkan kejujuran, intelektual dan tanggung jawab profesional
menurut kode etik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
CONTOH BAGI PERAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL
BIRO PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DAN LAYANAN PENGADAAN – SEKRETARIAT JENDERAL
PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
NO TUGAS DAN FUNGSI UNIT ORGANISASI
PEJABAT STRUKTURAL PEJABAT FUNGSIONAL PELAKSANA
1 Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan
Mengarahkan, mengorganisasikan, membimbing, dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Kepala Biro
Pengadaan sebagai berikut :
penyiapan bahan perumusan rencana dan program pengelolaan
a
barang milik negara
penyiapan bahan perumusan pembinaan dan pengendalian barang - Pengelola Barang dan
b Jasa Ahli Pertama
milik negara
- Penelaah BMN
penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan penyusunan pelaporan
c
barang milik negara

penyiapan bahan perumusan penatausahaan barang milik negara


d Pengelola Barang dan Jasa Penata BMN
pada tingkat Kementerian
Ahli Madya
– Pengolah Data dan
penyiapan bahan perumusan pelaksanaan pengelolaan informasi Informasi
e
dan dokumentasi barang milik negara – Pengolah Bahan
Dokumentasi
penyiapan bahan perumusan koordinasi pemantauan, evaluasi, dan
f – Pengelola Barang dan
pelaporan barang milik negara
Jasa Ahli Pertama
penyiapan bahan perumusan koordinasi pelaksanaan sertifikasi dan – Penelaah BMN
i
perkuatan hak
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL PENGELOLAAN BARANG/ JASA
(data Pusdiklat MENJAFUNG, 11 Januari 2017)
PROGRAM 2015-2019 : PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIS JAFUNG
Meningkatkan kuantitas atau jumlah jenis jabatan fungsional dan jumlah pejabat fungsional; serta meningkatkan kualitas pejabat fungsional dengan membina,
mengembangkan profesi, dan memberdayakan agar menjadi tenaga fungsional yang profesional.
NAMA KEGIATAN KONDISI DIHARAPKAN (2019) KONDISI SAAT INI (2016) UPAYA PENYELESAIAN

Penambahan Jenis Bertambahnya beragam spesialisasi Menambah jumlah jenis jabatan fungsional yang dijabat oleh pegawai PUPR baik
 5 Jenis Jafung Bidang PUPR;
Jabatan Fungsional di keahlian melalui Jenis Jabatan bidang PUPR dan bidang lain berdasarkan spesialisasi bidang keahlian yang sesuai
 25 Jenis Jafung Bidang Lain
Kemen. PUPR Fungsional dengan tugas dan jabatannya.
PENINGKATAN KUANTITAS JAFUNG

Memfasilitasi pegawai potensial menjadi Jafungdengan Usia < 50 th dan gol min II/c,
Jumlah Pejabat Fungsional awal 2016: untuk menjadi Pejabat Fungsional. Jumlahnya diperkirakan + 8.000 pegawai.dan
Tersebarnya Pejabat Fungsional di  Bidang PUPR : 1.911 pegawai ditargetkan menjadi jafung::
Penambahan Jumlah  Bidang Lain :
setiap Satuan Kerja baik di Unit 606 pegawai
Pejabat Fungsional di  2016 : 3.000 pegawai
Organik dan di Unit Pelaksana Total : 2.517 pegawai
Kemen. PUPR  2017 : 3.400 pegawai
Teknis.
10,48% dari total 24.000 Pegawai PUPR atau  2018 : 3.800 pegawai
 2019 : 4.200 pegawai

Penambahan Jumlah Tersedianya Pejabat Fungsional


Sosialisasi Jabatan Fungsional bidang PUPR ke daerah  Sosialisasi Jabatan Fungsional bidang PUPR ke daerah prioritas.
Pejabat Fungsional Bidang PUPR di masing-masing K/L
Bidang PUPR di K/L lain yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur PUPR  Membangun komunikasi aktif dengan BKD dan Dinas Bidang PUPR di Provinsi dan
dan Dinas Pemda yang menangani
dan Pemda dan belum memiliki Pejabat Fungsional PUPR. Kabupaten/Kota.
bidang PUPR.

1. Pembinaan Pejabat Fungsional

 Penguatan Sistem Tersedianya pedoman pelaksanaan


PENINGKATAN KUALITAS JAFUNG

Pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis pengelolaan Memperbarui, melengkapi, dan mengimplementasikan pedoman pelaksanaan dan
Pengelolaan Jabatan dan petunjuk teknis pengelolaan
jabatan fungsional belum lengkap. petunjuk teknis pengelolaan jabatan fungsional
Fungsional jabatan fungsional bidang PUPR.

 Fasilitasi dukungan  Penataan sistem penyusunan Sasaran Kerja Pegawai Pejabat Fungsional berdasarkan
Terselenggaranya penyelesaian
admistrasi jabatan sasaran strategis Kementerian dan Pemerintah Daerah.
administrasi pengelolaan jabatan Penilaian kinerja para pejabat fungsional belum optimal.
fungsional  Penataan sistem penilaian kinerja pejabat fungsional berdasarkan daftar usulan
fungsional secara berkelanjutan.
pengajuan angka kredit.

2. Pengembangan Meningkatnya keahlian para pejabat Menyiapkan sarana pengembangan profesionalisme jabatan fungsional melalui diklat,
Sarana pengembangan profesionalisme jabatan
Profesi/ Penguatan fungsional di bidang PUPR pada publikasi ilmiah & merintis fasilitas pengembangan yang belum ada serta sertifikasi
fungsional yang ada masih perlu dikembangkan.
Kompetensi Teknis setiap jenjang dan bidang keahlian. profesi.

Meningkatnya peran Pejabat Optimalisasi peran jabatan fungsional pada penyelenggaraan infrastruktur PUPR
Pemberdayaan Pejabat Produktivitas kerja pejabat fungsional belum langsung
Fungsional dalam melaksanakan nasional melalui penugasan yang jelas dalam bentuk uraian tugas rinci pada setiap
Fungsional mendukung kinerja Organisasi
tugas dan fungsi organisasi jenjang di masing-masing satuan kerja.
STRUKTUR ORGANISASI
PUSAT DIKLAT MANAJEMEN & PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

PUSAT DIKLAT MANAJEMEN & PENGEMBANGAN


JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN
ANGGARAN DAN UMUM

SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PROGRAM & KEUANGAN UMUM

BIDANG BIDANG
PENDIDIKAN & PELATIHAN PENGEMBANGAN & EVALUASI
MANAJEMEN JABATAN FUNGSIONAL

SUBBIDANG SUBBIDANG
TEKNIK PELATIHAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN

SUBBIDANG SUBBIDANG
MATERI PELATIHAN EVALUASI
JABATAN FUNGSIONAL
PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA (Pasal 1)

• Jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan


wewenang untuk melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa
What Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

• Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang,


dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan perencanaan pengadaan, pemilihan
Who penyedia, manajemen kontrak, dan manajemen informasi aset
RUMPUN, KEDUDUKAN,
RUMPUN, & TUGAS
KEDUDUKAN, & TUGAS POKOK POKOK

RUMPUN • Jafung Pengelola Pengadaan Barang/Jasa masuk dalam rumpun


manajemen

KEDUDUKAN • sebagai pelaksana teknis fungsional


barang/jasa pada instansi pemerintah
di bidang pengadaan

TUGAS POKOK • melaksanakan kegiatan perencanaan pengadaan, pemilihan


penyedia, manajemen kontrak dan manajemen informasi aset
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
PENGELOLAAN BARANG/ JASA (Pasal 7 ayat 2)

PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA PERTAMA


1) Penata Muda, golongan ruang III/a;dan
2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA MUDA


1) Penata, golongan ruang III/c; dan
2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA MADYA


1) Pembina, golongan ruang IV/a;
2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
3) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

3.
Manajemen 4.
2. Pemilihan Kontrak Manajemen
Penyedia Informasi
Aset

2. Perencanaan 5. Pengembangan
Pengadaan profesi

PENGELOLA
6. Kegiatan
1. Pendidikan PENGADAAN penunjang
BARANG/ JASA
MATRIKS KEGIATAN DAN ANGKA KREDITNYA

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN


I Pendidikan 3 11
II Perencanaan Pengadaan 14 39
III Pemilihan Penyedia 20 66
IV Manajemen Kontrak 21 61
V Manajemen Informasi Aset 6 21
VI Pengembangan Profesi Jabatan Fungsional Pengelola 3 4
Pengadaan Barang/Jasa

VII Kegiatan Penunjang Jabatan Fungsional Pengadaan 8 18


Barang/Jasa Pemerintah

JUMLAH 75 220
JENJANG JABATAN, JENJANG PANGKAT DAN ANGKA KREDIT KUMULATIF
PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
YANG HARUS DICAPAI
TINGKAT AHLI (Psl. 7)
Madya Pembina Utama Muda (IV/c)  700
Pembina Tk. I (IV/b)  550
Pembina (IV/a)  400

Muda Penata Tk. I (III/d)  300


Penata (III/c)  200

Pertama Penata Muda Tk. I (III/b)  150


Penata Muda (III/a)  100
PENILAIAN ANGKA KREDIT

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan tugas Pengadaan Barang/Jasa satu tingkat di atas
jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
angka kredit setiap butir kegiatan (Psl. 10)

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan tugas Pengadaan Barang/Jasa satu tingkat di
bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari
setiap butir kegiatan (psl. 10)

Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah terdiri atas (Psl. 12 ayat 2) :
a.paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama, tidak termasuk unsur
pendidikan formal; dan
b.paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.
PENILAIAN ANGKA KREDIT
Lanjutan
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa pada tahun pertama yang telah memenuhi atau melebihi angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam masa pangkat yang didudukinya, pada tahun
kedua wajib mengumpulkan paling sedikit 20% (dua puluh persen) angka kredit dari jumlah angka
kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan tugas
pokok (Psl 14 ayat 1).

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, setiap
tahun sejak menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling rendah 20 (dua puluh) angka
kredit dari tugas pokok dan pengembangan profesi (Psl. 15)

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, penilaian dan
penetapan angka kredit dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil
ditetapkan (Psl. 17 ayat 3).
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
Bidang Pengembangan dan Evaluasi Jafung

Jl. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar Jumat –

Jakarta Selatan

021 75906946

jafung.bpsdm.pupr@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai