Anda di halaman 1dari 2

Jurnal 1:

Judul: Nursing Severe Burn Injury Patients: Emotional Impact on Nurses (2014)

Pembahasan:

Pada jurnal ini peneliti mengeksplorasi dampak stres kerja kronis dalam merawat pasien luka
bakar parah dan membuat rekomendasi untuk praktik dan penelitian lebih lanjut. Dalam jurnal
menggunakan kuesioner dan wawancara untuk pengambilan data, didapatkan hasil dari
wawancara dan kuesioner bahwa perawat mengatakan merawat pasien luka bakar adalah
suatu tantangan tersendiri dan memerlukan kesabaran dengan harus merawat luka bakar yang
parah dan mendengar pasien kesakitan dan maka dari itu perawat berusaha meningkatkan
koping dan belajar terus dari pengalaman kerja sebelumnya dan pengalaman yang sekarang
sehingga terbiasa dengan merawat luka bakar kronis. Dari hasil jurnal di dapatkan hampir
semua (90%) menunjukkan bahwa stresor pekerjaan memengaruhi kehidupan pribadi mereka
di mana perawat lebih cepat merasa marah, keasyikan, ketidaksabaran, dan kelelahan adalah
manifestasi dari stres. Kemudian enam puluh persen (60%) mengakui bahwa dengan bekerja
berjam-jam merawat luka mereka mengeluh nyeri atau linu-linu pada leher, bahu dan
punggung.
Jurnal 2

Judul: Evaluasi Kepatuhan Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Manajemen Nyeri pada
Pasien Luka Bakar di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Pembahasan:

Jurnal ini membahas tentang mengevaluasi keseuaian Teknik pengakjian, tindak lanjut dan
evaluasi ulang nyeri pada pasien luka bakar dengan SPO manajemen nyeri. Penelitian ini
mengambil sampel pasien dengan luka bakar di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, kriteria
eksklusi dari penelitian ini adalah pasien luka bakar yng dirawat d ICU. Teknik pengkajian nyeri
dalam jurnal mengunakan skala numerik rating scales untuk dewasa dan wong baker faces
pain scale untuk pasien yang tidak dapat berkomunikasi atau anak. Sesuai dengan SPO dalam
jurnal ini menemukan hasil nyeri ringan yang diberikan terapi manajemen nyeri (Paracetamol
atau NSAID) sebanyak 43%, nyeri sedang yang diberikan terpai (PCT/NSAID +opioid lemah)
sebanyak 27%, dan neri berat yang diberikan terapi (PCT/NSAID + opioid kuat) sebesar 1%.
Evaluasi yang dilakukan setelah pengkajian sesuai dengan SPO yaitu nyeri berat 88%, nyeri
sedang (92%), nyeri ringan (98%). Persepsi nyeri disetiap orang berbeda-beda bedasarkan
respon dari pasien sendiri dan letak serta luas luka bakar yang dialami oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai