Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KOMUNITAS

TUGAS 1FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS

MENURUT COMMUNITY as PARTNER

DISUSUN OLEH :

Kelas III C Keperawatan


NUR AISYA
201701128

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

2020
A. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat ditentukan. Pengkajian
keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas.
Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan
dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang
strategi promosi kesehatan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan, yaitu :
1. pengumpulan data
tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukam tindakan yang harus
diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis,
sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
a. data inti
1) riwayat atau sejarah perkembangan komunitas riwayat terbentuknya sebuah
komunitas (lama/baru). tanyakan pada orang-orang yang kompeten atau yang
mengetahui sejarah area atau daerah itu.
2) data demografi karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah
tersebut, distribusi (jenis kelamin, usia, status perkawinan, etnis), jumlah
penduduk,
3) vital statistic meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama
kematian atau kesakitan.
4) nilai dan kepercayaan, nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan
dengan kesehatan, kepercayaan-kepercayaan yang diyakini yang berkaitan
dengan kesehatan, kegiatan keagamaan di masyarakat, kegiatan-kegiatan
masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai kesehatan.
b. Subsistem
1) lingkungan fisik
catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau,
binatang, orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan
iklim.
2) pelayanan kesehatan dan sosial
catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan yang praktek,
layanan kesehatan publik, pusat emergency, rumah perawatan atau panti
werda, fasilitas layanan sosial, layanan kesehatan mental, dukun
tradisional/pengobatan alternatif.
3) Ekonomi
catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut maju
dengan pesat, industri, toko, dan tempat-tempat untuk pekerjaan, adakah
pemberian bantuan sosial (makanan), seberapa besar tingkat pengangguran,
ratarata pendapatan keluarga, karakteristik pekerjaan.
4) keamanan dan transportasi
apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah
komunitas, catat bagaimana orang-orang bepergian, apakah terdapat trotoar
atau jalur sepeda, apakah ada transportasi yang memungkinkan untuk orang
cacat. Jenis layanan perlindungan apa yang ada di komunitas (misalnya:
pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain), apakah mutu udara di monitor, apa
saja jenis kegiatan yang sering terjadi, apakah orang-orang merasa aman.
5) politik dan pemerintahan
catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai yang
menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat komunitas (misalnya:
pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota), apakah orang-orang terlibat
dalam pembuatan keputusan dalam unit pemerintahan lokal mereka.
6) Komunikasi
catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana
komunikasi formal dan informal yang terdapat di wilayah komunitas, apakah
terdapat surat kabar yang terlihat di stan atau kios, apakah ada tempat yang
biasanya digunakan untuk berkumpul.
7) Pendidikan
catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan
lokal, reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler, layanan
kesehatan sekolah, dan tingkat pendidikan masyarakat.
8) Rekreasi
catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa
yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat
menggunakan waktu senggang.
2. jenis data
jenis data secara umum dapat diperoleh dari
a. data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
b. data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran.
3. sumber data
a. data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa
atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b. data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atau medical record.
(wahit, 2005)
4. cara pengumpulan data
a. wawancara atatu anamnesa
b. pengamatan
c. pemeriksaan fisik
5. pengolahan data
a. klasifikasi data atau kategorisasi data
b. perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally
c. tabulasi data
6. interpretasi data analisis data
Tujuan analisis data :
a. menetapkan kebutuhan komuniti;
b. menetapkan kekuatan;
c. mengidentifikasi pola respon komuniti;
d. mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
7. penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan
8. prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria:
a. perhatian masyarakat;
b. prevalensi kejadian;
c. berat ringannya masalah;
d. kemungkinan masalah untuk diatasi;
e. tersedianya sumber daya masyarakat;
f. aspek politis.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
actual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian. American Nurses Of Association (ANA). Dengan demikian diagnosis
keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan
masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
C. Perencanaan
1. tahapan pengembangan masyarakat persiapan, penentuan prioritas daerah,
pengorganisasian, pembentukan pokjakes (kelompok kerja kesehatan)
2. tahap diklat
3. tahap kepemimpinan koordinasi intersektoral, akhir, supervisi atau kunjungan
bertahap.
D. Pelaksanaan/Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon,
1994., dalam Potter & Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi,
pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang
muncul dikemudian hari.
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan, antara lain:
1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan tingkat
pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien
dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan
lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan
pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,
pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi
klien, role model, dan lain lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,
melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan
mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
E. Evaluasi atau penilaian Menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986) dalam
Craven & Hirnle (2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling
tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan,
fasilitas fisik, rasio perawat-klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan
pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang diinginkan.
2. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai
wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis
informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari
perumusan diagnose keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.
3. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien
merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian
tujuan dan kriteria hasil.

Anda mungkin juga menyukai