Anda di halaman 1dari 3

1.

Prinsip preparasi
- Outline form

- Retention form

- Resistance form

2. Indikasi & kontraindikasi


Indikasi :
- kelas III untuk semua gigi terutama ketika estetika penting
- lesi pada permukaan akar
- Untuk mengganti restorasi yang rusak pada bagian mahkota gigi
anterior.

kontraindikasi :

- pasien alergi resin komposit


- Sulit Kontrol Kelembaban
Ketika isolasi bidang operasi sulit atau masalah aksesibilitas hadir misalnya di daerah
yang sangat posterior.
- Stres Oklusal Berat
Di mana kekuatan oklusal sangat tinggi hadir atau pada pasien dengan bruxism bukanlah
pilihan yang baik untuk restorasi komposit.
- Kurangnya Keterampilan Teknis, Ketika dokter tidak memiliki keterampilan teknis yang
diperlukan untuk restorasi.
- Karies pada Canine, Lesi kecil pada permukaan kaninus distal tempat restorasi metalik
merupakan pengobatan pilihan.
- Kerentanan Karies Tinggi dan Kebersihan Mulut Buruk, Pasien dengan kerentanan karies
tinggi dan kebersihan mulut buruk menimbulkan risiko besar karies sekunder dan
perubahan warna marginal.
- Karies Subgingiva atau Akar, Ketika preparasi meluas ke permukaan subgingiva atau
akar, komposit tidak memberikan seal marginal yang baik.
3. Klasifikasi komposit
- Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Ukuran Partikel
a. Komposit tradisional (macrofiller) Komposit tradisional sudah digunakan sejak akhir tahun
1960-an dan awal tahun 1970-an. Kemudian sudah mengalami sedikit modifikasi selama
bertahuntahun. Komposit tradisional disebut juga komposit konvesional/ komposit
berbahan pengisi makro/ ukuran partikel pengisi relatif besar. Bahan pengisi yang sering
digunakan untuk bahan komposit ini adalah quartz giling. Resin komposit tradisional
memiliki ukuran partikel relatif besar, sekitar 8-12 µm. bahan ini mempunyai permukaan
yang kasar dan cenderung berubah warna.2,3,17

b. Komposit berbahan pengisi mikro (microfiller) Untuk mengatasi masalah kekasaran


permukaan pada resin komposit tradisional, dikembangkan suatu bahan yang menggunakan
partikel silika koloidal sebagai bahan pengisi anorganik. Partikel individu berukuran 0,04-0,4
µm. Karena memiliki ukuran filler yang kecil komposit ini memiliki ikatan yang lemah
sehingga kekuatannya rendah, tetapi memiliki nilai estetis yang bagus dan permukaan yang
halus.
c. Komposit hibrid Komposit hibrid merupakan kombinasi dari dua komposit dengan ukuran
partikel yang berbeda. Ada dua jenis resin komposit. Komposit mikrohibrid yaitu gabungan
komposit tradisional dan mikro. Rata-rata ukuran partikel komposit mikrohibrid adalah
0,4-,1 µm. Katagori bahan komposit ini dikembangkan dalam rangka memperoleh kehalusan
permukaan yang lebih baik daripada komposit partikel kecil sehingga estetisnya setara
dengan komposit berbahan mikro. Sifat-sifat umum seperti sifat fisik dan mekanik dari
komposit mikrohibrid berada diantara bahan komposit tradisional dan bahan pengisi mikro,
sehingga mikrohibrid lebih unggul sifat-sifatnya dibandingkan dengan komposit berbahan
mikro.2,18 Sedangkan, komposit nanohibrid merupakan gabungan dari komposit microfiller
dan komposit nanofiller, rata-rata berukuran 0,2-3 µm. Komposit nanohibrid memiliki sifat
fisik dan mekanis yang baik serta mudah dipoles (permukaannya halus).16

d. Komposit Nanofiller Komposit nanofiller memiliki filler yang tinggi, memiliki estetis yang
baik, serta kekuatan dan ketahanan yang hampir sama dengan mikrofiller. Nanofiller
memiliki partikel kecil dengan ukuran rata-rata 0,02-0,1 µm
- Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Polimerisasi
a. Resin komposit diaktivasi kimia Resin ini disebut juga resin komposit self-cured, yang
terdiri dari dua pasta. Salah satu pasta berisi inisiator benzoyl peroxide dan pasta lainnya
berisi activator tertiary amine. Kedua bahan tersebut dicampur sekitar 20-30 detik, maka
amine akan bereaksi dengan benzoyl peroxide dan membentuk radikal bebas sehingga
mekanisme pengerasan dimulai.2,3,7,16

b. Resin komposit diaktivasi oleh sinar Bahan resin komposit yang dipolimerisasi dengan
sinar dipasarkan dalam bentuk suatu pasta dalam sebuah tube. Merupakan tipe paling sering
digunakan pada praktek/ klinik dokter gigi. Resin ini mudah dimanipulasi karena mengeras
bila sudah diaplikasikan sinar (working time dapat dikontrol). Blue light memiliki panjang
gelombang sekitar 468 nanometer (nm) sebagai aktivasi setiap inisiator (camphoroquinone)
dan akan bereaksi dengan accelerator (amine organik). Bila tidak di curing dengan blue light,
maka kedua komponen ini tidak bereaksi.2,7

c. Resin komposit dual-cured Resin ini merupakan sistem dua pasta, yang mengandung
inisiator dan aktivator cahaya dan kimia. Keuntungannya ketika dua pasta dicampur dan
ditempatkan, lalu di curing dengan light cure unit sebagai reaksi pengerasan awal kemudian
secara kimia akan melanjutkan reaksi pengerasan pada bagian yang tidak terkena sinar
sehingga pengerasan sempurna
- Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Viskositas
a. Resin komposit packable Resin komposit ini memilik viskositas yang tinggi. Resin ini
memiliki filler 70% volume. Komposisi filler yang tinggi menyebabkan peningkatan viskositas
resin komposit sehingga resin komposit ini menjadi kental dan sulit mengisi celah kavitas
yang kecil. Sebaliknya, dengan semakin besarnya komposisi filler akan dapat mengurangi
pengerutan selama polimerisasi.2,7,16,17

b. Resin komposit Flowable Resin komposit flowable memiliki viskositas/ kekentalan yang
rendah. Komposisi filler yang rendah dan kemampuan flow yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah mengisi atau menutup kavitas kecil

dapus strudevant dan operative dentistry, sudah ada

Anda mungkin juga menyukai