Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEPERAWATAN BENCANA

“Penanggulangan Bencana Pelayanan kesehatan yang terpadu dan terintegrasi”

Disusun Oleh:

Nia Sefti Muhrom

3A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes MEDISTRA INDONESIA

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT, pencipta alam semesta, tidak lupa
sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. karena atas rahmat
dan karunia Allah tugas ini dapat kami selesaikan.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas keperawatan Bencana Studi S1 Keperawatan dan
untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, semua krtik dan saran senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini
agar menjadi lebih baik.

Karawang, 6 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................


DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .....................................................................................
Rumusan Masalah ................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. penanggulangan bencana pelayanan kesehatan .................................
B. upaya penanggulangan bencana..........................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................
Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Upaya Penanggulangan bencana di bidang kesehatan yaitu dapat berupa sanitasi darurat
atau Kegiatannya adalah penyediaan serta pengawasan air bersih dan jamban; kualitas
tempat pengungsian; serta pengaturan limbah sesuai dengan standar.
Kekurangan jumlah maupun kualitas sanitasi ini akan meningkatkan resiko penularan penyakit.,
upaya penanggulangan bencana juga dapat berupa pengendalian vector, pengendalian penyakit
dan Surveillances epidemiologi.

B.Rumusan masalah
1. Bagaimana penanggulangan bencana pelayanan kesehatan yang terpadu dan terintegrasi ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penanggulangan bencana di bidang kesehatan

a. Sanitasi darurat
Kegiatannya adalah penyediaan serta pengawasan air bersih dan jamban;
kualitas tempat pengungsian; serta pengaturan limbah sesuai dengan standar.
Kekurangan jumlah maupun kualitas sanitasi ini akan meningkatkan resiko penularan
penyakit.
b. Pengendalian vector
Bila tempat pengungsian dikategorikan tidak ramah,maka kemungkinan 
terdapat  nyamuk dan vector lain.Maka kegiatan pengendalian vector terbatas sangat
diperlukan baik dalam bentuk spraying atau fogging,larva siding,
maupun manipulasi lingkungan.
c. Pengendalian penyakit
Bila  terdapat  laporan  diketahui  terdapat  peningkatan  kasus  penyakit,  terutama  y
ang berpotensi  KLB, maka harus dilakukan pengendalian melalui intensifikasi
penatalaksanaan kasus serta penanggulangan faktor resikonya umumnya penyakit
yang memerlukan perhatian adalah diare dan ISPA.
d. Surveillances epidemiologi
Survey epidemiologi yang harus diperoleh dalam hal ini adalah
 Reaksi sosial
 Penyakit menular
 Perpindahan penduduk
 Pengaruh cuaca
 Makanan dan gizi
 Persediaan air dan sanitasi
 Kesehatan jiwa
 Kerusakan infrastruktur kesehatan

B. Upaya Penanggulangan Dampak Bencana


1. Tahapan Penanggulangan Dampak Bencana
Upaya penanggulangan dampak bencana dilakukan melalui pelaksanaan tanggap
darurat dan pemulihan kondisi masyarakat di wilayah Kabupaten Alor. Upaya
penanggulangan dampak bencana tersebut dilakukan secara sistematis, menyeluruh,
efisien dalam penggunaan sumberdaya dan efektif dalam memberikan bantuan
kepada kelompok korban. Upaya penanggulangan dan pemulihan tersebut dilakukan
dengan pendekatan secara utuh dan terpadu melalui tiga tahapan, yaitu tanggap
darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi dalam pelaksanaan penanggulangan dampak
bencana, yaitu:
a. Tahap Tanggap Darurat
Tahap ini telah selesai dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Bakornas
PBP, Propinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Alor, serta LSM dan
masyarakat baik lokal maupun internasional juga beberapa instansi terkait di
pusat. Tahap ini bertujuan membantu masyarakat yang terkena bencana
langsung untuk segera dipenuhi kebutuhan dasarnya yang paling minimal.
Sasaran utama dari tahap tanggap darurat ini adalah penyelamatan dan
pertolongan kemanusiaan. Dalam tahap tanggap darurat ini, diupayakan pula
penyelesaian tempat penampungan sementara yang layak, serta pengaturan dan
pembagian logistik yang cepat dan tepat sasaran kepada seluruh korban bencana.

b. Tahap Rehabilitasi
Tahap ini bertujuan mengembalikan dan memulihkan fungsi bangunan dan
infrastruktur yang mendesak dilakukan untuk menindaklanjuti tahap tanggap
darurat, seperti rehabilitasi bangunan ibadah, bangunan sekolah, infrastruktur
sosial dasar, serta prasarana dan sarana perekonomian yang sangat diperlukan.
Sasaran utama dari tahap rehabilitasi ini adalah untuk memperbaiki pelayanan
publik hingga pada tingkat yang memadai. Dalam tahap rehabilitasi ini, juga
diupayakan penyelesaian berbagai permasalahan yang terkait dengan aspek
psikologis melalui penanganan trauma korban bencana.

c. Tahap Rekonstruksi
Tahap ini bertujuan membangun kembali kawasan Alor dengan melibatkan
semua masyarakat, perwakilan lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha.
Pembangunan prasarana dan sarana haruslah dimulai dari sejak selesainya
penyesuaian tata ruang (apabila diperlukan) di tingkat kabupaten terutama di
wilayah rawan gempa(daerah patahan aktif)Sasaran utama dari tahap ini adalah
terbangunnya kembali masyarakat dan kawasan di wilayah Alor
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Upaya Penanggulangan bencana di bidang kesehatan yaitu dapat berupa sanitasi darurat
atau Kegiatannya adalah penyediaan serta pengawasan air bersih dan jamban; kualitas
tempat pengungsian; serta pengaturan limbah sesuai dengan standar.
Kekurangan jumlah maupun kualitas sanitasi ini akan meningkatkan resiko penularan penyakit.,
upaya penanggulangan bencana juga dapat berupa pengendalian vector, pengendalian penyakit
dan Surveillances epidemiologi.
DAFTAR PUSTAKA

1.  Pusat Data, Informasi dan Humas. 2010. Sistem Penangulangan Bencana.


http://bnpb.go.id/page/read/7/sistem-penanggulangan-bencana. Diakses tanggal 11
Januari 2014
2.  Pusat Data, Informasi dan Humas. 2012. Definisi dan Jenis Bencana.
http://www.bnpb.go.id/page/read/5/definisi-dan-jenis-bencana. diakses tanggal 12 Januari
2014.

Anda mungkin juga menyukai