Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANAJEMEN AGROBISNIS

Sumber Pembiayaan
Nama : Mustafa Kamal
NIM : 18/428088/PT/07742

1. Kredit
Kelancaran perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peranan
lembaga keuangan, mengingat Indonesia adalah negara berkembang yang
sedang giat melakukan pembangunan di berbagai bidang salah satunya di bidang
ekonomi. Salah satu usaha dari bank adalah memberikan fasilitas kredit kepada
nasabah. Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali
bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Penyaluran dana dalam bentuk kredit memiliki peranan yang cukup
penting dalam perekonomian negara, di mana kredit memungkinkan masyarakat
untuk melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa
mengingat kelancaran kegiatan tersebut tidak lain adalah kegiatan pembangunan
perekonomian masyarakat.
Indriati et al. (2018) menyatakan bahwa kredit disalurkan dalam beberapa
jenis, salah satunya berdasarkan tujuan penggunaan dana oleh debitur yang terdiri
dari modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Zefriyenni dan Ira (2017)
menyatakan bahwa pihak yang berkepentingan dalam kredit yaitu pemberi kredit
atau bank, masyarakat yang memiliki tabungan dan debitur. Indriati et al. (2018)
menyatakan bahwa pemberian kredit dilakukan dengan cara besar kecilnya kredit
yang akan disalurkan oleh bank bergantung pada besar kecilnya Dana Pihak
Ketiga (DPK) yang diperoleh bank tersebut. DPK merupakan sumber dana yang
berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan
dan deposito. DPK merupakan sumber dana bank yang diandalkan perbankan dan
paling penting bagi kegiatan operasi bank.
Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan
dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan,
asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya. Bunga pinjaman
adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus
dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, sebagai contoh adalah bunga
kredit. Apabila suku bunga kredit terlalu tinggi, calon debitur cenderung tidak akan
mau meminjam uang kepada bank karena beban untuk melunasi pinjaman yang
berat. Sebaliknya, apabila suku bunga kredit rendah maka akan meningkatkan
gairah calon debitur untuk meminjam uang kepada bank. Banyaknya kredit yang
disalurkan juga harus memerhatikan kualitas dari kredit tersebut. Bank harus
memegang teguh prinsip kehati-hatian untuk menghindari risiko kredit seperti
kredit bermasalah atau yang biasa disebut dengan Non Performing Loan (NPL).
NPL yang tinggi menggambarkan semakin besar risiko kredit yang ditanggung
pihak bank dan menjadi salah satu hambatan dalam menyalurkan kredit bahkan
mengakibatkan kerugian bagi bank. Kerugian tersebut adalah tidak diterimanya
kembali dana maupun pendapatan bunga yang berakibat pada penurunan
pendapatan bank

DAFTAR PUSTAKA
Indriati, V., I. Zuhroh, dan D. Susilowati. (2018). Analisis penyaluran kredit modal kerja
pada bank umum di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi. 3(2): 529-540.
Zefriyenni, dan I. U. Yuliana. (2017). Kebijakan pemberian kredit terhadap penetapan
jumlah kredit (studi kasus pada Ued-Sp Amanah Sejahtera Sungai Buluh
Kecamatan singingi hilir kabupaten kuantan singingi provinsi Riau). Jurnal Edik
Informatika. 6(1):72-80.
2. Kemitraan
Kemitraan adalah kerja sama antar pelaku agribisnis mulai dari proses
praproduksi, produksi hingga pemasaran yang dilandasi oleh azas saling
membutuhkan dan menguntungkan bagi pihak yang bermitra. Suriati et al. (2015)
menyatakan bahwa kemitraan usaha bertujuan untuk meningkatkan pendapatan,
kesinambungan usaha, kuantitas produksi, kualitas produksi, meningkatkan
kualitas kelompok mitra, peningkatan usaha dalam rangka menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan usaha kelompok mitra mandiri. Kelompok usaha kecil
memerlukan dorongan pemerintah dalam peningkatan kualitas sumberdaya
manusia, teknologi, permodalan/ kredit dan pemasaran. Manfaat dari adanya
kemitraan adalah terjaminnya kualitas, kuantitas dan kontinuitas serta
memberikan dampak sosial yang cukup tinggi yakni menghasilkan persaudaraan
antara pelaku ekonomi yang berbeda status.
Konsep kemitraan mengacu pada konsep kerjasama antar usaha kecil
dengan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan, dengan
memperhatikan prinsip saling menguntungkan dan memperkuat. Pola kemitraan
adalah bentuk-bentuk kerjasama antar usaha kecil dan usaha menengah atau
usaha besar. Pola kemitraan sebagai suatu inovasi mengandung pengertian
bahwa telah terjadi proses pembaharuan (inovasi) terhadap pola kemitraan dalam
banyak hal. Proses kemitraan akan terjadi dan benar-benar dapat disebut
kemitraan apabila prinsip-prinsip dasarnya dipenuhi, yakni saling mem-butuhkan,
saling melengkapi, saling mengun-tungkan dan saling memperkuat. Kemitraan
tidak tercapai berdasarkan perubahan-peru-bahan yang datangnya dari “perintah
atasan” dan tidak akan berlangsung secara mendadak atau “tiba-tiba”. Proses
kemitraan timbul melalui proses evolusi sebagai buah usaha dari pihak-pihak yang
bermitra dalam kedudukan yang sejajar dan memiliki komitmen yang sama.

DAFTAR PUSTAKA
Suriati, N. N., R. K. Dewi, dan A. A. A. W. S. Djelantik. (2015). Pola kemitraan antara
petani Heliconia dengan sekar bumi farm di desa kerta kecamatan payangan
kabupaten giayanyar. 4(4): 241-249.

Anda mungkin juga menyukai