terjadinya kiamat, dijawab terlebih dahulu. Kiamat itu tiap-tiap hari, tiap-tiap
jam, tiap menit, tiap detik, bisa saja bersamaan, tetapi tidak rusak dan tidak
hancur, semakin lahir dan selamat.
Umumnya kata Kiamat itu hancur dunia seisinya, karena hancur lebur satu
hari bersamaan, Kiamat asal dari kata Qiyaman, menjadi Qiyamah; bangun
seketika, contoh Yaumil Qiyamah menjadi Yaumil Qiyamat. Yaumil
Qiyamat; berdiri sendiri.
Menjawab keterangan Kiamat rusak, diantara dua itu tidak ada, lalu
sebaliknya, Kiamat itu berdiri, kalau rusak akan tetap hancur, ada
pertanyaan; apa dunia itu tidak rusak?, jawabnya; kekuasaan Allah itu
bukan untuk merusak dunia, kalau hanya merusak dunia itu mudah, lebih
mudah dari memijit buah ranti, karena Allah itu yang Maha Kuasa, yang
diciptakan itu semua milik-Nya.
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya
kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi
yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-
bijian, maka daripadanya mereka makan.”
Ayat no.4 tersebut diatas tidak terdapat kata-kata rusak, apalagi rusaknya
dunia; sebenarnya isi Al-Qur’an penuh dengan teka teki yang sangat unik,
yang harus dibuka jikalau mengambil arti yang sebenarnya.
Arti ayat-ayat yang diatas, ayat No.1 diterangkan; datangnya Kiamat tiba-
tiba (tersentak), dan manusia tidak sadar (tidak merasakan), umpama
Kiamat itu rusak pasti manusia bisa merasakan karena semua
menyaksikan. Mengetahui itu berarti manusia merasakan (ingat). Dan ayat
No.2 menerangkan; bahwa manusia dibangunkan (di Kiamatkan) dengan
Allah atau dihidupkan. Sesudah menjalani hidup didunia, lalau di matikan
kembali, seperti dilahirkan (menjelam). Ayat No.3 membuktikan yang
sangat jelas; Allah membangkitkan dari kubur (menghidupkan lagi) ke
dunia memakai jasmani, dilahirkan menjadi bayi dari rahim manusia. ayat
No.4 menerangkan tentang Kiamat; Allah memberi peringatan, Kiamat itu
seperti benih (biji-bijian) yang tumbuh sendiri ditanah; artinya benih itu
tumbuh menjadi buah, buah ditanam menjadi benih, itu terus menerus,
anak beranak. Sulitnya tentang tumbuh, yang pasti melalui proses, keluar
dari dalam buah (Qiyamuh Binafsihi), jelasnya Kiamat.
“dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam
kubur”
132. “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi.
Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”
133. “Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai
manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan
adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian”
Kalau ada orang mengatakan besok dunia hancur, itu sebenarnya tidak
dikehendaki Allah, umpama dikehendaki sekejab mata pasti musnah, itu
namanya sia-sia, oleh karena Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang
(Rahman Rahim).
Karena Dat itu meliputi seluruh yang ada (Q.s Hamim As-Sajdah : 54), lalu
Hakikat Aku dan Kamu satu (At’tauhid), sama-sama memiliki Dat (Dat,
Sifat, Asma, Afhngal), itu satu. Karena meliputi semua ciptaannya, kalau
Kiamat itu hancur lalu kemana perginya Dat (Allah) yang mempunyai sifat
20. yang menjaga alam lalu sembunyi dimana?, sangat membingungkan.
Sebenarnya Hakikatnya Dat melestarikan ciptaannya. Kalau Kiamat itu
rusak tidak akan terjadi, karena Allah tetap adanya, Dat itu melestarikan
umatnya dan alam raya ini. Itu Allah mengatakan di Al-Qur’an surat Al-
Jaatsiyah : 3 ;
Seketika ada orang bertanya agak maju sedikit, apa pekerjaan Allah
sesudah menciptakan alam raya dan seisinya?. Pertanyaan itu
membuktikan bahwa Kiamat hancur itu tidak ada, Allah Maha Mengetahui
(wikan-jawa).
Nama suci artinya Allah itu ada, adanya Allah memiliki sifat 20. sifat 20
diciptakan beserta sifat-sifatnya, jadi yang mendapat kata-kata itu orang
yang mempunyai sifat 20 tadi, artinya kata-kata Allah kekuasaan Allah
sendiri, jadi kekuasaan itu dimiliki sendiri, jadi Dat suci itu memiliki sifat 20
+ 1 kekuasaan (wenang-jawa) menciptakan.
Karena kuasa menciptakan, maka apa saja yang tidak disertai kekuasaan
(wenang-jawa) tidak terjadi (ujud), sebab tidak memiliki kekuatan Dat
(pakarti-jawa) sifat 20.
Jadi Kiasan Ronggo Warsito tentang Qun Fayaqun itu adanya ciptaan yang
nyata (ujud) Jagad raya tetap tidak akan rusak dan hancur, dan tujuan ayat
suci Al-Qur’an surat Yaasiin : 82 diatas, hanya bagi yang dikehendaki
langsung ada.
Lahir dengan selamat sebenarnya menerima kata-kata Allah, jadilah kamu
seketika jadi. Dan yang lahir baru dan badan baru itu tidak ingat, sewaktu
manusia melewati jalan tidak ingat itu, sebenarnya melewati alam yang
tidak bisa dijangkau (tankeno kinoyo ngopo-jawa), karena tidak merasakan
apa-apa (Ma’rifat) tidak laki, tidak perempuan, tidak zaman, tidak tempat,
tidak jauh atau dekat. Itu artinya rahasia sastra jendra dan disebut makhluk
yang bisa mengetahui, karena penjelmaan jiwa itu ada 2 unsur :
Ukuran setiap hari kalau tidak berbuat salah, walaupun terdakwa (didakwa)
pikiran pasti tidak was-was, tidak gentar, tenang dan tidak berdebar-debar.
Roh yang yang bisa menyatu: Innalillahi itu kalau sudah datangnya hari
Kiamat (lahir lagi) tidak ikut dikiamatkan lagi seperti ayat Qur’an surat Az-
Zumar : 68 ;
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri (bangkit) menunggu (putusannya
masing-masing)”
Ayat diatas maksudnya Roh-roh (jiwa) yang sudah menjadi ijin Allah
menghadap kepada-Nya dan menyatu dengan Dat (Allah) atau Islam,
mereka tidak ikut pingsan atau ikut bangkit dari Kiamat, yaitu jalannya
menuju asalnya ((Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun). Jadi jelas perkataan
Allah tujuannya Ketuhanan (ke Allah-an / Kasunyatan-jawa). Sudah
tercatat pada Qur’an surat Al-Kahfi : 48 , seperti tersebut diatas, catatan
lewat seperti keadaan Roh yang mengahadap Allah?, jawabnya; Qur’an
surat Al-An’aam : 94 ;
“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri
sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di
belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan
Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa
mereka itu sekutu-sekutu Tuhan (berhala) di antara kamu. Sungguh telah
terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa
yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah)”
Jadi keterangan tentang Kiamat itu menurut ucapan Nabi Muhammad SAW
dan dalil Al-Qur’an Nul Qarim yang terdapat pada Hadist Bukhari : 12
diatas; sama-sama meneruskan perjalanan Roh yang belum tercapai
tujuannya. Dan perjalanan bermacam perjalanan itu hanya sekedar
meneruskan cita-cita (keinginan) terdahulu (tabet-jawa). Umpama begitu
manusia itu selalu dilahirkan kedunia, contoh; anak si A ada tujuh
jumlahnya, itu perjalanannya berbeda-beda ada yang menjadi pegawai,
tentara, durjana, saudagar, wts dan lain-lain, itu semua karena tempatnya
(jasmaninya), itu artinya; si A itu seorang gagah perkasa, kaya dam cerdas,
singkatnya hidupnya mewah, lalu meninggal, tanggung jawab Roh memilih
tidak mati karena sayang meninggalkan harta bendanya didunia, lalu
dialam kubur si A memandang (menerima siksa kubur), karena masih
merasa masih meninggalkan hartanya. Setelah waktunya Roh di
Kiamatkan (dibangkitkan) kedunia lagi, tidak bisa lagi seperti dahulu kala,
karena jasmaninya lain, ujud bayi lahir namanya si C dan lain-lain yang
menjadi tempatnya keinginan dahulu (tabet-jawa).
Menurut dalil Al-Qur’an, Kiamat itu sama tumbuhnya benih, dan menurut
perkataan Nabi Muhammad SAW; orang perempuan melahirkan
majikannya (pangkat, luhur, budi), atau ada anak gembala (orang rendah)
bisa menaiki Tahta kerajaan, artinya si perempuan menumbuhkan benih
yang luhur (wanita yang melahirkan anak yang mempunyai jiwa yang
mulia), gaibnya ayat suci dan Hadist terdapat pada perempuan (wanita).
Jadi adanya wanita, menyebabkan bergilirnya cerita (perjalanan). Benih
yang luhur (mulia) tidak memiliki bangsa, pangkat, rendahan, baik dan
buruk hanya terdapat pada wanita. Siapa saja yang menjadi wanita, bisa
menjadi manusia. jadi ada kiasan lahir berkali-kali itu maksudnya; lahir
meneruskan bekas-bekas dahulu (tabet-jawa) bisa menempati tempat yang
baru.