Anda di halaman 1dari 8

Sebelum menceritakan tentang kiamat, diterangkan rahasianya, dan waktu

terjadinya kiamat, dijawab terlebih dahulu. Kiamat itu tiap-tiap hari, tiap-tiap
jam, tiap menit, tiap detik, bisa saja bersamaan, tetapi tidak rusak dan tidak
hancur, semakin lahir dan selamat.

Menerangkan tentang Kiamat membutuhkan pikiran yang jernih dan


bijaksana, harus dipikir dahulu, cocok atau tidaknya dengan kenyataan,
yang diatas sudah diterangkan bahwa kitab-kitab suci Al-Qur’an Nul Qarim,
Bybel, Injil dan lain-lain, semua bukan untuk orang mati (yang sduah
dikubur) tetapi untuk orang hidup, lalu jalan membuktikan kata-kata akhirat,
Kiamat, mati, Luhilmahfudz, padang Maqhsar, itu harus jumpa (terdapat)
dibawah ini.

Umumnya kata Kiamat itu hancur dunia seisinya, karena hancur lebur satu
hari bersamaan, Kiamat asal dari kata Qiyaman, menjadi Qiyamah; bangun
seketika, contoh Yaumil Qiyamah menjadi Yaumil Qiyamat. Yaumil
Qiyamat; berdiri sendiri.

Cerita tentang hari Kiamat sebenarnya hari para Roh-roh yang


dibangkitkan dari kubur, lalu diperintahkan ke Padang Maqhsar (lapangan
yang sangat panas). Di Hadist Bukhari ayat : 42 Bab : 9; Nabi Muhammad
tidak pernah mengatakan Kiamat itu rusak, kata bahasa Arab jelas sekali
mengatakan tidak rusak, tetapi bangkit (berdiri sendiri).

Umpama sifat 20 diteliti, Kiamat itu sifatnya Allah (Qiyamuh Binafsihi);


berdiri sendiri, jadi bukan rusak atau hancur, dan kitab-kitab Bybel, Al-
Qur’an dan kitab suci lain-lainnya tidak pernah mengatakan dunia itu
hancur, semua itu tetap baik-baik saja atau lestari. Apa sebab masyarakat
umum mengatakan Kiamat itu hancurnya dunia?. Katanya diwaktu hidup
mengerjakan shalat lima waktu mempunyai tanda dikeningnya langsung
masuk Surga, berkumpul dengan leluhurnya. Dan jahat (Kafir, kufur)
disiksa, benar di Qur’an menerangkan; Kiamat bersamaan dengan huru
hara yang mengerikan, tetapi sampai sekarang walaupun berjuta-juta
tahun tidak terbukti. Qur’an mengatakan Kiamat itu datangnya tiba-tiba
(tersentak), dan yang melihat Allah sendiri. Apa para hamba-Nya bisa
mengetahui (melihat), itu pertanyaan yang sehat berdasarkan pikiran yang
jernih, mencari yang sangat sulit tentang Kiamat harus berlandaskan kita
suci Al-Qur’an Nul Qarim, Bybel dan Hadist yang Shahih. Dibawah ada
contoh bersangkutan tentang Kiamat;

1. Si A umurnya lebih dari 50 tahun bercerita dengan Si B; nanti dunia akan


Kiamat, hancur dengan isi-isinya, datang seketika, tentang ini tidak ada
yang mengetahui, hanya Allah sendiri.

2. Si B percaya dan yakin dengan kata-kata Si A tadi, umur si A mencapai


100 tahun mati, jadi tidak mengalami dunia hancur.

3. Si B masih hidup, tetap mengoreksi datangnya Kiamat tadi, tentang Si A.


Si B lagi-lagi cerita tentang Kiamat kepada anak-anaknya si C, lalu
menceritakan dengan anaknya lagi. Jadi itu semua cerita bohong
(Tahayul). Cerita Kiamat sehingga turun temurun, hingga sekarang, dunia
tetap segar bugar, jadi Kiamat hancur itu semua tidak terbukti.

Menjawab keterangan Kiamat rusak, diantara dua itu tidak ada, lalu
sebaliknya, Kiamat itu berdiri, kalau rusak akan tetap hancur, ada
pertanyaan; apa dunia itu tidak rusak?, jawabnya; kekuasaan Allah itu
bukan untuk merusak dunia, kalau hanya merusak dunia itu mudah, lebih
mudah dari memijit buah ranti, karena Allah itu yang Maha Kuasa, yang
diciptakan itu semua milik-Nya.

Dibawah ini ada ayat-ayat suci yang berhubungan dengan Kiamat;

Qur’an surat Az-Zukhruf : 66 ;

”Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka


dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.”

Qur’an surat Al-Baqarah : 28 ;

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya
kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”

Qur’an surat Luqman : 28 ;

“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur)


itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu
jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”

Qur’an surat Yaasiin : 33 ;

“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi
yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-
bijian, maka daripadanya mereka makan.”

Ayat no.4 tersebut diatas tidak terdapat kata-kata rusak, apalagi rusaknya
dunia; sebenarnya isi Al-Qur’an penuh dengan teka teki yang sangat unik,
yang harus dibuka jikalau mengambil arti yang sebenarnya.

Dalam Qur’an surat Al-Israa : 89 ;

“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam


Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia
tidak menyukai kecuali mengingkari (nya)”

Arti ayat-ayat yang diatas, ayat No.1 diterangkan; datangnya Kiamat tiba-
tiba (tersentak), dan manusia tidak sadar (tidak merasakan), umpama
Kiamat itu rusak pasti manusia bisa merasakan karena semua
menyaksikan. Mengetahui itu berarti manusia merasakan (ingat). Dan ayat
No.2 menerangkan; bahwa manusia dibangunkan (di Kiamatkan) dengan
Allah atau dihidupkan. Sesudah menjalani hidup didunia, lalau di matikan
kembali, seperti dilahirkan (menjelam). Ayat No.3 membuktikan yang
sangat jelas; Allah membangkitkan dari kubur (menghidupkan lagi) ke
dunia memakai jasmani, dilahirkan menjadi bayi dari rahim manusia. ayat
No.4 menerangkan tentang Kiamat; Allah memberi peringatan, Kiamat itu
seperti benih (biji-bijian) yang tumbuh sendiri ditanah; artinya benih itu
tumbuh menjadi buah, buah ditanam menjadi benih, itu terus menerus,
anak beranak. Sulitnya tentang tumbuh, yang pasti melalui proses, keluar
dari dalam buah (Qiyamuh Binafsihi), jelasnya Kiamat.

Sebelum keterangan-keterangan yang menerangkan Kiamat itu seperti


apa?. Lihat dulu ayat-ayat suci Al-Qur’an surat Al-Hajj : 7;

“dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam
kubur”

Qur’an surat Al-Ahzab : 63 ;

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah:


“Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi
Allah.” Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu
sudah dekat waktunya”

Qur’an surat Al-Kahfi : 48 ;

“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.


Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami
menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan
bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu
(memenuhi) perjanjian”

Qur’an surat Yunus : 44 ;

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim (menganiaya) kepada manusia


sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim (menyiksa)
kepada diri mereka sendiri”

Qur’an surat An-Naazi’aat : 25 ;

“Maka Allah mengazab (menyiksa)nya dengan azab (siksa) di akhirat dan


azab (siksa) di dunia.

Qur’an surat Ali-Imran : 108 ;

“Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan


benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya (menyiksa)
hamba-hamba-Nya”

Qur’an surat An-Nissaa : 132 – 133 ;

132. “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi.
Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”
133. “Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai
manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan
adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian”

Rahasia ayat-ayat suci diatas diterangkan dibawah; Kiamat itu sebenarnya


terjadi setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik, sewaktu-waktu
bersamaan. Keterangannya; lahir bayi kedunia bersamaan harinya
walaupun tempatnya dimana-mana, di Indonesia ataupun di luar negeri
dan lain-lain. Menurut orang, Qur’an surat Yunus : 44, tersebut diatas;
hancurnya bumi (dunia) ternyata omong kosong, umpama dunia hancur,
Allah menyia-nyiakan ciptaannya. Allah tidak pernah menyia-nyiakan
umatnya, tetapi manusia saling siksa menyiksa, Bom mengebom (hancur
menghancurkan). Dan Qur’an surat An-Naazi’aat : 25, diatas tujuannya;
lahir gantinya mati, hilang itu tidak melihat barangnya, tetapi barangnya
tetap ada, kalau lahir terus menerus didunia pasti padat isi manusia dan
hewan, kalau banyak yang mati lama-lama dunia kosong, sebenarnya
dunia sudah diukur, tetap tidak bertambah dan berkurang, umpama air
menurut ukuran para ahli 280 miliar ton x 1 kubik (1000 liter), ukuran tadi
setiap hari berkurang dilaut, menjadi uap terbang keatas menjadi air, air
jatuh kebawah, begitu selamanya, hanya pindah tempat.

Didunia sedari zaman dahulu sampai sekarang tempat kematian, bala,


pembunuhan, perang, tetap dimana-mana. Bayi tetap lahir (Kiamat), jadi
jumlah manusia semakin padat, tetapi lain waktu banyak yang mati akibat
perang atau Tsunami (gelombang air laut naik kedarat). Qur’an surat Ali-
Imran : 108 diatas mengatakan; Allah itu tidak akan menyia-nyiakan
umatnya, tetapi menjaganya. Qur’an surat An-Nisaa : 132 – 133 diatas
menyatakan; sudah cukup Allah menjaganya, jika Allah menghendaki
kamu semua dimusnahkan, diganti dengan umat yang lain.

Kalau ada orang mengatakan besok dunia hancur, itu sebenarnya tidak
dikehendaki Allah, umpama dikehendaki sekejab mata pasti musnah, itu
namanya sia-sia, oleh karena Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang
(Rahman Rahim).

Membahas tentang Kiamat itu rusak.

Karena Dat itu meliputi seluruh yang ada (Q.s Hamim As-Sajdah : 54), lalu
Hakikat Aku dan Kamu satu (At’tauhid), sama-sama memiliki Dat (Dat,
Sifat, Asma, Afhngal), itu satu. Karena meliputi semua ciptaannya, kalau
Kiamat itu hancur lalu kemana perginya Dat (Allah) yang mempunyai sifat
20. yang menjaga alam lalu sembunyi dimana?, sangat membingungkan.
Sebenarnya Hakikatnya Dat melestarikan ciptaannya. Kalau Kiamat itu
rusak tidak akan terjadi, karena Allah tetap adanya, Dat itu melestarikan
umatnya dan alam raya ini. Itu Allah mengatakan di Al-Qur’an surat Al-
Jaatsiyah : 3 ;

“Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda


(kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman”.
Jadi Allah menciptakan langit dan bumi dan alam raya tetap tidak
diganggu, tetap dijaga, dilestarikan, tidak akan dirusak, karena itu menjadi
saksi bahwa Allah itu ada.

Seketika ada orang bertanya agak maju sedikit, apa pekerjaan Allah
sesudah menciptakan alam raya dan seisinya?. Pertanyaan itu
membuktikan bahwa Kiamat hancur itu tidak ada, Allah Maha Mengetahui
(wikan-jawa).

Jadi jelas di Qur’an surat Yaasiin : 82 ;

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah


berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah (Qun Fayaqun)”

Pelajaran (buku) Ronggo Warsito mengatakan; Qun artinya perkataan


Allah, berkata sekali untuk selamanya (abadi), pelajaran Kitab sifat 20 yaitu
nama yang benar. Fayaqun artinya terjadi Jagad raya seisinya untuk
selamanya.

Qur’an surat Yaasiin : 82 diatas artinya menguasai segalanya yang ada,


semua tidak ada yang terlewatkan dengan kata Allah (Qun Fayaqun).
Umpama matinya manusia karena kehendak Allah, jadi pasti sama dengan
bayi lahir dari kandungan ibu. Jadi yang menjadi imbalan mati karena
Kodrat. Karena yang dibicarakan tentang hidup, jadi kalau ada bayi lahir
selamat, itu tanda bahwa bayi lahir tadi mendapat Sabda Allah, karena
Qun Fayaqun; terjadi, terjadi hiduplah kamu, seketika bayi itu lahir dan
hidup, lalu timbul pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran Ronggo
Warsito (buku Hidayat Jati); apa sebabnya Allah itu mengatakan Qun
Fayaqun terus menerus?, menurut Ronggo Warsito yaitu :

Perkataan Qun = Dat Suci;

Dat Suci = Nama suci (tidak pernah berubah);

Fayaqun = Terjadi alam raya seisinya seketika selamanya.

Nama suci artinya Allah itu ada, adanya Allah memiliki sifat 20. sifat 20
diciptakan beserta sifat-sifatnya, jadi yang mendapat kata-kata itu orang
yang mempunyai sifat 20 tadi, artinya kata-kata Allah kekuasaan Allah
sendiri, jadi kekuasaan itu dimiliki sendiri, jadi Dat suci itu memiliki sifat 20
+ 1 kekuasaan (wenang-jawa) menciptakan.

Karena kuasa menciptakan, maka apa saja yang tidak disertai kekuasaan
(wenang-jawa) tidak terjadi (ujud), sebab tidak memiliki kekuatan Dat
(pakarti-jawa) sifat 20.

Jadi Kiasan Ronggo Warsito tentang Qun Fayaqun itu adanya ciptaan yang
nyata (ujud) Jagad raya tetap tidak akan rusak dan hancur, dan tujuan ayat
suci Al-Qur’an surat Yaasiin : 82 diatas, hanya bagi yang dikehendaki
langsung ada.
Lahir dengan selamat sebenarnya menerima kata-kata Allah, jadilah kamu
seketika jadi. Dan yang lahir baru dan badan baru itu tidak ingat, sewaktu
manusia melewati jalan tidak ingat itu, sebenarnya melewati alam yang
tidak bisa dijangkau (tankeno kinoyo ngopo-jawa), karena tidak merasakan
apa-apa (Ma’rifat) tidak laki, tidak perempuan, tidak zaman, tidak tempat,
tidak jauh atau dekat. Itu artinya rahasia sastra jendra dan disebut makhluk
yang bisa mengetahui, karena penjelmaan jiwa itu ada 2 unsur :

1. Kalau bisa mengamalkan perjalanan, Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun


(keterima amalannya dengan Allah/mulih mula niro-jawa).

2. Kalau tidak sama sekali mengamalkan, sama berulang kali dilahirkan


kedunia memakai badan jasmani.

Siapa saja yang tidak mengerjakan sewaktu didunia, pasti di Kiamatkan


lagi, dan tujuan-tujuan itu yang dimaksud Islam. Jiwa yang suci bisa
mengalami seperti diwaktu lahir.

Keterangan ayat Qur’an Ali-Imran : 102 ;

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar


takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan Islam (At’tauhid).”

Pemeberitahuan; jika mati dalam keadaan Islam, artinya mati tidak


merasakan apa-apa, orang yang begitulah yang bisa melewati alam
kuburnya tidak merasakan apa-apa sama seperti tidur tidak mengalami
mimpi. Walaupun ada rasanya tenang dan tentram tidak merasakan yang
tidak enak.

Ukuran setiap hari kalau tidak berbuat salah, walaupun terdakwa (didakwa)
pikiran pasti tidak was-was, tidak gentar, tenang dan tidak berdebar-debar.
Roh yang yang bisa menyatu: Innalillahi itu kalau sudah datangnya hari
Kiamat (lahir lagi) tidak ikut dikiamatkan lagi seperti ayat Qur’an surat Az-
Zumar : 68 ;

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri (bangkit) menunggu (putusannya
masing-masing)”

Ayat diatas maksudnya Roh-roh (jiwa) yang sudah menjadi ijin Allah
menghadap kepada-Nya dan menyatu dengan Dat (Allah) atau Islam,
mereka tidak ikut pingsan atau ikut bangkit dari Kiamat, yaitu jalannya
menuju asalnya ((Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun). Jadi jelas perkataan
Allah tujuannya Ketuhanan (ke Allah-an / Kasunyatan-jawa). Sudah
tercatat pada Qur’an surat Al-Kahfi : 48 , seperti tersebut diatas, catatan
lewat seperti keadaan Roh yang mengahadap Allah?, jawabnya; Qur’an
surat Al-An’aam : 94 ;
“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri
sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di
belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan
Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa
mereka itu sekutu-sekutu Tuhan (berhala) di antara kamu. Sungguh telah
terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa
yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah)”

Begitulah perjalanan Islam yang sebenarnya, artinya ayat-ayat itu kalau


diteliti yang benar, pulang Roh kepada Allah sama dengan kosong
(suwung-jawa / keadaan Tankeno Kinoyo Ngopo –jawa).

Tujuan semua pengalaman Hakikat, menerima wahyu, melihat gaib,


melihat saudara sendiri (bayangan putih) sudah dianggap Allah, karena
disembah bisa memberi pertolongan, itu bisa menjadi berhala bagi Allah.
jadi Roh yang dikehendaki Allah tidak di Kiamatkan (dibangkitkan) lagi, itu
adalah Roh yang bersih tidak ada sangkutan apa-apa (tidak ada
keinginan/kosong).

Aslama, Islamu, Muslimuna, itu sudah jelas yang sebenarnya, penyembah


yang benar itu sebenarnya kosong bagi keinginan (tidak ada keinginan
apa-apa), tidak ada pikiran apa-apa.

Jadi keterangan tentang Kiamat itu menurut ucapan Nabi Muhammad SAW
dan dalil Al-Qur’an Nul Qarim yang terdapat pada Hadist Bukhari : 12
diatas; sama-sama meneruskan perjalanan Roh yang belum tercapai
tujuannya. Dan perjalanan bermacam perjalanan itu hanya sekedar
meneruskan cita-cita (keinginan) terdahulu (tabet-jawa). Umpama begitu
manusia itu selalu dilahirkan kedunia, contoh; anak si A ada tujuh
jumlahnya, itu perjalanannya berbeda-beda ada yang menjadi pegawai,
tentara, durjana, saudagar, wts dan lain-lain, itu semua karena tempatnya
(jasmaninya), itu artinya; si A itu seorang gagah perkasa, kaya dam cerdas,
singkatnya hidupnya mewah, lalu meninggal, tanggung jawab Roh memilih
tidak mati karena sayang meninggalkan harta bendanya didunia, lalu
dialam kubur si A memandang (menerima siksa kubur), karena masih
merasa masih meninggalkan hartanya. Setelah waktunya Roh di
Kiamatkan (dibangkitkan) kedunia lagi, tidak bisa lagi seperti dahulu kala,
karena jasmaninya lain, ujud bayi lahir namanya si C dan lain-lain yang
menjadi tempatnya keinginan dahulu (tabet-jawa).

Pengalaman orang yang matinya tidak enak (mulangsarak-jawa) sebagai


orang jahat itu;

Qur’an surat Al-Mu’minun : 99-100 ;

99. “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang


kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia)”
100. “agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari
mereka dibangkitkan”

Menurut dalil Al-Qur’an, Kiamat itu sama tumbuhnya benih, dan menurut
perkataan Nabi Muhammad SAW; orang perempuan melahirkan
majikannya (pangkat, luhur, budi), atau ada anak gembala (orang rendah)
bisa menaiki Tahta kerajaan, artinya si perempuan menumbuhkan benih
yang luhur (wanita yang melahirkan anak yang mempunyai jiwa yang
mulia), gaibnya ayat suci dan Hadist terdapat pada perempuan (wanita).
Jadi adanya wanita, menyebabkan bergilirnya cerita (perjalanan). Benih
yang luhur (mulia) tidak memiliki bangsa, pangkat, rendahan, baik dan
buruk hanya terdapat pada wanita. Siapa saja yang menjadi wanita, bisa
menjadi manusia. jadi ada kiasan lahir berkali-kali itu maksudnya; lahir
meneruskan bekas-bekas dahulu (tabet-jawa) bisa menempati tempat yang
baru.

Anda mungkin juga menyukai