PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
The Tobacco Atlas menyatakan jumlah konsumsi rokok di dunia pada
tahun 2014 mencapai 5,8 triliun batang dan masih terus bertambah setiap
tahunnya. Prevalensi merokok di negara maju telah menurun, namun sebaliknya
di negara berkembang. Hasil studi dalam jurnal medis The Lancet
memperlihatkan angka berhenti merokok yang rendah pada sebagian besar negara
berkembang (BBC Indonesia, 2012). Negara maju seperti Jepang dan Singapura
membuat larangan merokok di berbagai tempat khususnya tempat wisata dan
tempat-tempat umum, bahkan para perokok dilarang merokok sambil berjalan di
jalan raya. Di Amerika, harga rokok cukup mahal dan tidak mudah didapat di
sembarang tempat. Rokok dengan mudah didapat di negara berkembang dengan
harga yang relatif murah. Salah satu negara berkembang dengan konsumsi rokok
terbesar adalah Indonesia yang pada tahun 2014 berada di peringkat keempat
setelah China, Rusia, dan Amerika (The Tobacco Atlas, 2015). Indonesia
menduduki posisi pertama negara dengan persentase laki-laki perokok umur 15
tahun ke Rokok merupakan barang berbahaya yang bersifat adiktif.
Terdapat berbagai bahan kimia yang terkandung dalam rokok, antara lain
tar, nikotin, arsen, karbonmonoksida, dan nitrosamin. Merokok membawa
ancaman bagi kesehatan dan lingkungan. Tidak hanya bagi orang yang aktif
merokok, tetapi juga perokok pasif. Perilaku merokok di dalam rumah dan tempat
umum akan membuat orang lain terkena asap rokok. Asap rokok yang terhirup
orang lain tidak kalah berbahaya dengan asap yang dihisap perokok itu sendiri.
Sebagai dampaknya, perokok aktif maupun pasif rentan terkena penyakit.
Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti gangguan kehamilan dan
janin, kurang gizi, infeksi saluran pernapasan, asma, kanker paru-paru, penyakit
jantung, stroke, impotensi, kanker mulut, kanker tenggorokan, penyakit pembuluh
darah otak, hipertensi, dan bronkitis.atas terbesar di dunia.
Survei badan kesehatan dunia (WHO,2008) setiap 6.5 menit satu orang
meninggal karena rokok di dunia, dan tingkat kematian yang diakibatkan dari
mengkomsumsi rokok telah mencapai 2,5 juta pertahun. Sementara itu jumlah
korban untuk kasus yang sama di Inggris pada tahun 1997 mencapai 100.000
orang. Selain itu dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa merokok juga
dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan seorang anak. Seorang anak yang
terbukti merokok akan memiliki tingkat kecerdasan lebih rendah dibanding anak
yang tidak merokok. Hal ini menjadi serius mengingat semakin gencarnya iklan
rokok yang menjadi pintu gerbang untuk membidik kalangan muda, terutama
anak-anak. Pada tahun 2010 total kematian akibat konsumsi rokok di Indonesia
mencapai 190.260 orang. Sebanyak 50% orang yang menderita penyakit terkait
rokok seperti stroke, jantung koroner, dan kanker mengalami kematian dini (Atlas
Tembakau Indonesia, 2013). Riset Kesehatan Dasar (2013) menyebutkan 85%
rumah tangga terpapar asap rokok, dengan estimasi delapan orang meninggal
karena merokok aktif dan satu orang meninggal merupakan perokok pasif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penulisan
makalah ini adalah
1. Bagaimana dampak rokok bagi fisiologi tubuh mansusia?
2. Apa saja penyakit yang ditimbulkan dari gangguan tubuh akibat asap rokok?
3. Bagaimana cara pencegahan penyakit yang ditimbulkan oleh asap rokok?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah;
1. Mengetahui dampak rokok bagi fisiologi tubuh mansusia.
2. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan dari gangguan tubuh akibat asap
rokok.
3. Mengetahui pencegahan penyakit yang ditimbulkan oleh asap rokok.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsumsi Rokok
a) Pengertian Rokok
Rokok merupakan kertas yang digulung berbentuk silinder dengan ukuran
tertentu serta berisi tembakau dan dibakar untuk dihihup asapnya. “Rokok
adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan
dihisap atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau
bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana
rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin
dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan” (Peraturan Pemerintah Nomor 109
tahun 2012). Rokok terbuat dari kertas berbentuk silinder berdiameter 10 mm
dengan panjang antara 70 hingga 120 mm yang berisi cacahan daun tembakau.
Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung sekitar 4000
bahan kimia dan 69 diantaranya bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan
kanker seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida (Asizah, 2015). Tar
merupakan zat bersifat karsinogenik yang dapat merusak paru-paru dan
menimbulkan masalah pernapasan, bronchitis dan kanker. Nikotin adalah zat
bersifat adiktif yang menekan otak sehingga menimbulkan rasa senang dan
keinginan untuk terus merokok. Karbon monoksida membuat kadar oksigen
dalam darah berkurang. Hidrogen sianida, amoniak, arsenik, aseton, fenol,
hydrogen sulfide, formaldehida, oksida nitrogen, dan methyl chloride juga
merupakan komponen rokok yang berbahaya. Ketika pertama kali merokok,
orang akan merasa mual, lidah getir, dan batuk-batuk. Tidak hanya berbahaya
bagi kesehatan, rokok dapat menyebabkan orang kecanduan.
d). Diabetes
e). Impotensi
Penyakit mulut yang disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut,
kanker leher, penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.
Selain itu menurut Roan yang dikutip Suparyanto (2012) efek dari rokok
atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam
perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan
zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka
ketergantungan kepada rokok tidak begitu dianggap gawat.
Rokok juga dapat merusak paru-paru, saluran napas yaitu bronkiolus dan
kantung udara kecil yaitu alveolus. Udara masuk melalui trakea dan masuk ke
dalam paru-paru melalui bronkiolus, udara kemudian bergerak ke dalam
ribuan alveolus, dimana oksigen masuk ke dalam saluran darah dan bahan
sisa seperti karbondioksida keluar dari saluran darah tersebut. Dalam
bronkiolus terdapat rambut-rambut kecil yang disebut silia. Silia tersebut
berfungsi untuk menyapu bahan-bahan berbahaya ke luar paru-paru. asap
rokok akan menyebabkan luka pada lapisan bronkiolus sehingga
menyebabkan pembengkakan dan menghasilkan lendir. Asap rokok juga
memperlahankan pergerakan silia menyebabkan sebagian asap dan lendir
bertahan di dalam paru-paru tersebut. Ketika kita sedang tidur silia mulai
menolak bahan berbahaya dan lendir tersebut keluar dari paru-paru. Apabila
kita bangun tidur, tubuh kita mencoba untuk mengeluarkan bahan berbahaya
dan lendir tersebut dengan cara batuk berulang kali.
Asap rokok juga dapat merusak alveolus yang ada di dalam paru-paru,
karena dapat menyukarkan pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam
darah. Lam-kelamaan hanya sedikit oksigen yang sampai ke dalam darah, hal
ini dapat menyebabkan kita menjadi sesak napas dan memerlukan bantuan
oksigen untuk bernapas. Sel akan membelah menghasilkan sel yang baru.
Apabila kita merokok bahan kimia dapat merusak DNA yang ada di dalam sel
yang sehat pada tubuh kita. Sel-sel yang yang terdedah bahan kimia ini akan
menghasilkan sel-sel baru yang tidak sehat dan akan bertambah banyak dan
tersebar di dalam tubuh kita, hal inilah yang menyebabkan kanker.
A. Kesimpulan
Asap rokok merupakan masalah panting karena berdampak buruk terhadap
kesehatan. Asap rokok dengan segala zat yang dikandungnya akan memberikan
efek yang merugikan kesehatan, terutama pada sistem pernafasan dan
kardiovaskuler . Beberapa bahan kimia dalam rokok yang memberikan efek
terbesar dalam kesehatan antara lain nikotin, tar, gas karbonmonoksid, serta timah
hitam. Besarnya pajanan asap rokok yang terhisap ini bersifat kompleks dan
dipengaruhi oleh kuantiti rokok yang dihisap serta pola penghisapan rokok
tersebut. Faktor lain yang turut mempengaruhi antara lain usia mulai merokok,
lama merokok, dalamnya hisapan dan lain-lain. Pajanan asap rokok ini dapat
menyebabkan kelainan pada mukosa saluran napas, diameter saluran napas,
kapasiti ventilasi serta fungsi sawar alveolar/kapiler. Akibat pajanan asap rokok
ini tidak hanya terjadi pada perokok aktif saja tetapi juga pada perokok pasif Pada
paru kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan terjadinya kanker paru, penyakit
bronchitis kronik, serta emfisema yang tergolong dalam penyakit paru obstruktif
menahun (PPOM). Berhenti merokok merupakan cara terbaik menghindari dan
mengurangi dampak buruk akibat asap rokok.
B. Saran
Penyuluhan tentang pengetahuan hubungan rokok dan kesehatan dilakukan dari
tingkat pendidikan sekolah dasar
Adanya pelarangan secara bijaksana dan manusiawi tetapi tegas bagi anak-
anak dibawah umur yang menjajakan rokok misalnya dengan pengalihan jenis
barang yang dijual
Promosi rokok termasuk iklan hendaknya tidak dibiarkan berkembang
Melarang merokok di sekolah atau tempat/sarana umum yang sering
dikunjungi remaja
Mencantumkan peringatan pada bungkus rokok, bahwa rokok berbahaya bagi
kesehatan