METODOLOGI PENELITIAN
yang disuguhkan dalam bentuk angka-angka. Metode ini disebut sebagai metode
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,
2017:137).
bersumber dari laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI selama tahun 2013 - 2017 yang didokumentasikan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman
Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia sebagai lokasi penelitian. Data yang
digunakan pada penelitian ini bersumber dari laporan keuanagan / annual report
pada periode 5 tahun mulai tahun 2013 - 2017. Dipilihnya BEI sebagai tempat
57
penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di Indonesia, yang dianggap
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
2017:39). Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Pengaruh
dalam penelitian ini menjadi variabel independen dan variabel dependen. Adapun
adanya variable bebas (Sugiyono, 2017:39). Variable dalam penelitian ini adalah
Harga Saham.
dengan nilai pasar yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu. Menurut Hantiyo
(2017) harga saham yang digunakan adalah harga saham pada saat penutupan
pada 30 Maret di tahun berikutnya, dengan asumsi laporan tahunan dan laporan
keuangan diterbitkan 90 hari setelah tutup buku (31 Desember). Harga saham
58
pada saat penutupan tersebut akan diukur dengan menggunakan rumus rasio
perubahan harga saham. Adapun proksi utama yang digunakan dalam penelitian
Keterangan
(CSR), manajemen laba dan penghindaran pajak. Dalam penelitian ini terdapat 3
digunakan oleh Sembiring (2005) dalam Yoehana (2013) karena lebih sesuai
59
dengan keadaan perusahaan di Indonesia, dimana pegungkapan CSR-nya masih
bersifat umum dan belum rinci. Indikator ini terdiri atas tujuh kategori, yaitu
pada check list dengan item yang diungkapkan perusahaan. Apabila item y
perusahaan oleh perusahaan maka diberikan nilai 0 pada check list. Setelah
Index (CSRI). Adapun rumus untuk menghitung CSRI adalah sebagai berikut:
Keterangan :
perusahaan i.
di ungkapkan .
60
2. Manajemen Laba (Earnings Management)
model Modified Jones (1991) dalam Cahyani (2016). Laba dengan menggunakan
Modified Jones membagi total akrual menjadi dua, yaitu komponen non-
….5
Keterangan :
Apabila discretionary accruals menunjukan nilai yang positif hal tersebut berarti
61
3. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
pengukuran Cash Effective Tax Rat (Cash ETR) yaitu kas yang dikeluarkan untuk
biaya pajak dengan laba sebelum pajak. Penggunaan pengukuran cash ETR dalam
mengukur tax avoidance menurut Dyreng, et, al (2008) dalam Ningtias (2015)
variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, proses ini juga
dilakukan secara benar. Berikut adalah operasional variabel dalam penelitian ini:
62
4. Harga Saham (Y)
Table 3.1
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Indonesia selama 5 tahun periode 2013 – 2017. Adapun alasan peneliti memilih
63
1. Permasalahan dalam perusahaan manufaktur lebih kompleks sehingga
Indonesia.
yang lainnya.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada dipopulasi, maka sampel yang diambil dari populasi harus betul-
penelitian.
keuangannya.
64
3.5 Teknik Pengumpulan Data
sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan
eksperimen dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Selanjutnya bila
dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
1. Metode Dokumentasi
penelitian ini, terutama yang berhubungan dengan variabel yang diteliti dan
Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah
data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk
sebuah penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
65
statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan
bantuan perangkat lunak Microsoft Excel dan SPSS (Statistic Product and Service
suatu data apa adanya yang dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi,
kuartil, median, modus, distribusi frekuensi dan ukuran stastistik lainnya. Statistik
bahwa data statistik diperoleh dari hasil sensus, survey, dan pengamatan lainnya.
Kemudian data tersebut diringkas dengan baik dalam bentuk table atau presentasi
ketetapan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Pengujian asumsi klasik ini
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
66
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sample kecil, (Ghozali, 2016:154). Uji normalitas data dapat dilakukan dengan
1) Nilai signifikan atau nilai probabilitasnya > 0,05, maka distribusi dari model
2) Nilai signifikan atau nilai probabilitasnya < 0,05, maka distribusi dari model
2. Uji Heteroskedastisitas
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu
2) Jika ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
3. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar varaibel bebas (independen). Model regresi yang
67
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independen. Jika variabel
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
hasil uji dari uji multikolinieritas dapat dilihat dari beberapa cara, yakni sebagai
berikut:
1. Apabila nilai tolerancenya sendiri lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF
(Variance Inflation factor) lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinieritas.
2. Sedangakan bila nilai tolerancenya lebih kecil dari 0,10 atau sama dengan
0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation factor) lebih besar atau sama dengan
4. Pengujian Autokolerasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan
adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang
sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka Ho ditolak, yang
68
2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka Ho diterima, yang berarti tidak
ada autokorelasi.
3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak
Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, digunakan
apakah model regresi yang kita terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji
apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non
Tabel, yaitu :
1. Jika Fhitung > dari Ftabel (Ho di tolak Ha diterima) atau jika p value <0,05,
2. Jika Fhitung < Ftabel atau jika p value >0,05, maka secara simultan variable
independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, hal ini juga ditandai
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2, X3….Xn) dengan variabel dependen (Y).
69
Menurut Sugiyono (2017:277) Analisis regresi liniear berganda bermaksud
bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi
(dinaik turunnya nilai). Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Keterangan:
Y’ = Harga saham
∈ = Eror
secara statistik yang dapat diukur salah satunya dengan nilai uji koefisien
determinasi. Uji ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah
adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti variasi variabel dependen sangat
terbatas. Dan nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel – variabel independen
70
sudah dapat memberi semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi
variabel independen, maka nila R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel
Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model
regresi karena dapat naik atau turun berdasarkan signifikansi variabel independen
(Ghozali, 2016:95).
Rumus :
4 KD =r2 x 100
tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Dasar
1. Jika nilai thitung > ttabel, atau Jika nilai Sig. < 0,05, maka variabel independen
2. Jika nilai thitung < ttabel atau Jika nilai Sig. > 0,05, maka variabel independen
71