Ditengah perisai pada burung Garuda terdapat simbol bintang yang memiliki
lima sudut. Simbol tersebut memiliki arti sebagai berikut:
Pada ruang perisai bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila
kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Apabila diperhatikan, gambar
rantai tersebut terdiri dari dua macam rantai, yaitu rantai yang bagian tengahnya
lingkaran dan rantai yang bagian tengahnya persegi, sebagai berikut:
Kemudian semua rantai saling berkaitan dan tidak putus. Rantai yang
bagian tengahnya berbentuk lingkaran melambangkan wanita, sedangkan
rantai yang tengahnya berbentuk persegi melambangkan laki-laki.
Pada bentuk tengah rantai yang berbeda melambangkan laki-laki dan
wanita saling membutuhkan dan saling membantu.
Rantai yang tidak putus juga melambangkan sebuah ikatan yang
seharusnya tidak pernah putus antara sesama manusia.
Warna merah yang menjadi dasar juga menunjukan sikap berani.
Arti dan Makna Lambang Pohon Beringin
Lambang Pohon Beringin
Lambang pohon beringin berada di bagian kanan atas dari perisai pada burung
Garuda. Lambang tersebut menggambarkan dari sila ketiga dalam Pancasila yaitu
Persatuan Indonesia yang memiliki makna sebagai berikut:
Pohon beringin yang merupakan pohon yang tinggi, besar kokoh dan
berdaun lebat. maknanya seperti pohon beringin, Indonesia adalah tempat
berteduh dan tempat berlindung seluruh rakyat Indonesia.
Akar pohon beringin juga besar dan menjalar ke segala arah.
Akar pohon tersebut memiliki dua makna. Pertama, akar yang menjalar
banyak adalah menunjukan keanekaragaman budaya, agama, adat istiadat,
suku dan lain-lain. Kedua, menunjukan kemanapun rakyat Indonesia pergi
diseluruh Indonesia dan akan kembali ke Indonesia, bersama bersatu untuk
mencapai tujuan bersama.
Arti dan Makna Lambang Kepala Banteng
Lambang Kepala Banteng
Letak dari lambang ini berada di bagian kiri atas pada perisai. Kepala banteng
melambangkan sila Pancasila yang keempat. Warna ruang pada lambang
tersebut adalah merah. Lambang ini juga mempunyai arti dan makna sebagai
berikut:
Banteng atau lembu merupakan hewan yang suka berkumpul atau selalu
bersama-sama. Makna dari kepala benteng menggambarkan bangsa
Indonesia adalah bangsa yang senang mengerjakan sesuatu secara
bersama-sama atau bergotong-royong.
Selain itu, jika ada sebuah permasalahan dalam suatu kelompok, bangsa
Indonesia akan menyelesaikan dengan cara musyawarah yang
menghasilkan keputusan bersama / mufakat.
Latar belakang berwarna merah yang menunjukan keberanian bangsa
Indonesia. Salah satu dari identitas atau ciri khas dari bangsa Indonesia
adalah musyawarah dan mufakat.
Arti Lambang Padi dan Kapas
Lambang Padi dan Kapas
Lambang padi dan kapas terletak pada bagian kiri bawah pada perisai burung
Garuda. Gambar padi dan kapas menunjukan sila terakhir dalam Pancasila, yang
memiliki makna sebagai berikut:
Pancasila merupakan suatu ideologi yang dianut oleh negara Indonesia sebagai pandangan dan
pedoman bagi bangsa Indonesia. Pancasila ini telah terbentuk sejak Indonesia merdeka yang disusun
oleh presiden pertama sekaligus proklamator negara Indonesia yaitu almarhum Ir. Soekarno.
Pancasila sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu “panca” yang dalam bahasa Indonesia
bermakna 5 (lima) dan “syila” yang bermakna batu sendi / alas / dasar, dari dua kata itulah pancasila
tersusun. Pancasila memiliki arti lima dasar yaitu meliputi :
3. Persatuan Indonesia
Setiap sila yang berasal dari pancasila ini memiliki arti sendiri pada setiap silanya yaitu sila ke-1 memiliki
arti bahwa setiap rakyat Indonesia wajib beragama karena sejak dahulu Indonesia telah mengenal
agama dan dalam agama pasti diajarkan hal-hal baik yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sila ke-2 memiliki arti setiap rakyat Indonesia wajib mempunyai adab atau bisa juga diartikan
sebagai sifat menghargai dalam berbagai hal antar sesama makhluk hidup. Sila ke-3 memiliki arti setiap
rakyat Indonesia wajib mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia. Sila ke-4 memiliki arti setiap
suatu permasalahan yang dialami bangsa maupun negara Indonesia wajib diselesaikan dengan kepala
dingin menggunakan cara bermusyawarah yang menghasilkan solusi yang bisa menguntungkan pihak-
pihak yang terlibat dan tidak menggunakan cara kekerasan. Sila ke-5 memiliki arti setiap rakyat
Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan seadil-adilnya.
Hal yang dimaksud dengan pancasila bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal adalah dalam pancasila
ini berarti memiliki hubungan antara kelompok sila yang ada dalam pancasila dan bersifat erat. Hirarkis
sendiri memiliki arti yaitu pengelompokan / penggolongan.
Pancasila yang terdiri dari 5 sila itu saling berkaitan yang tak dapat dipisahkan:
• Sila pertama menjelaskan bahwa pada sila pertama itu meliputi dan menjamin isi sila 2, 3, 4, dan 5,
artinya dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus dijiwai
nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.
• Sila kedua tertulis kemanusiaan yang adil dan beradab yang diliputi sila ke-1 dan isinya meliputi sila
3, 4, dan 5, dalam sila ini terkandung makna bahwa sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk tuhan yang beradab, maka segala hal yang berkaitan dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara harus mencerminkan bahwa negara ini mempunyai peraturan yang
menjunung tinggi harkat dan martabat manusia.
• Sila ketiga tertulis persatuan Indonesia yang diliputi dan dijiwai sila 1, 2 yang meliputi dan menjiwai
isi dari sila 4, dan 5, sila ini mempunyai makna manusia sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan
persatuan negara Indonesia yang disetiap daerah memiliki kebudayaan-kebudayaan maupun beragama
yang berbeda.
• Sila keempat diliputi dan dijiwai sila 1, 2, 3 yang meliputi dan menjiwai isi dari sila kelima. Sila ini
menjelaskan bahwa negara Indonesia ini ada karena rakyat maka dari itu rakyat berhak mengatur
kemana jalannya negara ini.
• Sila kelima yang bertuliskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu diliputi dan dijiwai oleh
isi dari sila 1, 2, 3, dan 4. Sila ini mengandung makna yang harus mengutamakan keadilan bersosialisasi
bagi rakyat Indonesia ini sendiri tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
Hierarkis berarti tingat, sedangkan yang dimaksud bentuk Piramid dari kesatuan Pancasila ialah
bahwa sila yang pertama dan seterusnya tiap-tiap sila bagi sila berikutnya adalah menjadi dasar dan
tiap-tiap sila berikutnya itu merupakan penjelmaan atau pengkhususan dari sila yang
mendahuluinya.
Dalam susunan pancasila banyak orang yang menilai pancasila berbentuk dalam hierarkis atau
berjenjang yang menggambarkan hubungan hierarkhi sila-sila dari pancasila dalam urut-urutan
(kuantitas) dan juga dalam hal sifat-sifatnya (kualialitas). Kalau dilihat dari intinya, urut-urutan lima
sila menunjukkan suatu rangkaian dalam luasnya dan isi sifatnya, merupakan pengkhususan dari
sila-sila yang dimukanya. Jika urut-urutan lima sila dianggap mempunyai maksud demikian, maka
diantara lima sila ada hubungan yang mengikat yang kepada yang lain sehingga pancasila merupkan
suatu kesatuan keseluruhan yang bulat. Andai kata urut-urutan itu dipandang sebagi tidak mutlak.
Diantara satu sila dengan sila lainnya tidak ada sangkut-pautnya, maka pancasila itu
menjaditerpecah-pecah, oleh karena itu tidak dapat dipergunakan sebagai suatu asas kerohanian
bagi Negara.
Menurut Notonagoro dinyatakan bahwa bentuk susunan hierarkis-piramidal Pancasila ialah:
Kesatuan bertingkat yang tiap sila di muka sila lainnya merupakan basis atau pokok pangkalnya, dan
tiap sila merupakan pengkhususan dari sila di mukanya. Sila pertama menjelaskan bahwa pada sila
pertama itu meliputi dan menjamin isi sila 2, 3, 4, dan 5, begitu pula sila- sila berikutnya saling
berkaitan erat dan menjiwai satu dengan yang lain.
Bentuk susunan hierarkis-piramidal Pancasila, dapat digambarkan dalam bentuk diagram yang
disebut dengan diagram hierarkis-piramidal Pancasila. Dengan adanya bentuk diagram ini, terlebih
dahulu dapat diuraikan sebagai pengantar bahwa Tuhan Pencipta segala makhluk, Yang Maha
Kuasa, Yang Maha Esa, asal segala sesuatu dan sekaligus sebagai dasar semua hal yang ada dan yang
mungkin ada. Oleh karena itu Tuhan sebagai dasar dari penciptaannya, yang di dalam diagram
digambarkan sebagai dasar terbentuknya diagram itu.
Pancasila yang terdiri dari 5 sila itu saling berkaitan yang tak dapat dipisahkan:
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa adalah menjiwai isi sila 2, 3, 4, dan 5, artinya dalam segala
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus dijiwai nilai-nilai
ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang dijiwai sila ke-1 dan isinya meliputi sila 3, 4,
dan 5, dalam sila ini terkandung makna bahwa sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk tuhan yang beradab, maka segala hal yang berkaitan dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara harus mencerminkan bahwa negara ini mempunyai peraturan yang
menjunung tinggi harkat dan martabat manusia.
Sila ketiga Persatuan Indonesia yang dijiwai sila 1, 2 dan menjiwai isi dari sila 4, dan 5, sila ini
mempunyai makna manusia sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan persatuan negara
Indonesia yang disetiap daerah memiliki kebudayaan-kebudayaan
maupun beragama yang berbeda.
Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dijiwai sila 1, 2, 3 dan menjiwai isi dari sila ke-5. Sila ini menjelaskan
bahwa negara Indonesia ini ada karena rakyat maka dari itu rakyat berhak mengatur kemana
jalannya negara ini.
Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu dijiwai oleh isi dari sila 1, 2, 3, dan 4. Sila
ini mengandung makna yang harus mengutamakan keadilan bersosialisasi bagi rakyat Indonesia ini
sendiri tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.