Hukum Oersteid
Keterangan :
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan
dengan rumus :
Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat dihitung dengan rumus
2. Induksi Magnetik
Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang
mengalir dalam konduktor. Adanya kuat medan magnetik di sekitar konduktor
berarus listrik diselidiki pertama kali oleh Hans Christian (Denmark, 1774 – 1851).
Jika jarum kompas diletakkan sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan
dialiri arus listrik. Bila arah arus dibalik, maka penyimpangannya juga berbalik.
Selanjutnya, secara teoretis laplace (1749 – 1827) menyatakan bahwa kuat medan
magnet atau induksi magnet di sekitar arus listrik sebagai berikut:
Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin
cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul.
Adapun yang dimaksud fluks nmgnetik adalah banyaknya garis gaya magnet yang
menembus suatu bidang.
Sebuah lingkaran atau kumparan dari bahan konduktif seperti tembaga, yang
membawa arus bolak-balik (AC), adalah struktur yang sangat efisien untuk
menghasilkan atau menangkap medan magnet. Jika loop konduktif terhubung ke
sumber listrik AC, akan menghasilkan medan magnet yang berosilasi di sekitar
loop. Saat loop kedua berada cukup dekat dengan yang pertama, memungkinkan
loop pertama menangkap beberapa bagian dari medan magnet yang berosilasi, yang
pada gilirannya, menghasilkan atau menginduksi arus listrik di kumparan kedua.
Beberapa contoh umum perangkat berdasarkan induksi magnetik adalah listrik
transformer dan generator listrik.
3. Gaya Magnetik
Gaya Lorentz merupakan nama lain dari gaya magnetik yaitu gaya yang
ditimbulkan oleh medan magnet. Kapan akan timbul bila ada interaksi dua medan
magnet, contohnya adalah kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar berarus
dan muatan yang bergerak dalam medan magnet.
Fl = B x I x l sin θ
Dengan :
F21 = i2 l B1
Kawat sejajar yang diberi arus searah akan tarik menarik dan diberi arus berlawanan
akan tolak menolak.
a) Nilai θ = 0.
Nilai θ = 0 terjadi jika v sejajar B akibatnya nilai F = 0. Karena tidak dipengaruhi
gaya maka muatannya akan bergerak lurus beraturan (GLB).
b) Nilai θ = 90°
Nilai θ = 90° terjadi jika v tegak lurus B. Nilai F = q v B dan selalu tegak lurus
dengan v. Keadaan ini menyebabkan akan terjadi gerak melingkar beraturan
(GMB). Jari-jarinya memenuhi persamaan berikut.
c) Nilai 0 < θ < 90°
Nilai kemungkinan ketiga ini dapat menyebabkan terjadi perpaduan gerak GLB
dan GMB dan terjadi gerak helix.
4. Fluks Magnetik
Diketahui :
Lalu untuk Magnetik yang melalui bidang terbuka tidak selalu Nol dan hal ini
sangatlah berbeda dengan Fluks Magnetik Melalui Bidang Tertutup yang selalu
berjumlah Nol sehingga nilai Magnetik Melalui Biedan Terbuka sangatlah penting
dlm Teori Elektromagnetik. Sebagai contohnya jika perubahan fluks magnetik yg
melalui kumparan kawat dapat menimbulkan GGL (Gaya Gerak Listrik) yang dapat
menyebabkan adanya Arus Listrik dalam Kumparan dan perhitungan ini dapat
dilakukan dengan Hukum Faraday.
C. Kesimpulan
D. Daftar Pustaka
https://physicsranggaagung.wordpress.com/2017/06/26/medan-magnetik-dan-
gaya-magnetik/ [Online]: diakses pada 12 Maret 2020
https://rumusrumus.com/fluks-magnetik/. [Online]: diakses pada 12 Maret 2020
http://j2-fajar-fa.blogspot.com/2015/01/pengertian-induksi-magnetik.html [Online]
: diakses pada 12 Maret 2020