Anda di halaman 1dari 4

Metodologi Penelitian : Penelusuran Literature

Lecturer: Dharma Permana, PhD, Apt


Fakultas Kedokteran, Universitas Yarsi, Tahun 2020

Penelusuran Literatur
1. Penelusuran literatur (literature searching) adalah proses pencarian mendalam terhadap
informasi terpublikasi tentang suatu topik penelitian/proses belajar dan mengajar
2. Proses ini dilakukan secara sistematis menggunakan berbagai alat pencarian kepustakaan
yang tersedia untuk mendapatkan sebanyak mungkin publikasi ilmiah terhadap suatu
topik yang tersedia.

Tujuan Penelusuran Literatur


1. Memperoleh perspektif yang ilmiah (penelitian/pembelajaran)
2. Untuk mendapatkan update terkini tentang suatu isu atau topik (penelitian/pembelajaran)
3. Menghindari duplikasi/plagiasi penelitian
4. Menghindari masalah konsepsual dan prosedural penelitian (utk mendapatkan metode
penelitian yg tepat)
5. Untuk mendapatkan hasil penelitian yg bermanfaat/informative

Informasi dari Penelusuran Literatur


1. Informasi yang berkait dengan isu atau topik (penelitian/pembelajaran)
2. Informasi yang berkait dengan teori penelitian
3. Informasi yang berkait dengan metode penelitian
4. Informasi yang berkait dengan analisis data penelitian

Jenis literature
1. Literature primer, ex: Jurnal, Prosiding , Paten
2. Literature sekunder, ex : Disertasi, Tesis, Skripsi ,Textbook , Kamus, dll
3. Literature tersier : Laporan Penelitian, Koran, Majalah, Tabloid, dll
Dalam penelitian atau penulisan ilmiah sebaiknya mengunakan literature primer, minimal
literature Sekunder. Literature tersier tdk dianjurkan

Teknik Penelusuran Literature


1. Menentukan topic yang kita cari
2. Menentukan kata kunci
3. Menentukan batasan penelusuran
4. Penggunaan hasil penelusuran
5. Rentang waktu yang diinginkan ( dari tahun ke... sampai tahun ke.....)
6. Bahasa yang dipakai (English/Indonesia)
7. Cakupan geografis (indonesia, asia atau dunia)
8. Jenis Dokumen (Jurnal, buku, paten, dll)
9. Memilih sarana penelusuran
10. Mencatat hasil penelusuran
11. Menemukan lokasi informasi yang telah ditelusuri
12. Download dan menyimpan file yg di inginkan dlm folder
Sarana penelusuran literature
1. Manual ( masuk ke perpustakaan dan mencari literatur yg di inginkan secara manual
berdasarkan jenis dokumen dan abjad ex: jurnal, buku, skripsi dll )
2. Katalog manual atau e-katalog (komputer)
3. CD ROM, CD software yg berisi monography ex; bidang kesehatan (Acute Clinical
Medicine CD-ROM, Adult Congenital Heart Disease (ACHD) CD-ROM)
4. Online (ex: google atau google scholar, pubmed, science direct, proquest, EBSCO dll)

Pengelolaan literature
1. Mengutip langsung dari karya tulis orang lain ( biasanya terdapat pada bagian
pendahuluan dan tinjauan pustaka skripsi )
2. Menyajikan contoh informasi atau angka yang diperoleh orang lain (biasanya terdapat
pada bagian diskusi jurnal, skripsi , dll)
3. Mengutip tabel, grafik, diagram, dll karya orang lain (biasanya terdapat pada bagian
diskusi jurnal, skripsi dll)
4. Menyusun tabel berdasarkan data yang diperoleh dari orang lain (biasanya terdapat
bagian hasil penelitan, ex: membanding data hasil penelitian yg didapat dgn hasil
penelitian orang lain atau data standar )

Format Penulisan Literatur dalam Daftar Pustaka


1. Harvard Style (Paling banyak digunakan dlm jurnal, disertasi, tesis dan skripsi)
2. Vancouver Style
3. APA Style
4. MLA Style

Harvard Style
Harvard style pada jurnal:
Carretero OA and Oparil S. 2000. Essential hypertension. Part I: definition and etiology.
Circulation. 101 (3): 329–35.
 Harvard style pada buku :
Merna T dan Al-Thani FF. 2008. Corporate Risk Management. 2nd ed. John Welly and Sons
Ltd. England.
Harvard style pada buku Terjemahan :
Kieso DE., Weygandt JJ dan Warfield TD. 2007. Intermediate Accounting. 12 Edition.John
Wiley & Sons, Inc. USA. Terjemahan E. Salim. 2008. Akuntansi Intermediate.Edisi 12.
Erlangga, Jakarta.
-> tahun setelah nama author: nama jurnal, disertasi, tesis, skripsi dan judul buku Italic font

Vancouver Style
-Vancouver Style pada jurnal :
Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod ,1994; 20: 355-6
-Vancouver Style pada buku :
Feinberg TE, Farah MJ. Behavioural Neurology and Neuropsychology. 2nd ed. New York:
McGraw-Hill; 1997.
 tahun setelah nama jurnal atau setelah nama penerbit buku
 nama jurnal, disertasi, tesis, skripsi dan judul buku Italic font
APA Style
Kim, C., Mirusmonov, M.,Lee, I.(2010).An empirical examination of factors influencing the
intention to use mobile payment.Computers in Human Behavior,26,310‐322.

--> Perhatikan ada koma dan titik koma pada sambungan author. tahun setelah author.
--> nama jurnal italic font
--> Buku : judul buku italic font

MLA Style
Jonathan,Karim.“Beyond Growth: Library and Development.”Annals of Library Research
40.5(2015):1111‐1130.

---> nama depan author ditulis lengkap ex: Dharma Permana di tuliskan Permana, Dharma
---> tahun dibelakang nama jurnal atau setelah nama penerbit buku
--->Nama jurnal Italic Font
---> Buku : Judul buku Italic font

Cara menyitir literatur dalam teks

1. Berdasarkan nama belakang Author : ex : (Permana, 2020)

Hipertensi esensial merupakan jenis hipertensi yang paling umum, meliputi sebanyak 90–
95% dari seluruh kasus hipertensi dan merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui
(idiopatik) (Carretero, 2000 dan Oparil, 2003).

Daftar Pustaka
Carretero OA and Oparil S. 2000. Essential hypertension. Part I: definition and etiology. Circulation. 101
(3): 329–35.
Oparil S, Zaman MA, Calhoun DA. 2003. Pathogenesis of hypertension". Ann. Intern. Med. 139 (9):
761–76.

2. Berdasarkan Penomoran ex : 1, 2,3 dst

Prevalensi angka penggunaan antibiotik di Indonesia tergolong tinggi (40-60%) [1].


Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat memicu resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik
berdampak negatif meliputi peningkatan angka kesakitan dan kematian, biaya dan lama
perawatan, serta efek samping [2].
Swamedikasi yang tidak tepat merupakan salah satu penyebab resistensi antibiotik.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat sering dilakukan dalam swamedikasi [3]. Berdasarkan
hasil Riskesdas tahun 2013, sebanyak 86,1% rumah tangga menyimpan antibiotik yang diperoleh
tanpa resep [4]. Antibiotik sering digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan seperti flu,
batuk, demam dan sakit tenggorokan. Penggunaan antibiotik dalam swamedikasi kebanyakan
digunakan kurang dari 5 hari [5].
Daftar Pustaka :

[1] Rahman, V., Anggraini, D., Fauziah, D. Pola Resistensi Acinebacter Baumannii yang
Diisolasi di Intensip Care Unit (ICU) RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau periode 1 Januari
hingga 31 Desember 2014. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
2015; 2(2); 1.
[2] Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatauan Republik Indonesia Nomor 8
tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi di Rumah Sakit. Jakarta, 2015.
[3] Restiyono, A. Analisis Faktor yang Berpengauh dalam Swamedikasi Antibiotik pada Ibu
Rumah Tangga di Kelurahan Kajen Kabupaten Pekalongan. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia. 2016; 11(1); 14.
[4] Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kementerian Kesehatan RI, 2013.
[5] Widayati, A. Self medication with antibiotics in Yogyakarta City Indonesia. Thesis. Faculty
of Health Sciences, University of Adelaide, 2011.

Anda mungkin juga menyukai