Di beberapa institusi, Darah juga mengelola laboratorium hematologi. Dokter yang bekerja di
laboratorium hematologi, dan paling sering mengatur mereka, yang patolog spesialis dalam
diagnosis penyakit hematologi, disebut sebagai hematopathologists.Darah dan
hematopathologists umumnya bekerja bersama untuk merumuskan diagnosis dan
memberikan terapi yang paling tepat jika diperlukan. Hematologi adalah subspesialisasi
kedokteran internal yang berbeda, terpisah dari tetapi tumpang tindih dengan subspesialisasi
onkologi medis.
Darah dapat mengkhususkan diri lebih lanjut atau memiliki kepentingan khusus, misalnya
dalam:
mengobati gangguan perdarahan seperti hemofilia dan idiopatik purpura thrombocytopenic
mengobati malignacies hematologi seperti limfoma dan leukemia
mengobati hemoglobinopathies
dalam ilmu transfusi darah dan pekerjaan dari bank darah
dalam sumsum tulang dan transplantasi sel induk
(Hematologi berasal dari kata Yunani ἁίμα (''Haima'') yang berarti "darah" dan λόγος
(''logo''), akar yang biasa digunakan untuk menunjukkan suatu bidang studi.)
Fungsi Darah
1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)
2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
Eritrosit (Sel Darah Merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc
darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah
disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb
inilah yang dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia.
Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4.
Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi Þ misalnya radang paru-paru.
Lekopeni : Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
Lekositosis : Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
Jenis Lekosit
1. Granulosit : Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
2. Agranulosit : Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah
limfosit dan monosit.
3. Eosinofil : mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil.
Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
4. Basofil : mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi
alergi.
5. Netrofil : (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga
sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
6. Limfosit : (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk
menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
7. sel T4 : imunitas seluler sel B4 Þ imunitas humoral
8. Monosit : merupakan lekosit dengan ukuran paling besar
Trombosit (KEPING DARAH)
Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 –
500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis)
antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ Jika seseorang secara genetis
trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.
Plasma Darah
Terdiri dari air dan protein darah Þ Albumin, Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak
mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah.
Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen).
Zat antibodi adalah senyawa Gama : Globulin.
Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam:
1. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen Þ Presipitin.
2. Antibodi yang dapat menguraikan antigen Þ Lisin.
3. Antibodi yang dapat menawarkan racun Þ Antitoksin.
Contohnya adalah sifat golongan darah (Blood Groups). Yang umum adalah penentuan cara ABO
(ABO System) Þ oleh Landsteiner.
Donor Universal adalah golongan darah yang dapat memberikan darahnya pada semua jenis golongan
darah yang lain Þ Golongan Darah O.
Resipien Universal adalah golongan darah yang dapat memberikan darah dari semua jcnis golongan
darah yang lain Þ Golongan Darah AB.
Sistem golongan darah yang lain adalah Sistem Rhesus yang dikemukakan oleh Landsteiner.
Nama Rhesus diambil dari sejenis kera Macacca rhesus (di India). Prinsipnya adalah terdapatnya
antibodi terhadap antigen D (anti-D).
Sistem rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu:
1. Rhesus POSITIF
2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-)
Eritroblastosis Foetalis adalah kelainan pada bayi di mana telah terjadi ketidaksesuaian faktor
rhesus (bayi Rh + dan ibu Rh -). Gejala penyakit ini adalah Ikterik : ditemukan oleh Levine.
Pertolongan pada bayi tersebut adalah dengan cara Transfusi Eksanguinasi (Exchange
Transfussion).
Sistem Imun Dan Hematologi
1.pengertian
-Sistem Imun (bhs Inggris : Immune system) ad/ sistem pertahanan manusia
sebagai perlindunganterhadap infeksi dari makromolekul asing/serangan
organisme termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.
-Sistem Imun juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan
molekul lain spt yang terjadi pada autoimunitas dan melawan sel yg teraberasi
menjadi tumor.
-Sistem Kekebalan/imun ad/ sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
terhadap infeksi bakteri dan virus serta menghancurkan sel kanker dan zat asing
dalam tubuh.
sumsum tulang. Sumsum tulang ad/ tempat asal sel darah merah, sel darah putih
(limfosit dan makrofag) dan platelet.
c. Timus : dalam kelenjar timus sel-sel limfoid mengalami proses pematangan
sebelum lepas ke dalam sirkulasi. Proses ini memungkinkan sel T untuk
mengembangkan atribut penting yg dikenal sebagai toleransi diri.
d. Mukosa jaringan limfoid terkait : di samping jaringan limfoid berkonsentrasi
dalam kelenjar getah bening dan limpa, jar limfoid juga ditemukan di temmpat
lain spt saluran cerna, sal pernafasan dan sal urogenital.
antibodi dasar yang berada pada plasma B. Dengan rasio serum 13%, IgM
merupakan antibodi dengan ukuran paling besar, berbentuk pentameris 10 area
epitop pengikat, dan teredar segera setelah tubuh terpapar antigen sebagai
respon imunitas awal (en:primarimmuneresponse)pada rentang waktu paruh
sekitar 5 hari. Bentu kmonomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan
limfosit-B dan reseptor sel-B. IgM adalah antibodi pertama yang tercetus pada
20 minggu pertama masa janin kehidupan seorang manusia dan berkembang
secara fitogenetik (en:phylogenetic). Fragmen konstan IgM adalah bagian yang
menggerakkan lintasan komplemen klasik.