PROPOSAL
Oleh :
14201.08.16009
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
Oleh :
Dinda Insani Rizki
NIM. 14201.08.16009
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nim : 14201.08.16009
Zainul Hasan.
tulisan atau pikiran orang lain. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa
hasil proposal ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi
Probolinggo, 2020
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT atas Rahmat Taufik serta
Probolinggo”
Probolinggo
Pada penyusunan penelitian ini, tidak lepas dari kesulitan dan hambatan
namun berkat bimbingan pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga
proposal ini dapat terselesaikan, untuk itu dengan segala hormat penulisan
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku ketua yayasan
iv
6. Kepala Puskesmas dringu serta Perawat yang telah banyak meluangkan
proposal ini.
8. Semua rekan seperjuangan dalam suka dan duka yang membantu demi
Probolinggo, 2020
Peneliti
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Puskesmas Dringu
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
masker pada pasien TB paru, serta masyarakat pula kurang memahami dalam
perilaku yang baik. Risiko penularan TB paru cukup besar pada kelompok orang
yang tinggal di tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat kesehatan, misalnya
iv
lingkungan padat dan kumuh, tempat pendidikan dengan asrama, rumah
Health Organization pada Global Tuberculosis Report pada tahun 2017. Secara
penurunan yang sebanyak 37% dari tahun 2000 hingga tahun 2016 (WHO,
2017). Di dapatkan penderita TB paru sebanyak 5,8 juta pria, 3,2 juta wanita dan
peningkatan dari 351.893 kasus di tahun 2016 menjadi 360.770 kasus di tahun
kasus tuberculosis sebanyak 425.089 kasus, dan jumlah tersebut meningkat bila
dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2017 yang
kasus TB sebanyak 1.371 kasus dan 719 diantaranya adalah TB paru BTA
Probolinggo, 2017).
yang di gunakan, 4 orang (40%) tidak menghiraukan dan bekerja seperti biasa.
iv
Berdasarkan hasil dari data di atas di dapatkan pasien TB paru
Sikap atau perilaku merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
masker yang di gunakan tidak bebas untuk bernafas dan pasien TB paru
yang di sebut dengan bermain peran adalah salah satu proses belajar
sebagai tokoh hidup atau benda mati. Penyuluhan yang dilakukan untuk
iv
memberikan pemahaman pada pasien TB paru pentingnya menggunkan
Puskesmas Dringu.
iv
3. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan
masyarakat.
iv
Sebagai wawasan diri sendiri untuk mengembangkan ilmu
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dan hamper seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk
pada kulit (Huda, 2015). TB paru adalah suatu penyakit menular yang
2.1.2 Etiologi
tuberculosis yaitutipe Human dan Tipe Bovin. Basil tipe bovin berada
dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberculosis usus. Basil Tipe
Human bisa berada dibercak ludah (droplet) dan di udara yang berasal
iv
dari penderita TBC, dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila
(Huda, 2015).
sebagai basil atau bakteri bisa menetap di udara selama 1 – 2 jam dan
bisa bertahan hidup tanpa adanya ventilasi yang kurang (lestari, et al.
2019)
infection. Basil TB paru tersebut dapat terhirup oleh orang lain yang
iv
berada di sekitar penderita. Dalam waktu 1 tahun seorang penderita
10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB. Riwayat alamiah pasien
meninggal, 25% akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang
tinggi, 25% menjadi kasus kronis yang tetap menular (Kemenkes RI,
2017).
2.1.4 Klasifikasi
meliputi:
1. Tuberculosis paru
iv
b) TB tersangka yang tidak diobati: sputum BTA (-) dan tanda-
2.1.5 Patofisiologi
secara tak sengaja keluarlah droplet muklei dan jatuh ketanah, lantai,
atau tempat lainnya. Akibat terkena sinar matahari atau suhu udara
Apabila bakteri ini terhirup oleh orang sehat, maka orang itu berpotensi
focus inidisebut focus primer atau lesi primer atau focus Ghon. Reaksi
juga terjadi pada jaringan limfe regional, yang bersama dengan focus
1. Percabangan bronkus
iv
Penyebaran infeksi lewat percabangan bronchus dapat
3. Aliran darah
meningen.
iv
Biasanya organ paru tempat timbulnya infeksi pasca-primer
gumpalan basil yang hidup dan yang sudah mati, dikelilingi oleh
Tuberkulosis (TB).
iv
4. Lemah badan, kehilangan nafsu makan dan berat badan turun,
pada hal tidak ada kegiatan dan demam meriang lebih dari
sebulan.
2015)
petang dan malam hari disertai dengan berkeringat. Demam ini mirip
hilang timbul. Malaise yang terjadi dalam jangka waktu panjang berupa
penyakit.
iv
dan kematian akibat TB paru, penularan TB paru dimasyarakat dan
penderita secara pasif dengan promosi yang aktif). Selain itu semua
iv
1. Penemuan penderita tuberkulosis pada anak penemuan
diulang.
iv
d. Kalau hasil positif, di diagnosis sebagai penderita
TB BTA positif.
diagnosis TB.
tersebut bukanTB.
iv
yang dilemahkan. BCG diberikan 1 kali sebelum
TB.
iv
Menurut Huda (2015) Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan
resistensi
apicallobus bawah
iv
b. Bayangan berwarna (patchy) atau bercak (nodular)
e. Adanya klasifikasi
kemudian
g. Bayangan milie.
2.1.2 Penatalaksanaan
intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat
1) Rifampisin
2) INH
3) Pirazinamid
iv
kg : 1500 mg, BB 40-60 kg : 1000 mg, BB < 40 kg :
750 mg
4) Streptomisin
5) Etambutol
400 mg
1) Kanamisin
iv
2) Kuinolon
+ asam klavulanat
dilanjutkan.
dianjurkan untuk:
iv
4) TB kasus berat (milier, dll)
untuk:
klesi minimal
(Program P2TB)
tahun.
iv
g. TB paru kasus lalai berobat Penderita TB paru kasus
minggu
yang sama.
jadwal.
iv
resisten) ditambah dengan obat lain seperti kuinolon, betalaktam
,makrolid.
penyembuhan
h) Terapi Pembedahan
a. Indikasi mutlak
b. Indikasirelative
berulang
a. Dorongpeningkatanasupancairan
drainase
iv
a. Jelaskan bahwa TB adalah penyakit menular dan
mencegah transmisi
berkelanjutan
pasien
kekuatan otot
iv
meningkatkan kemungkinan pasien dengan
a. Pengendalian Tuberkulosis
pendanaan.
bagi pasien.
iv
cara yang utama adalah memberikan Obat Anti Tuberkulosis
b. Pencegahan Tuberkulosis
dahak dalam kaleng berisi Lysol, air sabun, spiritus, dan buang di
8) Hindari rokok.
iv
2.1.4.2 Komplikasi
1. Komplikasi Dini
a. Pleuritis
b. Efusi pleura
c. Empiema
d. Laryngitis
e. Tb usus
iv
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam
2. Operan Respon
iv
penguatan. Perangsang perilakunya disebut reinforcing stimuli
susunan saraf
dan sebagainya.
iv
langgeng (long lasting) dari pada perilaku yang tidak
mempunyai tingkatan.
iv
Merespon (responding), memberikan jawaban
tinggi.
dan sebagainya.
dari manusia itu sendiri, baik yang dapat di amati secara langsung
iv
faktor ini mencakup, pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
perlundungan
dipakai
iv
saluran pernapasan pada seseorang yang tidak memiliki penyakit
kepada orang lain dan bukan pula sesuatu rangkaian tata laksana
iv
kesehatan bertujuan untuk merubah perilaku seseorang dan atau
(Dahroni, 2015)
kesehatan masyarakat.
tersebut berkurang.
lingkungan pemukiman.
iv
d. Meningkatnya kreatifitas, produktifitas dan peran serta
(Soekidjo, 2010)
iv
b. Diskusi kelompok Diskusi kelompok ini dimungkinkan
tanggapannya.
tugas
a. Ceramah umum
iv
b. Siaran Radio
c. Siaran TV
berikut :
Kesehatan.
iv
miskin serta mengembangkan kelompok keluarga mandiri
sebagai teladan.
bermain peran atau role playing adalah salah satu proses belajar
iv
Berdasarkan kutipan tersebut, berarti metode role playing
adanya perilaku pura pura dari siswa yang terlihat atau peniruan
Peran)
sebagai berikut:
iv
memberikan siswa latihan keterampilan ketika guru melakukan
iv
c) Guru memberikan intruksi khusus kepada
peran tersebut.
iv
yakni kelompok pengamat dan kelompok
karakter-karakter khusus.
pemeran.
tersebut.
iv
reaksinya. Para pemeran juga dilibatkan dalam
iv
c) Guru membuat bermain peran yang telah
tersebut. Dalam metode role play waktu 10-15 menit itu sedikitnya namun
bisa juga sampai 2 jam pelaksanaan, namun itu semua tergantung proses
pelaksanaan.
Metode yang dilakukan akan lebih berhasil bila dipakai dikelas yang
jumlah anggotanya banyak dan lebih efektif jika jumlah anggotanya sedikit
seperti itu sudah termasuk efektif jika jumlah sedikit untuk menggunakan
iv
b) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan
panjang/banyak
memilikinya.
tidak tercapai.
iv
BAB 3
KERANGKA KONSEP
Kerangka konseptual merupakan gambaran dan arahan asumsi mengenai variable-variable yang akan diteliti, atau memiliki arti
hasil sebuah sintesis dari sebuah proses berfikir deduktif ( Aziz Alimul Hidayat, 2018)
Secara umum pengertian hipotesis berasal dari kata lemah dan tesis
harus di tolak. Berdasarkan fakta atau data empiris yang telah di kumpulkan
puskesmas dringu.
iv
BAB 4
METODE PENELITIAN
iv
mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode role play untuk
trol
K1 O1 X1 O3
K2 O2 O4
Keterangan :
iv
4.2 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
Seluruh penderita pasien TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Dringu,
kabupaten probolinggo sebanyak 143 orang
Sampel
Sebagai penderita pasien TB paru yang akan diberikan pendidikan kesehatan
dengan metode role playdi Wilayah Kerja Puskesmas Dringu, kabupaten
probolinggo sebanyak 48 orang
Tehnik Sampel
Purposive Sampling
Rancangan penelitian
Pengumpulan data :
Kuisioner perilaku menggunakan masker
Analisa Data
Uji T berpasangan , dan jika data tidak normal menggunakan
Kesimpulan
H1 diterima jika p value ≤ α = 0,05 yang berarti ada pengaruh.
iv
Bagan 4.2 Kerangka kerja penelitian Pengaruh pendidikan kesehatan
dengan metode role play terhadap perilaku menggunakan
masker pada pasien TB paru di puskesmas dringu
Probolinggo.
4.3 Populasi Dan Sample Penelitian
yang akan di teliti, bukan hanya objek atau subjek yang di pelajari saja
tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang di miliki subjek atau objek
tersebut, atau kumpulan orang, individu, atau objek yang akan di teliti
Ismail, 2010) :
[ ( Z α + Z β ) . S ᵈ ]²
n=
d²
Keterangan :
iv
Zα : kesalahan tipe I (5%) = 1,96
[ ( Z α + Z β ) . S ᵈ ]²
n=
d²
[ ( 1,96+0,84 ) .0,9]²
n=
0,52 ²
6 ,3504
n=
0 ,2704
n = 23,48
n = 24
Kriteria inklusi dan eksklusi sampel dalam penelitian ini yang berada
1. Kriteria Inklusi
iv
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek penelitian
2. Kriteria Eksklusi
iv
digunakan berdasarkan klasifikasi teknik non-probability sampling
tertentu.
yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-
lain).
variabel lain. Variabel ini disebut juga variabel terikat yang artinya
iv
4.5 Lokasi Penelitian
Kabupaten Probolinggo
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2020 sampai Mei 2020.
Waktu penelitian ini terhitung mulai dari pengambilan data sampai laporan
hasil.
objek atau fenomena yang kemudian dapat diulang lagi oleh orang lain
sebagai berikut :
DEFINISI ALAT
VARIABEL INDIKATOR SKALA SKOR
OPERASIONAL UKUR
Variabel Pendidikan yang di 1. Sesi 1 : SOP - -
lakukan dengan Mengidentifikasi
independent cara memainkan bahan yang akan Modul
peran yang dapat di sampaikan
pendidikan 2. Sesi 2 :
mengembangkan
Menyiapkan bahan
kesehatan sikap dan tindakan yang sudah tidak
dari suatu terdapat masalah
Metode role pengalaman yang yang menghambat
berpengaruh untuk memberikan
play menguntungkan pendidikan
berhubungan kesehatan .
dengan kesehatan 3. Sesi 3 :
Melakukan
simulasi
pengenalan
iv
4. Sesi 4 :
Membuat satu
permainan peran
dimana penyaji
akan
mendemonstrasi
kan perilaku yang
diinginkan.
5. Sesi 5 :
Menginformasika
n akan adanya
suatu tindakan
untuk acara
bermain peran
6. Sesi 6 : minta
relevan
seseorang untuk
bermain peran
menjadi orang
lain dalam situas
ini
Variabel Perilaku yaitu 1. Berperilaku Kuisioner ordinal Skor :
dalam bentuk perilaku Tidak
dependent suatu tindakan
sikap dan tindakan mengguna pernah : 1
yang dilakukan kan Jarang : 2
Perilaku sesuai dengan
masker Sering : 3
pasien TB paru konsep perilaku
menggunakan (saifuddin, Sangat
dalam kesehatan 2013) sering : 4
masker pada 2. Memperhatikan
menggunakan
keadaan disekitar Kategori
pasien TB paru masker dalam bentuk perilaku
perilaku sikap dan mengguna
(Notoatmojo,
kan masker
tindakan
2010). Perilaku
3. Memahami baik = 71-
bentuk perilaku 100
menggunakan Perilaku
masker dengan cukup baik
benar = 41-70
Perilaku
kurang baik
= 0-4
Saifuddin
(2013)
iv
4.7 Prosedure Penelitian
Probolinggo.
Probolinggo.
consent.
pelaksanaan.
kelompok perlakuan.
kelompok kontrol.
iv
11. Kelompok kontrol tidak di berikan pendidkan kesehatan
kelompok perlakuan.
kelompok kontrol.
tanyakan perasaannya.
perlakuan.
kuesioner.
berjumlah 15 soal.
iv
4.8.2 Uji Validitas dan Reahabilitas
1. Uji Validitas
(Nursalam, 2016).
hitung, bila r hasil (hitung) >r tabel, pertanyaan tersebut valid. maka
0,05. Maka hasil r hitung dari 10 responden harus lebih besar dari r
validitas yang dilakukan pada hari sabtu tanggal 4 April 2020 di Desa
kaliboto Lor memiliki nilai sebesar 0,637 hingga 0,955 untuk masing-
2. Uji Reliabilitas
iv
Dari kuisioner perilaku menggunakan masker menurut
diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan
nilai r tabel dengan nilai r hitung. Bila r hasil (hitung) > r tabel, maka
1. Editing
2. Coding
iv
a. Jenis kelamin
1) Pria :1
2) Wanita :2
b. Pendidikan
1) SMP/sederajat :1
2) SMA/sederajat :2
3) Perguruan Tinggi :3
c. Pekerjaan
1) Tidak berkerja :1
3) Wiraswasta :3
4) Petani :4
5) Pensiunan :5
3. Scoring
a. Tidak pernah : 1
b. jarang : 2
c. sering : 3
d. sangat sering 4
iv
4. Tabulating
penyajian data.
kurang baik 0-40, perilaku cukup baik bernilai 41-70, dan jika
Analisa data adalah proses mengolah data dari hasil penelitian untuk
mendapatkan makna atau arti dari data tersebut agar dapat disimpulkan
Hidayat, 2018). Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
paru dalam bentuk mean dan median. Sedangkan data yang bersifat
proprosi.
iv
4.10.2 Analisa inferensial
dalam penelitian ini adalah uji independent sample t test karena terdiri dari
dua kelompok untuk menilai memiliki varians yang sama atau tidak. Jika
nilai varian memiliki p > 0,05 maka data tersebut yang telah diuji adalah
distribusi data normal, namun apabila pV > 0,05 maka distribusi data tidak
normal maka uji statistik alternatif yang digunakan adalah uji statistik
Wilcoxon.
Akan Dilakukan uji etik penelitian di stikes Hafshawaty. Hal Yang Perlu
Diperhatikan:
iv
berguna dalam mempromosikan pendidikan kesehatan dengan
iv
risiko ketidaknyamanan, pengorbanan waktu atau biaya maka
(hidayat, 2009
iv
lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
2009).
(KEPPKN, 2017)
iv
DAFTAR PUSTAKA
september 2018.
Nia Puji Lestari, Nurul Sri Wahyuni, Ririn Nasriati (2019). Studi Kasus : Upaya
Brunner & Suddarth. 2011. Keperawatan Medikal Bedah Edisi: 12. Jakarta: EGC
EGC.
iv
Puspita, Rina Sari. Ratu Desi Arisandi. 2018. Faktor-faktor yang Berhubungan
Kumar, V., Ramzi, C. dan Stanley, R.(2007). Buku Ajar Patologi.Jakarta : EGC.
Jakarta : MediaAesculapius.
Sagung Seto
Medika
EGC
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Hal:
215-217.
Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), Hal: 44.
iv
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
iv
SOP Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Role Play
menggunakan masker
10. Evaluasi
11. Penutup
Di Rumah Bp.Adi :
iv
Bp. Ardi : “Selamat pagi”.
Perawat : “Begini pak, saya lihat data dari puskesmas bahwa bapak pernah
berdahak, demam, dan sering sesak nafas pada saat saat tertentu misal terlalu
kecapekan?”
Ibu Aminah : “iya mbak, apalagi kalau malam hari atau pagi hari menjelang
Perawat : “Iya bapak saya harap bapak bisa menggunakan masker untuk
Perawat : “Nah bapak dibalai desa akan ada penyuluhan tentang pencegahan
itu mungkin bisa membantu bapak dan sekeluarga dalam menjaga kesehatan
Perawat : “Iya ibu, kurang lebihnya saya mohon pamit yah ibu.
iv
Perawat : “assalamualikum ibu dan bapak sesuai dengan kontrak kita semua,
disini saya akan menjelaskan tentang penyakit TB paru dan cara pencegahannya
Perawat : “ baik disini pengertian TB paru tersendiri adala penyakit yang menular
melalui udara”. (dan seterusnya Perawat menjelaskan tentang TB paru). “Jadi ibu
Perawat : “baik ibu dan bapak semuanya mari kita mempraktekkan cara
Perawat : “terimakasih untuk perhatiannya ya ibu bapak saya harap ibu bapak
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
2. SMPN 1 Randuagung
iv
PENGANTAR KUESIONER
Pembimbing : 1. Ro’isah,S.KM.S.Kep.Ns,M.Kes
Puskesmas Dringu”
Saya berkeyakinan bahwa penelitian ini memberi manfaat yang luas, baik
Probolinggo, 2020
Mengetahui,
Pembimbing I Peneliti
iv
KUISIONER PERILAKU MENGGUNAKAN MASKER
PETUNJUK PENGISIAN :
Pilih jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda check list (√)
SS : Sangat Sering
S : Sering
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
A. IDENTITAS RESPONDENT
1. Jenis Kelamin :
2. Usia :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Pekerjaan :
iv
7 Saya menggunakan masker bersih
dan baru
8 Saya tidak menggunakan masker
bersih dan baru
9 Saya menggunakan masker sesuai
dengan jenis pemakaian .
10 Saya menggunakan masker tidak
sesuai dengan jenis pemakaian.
11 Saya menggunakan masker sekali
pakai (dispossible)
12 Saya tidak menggunakan masker
dispossible .
13 Saya sering mengganti masker
apabila sudah berkali-kali dipakai
14 Saya tidak mengganti masker
meski sudah berkalikali saya pakai
15 Saya membuang masker apabila
terdapat kerusakan/robek dan
putus talinya.
iv