Koordinator Blok :
Dr. Zainaburrahma, M.Sc
KELOMPOK 5 :
1. Muhammad Ikrom Arifin (19910007)
2. Aldona Feronika (19910008)
3. Haanii Laras Qothtunnadaa (19910014)
4. Feni Purnama Anjelika (19910016)
5. Nahda Rihadatul ‘Aisy (19910038)
6. Nadia Alfi Syarifah (19910039)
7. Luthia Khairunisa (19910040)
8. Hasna Fathin Nabila (19910041)
9. Qanita Adzkia Novindra (19910043)
10. Annisya Risqi Anggraini (19910050)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai Tugas Terstruktur Blok Mekanisme
Dasar Penyakit dengan judul “Virus, Mikroorganisme antara Makhluk Hidup dan
Benda Mati”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
yang mengampu pada blok Mekanisme Dasar Penyakit ini karena telah membimbing
penulisan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
1.3. Tujuan........................................................................................................................5
1.4. Manfaat......................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1. Sejarah Virus.............................................................................................................6
2.2. Pengertian Virus........................................................................................................7
2.3. Bentuk Dan Ukuran Virus........................................................................................8
2.4. Struktur Virus...........................................................................................................9
2.5. Klasifikasi Virus......................................................................................................10
2.6. Metabolisme Virus...................................................................................................12
2.7. Replikasi Virus.........................................................................................................12
2.8. Patogenesis Virus.....................................................................................................14
2.6. Peranan Virus..........................................................................................................19
BAB III.........................................................................................................................................
Penutup.....................................................................................................................................22
3.1. kesimpulan...............................................................................................................22
3.2. Saran.........................................................................................................................22
3
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar belakang
4
1.2. Rumusan Masalah
1) Apa itu virus?
2) Bagaimana sejarah perkembangan penemuan virus?
3) Bagaimana pembagian klasifikasi virus ?
4) Bagaimana metabolisme virus ?
5) Bagaimana patogenesis virus ?
6) Apa saja peranan virus dalam kehidupan makhluk hidup ?
1.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian, sejarah, klasifikasi,
metabolisme, patogenesis dan peranan virus dalam kehidupan
1.4. Manfaat
1) Memenuhi Tugas Terstruktur Blok Mekanisme Dasar Penyakit.
2) Pembaca dapat mengetahui pengertian, sejarah, klasifikasi, metabolisme,
patogenesis dan peranan virus dalam kehidupan
3) Pembaca dapat memahami pengertian, sejarah, klasifikasi, metabolisme,
patogenesis dan peranan virus dalam kehidupan.
5
Bab 2
Pembahasan
6
Ia menemukan bahwa partikel itu dapat bereproduksi pada tanaman, tapi
tidak pada medium pertumbuhan bakteri. Ia menyimpulkan bahwa partikel
itu hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang diserangnya.
4. Wendel M. Stanley (1935, Amerika)
Ia berhasil mengkristalkan partikel tersebut. Partikel mikroskopis itu lalu
dinamai TMV (Tobacco Mosaic Virus).
7
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih
kecil daripada bakteri. Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3
mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan
dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta
milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar
yaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil yang
hanya berukuran 28 nm.
1. Kapsid
Fungsi :
8
2. Isi
3. Kepala
4. Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk
menempelkan tubuh virus pada sel inang. Ekor ini melekat pada kepala
kapsid.
9
Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh
International Commitee on Taxonomy of Viruses (ICTV). Taksonomi virus
terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Penamaan
ordo pada virus diakhiri virales, famili diakhiri kata viridae, dan genus
diakhiri kata virus. Penamaan spesies menggunakan bahasa Inggris dan
diakhiri kata virus.
- Ordo: Mononegavirales
- Famili : Filovirida
- Genus : Filovirus
- Spesies : Ebola virus zaire
1. Virus Bakteri ini sel inangnya adalah sel bakteri disebut juga dengan
bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan) mengandung materi
genetik berupa DNA. Contohnya bakteriofage T4 virus yang
menyerang bakteri Escherichia coli.
2. Virus Mikroorganisme Eukariot ini sel inangnya berupa
mikroorganisme yang tergolong eukariot (Protozoa dan jamur) serta
mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.
3. Virus Tumbuhan ini sel inangnya adalah sel tumbuhan yang sebagian
besar mengandung RNA. Contohnya adalah virus mosaik tembakau
(Tobacco mosaic virus/TMV).
4. Virus Hewan ini sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia
yang mengandung DNA atau RNA. Contohnya adalah virus penyakit
mulut dan kaki pada sapi, serta virus penyakit rabies pada anjing.
10
a. Ribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA.
Contoh :
Virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis);
Virus arena (penyebab meningitis);
Virus picorna (penyebab polio);
Virus orthomyxo (penyebab influenza);
Virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);
Virus rhabdo (penyebab rabies);
Virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia);
Retrovirus (penyebab AIDS).
b. Deoksiribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA.
Contoh :
Virus herpes (penyebab herpes);
Virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma,
ada pula yang menyebabkan AIDS);
Virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun
tembakau);
Virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma).
11
Karena virus hanya memiliki asam nukleat dan selubung protein
(dengan ada atau tidaknya membrane luar) maka virus bisa dikatakan bukan
merupakan sel yang memiliki sitoplasma,organela, dan struktur lain yang
spesifik dimiliki oleh sel. Sehingga, virus tidak dapat bermetabolisme untuk
membentuk energy (katabolisme) atau menggunakan energy untuk menyusun
molekul tertentu (anabolisme). Ia hanya mampu mengandalkan tubuh sel
inang untuk mereplikasikan dirinya dan membentuk struktur penyusun
tubuhnya di sel inang. Ukuran virus yang sangat kecil juga menjadi alasan
yang tidak memungkinkan bagi virus untuk memiliki struktursebagaimana
struktur yang dimiliki oleh sel.
2. Penyusupan (Penetrasi)
Setelah penempelan virion atau asam nukleat virus menyusup ke
sitoplasma sel. Pada bakteriofaga hanya sam nukleat saja ynag menyusup
ke sitoplasma, sementara kapsid-kapsidnya berada diluar. Pada virus
telanjang lain penyusupan terjadi dengan cara fagositosis virion
(viropexis), sedangkan penyusupan virus berselubung dapat pula terjadi
dengan cara fusi selubung virus ke membran plasma diikuti dengan
12
masuknya nukleokapsid ke sitoplasma, dimana proses prenyusupan
dipengaruhi oleh suhu dan zat penghambat fagositosis.
13
Sejauh apa enzim spesifik virus terlibat dalam proses sintesis asam
nukleat tersebut, bervariasi dari grup yang satu ke grup yang lain. Virus
DNA yang bereplikasi di dalam nukleus biasanya menggunakan
polimerase DNA dan polimerase RNA serta enzim pemroses milik sel
penjamu. Virus yang lebih besar (herpesvirus, Foxvirus) lebih independen
dalam hal fungsi seluler mereka dibandingkan dengan virus yang lebih
kecil. Inilah salah satu alasan mengapa virus yang lebih besar lebih
sensitif terhadap kemoterapi antivirus, karena lebih banyak proses spesifik
virus yang tersedia sebagai target untuk kerja obat (Jawetz, 2008)
14
keratitis herpetika dan menyebabkan terlibatnya organ visceral pada
infeksi varisela.
Suhu tubuh yang turun ataupun naik dapat berpengaruh
terhadap proses kembang biak virus, jika suhu tubuh naik maka akan
membatasi penyakit. Namun, ternyata ini tidak berlaku untuk semua
virus. Contohnya adalah stomatitis herpatika yang ternyata jika
kambuh ditandai dengan kejadian demam.
Infeksi lain yang terjadi dengan infeksi suatu virus, juga dapat
menjadi penghambat atau memperberat suatu gejala infeksi.
Pada usia atau periode perinatal, penyakit viral dapat lebih
berat dibandingkan periode saat usia lebih tua. Hal ini, berkaitan
dengan proses kekebalan, homeostastis dan diferensiasi sel ikut
berperan.
Pengaruh genetic, masih belum memiliki penelitian lebih lanjut
atau pathogenesis pada manusianya masih sangat terbatas, karena
kompleksnya genom pada manusia dan sukarnya mendapatkan sampel
dari lingkungan, tetapi hasil terbatas menunjukkan bahwa ras yang
tinggal di afrika lebih rentan terhadap virus rubella dan demam kuning
dibandingkan dengan ras eropa.
Interferon, suatu polipteda yang melindungi sel dari spesies
yang sama terhadap infeksi virus. Interferon hanya melindungi sel
sehat dari infeksi, infeksi virus dapat merangsang interferon untuk
terbentuk.
15
proses tanggap kebal snagat berkurang dan tidak efektif karena
sasarannya berubah-rubah.
3. Imunopatologi
4. Jenis Infeksi
16
Di bawah ini diberikan beberapa kemungkinan infeksi virus
dan hubungan kliniknya:
17
Contohnya ialah hepatitis B kronik persisten.
4. Infeksi persisten laten disertai transformasi sel dengan gejala
klinik akhir berupa keganasan.
Contohnya ialah servisitis uteri karena virus papiloma.
Sedangkan contoh infeksi persisten yang tidak disertai
transformasi set, tetapi secara klinis tetap slowly progressive
ialah penyakit Kurz, sindroioa Creutzfeldt- Jacob dan
leukoensefalopati multifokal progresif yang disebabkan oleh
viroid.
5. Sifat Penyakit
18
Sifat dari beberapa penyakit akibat virus dapat dilihat pada table berikut,
19
memperbaiki kelainan genetik ADD (Adenosine Deaminase
Deficiency) yang menyebabkan seseorang tidak memiliki daya tahan
tubuh karena tidak terdapatnya enzim AD (Adenosine Deaminase).
Dalam teknik terapi gen, Retrovirus digunakan sebagai vektor untuk
memasukkan gen pengkode enzim AD ke dalam sel limfosit T yang
abnormal.
b. Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai
protein khusus yang akan memacu terbentuknya respon kekebalan
tubuh melawan sebuah penyakit.
c. Untuk pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau
membunuh bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen.
Bakteriofag, misalnya dapat digunakan untuk membunuh bakteri
patogen.
d. Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup pada serangga.
Virus tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga
atau tanaman, misalnya Baculovirus. Sejak tahun 1950, Baculovirus
digunakan sebagai bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan
e. Untuk membuat perangkat elektronik. Tim ilmuan dari John Innes
Center (pusat riset mikrobiologi di Inggris) berhasil menginokulasi
partikel virus, kemudian mencampurnya dengan senyawa besi (Fe)
untuk membuat kapasitor (alat penyimpanan energi listrik).
20
- Gondongan, disebabkan oleh Paramyxovirus.
- Herpes, disebabkan virus herpes simpleks (HSV-1 dan HSV-2).
- Cacar variola (smallpox), disebabkan virus variola.
- Cacar air varisela (chickenpox) dan herpes zoster (shingles),
disebabkan virus varisela.
- Hepatitis, Hepatitis A disebabkan virus HAV dari genus
Heparnavirus, Hepatitis B disebabkan virus HBV dari genus
Orthoheparnavirus, Hepatitis C disebabkan virus HCV dari genus
Hepacivirus, Hepatitis D disebabkan virus HDV dari genus
Deltavirus, Hepatitis E disebabkan virus HEV dari genus Herpesvirus.
- Influenza, disebabkan virus Orthomyxovirus.
- Parainfluenza, disebabkan virus Parainfluenza virus.
- Campak (morbili), disebabkan oleh Morbilivirus.
- AIDS, disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus).
- Poliomyelitis, disebabkan oleh Poliovirus.
- Tumor atau kanker
- Demam berdarah dan chikungunya, disebabkan oleh virus dengue
(Flavivirus)
- Ebola
- Flu burung, disebabkan oleh HPAIV (Highly Pathogenic Avian
Influenza Virus).
- SARS
B. Penyakit pada Hewan
- Rabies, disebabkan oleh Rhabdovirus.
- Penyakit mulut dan kuku, disebabkan oleh Aphthovirus.
- Tetelo (NCD/newcastle disease)
- Tumor (kutil), pada ayam disebabkan oleh RSV (Rous Sarcoma
Virus) dan pada sapi oleh Bovine papillomavirus
C. Penyakit pada Tumbuhan
- Tungro, disebabkan oleh virus tungro dari famili Caulimoviridae.
21
- Mosaik
- Penyakit TYLC (Tomato Yellow Leaf Curl), disebabkan oleh
TYLCV (Toamato Yellow Leaf Curl Virus).
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
22
1. Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah
parasite mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
3. struktur dari virus umumnya terdiri dari 2 penyususn yaitu kapsid dan isi yang
merupakan materi genetik DNA atau RNA
8. virus memiliki peran postif dan negatif dalam kehidupan. Peran positif
berkaitan sebagai organisme yang banyak digunakan untuk penelitian, dan pernan
negatif berkaitan dengan sifat patogenesisnya.
3.2. Saran
Daftar Pustaka
23
Fictor, Moekti. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta : Visindo
Irianto,Koes.2006.MIKROBIOLOGI:Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid I.
Bandung: CV.YRAMA WIDYA
Karman, Oman. 2008. Biologi. Bandung : Garfindo Media Pratama.
24