Anda di halaman 1dari 6

Nama : Angga Prayoga

Kelas : 6A Akuntansi
Nim. : 1706020080
MK. : Pemeriksaan Akuntansi
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
       Suklis Persediaan dan pergudangan memiliki hubungan erat dengan siklus
transaksi lainnya, sehingga audit atas siklus persediaan dan pergudangan
merupakan bagian yang kompleks.
       Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan karena a)
persediaan sering kali merupakan akun terbesar dalam neraca, b) persediaan sering
kali berada pada lokasi yang berbeda yang membuat penghitungan fisik dan
pengendalian menjadi sulit, c) sering kali sulit bagi auditor mengamati dan menilai
item persediaan, d) penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan
persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus
dialokasikan ke persediaan, e) terdapat beberapa metode penilaian persediaan dan
beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penialaian yang berbeda
untuk berbagai persediaan.
A.FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem
yang terpisah tapi tetap berkaitan erat, yang melibatkan arus fisik barang dana
lainnya dengan biaya terkait. Enam fungsi yang akan membentuk siklus persediaan
dan pergudangan antara lain:
1.Memproses pesanan pembelian
Diperlukan pengendalian yang memadai, formulir permintaan pembelian atau yang
telah terotomatisasi dengan komputer pada tingkat tertentu.
2.Menerima bahan baku
Inspeksi atas permintaan bahan baku dan pembuatan laporan, salinan dokumen
pengiriman yang diserahkan kepada setiap bagian terkait. Pengendalian dan
akuntanbilitas merupakan hal yang penting untuk semua transfer tersebut.
3.Menyimpan bahan baku
Penyerahan permintaan bahan baku harus otorisasi secara layak untuk memastikan
keakuran transfer biaya antar akun persediaan pada neraca. Dokumen permintaan
digunakan untuk memperbaharui file induk persediaan dan mentransfer kea kun
persediaan barang dlam proses.
4.Memproses barang
Memproses persediaan sangat bervariasi tiap perusahaan. Transfer Sistem
akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting pada perusahaan
manufaktur. Terdapat dua sistem biaya yaitu sistem biaya pekerjaan dan sistem
biaya proses.
5.Menyimpan barang jadi
Perusahaan dengan pengendalian internal baik, barang jadi disimpan dibawah
pengendalian fisik yang terspisah disuatu area dengan akses terbatas.
6.Mengirimkan barang jadi
Pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui
secara layak.
7.File induk persediaan perpetual
File induk persediaan perpetual umumnya mencantumkan informasi tentang unit
persediaan yang diakuisisi, dijual, dan yang ada di tangan. Pada prinsipnya sama
seperti perpetual bahan baku tetapu dianggao lebih komples jika biaya dimasukkan
bersama dengan unit.

B.BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN


     Tujuan audit dari siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk menyediakan
kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar atas persediaan
bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan.
       Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas
yang berbeda dalam siklus, yaitu:
1.Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
        Terdapat 3 fungsi utama audit dalam aktivitas ini, mencakup proses
pemesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku.
        Auditor harus memahami pengendalian internal terkait 3 fungsi tersebut.
Kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi baik dalam siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan
personalia, yang keseluruhan harus memenuhi tujuan audit bahwa semua telah
dilakukan secara efektif dan dinyatakan secara benar.
2.Mentrasfer secara internal aset dan biaya
Hal ini terkait dengan memproses barang dan menyimpan barang jadi. Klien
memperhitungkannya dalam catatan akuntansi biaya yang independen dan diuji
sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.
3.Mengirimkan barang dan mencatatat pendapatan secra biaya
Auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan
dan pengiriman sebagai bagian dari siklus audit tersebut.
4.Mengamati persediaan secara fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu bukti audit yang penting. Auditor harus
mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik untuk menentukan persediaan
yang tercatat benar ada pada tanggal neraca dan telah dihitung secara benar.
5.Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
         pengujian biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus di uji untuk
menentukan klien telah mengikuti secara benar metode persediaan dan sesuai
dengan PABU, hal ini merupakan prosedur audit yang disebut pengujian harga
         pengujian kompilasi perlu dilakukan auditor untuk memverifikasi penghitungan
telah di ikhtisarkan secara benar dan telah di footing secara benar pada saldo
persediaan buku besar umum yang sama.

C.AUDIT AKUNTANSI BIAYA


Audit akuntansi biaya dimulai dari transfer internal bahan baku hingga persediaan
barang jadi, namun penting juga untuk mengetahui sistem dan pengendalian yang
berhubungan dengan transfer biaya persediaan yang diperhitungkan dalam catatan
akuntansi biaya.
1.Pengendalian akuntansi biaya, dibagi menjadi dua kategori secara luas yaitu:
a.Pengendalian fisik (bahan baku, barangay dalam proses dan barang jadi): untuk
mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencuarian. Perusahaan dapat
melakukan pemisahan tugas dan membatasi akses ke area penyimpanan.
Menggunakan dokumen yang dipranomori untuk mengotorisasi pergerakan
persediaan. Permintaan persediaan harus berdasarkan otorisasi yang layak
b.Pengendalian terhadap biaya terkait: bermanfaat karena menyediakan catatan
persediaan yang ada di tangan, menyediakan penggunaan bahan baku dan
penjualan untuk mereviuw item using atau bergerak lambat, menyediakan catatan
untuk mempertanggungjawabkan apabila ditemukan selisih antara penghitungan
fisik dan jumlah tersaji.
2.Pengujian akuntansi biaya, terdapat 4 aspek yang sangat diperhatikan auditor
terkait:
a.Pengendalian fisik terhadap persediaan: auditor melakukan pengendalian fisik
dengan memeriksa area penyimpanan, meminta custodium persediaan menjelaskan
tugasnya. Jika pengendalian fisik sangat tidak memadai auditoe harus memperluas
observasi pengujian persediaan fisik.
b.Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan: auditor tertuju untuk
memverifikasi transfer persediaan dengan harus memahami pengendalian internal
klien, melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian substantive atas
transaksi untuk menguji tujuan audit.
c.File induk persediaan perpetual: relibilitas file induk persediaan perpetual
memepengaruhi penetapan waktu dan lingkup pemeriksaan fisik persediaan oleh
auditor
d.Catatan biaya per unit: keakuratan catatan sangatlah penting untuk menyatakan
secara wajar persediaan. Auditor harus memahami pengendalian internal dalam
sistem akuntansi biaya, melakukan verifikasi internal. Auditor harus merancang
pengujian yang sesuai untuk mengurangi pengujian substanstif.

D.PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan hal yang penting karena memungkinkan menunjukkan
salah saji ketika terjadi fluktuasi, selain itu auditor seringkali menggunakan informasi
nonkeuangan untuk menilai kelayakan saldo.

E.OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN


        Memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih penting bagi
persediaan dari pada besarnya bidang audit lainnya. Pertama auditor harus menilai
risiko bisnis klien dengan memahami kondisi sifat bisnis, pengaruh industri klien
terhadap perusahaam. Kemuadian auditor harus memutuskan salah saji yang dapat
ditoleransi dan risiko inhern (auditor sering menilai perusahaan dengan risiko inhern
tinggi untuk perusahaan yang memiliki persediaan signifikan, tergantung pada
situasinya).
 Saat ini auditor harus menerima efektifitas metode penghitungan klien, untuk
memenuhi persyaratan itu auditor harus hadir saat klien melakukan penghitungan
fisik, mengamati prosedur penghitungan klien, mengajukan pertanyaan mengenai
prosedur penghitungannya, melakukan pengujian atas penghitungan fisik
independen. Titik yang paling penting adalah terdapatnya pemisahan tugas.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatiakan dalam observasi fisik yaitu:
1.Pengendalian terhadap penghitungan fisik: auditor harus memahami pengendalian
atas penghitungan fisik klien sebelum penghitungan persediaan dimulai.
2.Keputusan audit: yang meliputi prosedur audit, prosedur penetapan waktu
(penghitungan fisik interm atau pada akhir tahun), menetapkan ukuran sampel
(didasarkan pada pengendalian internal) dan memilih item yang akan di uji
(mengamati penghitungan item yang signifikan dan sampel representative,
menyelidiki item yang mungkin using atau rusak dan membahas dengan manajemen
mengenai mengeluarkan item yang material).
3.Pengujian observasi fisik: bagian terpenting adalah menentukan apakah
penghitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan instruksi klien, sehingga auditor
harus hadir  ketika perhitungan fisik dilakukan. Sebagai bagian dari prosedur analitis
setelah klien selesai melakukan penghitungan, auditor dapat membandingkan
persediaan bersaldo tinggi dengan penghitungan pada tahun sebelumnya serta file
induk persediaan sebagai pengujian kelayakan.

F.AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI


      Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga perunit
klien untuk menentukan semua sudah benar. Sedangkan pengujian kompilsi
persediaan mencakup menguji ikhtisar penghitungan persediaan klien, menghitng
kembali harga dikalikan dengan kuantitas, memfooting ikhtisar persediaan dan
menelusuri total ke buku besar umum. Terdapat hal perlu diperhatikan antara lain
1.Pengendalian penetapan harga kompilasi: pengendalian internal yang memadai
bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan sangat
penting. Pengendalian internal yang paling penting bagi biaya per unit yang akurat
adalah verifikasi internal oleh orang independen dan berkompeten yang
mengandalkan dokumen dan catatan memadai untuk digunakan melakukan
penghitungan fisik.
2.Prosedur penetapan harga kompilasi: menggunakan daftar tujuan audit dan
pengujian terkait untuk penetapan harga serta kompilasi, kecuali pisah batas karena
dilakukan pada bagian penjualan.
3.Penilaian persediaan: terdapat 3 permasalahan yang dihadapai  dalam penilaian
persediaan yaitu metode yang digunakan harus sesuai dengan PABU, penerapan
metode harus konsisten dari tahun ke tahun, biaya persediaan versus nilai pasar
harus dipertimbangkan. Metode untuk memverifikasi penetapan harga persediaan 
tergantung pada hal berikut:
a.Penetapan harga persediaan yang dibeli: auditor harus menetapkan metode
penilaian persediaan yang digunakan perusahaan, auditor harus focus pada nilai
uang yang lebih besar pada produk yang harganya berfluktuasi dan menguji sampel
representative.
b.Penetapan harga persediaan yang dibuat: audit ini lebih kompleks. Dalam
menetapkan harga bahan baku auditor harus mempertimbangakan biaya perunit dan
jumlah bahan baku untuk menghasilkan output, dari memeriksa spesifikasi rekayasa,
memeriksa barang jadi dan menemukan metode yang serupa. Menguji tenaga kerja
langsung auditor memverifikasi biaya per jam dan jumlah jam yang diperlukan untuk
membuat output dari spesifikasi rekayasa atau sumber serupa. Menguji overhead
manufaktur auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan klien menyangkut
konsistensi dan kelayakan
c.Harga pokok atau harga pasar: auditor harus menetapkan biaya pengganti atau
nilai realisasi bersih yang terendah dari biaya historis, mempertimbangkan nilai
penjualan item persediaandan dampak dari fluktuasi harga yang cepat untuk
menentukan nilai realisasi bersih, mempertimbangankan kemungkinan keuasangan
ketika melakukan evaluasi.
G.INTEGRASI PENGUJIAN
Terdapat serangkaian pengujian yang terintegrasi atas siklus persediaan dan
pergudangan:
1.Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran: terkait auditor memperoleh bukti
keakuratan bahan baku dan semua biaya manufaktur kecuali tenaga kerja, biaya
akusisi yang secara langsung mengalir ke harga pokok penjualan (bagian terbesar
dari persediaan akhir bahan baku).
2.Pengujian siklus penggajian dan personalia: auditor memperoleh bukti terkait biaya
tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
3.Pengujian siklus penjualan dan penagihan: auditor dapat melakukan pengujian
audit terkait penyimpanan barang jadi serta pengiriman dan pencatatan pada jurnal.
4.Pengujian akuntansi biaya: sebagai sara untuk memverifikasi pengendalian yang
mempengaruhi persediaan, antara lain pengendalian fisik, transfer biaya persediaan
hingga ke barang jadi, file induk persediaan perpetual dan catatan biaya per unit.

5.      Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi:


·         Dalam menguji persediaan fisik: auditor dapat mengamati dan menguji
perhitungan fisik pada waktu selain akhir tahun dan mengandalkan file perpetual
untuk menyimpan catatan kuantitas yang memadai.
·         Dalam menguji biaya per unit / penetapan harga: auditor dapat menggunakan
catatan biaya standaruntuk melakukan perbandingan dengan biaya perunit, jika
biaya standar digunakan untuk menyajikan biaya historis, biaya itu harus diuji
reliabilitasnya.
·         Menguji pengendalian, pengujian substantif atas transaksi serta saldo
persediaan, dan mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan tujuan
audit berkait saldo dengan pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi empat
tujuan penyajian dan pengungkapan: auditor harus memahami pengendalian internal
klien yang berhubungan dengan pengungkapan persediaan, kemudian melakukan
pengujian pengendalian serta substatif lainnya untuk memperoleh bukti yang tepat
yang mencukupi bagi masing-masing dari empat tujuan penyajian dan
pengungkapan

Anda mungkin juga menyukai