PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan Sumber Daya Air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya. Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang. Sumber
daya air harus dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara
selaras sehingga terjadi keseimbangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air disaat ini dan
masa mendatang. Untuk menyeimbangkan antara kebutuhan air dan ketersediaan air perlu ada
pengarahan untuk terwujudkan sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar wilayah, antar sektor,
keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka masyarakat
Pengaturan mengenai proses dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh,
terpadu, dan berwawasan lingkungan hidup dalam peraturan pemerintah ini sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dimaksudkan
agar:
a. Kelestarian fungsi sumber daya air perlu dapat terjaga secara berkelanjutan sehingga sumber
b. Keseimbangan antara fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup, dan fungsi ekonomi sumber daya
c. Kemanfaatan umum sumber daya air secara efektif dan efisien yang sebesar-besar dapat
dapat terwujud.
e. Hak setiap warga negara untuk memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan dan
Kebijakan pengelolaan sumber daya air diperlukan guna arahan strategis yang menjadi dasar dalam
daya air yang berbasis wilayah sungai. Penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air harus
ekonomi, sosial budaya, serta kebutuhan air. Untuk dapat mengelola sumber daya air secara
terpadu dan berkesinambungan perlu adanya kebijakan pengelolaan sumber daya air tingkat
nasional, tingkat provinsi, dan kabupaten/kota. Kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkat
nasional menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkat
provinsi dan pada tingkat kabupaten/kota secara berjenjang. Sumber daya air merupakan sumber
daya alam yang terbaharui dan secara alami keberadaaannya di dalam wilayah hidrografis yang
disebut daerah aliran sungai (DAS) mengikuti siklus hidrologis. Ketersediaan sumber daya air dalam
setiap DAS sangat dipengaruhi kondisi cuaca dan hidrogeologi setempat, sehingga mengakibatkan
adanya DAS dengan ketersediaan air melimpah dan DAS yang sangat kekurangan air. Untuk
mewujudkan asas keseimbangan dan asas keadilan dalam pengelolaan sumber daya air maka
untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaannya perlu dilakukan penyatuan beberapa DAS dalam satu
wilayah pengelolaan yang disebut wilayah sungai. Namun demikian, dengan mempertimbangkan
efektifitas dan efisiensi pengelolaan suatu DAS dapat merupakan satu wilayah pengelolaan apabila
mampu mencukupi kebutuhan sumber daya air di wilayahnya. Selain itu, dengan pertimbangan
yang sama, kumpulan pulau-pulau kecil dapat pula menjadi satu wilayah pengelolaan.
Mengingat sumber daya air adalah sumber daya alam yang mempunyai sifat mengalir sehingga
membentuk suatu sistem yang meliputi berbagai komponen sumber daya yang akan terkait satu
sama lain. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya air akan berdampak terhadap kondisi
sumber daya lainnya dan sebaliknya pengelolaan sumber daya lainnya dapat berpengaruh terhadap
kondisi sumber daya air. Oleh karena itu, agar pengelolaan berbagai sumber daya tersebut dapat
menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara optimum, diperlukan suatu acuan pengelolaan
terpadu antarinstansi dan antarwilayah, yaitu berupa pola pengelolaan sumber daya air. Agar pola
pengelolaan sumber daya air tersebut menjadi bingkai yang mengikat, proses penyusunannya harus
dilakukan secara terbuka melalui perlibatan berbagai pihak yang berkepentingan dan ditetapkan
Saat ini informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi manusia, mulai dari
meteorology dan geofisika, perubahan penggunaan lahan , banjir, tanah longsor, bencana,
kekeringan, sampai masalah ekonomi, politik, social dan budaya. Informasi sangat dibutuhkan
terutama bagi para pengambil keputusan seperti pemerintah, pelaku ekonomi dan bisnis, politikus,
ahli hokum atau para peneliti dan kalangan akademis. Informasi seakan berpacu dengan waktu
Salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang cepat terutama yang berbasis geografis dapat
dilakukan dengan mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi (SIG). Sistem Informasi Geografi
adalah suatu system informasi yang dirancang atau dibangun untuk bekerja dengan data yang
berbasiskan keruangan atau spasial bersama dengan seperangkat operasi SIG sebagai suatu alat
yang mempunyai keunggulan dalam memadukan data dan analisa data keruangan baik yang
berbentuk grafis raster, grafis vector maupun atribut, untuk memperoleh suatu informasi baru yang
berbasis geografis.
4. Untuk memperoleh peta sistem informasi baru (Peta Tematik, Data Base)
Sehubungan dengan kemampuan SIG tersebut untuk menganalisa data keruangan maka
kemampuannya diaplikasikan untuk Penyusunan Database Potensi SDA Permukaan Daerah Aliran
Sungai (DAS) kec. Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.
B. PENGALAMAN PERUSAHAAN
Sejak didirikan pada tahun 1994, PT WASKITA UTAMA berangsur-angsur telah meragamkan dan
meluaskan bidang usahanya dari semua bidang jasa manajemen ke arah pemberian jasa konsultasi
di bidang teknik dan ekonomi, termasuk program pelatihan ke luar negeri dan bantuan teknis
Pencapaian dalam bidang pemberian jasa konsultansi, PT WASKITA UTAMA telah dikenal dan
membangun reputasi sebagai konsultan yang dapat dipercaya, inovatif dan berorientasi kepada
pemecahan masalah.
C. PEMAHAMAN KAK
Berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja yang ada mengenai pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan
Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, maka pada prinsipnya Konsultan
telah memahami gambaran umum pekerjaan, ruang lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan, serta
hasil akhir yang ingin dicapai dari pekerjaan ini. Dengan mendasarkan pada pengalaman pekerjaan
Konsultan, diharapkan tugas ini akan dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini sangat ditentukan oleh
kapabilitas dan konsolidasi internal yang kuat di dalam intern organisasi Konsultan, serta didukung
Dinas PU Pengairan Kabupaten Kutai Timur memandang perlu untuk melakukan kegiatan
Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di
Sebelum melangkah kedalam tahapan penyusunan langkah kerja, terlebih dahulu diperlukan
pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja yang ada. Hal ini dilakukan sebagai suatu upaya untuk
pekerjaan. Adapun pembahasan mengenai pemahaman terhadap KAK bukan saja terhadap hal-hal
yang secara eksplisit tercantum di dalam KAK yaitu dari latar belakang hingga hasil/keluaran
pekerjaan keluaran dan pelaporan, melainkan juga pada hal-hal yang secara substansial memiliki
kaitan dengan pekerjaan ini. Untuk lebih jelasnya, berikut pemahaman Konsultan terhadap
Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara
Melihat perkembangan dari pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat serta
Sejalan dengan upaya pemerintah daerah sebagai pelaksana tugas pemerintahan dan
Untuk lebih menggali informasi seputar data potensi sumber daya air, manajemen administrasi perlu
ditambah, khususnya untuk menangani masalah pengumpulan informasi data yang ada, sehingga
sudah saatnya dikembangkan suatu penyajian sistem informasi yaitu GIS (Geographic Information
System).
Sebagai tindak lanjut dari permasalahan tersebut, maka pihak Dinas PU Pengairan Kabupaten Kutai
Timur memandang perlu untuk melakukan kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya
Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong,
Maksud dilaksanakan pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan kegiatan pendataan potensi sumber
daya air permukaan di wilayah kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan
Busang
Tujuannya adalah mengembangkan sebuah media yang mampu menyediakan informasi akurat dan
up to date mengenai data dan informasi seputar potensi sumber daya air permukaan di Kecamatan
3. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air Permukaan berada di
Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, Kabupaten Kutai Timur
4. Sumber Dana
Anggaran biaya untuk melaksanakan pekerjaan ini berasal dari dana APBD Kabupaten Kutai Timur
Jenis Jasa Konsultan yang diperlukan adalah Jasa Konsultasi untuk pekerjaan Bidang Sipil Sub
Bidang Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Keairan
6. Lingkup Pekerjaan
Agar dapat mencapai hasil sesuai dengan maksud dan tujuan pekerjaan ini, maka diperlukan
batasan-batasan yang akan mempertajam kajian yang akan dilakukan oleh konsultan, tahapan
Konsultan diharapkan dapat mengusulkan pendekatan, program kerja, dan kegiatan yang akan
dilakukan sehingga dapat mempermudah dalam Penyusunan Data dan Analisa Potensi Sumber
Daya Air Permukaan di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.
Sebagai gambaran umum dalam pendekatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Menginventarisasi dan identifikasi permasalahan yang ada
Menginventarisasi sistem penyimpanan data dan proses pengolahan data serta jenis data yang
Mengembangkan sistem basis data yang dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin telah
ada
Memilih dan menetapkan sistem basis data yang fleksibel untuk dapat mengakomodasi
berbagai jenis data dan perioda serta dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin pernah ada
Mengembangkan sistem yang mudah dan akurat untuk memproses data mentah menjadi data
akses data, pencetakan data dalam berbagai perioda waktudan mudah ditampilkan dalam
Basis data yang akan dikembangkan mampu untuk mengakomodasi data tekstual, graphical,
dan spasial yang berupa peta, photo, data-data dan informasi potensi sumber daya air yang
ada.
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan ini perlu melakukan diskusi untuk memantapkan
Supaya sistem dapat dipahami dan diaplikasikan maka staf proyek perlu dilibatkan dalam
proses pengembangan basis data tersebut dan setelah pengembangan basis data tersebut
terselesaikan maka perlu dilakukan pelatihan untuk staf proyek dan staf Dinas PU Pengairan.
Untuk menghindari potensi kekurangan ini, maka perlu dipertimbangkan hal hal berikut ini :
- Fungsi-fungsi dalam masalah-masalah sumber daya air yang berbeda dapat ditangani
- Program aplikasi perlu dikembangkan, dipelihara dan ditingkatkan kecepatannya dan lebih
Sedangkan tahapan pekerjaan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air Permukaan di
Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang meliputi beberapa
Dalam kegiatan persiapan dilakukan pekerjaan persiapan yang meliputi hal-hal berikut :
a. Penyiapan bahan dan informasi termasuk pengadaan peta rupabumi (skala 1:25.000 /
1:50.000) terhadap area/lokasi yang akan dipetakan dan areal Kecamatan disekitarnya serta
disusun data basenya. Identifikasi lokasi/area, untuk penentuan Ground Control Point
b. Penetapan kriteria sub wilayah sungai (SWS) yang akan dikaji untuk pemilihan sub wilayah
wilayah sungai (SWS) terpilih. Pengumpulan data sekunder meliputi data tata guna lahan,
social ekonomi lingkungan, hidrologi, debit, pemanfaatan sumber air dan pemasalahannya.
Dalam kegiatan survey lapangan dilakukan pekerjaan survey lapangan (collecting data primer)
yang meliputi :
a) Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya pada sub
wilayah sungai (SWS) terpilih. Pendataan kondisi sungai ditujukan sebagai input data base
kondisi sub wilayah sungai (SWS) meliputi kondisi morfologi, penampang, sedimentasi,
b) Inventarisasi dan identifikasi lahan potensial irigasi pada Sub Wilayah Sungai (SWS).
c) Dokumentasi kondisi SWS dan lahan potensial irigasi melalui foto digital serta pengukuran
Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya menggunakan
sarana transportasi air. Dalam kegiatan penelusuran ini dilakukan pula pengambilan sample
(longsor, tebing rawan/kritis), tata guna lahan dan kondisi penutup lahan/vegetasi wilayah sekitar
bantaran sungai. Pendataan pada titik-titik penting tersebut dilengkapi dengan pengukuran GPS
a. Kajian hidrologi
Pengumpulan data meliputi data curah hujan, debit dan klimatologi. Kajian hidrologi
rancangan, analisa evapotranspirasi, analisa debit andalan, analisa kebutuhan air serta
b. Kajian Hidrolika
Kajian hidrolika meliputi kondisi morfologi daerah aliran sungai pada masing-masing sub
wilayah sungai terpilih, dimana morfologi sungai diidentifikasi berdasarkan : nama, bentuk
c. Kajian Lingkungan
Kajian lingkungan meliputi kondisi tata guna lahan, pemanfaatan air, analisa kualita air,
permasalahan khusus pada DAS seperti lahan kritis, lahan kering, banjir, tanah longsor, erosi
dan sedimentasi.
Sarana dan Prasarana fasilitas bangunan pada sungai perlu di inventarisasi dan dikaji lokasi
dan kondisinya khususnya pada sarana dan prasarana hidrometri, konstruksi perkuatan
tebing, tanggul banjir, talang, siphon, jembatan, krib dan lain sebagainya. Pada lokasi sungai
yang strategis dikaji pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan
sebagainya.
Data hasil kajian disusun dalam bentuk informasi data base berbasis GIS untuk memudahkan
potensi, memprediksi permasalahan pada sub wilayah sungai (SWS) terpilih dan melakukan
kajian prioritas penanganan kerusakan dan potensi SWS. Rencana penanganan permasalahan
pada sub wilayah sungai (SWS) disusun sedemikian rupa untuk mempermudah penetapan
- Melakukan evaluasi dan pengolahan data hasil survey dan study literatur.
- Memperkirakan potensi sumber air (analisa hidrologi) dan melakukan perhitungan neraca
air sub wilayah sungai (SWS) terpilih terhadap rencana pengembangan potensinya.
- Plotting daerah irigasi potensial pada daerah aliran Sub Wilayah Sungai dan pembuatan
penelusuran.
- Merekomendasikan pemanfaatan potensi sumber daya air pada SWS yang terpilih.
- Penyusunan data base yang di integrasikan dengan peta–peta tematik yang disusun
- Melakukan regenerasi data untuk DPS yang tidak punya Data debit (ungauged)
- Merencanakan sistem basis data yang mudah untuk diakses dengan GIS yang akan
dikembangkan.
- Menyusun skala prioritas pengembangan potensi sumber air dan estimasi biayanya.
- Penyusunan Kajian Prioritas penanganan Sub Wilayah Sungai (SWS) dan estimasi
biayanya.
- Pembuatan Peta Tematik Potensi Sumber Daya Air Permukaan dan lokasi potensi-
potensinya.
Konsultan diharapkan dapat mengusulkan pendekatan, program kerja, dan kegiatan yang akan
dilakukan sehingga dapat mempermudah dalam Penyusunan Data dan Analisa Potensi Sumber
Daya Air Permukaan di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan
Busang.
Sebagai gambaran umum dalam pendekatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menginventarisasi sistem penyimpanan data dan proses pengolahan data serta jenis data
- Mengembangkan sistem basis data yang dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin
telah ada
- Memilih dan menetapkan sistem basis data yang fleksibel untuk dapat mengakomodasi
berbagai jenis data dan perioda serta dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin pernah
ada
- Mengembangkan sistem yang mudah dan akurat untuk memproses data mentah menjadi
data, akses data, pencetakan data dalam berbagai perioda waktu dan mudah ditampilkan
- Basis data yang akan dikembangkan mampu untuk mengakomodasi data tekstual,
graphical, dan spasial yang berupa peta, photo, data-data dan informasi potensi sumber
- Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan ini perlu melakukan diskusi untuk memantapkan
- Supaya sistem dapat dipahami dan diaplikasikan maka staf proyek perlu dilibatkan dalam
proses pengembangan basis data tersebut dan setelah pengembangan basis data tersebut
6.1. PELAPORAN
Konsultan diwajibkan menyerahkan laporan yang dibuat dengan kertas A4 dalam bahasa Indonesia dengan
12 Album Gambar
- Kalkir Set 1
- Rekalkir Set 1
- Ukuran Normal A1 Set 3
- Gambar A3 Album 5
Rencana Mutu Kontrak (RMK), Laporan Pendahuluan, Laporan Akhir dan Album
Peta harus dibuat dalam bentuk konsep terlebih dahulu untuk dibahas dengan pihak proyek dan
pihak-pihak yang perlu dilibatkan untuk mendapatkan persetujuan sebelum digandakan. Jenis
Rencana Mutu Kontrak (RMK) mencakup sistem kerja atau kerangka acuan kerja bagi konsultan
yang telah disetujui oleh pemilik proyek dalam rangka memberikan hasil pelaksanaan kegiatan yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diketahui oleh kedua belah pihak. Laporan ini harus diserahkan
dan disetujui sebelum konsultan melaksanakan pekerjaan dan diselesaikan paling lambat 7 (tujuh)
Rencana Mutu Kontrak (RMK) merupakan suatu dokumen yang berisi seluruh kegiatan terencana
dan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa
produk/jasa yang akan dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
iv. Pelaksanaan verifikasi pada tahapan yang sesuai dengan mengacu pada standar penerimaan.
Laporan mengenai deskripsi dan penjelasan patok Benc Mark, meliputi jenis, lokasi dan lain
sebagainya.
1) Laporan system planning akan menjadi dasar kesepakatan seluruh pihak yang bersangkutan
terhadap desain. Termasuk jenis konstruksi bangunan, oleh karena itu perlu diuraikan secara
jelas seluruh usulan desain konstruksi bangunan utama, luas genangan, dan letak bangunan,
khusus, dimana penerimaan atau perubahan konsep laporan tersebut secara resmi akan
disetujui oleh Direksi. Notulen rapat akan dibuat dan dibagikan kepada seluruh pihak yang
berkepentingan.
3) Konsep laporan system planning harus diperbaiki berdasarkan hasil rapat system planning dan
dikeluarkan dalam bentuk final, yang merupakan hasil dari kegiatan inspeksi lapangan, konsep
system planning, pengecekan kembali di lapangan dan didiskusikan dengan pihak proyek.
Laporan Pendahuluan diserahkan pada awal bulan kedua pelaksanaan pekerjaan, berisi
diantaranya :
Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Pemberi Kerja, tempat dan waktu akan
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi Laporan Pendahuluan konsultan harus
membuat laporan ringkasannya untuk dibagikan ke peserta presentasi yang jumlahnya ditentukan
Terdiri dari RAB & BOQ. Standar Harga yang dipakai merupakan standar harga terbaru yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah/ yang dapat dipertanggung jawabkan atau dengan melakukan
survey pasar.
Laporan Kajian Teknik yaitu buku laporan hasil analisa teknik data survey dan perencanaan
diserahkan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir yang telah dibahas/dipresentasikan dan
telah mendapat persetujuan direksi pekerjaan. Semua laporan harus dijilid dengan rapi agar
Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini berakhir
kepada direksi pekerjaan dan konsultan harus membuat ringkasannya untuk bahan presentasi.
9). Laporan Pedoman O & P
Laporan pedoman Operasional dan pemeliharan merupakan laporan tentang kegiatan operasional
Laporan akhir pekerjaan adalah merupakan penyempurnaan dari laporan akhir sementara
c). Kendala/pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan rekomendasi bagi survey di tahun-
tahun mendatang.
e). Satu set peta (peta sketsa bilamana peta yang sesuai tidak ada) yang menonjolkan titik-titik
potensi sumber daya air dan pemanfaatannya serta lokasi areal irigasi potensial maupun sarana
Memuat panduan program data base untuk memudahkan staf dinas dalam pengoperasian, entry
set Gambar Asli (cetak warna) pada kertas 80/85 gram ukuran A3.
Dokumentasi Foto yang dimaksud adalah dokumentasi lokasi daerah studi, kondisi lahan dan
lokasi yang dianggap penting serta aktifitas kegiatan pelaksanaan kegiatan. Foto-foto tersebut
dimasukkan dalam album termasuk foto-foto dalam laporan bulanan dan diserahkan sebanyak 2
set (2 album).
Berupa master aplikasi program data base potensi sumber daya air permukaan yang dimuat dalam
Laporan ini merupakan rekaman hasil-hasil pelaksanaan dan laporan – laporan pekerjaan
perencanaan teknis.
7. DISKUSI
sebagai berikut :
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 6 ( enam) bulan .terhitung
Untuk melaksanakan pekerjaan ini Konsultan diharuskan menyediakan tenaga ahli yang memenuhi
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan dengan pengalaman minimal 8
(delapan) tahun dibidang manajemen dan perencanaan pekerjaan keairan diantaranya dalam
pekerjaan survey dan penyusunan data base sumber daya air. Team Leader harus
mengkoordinasikan pekerjaan team dan menjamin standar pekerjaan yang seragam oleh para
anggota team. Personil yang diusulkan pada posisi ini harus bermotivasi tinggi, mempunyai
kemampuan memimpin dan dapat bekerjasama dengan pihak lain serta mempunyai sertifikat
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan,
berpengalaman dalam analisa irigasi dan pertanian prasarana keairan sekurang-kurangnya 5 (lima)
minimal memiliki sertifikat keahlian pada bidang Sumber Daya Air (SDA) bersertifikat sebagai tenaga
ahli Muda atau berpengalaman efektif minimal 5 tahun di bidang studi analisa hidrologi.
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Geodesi,
irigasi, bendungan dan bangunan keairan, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, mempunyai sertifikat
keahlian di bidangnya.
Sarjana (S1) Teknik Geologi/Sipil, berpengalaman di bidang studi dan analisa Geologi dan Mekanika
Tanah. Berpengalaman efektif minimal 5 (lima) tahun di bidang studi dan perencanaan Sipil sub
Bidang keairan.
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Pertanian dengan
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam studi pengumpulan dan analisa data ekonomi, tanah
pertanian untuk perencanaan irigasi dan pekerjaan sejenis untuk pengembangan daerah aliran
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Lingkungan/Teknik
Penyehatan dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam kegiatan studi analisa
lingkungan dan penyehatan masyarakat terkait pekerjaan pengembangan daerah aliran sungai,
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan dengan
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam perhitungan volume dan anggaran biaya proyek
Sarjana (S1) Sarjana Teknik. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5
Sarjana (S1) Sarjana Hukum. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5
Draftman AutoCad adalah seorang lulusan STM Sipil / Bangunan Air yang berpengalaman
pekerjaan bendungan dan bangunan air, diutamakan yang menguasai program teknik
2). Surveyor
Surveyor adalah lulusan D3 geodesi atau Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun
Minimal lulusan SMA / SMK pernah menjadi tenaga administrasi dan mampu mengoprasikan
1). Driver
minimal 1 tahun.
Tenaga yang sudah dipercaya untuk membantu kelancaran pekerjaan dikantor yang bersifat
non formal.
Merupakan tenaga kerja yang diambil disekitar lokasi pekerjaan untuk membantu kelancaran
pekerjaan.
Personil yang ditugaskan dalam pekerjaan ini harus mampu pada bidang tugas masing-masing dan
harus sesuai dengan yang diusulkan konsultan. Apabila personil yang sudah diusulkan akan
diganti atau mengundurkan diri, maka pengganti yang diusulkan harus memiliki kualifikasi dan
pengalaman yang sama atau lebih tinggi, dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
pihak proyek. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggung jawab teknisi yang
10. PENUTUP
Demikian kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai salah satu
Tanggapan Terhadap KAK (Kerangka Acuan Kerja) dilakukan sebagai upaya untuk melengkapi
beberapa poin pemikiran yang belum terdapat didalam KAK. Tanggapan ini akan dibagi kedalam dua
bagian yaitu Tanggapan Umum dan Tanggapan Khusus. Tanggapan Umum akan membahas kepada
gambaran pelaksanaan pekerjaan secara umum, sedangkan Tanggapan Khusus akan membahas
terhadap item-item yang termuat didalam KAK dan akan menjadi sub bab dalam Usulan Teknis.
Berdasarkan pemahaman terhadap KAK yang telah dilakukan serta review terhadap Berita Acara
Penjelasan Tugas (Aanwijzing), maka Konsultan telah cukup memahami subtansi materi dari kegiatan
pekerjaan “Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai
(DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang”. Namun seperti
telah dijelaskan diatas, Konsultan akan menyampaikan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan
Kerja terutama untuk kepentingan peningkatan kinerja pada saat pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Tanggapan yang akan dikemukakan oleh Konsultan pada dasarnya untuk memperjelas subtansi dan
materi yang akan diuraikan pada KAK, agar tidak ada permasalahan dan kendala dalam proses
pelaksanaannya, sehingga produk yang dihasilkan dapat optimal dan tentunya dapat diselesaikan
dengan tepat waktu. Dengan demikian, tanggapan yang akan disampaikan Konsultan ini diharapkan
dapat juga menghindarkan dari kesalahan interpretasi yang dapat merugikan semua pihak. Tanggapan
dari Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dapat dilihat pada bahasan sub bab berikut.
Secara umum tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja ini disusun setelah Tim Konsultan
Pemahaman Umum
Dilaksanakan kegiatan Pendataan Potensi Sumber Daya Air Permukaan di Wilayah Kecamatan Muara
Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang adalah mengembangkan sebuah media yang
mampu menyediakan data dan informasi akurat dan up to date mengenai data informasi seputar potensi
sumber daya air permukaan di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan
Busang.
Pemahaman Khusus
Air merupakan suatu kebutuhan utama bagi mahluk hidup terutama bagi manusia dan air bisa
membawa manfaat yang banyak dan bisa juga sebaliknya yaitu menjadi malapetaka bagi
kehidupan manusia. Sumber air utama bagi kehidupan adalah air permukaan yang banyak
terdapat disungai maka dengan hal itu sungai merupakan salah satu wadah sumber air
permukaan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air sungai dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan antara lain: irigasi, air minum, industri dan lain-lain.
Dalam kaitannya dengan Pendataan Potensi Sumber Daya Air Permukaan di Wilayah
Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang tersebut diatas,
salah satu teknologi adalah dengan mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi (SIG), dimana
hasil dari teknologi tersebut sangat memungkinkan untuk memperlihatkan data tekstual,
graphical, dan spasial yang berupa peta,photo, data-data dan informasi potensi sumberdaya air
yang ada.
Dan prinsipnya hampir setiap kegiatan yang terjadi dapat ditampilkan dalam bentuk peta. Pada
masa lalu peta sering dikonotasikan dengan atlas (yang diajarkan pada tingkat SD, SLTP), atau
suatu bentuk garis-garis yang rumit yang memperlihatkan jaring jalan, sungai dan bangunan
yang hanya dimengerti oleh kalangan tertentu saja seperti perencana, teknisi maupun insinyur
pembuat jalan.
Sebenarnya peta dapat dipakai untuk keperluan lain misalnya, untuk memperlihatkan kondisi
perubahan fungsi lahan yang terjadi pada suatu wilayah tertentu, lahan pertanian yang dialiri
oleh sistem irigasi, tanah kosong, tanah gundul dan lain lain.
Penampilan informasi dalam satu wahana peta bereferensi ruang akan sangat membantu dan
memudahkan bagi para pengambil keputusan dan perencana untuk menilai kejadian-kejadian
yang ada pada masing-masing daerah, bahkan sangat dimungkinkan untuk menganalisa sebab
dan akibat dari berbagai fenomena yang terjadi dalam bentuk suatu analisa terpadu baik secara
visual pada peta maupun dengan menggunakan teknik-teknik analisa yang lebih mutakhir
Judul Pekerjaan
Judul pekerjaan ini adalah ” Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA)
Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long
Mesangat dan Busang”, sudah cukup dimengerti. Adapun untuk pelaksanaan pekerjaan, tetap
Didalam latar belakang atau pendahuluan telah diuraikan mengenai alasan dan nilai penting
pekerjaan, latar belakang pekerjaan seperti yang termuat didalam Kerangka Acuan Kerja
Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air Permukaan berada di
Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, Kabupaten Kutai
Timur
Adapun untuk lokasi pekerjaan sudah cukup jelas dan dapat dimengerti.
Maksud, Tujuan dan Sasaran untuk pekerjaan ini sudah cukup jelas dan dapat dimengerti.
Secara teknis, lingkup kegiatan pekerjaan sudah dapat dimengerti. Adanya tahapan
pelaksanaan survey lapangan serta pengenalan terhadap wilayah studi dan analisis secara
spesifik, merupakan prosedural standar pelaksanaan pekerjaan. Hal yang penting untuk
1. Investigasi
2. Survey
3. Design
Ketiga poin tersebut dianggap perlu untuk dilaksanakan dengan sebaik mungkin karena
Bantuan perangkat lunak software akan memudahkan analisis yang dilakukan dan solusi-
Metodologi Pekerjaan
Pendekatan dan metodologi yang sudah tersirat dalam kerangka acuan kerja akan dibuat oleh
konsultan agar hasil yang diperoleh dapat optimal dan berdaya guna.
Hal ini nantinya diharapkan akan merupakan sebuah brainstorming antara pihak pemberi jasa
dan pihak pengguna jasa, untuk menemukan metode analisis yang tepat didalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 6 (enam) bulan kalender atau 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender, sejak dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja). Pekerjaan akan
diselesaikan sebaik mungkin sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Adapun hal
penting yang akan dicermati oleh Konsultan adalah mengenai pelaksanaan survey yang
diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama mengingat kebutuhan data yang cukup
detil. Ini diharapkan tidak akan mengurangi waktu yang disediakan untuk melakukan proses
berikutnya.
Secara umum akan dilakukan klarifikasi dan tingkat prioritas pekerjaan yang diperlukan agar
sesuai dengan tujuan, sasaran dan keluaran. Sehingga diharapkan pekerjaan dapat cepat
dilaksanakan serta setiap tahapan pelaporan dapat dibuat sesegera mungkin, dan waktu
pembahasan akan lebih cepat yang pada gilirannya memberikan waktu yang cukup banyak
Dalam Kerangka Acuan Kerja telah dijelaskan bahwa tenaga ahli yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini berjumlah 9 orang tenaga ahli dengan minimal pengalaman kerja
dan kualifikasinya, serta latar belakang pendidikan merupakan syarat mutlak. Mengenai
proporsi keterlibatan masing-masing tenaga ahli akan disesuaikan dengan materi pelaksanaan
pekerjaan.
Secara umum kebutuhan akan kualifikasi tenaga ahli yang ada sudah cukup dimengerti.
Tenaga ahli yang diusulkan oleh Konsultan untuk menangani pekerjaan ini merupakan tenaga-
tenaga ahli pilihan yang telah berpengalaman dalam menangani pekerjaan-pekerjaan sejenis
dan sesuai dengan kebutuhan tenaga ahli yang dikehendaki di dalam dokumen pengadaan
jasa konsultan seperti tercantum dalam kerangka acuan kerja (KAK). Adapun untuk
menunjang pelaksanaan pekerjaan dan tugas tenaga ahli, akan disediakan pula tenaga
pendukung yaitu tenaga administrasi/sekretaris serta tenaga operator komputer/ typist, dll. Hal-
hal lain di luar yang dikemukakan tersebut di atas sekiranya cukup jelas dan akan dipakai
Sesuai dengan ketentuan dalam Kepres No. 18 tahun 2000 dan UU No. 19/1999 tentang
pengendalian pelaksanaan proyek berupa Rencana Mutu Kontrak, serta pedoman dari Ditjen
SDA melalui Surat No. PR.01.0-DS/343 tgl 2 Nopember 2001 - perihal penerapan Sistem
Jaminan Mutu Bidang Pengairan, maka dalam rencana pelaksanaan proyek ini, selain
pelaporan yang diminta seperti dalam KAK, konsultan akan melengkapinya dengan Laporan
E. APRESIASI INOVASI
Sumber Daya Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai peran penting
dalam pembangunan, disatu sisi sumber daya air mempunyai sifat yang sukar diperbaharui, sehingga
harus dikelola dengan baik agar fungsi dan pemanfaatannya dapat lestari. Pendayagunaan sumber
daya air ditujukan untuk berbagai kepentingan, menuntut perencanaan dan evaluasi yang matang
Pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai
(DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang yang akan
dikerjakan Konsultan akan menguraikan tentang pengembangan model system data base dengan
menggunakan basis data satuan daerah aliran sungai (DAS) dan pengembangan system informasi
sebagai perangkat bantu dalam pembuatan kebijakan yang terkait dengan pengelolahan Potensi
Sistem informasi tersebut diharapkan dapat membantu Dinas PU Pengairan Kabupaten Kutai
Timur dalam mengambil keputusan dalam pengembangan Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan
Busang.
F.1. PENDEKATAN
Pada dasarnya pekerjaan “Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran
Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang” ini adalah untuk
menyiapkan suatu kegiatan yang akan dikerjakan oleh Konsultan tentang pengembangan model system data
base dengan menggunakan basis data satuan daerah aliran sungai (DAS) dan pengembangan system informasi
sebagai perangkat bantu dalam pembuatan kebijakan yang terkait dengan pengelolahan Potensi Sumber Daya
Air.
Konsultan akan mengerjakan selama waktu yang telah ditetapkan, yaitu 180 hari kalender terhitung sejak Surat
Dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan akan melakukan beberapa pendekatan sebagai berikut :
Manajemen yang baik dari sumber daya yang ada baik personil maupun peralatan,
Akan memakai standar perencanaan yang telah ditetapkan oleh Pemberi Tugas/Ditjen Pengairan/Kerangka
Acuan Kerja.
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan sasaran yang di inginkan, Konsultan akan menyelenggarakan
pambahasan/asistensi secara berkala dengan Pemberi Tugas. Dengan demikian dapat diharapkan, bahwa hasil
F.2 Metodologi
Berdasarkan Pemahaman dari Kerangka Acuan Kerja yang ada, maka disusunlah metodologi yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA)
Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long
sumber daya air yang dilakukan bersama aparat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang
berkompeten.
b. Survey instansional ke berbagai instansi/lembaga untuk update dan memperkaya data serta
c. Pengumpulan data dan informasi; Kegiatannya meliputi penghimpunan informasi dan data dari
hasil penelitian, peta/citra satelit, studi, monitoring, survey dan kegiatan lainnya yang berkaitan
dengan pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan
Busang
d. Penyusunan format basis data; format basis data yang dibuat terdiri dari basis data sungai,
secara umum bagan penyusunan format basis data terdapat pada Gambar 1.
e. Indentifikasi bentuk dan jenis informasi; Secara umum, informasi yang akan disajikan dapat
dikategorikan dalam 2 bentuk, yaitu informasi spasial dan informasi non spasial, yang mencakup
sumber daya lahan, sumber daya air, pemanfaatan sumber air dan permasalahannya.
- Pengumpulan data dan studi terdahulu. Analisa dan evaluasi studi terdahulu terutama mengenai
perencanaan (pra design) yang sudah ada, data dan hitungan hidrologi, hasil survei terdahulu,
rekomendasi desain terdahulu, demikian juga halnya dengan referensi-referensi yang digunakan
- Penyiapan bahan dan informasi termasuk pengadaan peta rupabumi (skala 1:25.000 / 1:50.000)
- Identifikasi lokasi/area, untuk penentuan Ground Control Point terhadap batas-batas area yang
akan dipetakan;
- Penetapan kriteria sub wilayah sungai (SWS) yang akan dikaji untuk pemilihan sub wilayah
- Pengumpulan data-data sekunder, literature dan data study terdahulu untuk lokasi sub wilayah
- Pengumpulan data sekunder meliputi data tata guna lahan, social ekonomi lingkungan, hidrologi,
debit, pemanfaatan sumber air dan pemasalahannya di Kecamatan Muara Bengkal, Muara
- Penyusunan format basis data; format basis data yang dibuat terdiri dari basis data sungai,
secara umum bagan penyusunan format basis data terdapat pada Gambar 1.
- Penyusunan rencana kerja dan metode yang akan digunakan dalam kegiatan survei investigasi
sesuai dengan maksud dan tujuan pekerjaan yang keseluruhan kegiatan diatas dituangkan dalam
Laporan Pendahuluan.
-Data Hidrologi
-Data Iklim
-Data Geologi
-Data Kimia Air
-Data Fisika Air
-Data Biologi Air
-DataPenggunaan
Lahan
-Data Tanah
-Data Hidrogeologi
Format Basis Data
Sungai
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan survey lapangan dilakukan pekerjaan survey lapangan
- Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya pada sub
- Pendataan kondisi sungai ditujukan sebagai input data base kondisi sub wilayah sungai (SWS)
- Inventarisasi dan identifikasi lahan potensial irigasi pada Sub Wilayah Sungai (SWS).
- Dokumentasi kondisi SWS dan lahan potensial irigasi melalui foto digital serta pengukuran GPS
- Kajian hidrologi
Pengumpulan data meliputi data curah hujan, debit dan klimatologi. Kajian hidrologi menguraikan
analisa curah hujan, probable maksimum precipitation, analisa banjir rancangan, analisa
evapotranspirasi, analisa debit andalan, analisa kebutuhan air serta analisa perhitungan neraca
air.
- Kajian Hidrolika
Kajian hidrolika meliputi kondisi morfologi daerah aliran sungai pada masing-masing sub
wilayah sungai terpilih, dimana morfologi sungai diidentifikasi berdasarkan : nama, bentuk dan
- Kajian Lingkungan
Kajian lingkungan meliputi kondisi tata guna lahan, pemanfaatan air, analisa kualita air,
permasalahan khusus pada DAS seperti lahan kritis, lahan kering, banjir, tanah longsor, erosi
dan sedimentasi.
Sarana dan Prasarana fasilitas bangunan pada sungai perlu di inventarisasi dan dikaji lokasi
dan kondisinya khususnya pada sarana dan prasarana hidrometri, konstruksi perkuatan tebing,
tanggul banjir, talang, siphon, jembatan, krib dan lain sebagainya. Pada lokasi sungai yang
strategis dikaji pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan
sebagainya.
- Melakukan evaluasi dan pengolahan data hasil survey dan study literatur.
- Memperkirakan potensi sumber air (analisa hidrologi) dan melakukan perhitungan neraca air
- Plotting daerah irigasi potensial pada daerah aliran Sub Wilayah Sungai dan pembuatan skema
penelusuran.
- Merekomendasikan pemanfaatan potensi sumber daya air pada SWS yang terpilih.
- Penyusunan data base yang di integrasikan dengan peta–peta tematik yang disusun
- Melakukan regenerasi data untuk DPS yang tidak punya Data debit (ungauged)
- Merencanakan sistem basis data yang mudah untuk diakses dengan 3 tiga perangkat lunak
yaitu SIG, Microsoft acces dan Microsoft visual basic(Map Object) Gambar 2
Untuk pengembangan selanjutnya adalah penyusunan Sistem Informasi Potensi Sumber Daya
Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara
Ancalong, Long Mesangat dan Busang sebagai alat bantu pengambilan keputusan dalam
MODEL HUBUNGAN
DATABASE KUANTITATIF
SYSTEM KOMPONEN SDA
SIMULASI -
PREDIKSI
Gambar 3 Skema Penyusunan Sistem Informasi yang berorentasi fungsi sebagai Alat Bantu Penetapan
Keputusan
- Menyusun skala prioritas pengembangan potensi sumber air dan estimasi biayanya.
- Penyusunan Kajian Prioritas penanganan Sub Wilayah Sungai (SWS) dan estimasi biayanya.
- Pembuatan Peta Tematik Potensi Sumber Daya Air Permukaan dan lokasi potensi-potensinya.
G.1 UMUM
Dengan waktu yang disediakan untuk Pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya
Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara
Ancalong, Long Mesangat dan Busang, ini yaitu selama 180 hari kalender, maka Konsultan
akan berusaha menyusun program kerja se-efektif mungkin supaya pekerjaan dapat
Untuk itu perlu dibuat rencana dan jadual pelaksanaan pekerjaan yang mantap. Pada
paragraf berikut ini dapat diikuti penjelasan mengenai rencana dan jadwal pelaksanaan
Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai
(DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang,
pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah melalui beberapa tahapan pekerjaan yang berurutan.
- Pengumpulan data dan studi terdahulu. Analisa dan evaluasi studi terdahulu terutama
mengenai perencanaan (pra design) yang sudah ada, data dan hitungan hidrologi, hasil
survei terdahulu, rekomendasi desain terdahulu, demikian juga halnya dengan referensi-
- Penyiapan bahan dan informasi termasuk pengadaan peta rupabumi (skala 1:25.000 /
1:50.000) terhadap area/lokasi yang akan dipetakan dan areal Kecamatan disekitarnya.
Periode pelaksanaan tahap ini diselesaikan selama 2 (satu) minggu, terhitung sejak
- Penetapan kriteria sub wilayah sungai (SWS) yang akan dikaji untuk pemilihan sub
- Pengumpulan data-data sekunder, literature dan data study terdahulu untuk lokasi sub
- Pengumpulan data sekunder meliputi data tata guna lahan, social ekonomi lingkungan,
- Penyusunan format basis data; format basis data yang dibuat terdiri dari basis data
dan Inventrarisasi, ini direncanakan selama 2 minggu dimulai minggu ke III .
G.2.3 . Tahap Studi Survai dan Investigasi
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan survey lapangan dilakukan pekerjaan survey
- Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya pada
- Pendataan kondisi sungai ditujukan sebagai input data base kondisi sub wilayah sungai
tata guna lahan sekitar bantaran dan kondisi penutup lahan/vegetasi (konservasi lahan).
- Inventarisasi dan identifikasi lahan potensial irigasi pada Sub Wilayah Sungai (SWS).
- Dokumentasi kondisi SWS dan lahan potensial irigasi melalui foto digital serta
pengukuran GPS guna penetapan lokasi tersebut di atas peta rupa bumi.
- Kajian hidrologi
Pengumpulan data meliputi data curah hujan, debit dan klimatologi. Kajian hidrologi
rancangan, analisa evapotranspirasi, analisa debit andalan, analisa kebutuhan air serta
- Kajian Hidrolika
Kajian hidrolika meliputi kondisi morfologi daerah aliran sungai pada masing-masing
sub wilayah sungai terpilih, dimana morfologi sungai diidentifikasi berdasarkan : nama,
- Kajian Lingkungan
Kajian lingkungan meliputi kondisi tata guna lahan, pemanfaatan air, analisa kualita air,
permasalahan khusus pada DAS seperti lahan kritis, lahan kering, banjir, tanah longsor,
Sarana dan Prasarana fasilitas bangunan pada sungai perlu di inventarisasi dan dikaji
lokasi dan kondisinya khususnya pada sarana dan prasarana hidrometri, konstruksi
perkuatan tebing, tanggul banjir, talang, siphon, jembatan, krib dan lain sebagainya.
Pada lokasi sungai yang strategis dikaji pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan
- Melakukan evaluasi dan pengolahan data hasil survey dan study literatur.
neraca air sub wilayah sungai (SWS) terpilih terhadap rencana pengembangan
potensinya.
- Plotting daerah irigasi potensial pada daerah aliran Sub Wilayah Sungai dan
penelusuran.
- Merekomendasikan pemanfaatan potensi sumber daya air pada SWS yang terpilih.
- Penyusunan data base yang di integrasikan dengan peta–peta tematik yang disusun
- Merencanakan sistem basis data yang mudah untuk diakses dengan 3 tiga perangkat
lunak yaitu SIG, Microsoft acces dan Microsoft visual basic(Map Object)
Sesuai dengan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja Konsultan akan
A. Laporan Pendahuluan
berisi diantaranya :
Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Pemberi Kerja, tempat dan
waktu akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi Laporan Pendahuluan
Laporan terdiri dari kajian terhadap perhitungan terhadap desain rencana bangunan
yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah/ yang dapat dipertanggung jawabkan atau
Laporan Kajian Teknik yaitu buku laporan hasil analisa teknik data survey dan
Semua laporan harus dijilid dengan rapi agar gambar-gambar terjaga dari kerusakan.
Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini
berakhir kepada direksi pekerjaan dan konsultan harus membuat ringkasannya untuk
bahan presentasi.
G. Laporan Akhir.
Laporan akhir pekerjaan adalah merupakan penyempurnaan dari laporan akhir
e). Satu set peta (peta sketsa bilamana peta yang sesuai tidak ada) yang menonjolkan
titik-titik potensi sumber daya air dan pemanfaatannya serta lokasi areal irigasi
Setelah memahami Kerangka Acuan Kerja (TOR) dengan seksama, serta mengikuti
penjelasan pekerjaan baik kantor maupun di lapangan, Konsultan membuat jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan serta pekerjaan yang ada, sehingga
jangka waktu yang ada dapat digunakan secara optimal, Waktu yang diperlukan untuk
pekerjaan ini adalah selama 180 hari kalender dan rincian waktu pelaksanaan masing-masing
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan dengan pengalaman minimal 8
(delapan) tahun dibidang manajemen dan perencanaan pekerjaan keairan diantaranya dalam
pekerjaan survey dan penyusunan data base sumber daya air. Team Leader harus
mengkoordinasikan pekerjaan team dan menjamin standar pekerjaan yang seragam oleh para
anggota team. Personil yang diusulkan pada posisi ini harus bermotivasi tinggi, mempunyai
kemampuan memimpin dan dapat bekerjasama dengan pihak lain serta mempunyai sertifikat
1. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa
2. Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan baik pengambilan data,
3. Meneliti dan menyarankan bahan yang dapat dipakai untuk Penyusunan Database
Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
bidang ini minimal memiliki sertifikat keahlian pada bidang Sumber Daya Air (SDA)
bersertifikat sebagai tenaga ahli Muda atau berpengalaman efektif minimal 5 tahun di
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Geodesi,
Sarjana (S1) Teknik Geologi/Sipil, berpengalaman di bidang studi dan analisa Geologi
dan Mekanika Tanah. Berpengalaman efektif minimal 5 (lima) tahun di bidang studi dan
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Pertanian dengan
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam studi pengumpulan dan analisa data ekonomi,
tanah pertanian untuk perencanaan irigasi dan pekerjaan sejenis untuk pengembangan daerah
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Lingkungan/Teknik
Penyehatan dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam kegiatan studi analisa
lingkungan dan penyehatan masyarakat terkait pekerjaan pengembangan daerah aliran sungai,
Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan
dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam perhitungan volume dan anggaran biaya
Sarjana (S1) Sarjana Teknik. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5
j. Ahli Kontrak
Sarjana (S1) Sarjana Hukum. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5
Penyusunan Jadwal Penugasan Personil yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing disajikan dalam Gambar J-1 Sesuai dengan Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
T
Team Leader PT Waskita Utama
Pertanian
Ahli Geodesi PT Waskita Utama
Penyusunan organisasi pelaksana pekerjaan sangat penting untuk kelancaran proyek ini, untuk itu
Konsultan telah memilih anggota team dari para staf ahli PT WASKITA UTAMA yang berpengalaman di
bidangnya masing-masing. Bagan organisasi untuk pekerjaan “Penyusunan Database Potensi SDA
Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) kec. Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan
Team Leader
Supporting Staff
Surveyor
Bor Master
Draftman
Operator Computer
Administration
Tenaga Ahli
H. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan diserahkan pada awal bulan kedua pelaksanaan pekerjaan, berisi diantaranya :
Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Pemberi Kerja, tempat dan waktu akan
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi Laporan Pendahuluan konsultan harus membuat
laporan ringkasannya untuk dibagikan ke peserta presentasi yang jumlahnya ditentukan kemudian oleh
Direksi Pekerjaan.
Laporan terdiri dari kajian terhadap perhitungan terhadap desain rencana bangunan bending/bendungan
Terdiri dari RAB & BOQ. Standar Harga yang dipakai merupakan standar harga terbaru yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah/ yang dapat dipertanggung jawabkan atau dengan melakukan
survey pasar.
K. Laporan Kajian Teknik.
Laporan Kajian Teknik yaitu buku laporan hasil analisa teknik data survey dan perencanaan (pradisain)
bangunan pengamanan untuk perhitungan estimasi biaya konstruksi. Laporan diserahkan bersamaan
dengan penyerahan laporan akhir yang telah dibahas/dipresentasikan dan telah mendapat persetujuan
direksi pekerjaan. Semua laporan harus dijilid dengan rapi agar gambar-gambar terjaga dari kerusakan.
Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini berakhir kepada
direksi pekerjaan dan konsultan harus membuat ringkasannya untuk bahan presentasi.
Laporan pedoman Operasional dan pemeliharan merupakan laporan tentang kegiatan operasional dan
N. Laporan Akhir.
Laporan akhir pekerjaan adalah merupakan penyempurnaan dari laporan akhir sementara berdasarkan
c). Kendala/pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan rekomendasi bagi survey di tahun-
tahun mendatang.
d). Análisis/interpretasi tekstual atas hasil-hasil yang dipaparkan
e). Satu set peta (peta sketsa bilamana peta yang sesuai tidak ada) yang menonjolkan titik-titik potensi
sumber daya air dan pemanfaatannya serta lokasi areal irigasi potensial maupun sarana dan prasarana
yang ada.
Draftman AutoCad
Draftman AutoCad adalah seorang lulusan STM Sipil / Bangunan Air yang berpengalaman sekurang-
kurangnya 4 tahun dalam penyiapan gambar-gambar pengukuran dan desain untuk pekerjaan
Surveyor
Surveyor adalah lulusan D3 geodesi atau Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun dibidang
Minimal lulusan SMA / SMK pernah menjadi tenaga administrasi dan mampu mengoprasikan computer
minimal Ms Office.
Driver
Driver minimal mempunyai sim A dan berpengalaman mengemudikan kendatraan roda 4 minimal 1
tahun.
Merupakan tenaga kerja yang diambil disekitar lokasi pekerjaan untuk membantu kelancaran pekerjaan.
N. FASILITAS PENDUKUNG
Untuk lancarnya pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, maka
konsultan perencana akan menyiapkan kantor / studio tersendiri lengkap dengan fasilitasnya.
Meubeler : 1 Set
Sondir : 1 Unit
Termometer : 1 Unit
Printer : 4 Unit
Perlengkapan Lapangan : Ls
O. PENUTUP
Demikian usulan teknis ini dibuat sebagai acuan pekerjaan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.