Anda di halaman 1dari 64

A.

PENDAHULUAN

Yang dimaksud dengan Sumber Daya Air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di

dalamnya. Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat

untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang.  Sumber

daya air harus dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara

selaras sehingga terjadi keseimbangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air disaat ini dan

masa mendatang.  Untuk menyeimbangkan antara kebutuhan air dan ketersediaan air perlu ada

pengarahan untuk terwujudkan sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar wilayah, antar sektor,

dan antar generasi.  Dengan berkembangnya semangat demokratisasi, desentralisasi, dan

keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka masyarakat

perlu diberi peran pengelolaan sumber daya air.

Pengaturan mengenai proses dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh,

terpadu, dan berwawasan lingkungan hidup dalam peraturan pemerintah ini sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dimaksudkan

agar:

a.   Kelestarian fungsi sumber daya air perlu dapat terjaga secara berkelanjutan sehingga sumber

daya air dapat dimanfaatkan selamanya.

b.   Keseimbangan antara fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup, dan fungsi ekonomi sumber daya

air dapat terbangun.

c.   Kemanfaatan umum sumber daya air secara efektif dan efisien yang sebesar-besar dapat

tercapai dan terjaga.


d.   Keserasian untuk berbagai kepentingan dengan memperhatikan sifat alami air yang dinamis

dapat terwujud.

e.  Hak setiap warga negara untuk memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan dan

menikmati hasil pengelolaan sumber daya air dapat terlindungi.

f.    Keterbukaan dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya air dapat terwujud.

Kebijakan pengelolaan sumber daya air diperlukan guna arahan strategis yang menjadi dasar dalam

mengintegrasikan kepentingan pengembangan wilayah administrasi dengan pengelolaan sumber

daya air yang berbasis wilayah sungai. Penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air harus

memperhatikan kondisi wilayah administratif seperti pertumbuhan penduduk dan perkembangan

ekonomi, sosial budaya, serta kebutuhan air. Untuk dapat mengelola sumber daya air secara

terpadu dan berkesinambungan perlu adanya kebijakan pengelolaan sumber daya air tingkat

nasional, tingkat provinsi, dan kabupaten/kota. Kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkat

nasional menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkat

provinsi dan pada tingkat kabupaten/kota secara berjenjang.  Sumber daya air merupakan sumber

daya alam yang terbaharui dan secara alami keberadaaannya di dalam wilayah hidrografis yang

disebut daerah aliran sungai (DAS) mengikuti siklus hidrologis. Ketersediaan sumber daya air dalam

setiap DAS sangat dipengaruhi kondisi cuaca dan hidrogeologi setempat, sehingga mengakibatkan

adanya DAS dengan ketersediaan air melimpah dan DAS yang sangat kekurangan air. Untuk

mewujudkan asas keseimbangan dan asas keadilan dalam pengelolaan sumber daya air maka

untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaannya perlu dilakukan penyatuan beberapa DAS dalam satu

wilayah pengelolaan yang disebut wilayah sungai. Namun demikian, dengan mempertimbangkan

efektifitas dan efisiensi pengelolaan suatu DAS dapat merupakan satu wilayah pengelolaan apabila
mampu mencukupi kebutuhan sumber daya air di wilayahnya. Selain itu, dengan pertimbangan

yang sama, kumpulan pulau-pulau kecil dapat pula menjadi satu wilayah pengelolaan.

Mengingat sumber daya air adalah sumber daya alam yang mempunyai sifat mengalir sehingga

membentuk suatu sistem yang meliputi berbagai komponen sumber daya yang akan terkait satu

sama lain. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya air akan berdampak terhadap kondisi

sumber daya lainnya dan sebaliknya pengelolaan sumber daya lainnya dapat berpengaruh terhadap

kondisi sumber daya air. Oleh karena itu, agar pengelolaan berbagai sumber daya tersebut dapat

menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara optimum, diperlukan suatu acuan pengelolaan

terpadu antarinstansi dan antarwilayah, yaitu berupa pola pengelolaan sumber daya air. Agar pola

pengelolaan sumber daya air tersebut menjadi bingkai yang mengikat, proses penyusunannya harus

dilakukan secara terbuka melalui perlibatan berbagai pihak yang berkepentingan dan ditetapkan

oleh pihak yang berwenang.

Saat ini informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi manusia, mulai dari

meteorology dan geofisika, perubahan penggunaan lahan , banjir, tanah longsor, bencana,

kekeringan, sampai masalah ekonomi, politik, social dan budaya. Informasi sangat dibutuhkan

terutama bagi para pengambil keputusan seperti pemerintah, pelaku ekonomi dan bisnis, politikus,

ahli hokum atau para peneliti dan kalangan akademis. Informasi seakan berpacu dengan waktu

untuk dapat disampaikan kepada pengguna.

Salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang cepat terutama yang berbasis geografis dapat

dilakukan dengan mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi (SIG). Sistem Informasi Geografi

adalah suatu system informasi yang dirancang atau dibangun untuk bekerja dengan data yang

berbasiskan keruangan atau spasial bersama dengan seperangkat operasi SIG sebagai suatu alat

yang mempunyai keunggulan dalam memadukan data dan analisa data keruangan baik yang
berbentuk grafis raster, grafis vector maupun atribut, untuk memperoleh suatu informasi baru yang

berbasis geografis.

Secara operasional SIG mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh dan pemrosesan awal suatu data.

2. Untuk pengelolaan, penyimpanan dan pengambilan ulang data.

3. Untuk manipulasi (dalam arti positip) dan analisis.

4. Untuk memperoleh peta sistem informasi baru (Peta Tematik, Data Base)

Sehubungan dengan kemampuan SIG tersebut untuk menganalisa data keruangan maka

kemampuannya diaplikasikan untuk Penyusunan Database Potensi SDA Permukaan Daerah Aliran

Sungai (DAS) kec. Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.
B. PENGALAMAN PERUSAHAAN

Sejak didirikan pada tahun 1994, PT WASKITA UTAMA berangsur-angsur telah meragamkan dan

meluaskan bidang usahanya dari semua bidang jasa manajemen ke arah pemberian jasa konsultasi

di bidang teknik dan ekonomi, termasuk program pelatihan ke luar negeri dan bantuan teknis

kepada pemerintah maupun swasta, pemberdayaan masyarakat.

Pencapaian dalam bidang pemberian jasa konsultansi, PT WASKITA UTAMA telah dikenal dan

membangun reputasi sebagai konsultan yang dapat dipercaya, inovatif dan berorientasi kepada

pemecahan masalah.
C. PEMAHAMAN KAK

Berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja yang ada mengenai pelaksanaan pekerjaan Penyusunan

Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan

Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, maka pada prinsipnya Konsultan

telah memahami gambaran umum pekerjaan, ruang lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan, serta

hasil akhir yang ingin dicapai dari pekerjaan ini. Dengan mendasarkan pada pengalaman pekerjaan

Konsultan, diharapkan tugas ini akan dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini sangat ditentukan oleh

kapabilitas dan konsolidasi internal yang kuat di dalam intern organisasi Konsultan, serta didukung

oleh koordinasi dengan pihak pemberi pekerjaan.

Dinas PU Pengairan Kabupaten Kutai Timur memandang perlu untuk melakukan kegiatan

Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di

Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang

Sebelum melangkah kedalam tahapan penyusunan langkah kerja, terlebih dahulu diperlukan

pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja yang ada. Hal ini dilakukan sebagai suatu upaya untuk

memahami/menginterpretasi keinginan dari pihak pemberi pekerjaan akan substansi materi

pekerjaan. Adapun pembahasan mengenai pemahaman terhadap KAK bukan saja terhadap hal-hal

yang secara eksplisit tercantum di dalam KAK yaitu dari latar belakang hingga hasil/keluaran

pekerjaan keluaran dan pelaporan, melainkan juga pada hal-hal yang secara substansial memiliki

kaitan dengan pekerjaan ini. Untuk lebih jelasnya, berikut pemahaman Konsultan terhadap

pemikiran-pemikiran dan pembahasan di dalam Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Database

Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara

Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.


1. LATAR BELAKANG

Melihat perkembangan dari pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat serta

perkembangan dan pembangunan wilayah baik di desa-desa ataupun di perkotaan, akan

menyebabkan meningkatnya kebutuhan lahan, infrastruktur dan pelayanan umum.

Sejalan dengan upaya pemerintah daerah sebagai pelaksana tugas pemerintahan dan

pembangunan multisektoral, sudah semestinya potensi-potensi di daerah bisa digali dan

dikembangkan, diantaranya adalah potensi sumber daya air di permukaan.

Untuk lebih menggali informasi seputar data potensi sumber daya air, manajemen administrasi perlu

ditambah, khususnya untuk menangani masalah pengumpulan informasi data yang ada, sehingga

sudah saatnya dikembangkan suatu penyajian sistem informasi yaitu GIS (Geographic Information

System).

Sebagai tindak lanjut dari permasalahan tersebut, maka pihak Dinas PU Pengairan Kabupaten Kutai

Timur memandang perlu untuk melakukan kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya

Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong,

Long Mesangat dan Busang yang akan dilaksanakan oleh Konsultan.

2. Maksud dan Tujuan Pekerjaan

Maksud dilaksanakan pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan kegiatan pendataan potensi sumber

daya air permukaan di wilayah kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan

Busang
Tujuannya adalah mengembangkan sebuah media yang mampu menyediakan informasi akurat dan

up to date mengenai data dan informasi seputar potensi sumber daya air permukaan di Kecamatan

Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.

3. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air Permukaan berada di

Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, Kabupaten Kutai Timur

4. Sumber Dana

Anggaran biaya untuk melaksanakan pekerjaan ini berasal dari dana APBD Kabupaten Kutai Timur

Tahun Anggaran 2010

5. Jasa Konsultan Yang Diperlukan

Jenis Jasa Konsultan yang diperlukan adalah Jasa Konsultasi untuk pekerjaan Bidang Sipil Sub

Bidang Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Keairan

6. Lingkup Pekerjaan

Agar dapat mencapai hasil sesuai dengan maksud dan tujuan pekerjaan ini, maka diperlukan

batasan-batasan yang akan mempertajam kajian yang akan dilakukan oleh konsultan, tahapan

pekerjaan sesuai tertuang dalam ruang lingkup pekerjaan sebagai berikut :

Konsultan diharapkan dapat mengusulkan pendekatan, program kerja, dan kegiatan yang akan

dilakukan sehingga dapat mempermudah dalam Penyusunan Data dan Analisa Potensi Sumber

Daya Air Permukaan di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.

Sebagai gambaran umum dalam pendekatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
 Menginventarisasi dan identifikasi permasalahan yang ada

 Menginventarisasi sistem penyimpanan data dan proses pengolahan data serta jenis data yang

akan dimasukkan dalam basis data

 Menyusun strategi didalam melaksanakan pekerjaan pengembangan basis data

 Mengembangkan sistem basis data yang dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin telah

ada

 Memilih dan menetapkan sistem basis data yang fleksibel untuk dapat mengakomodasi

berbagai jenis data dan perioda serta dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin pernah ada

 Mengembangkan sistem yang dapat diaplikasikan kemudian hari

 Mengembangkan sistem yang mudah dan akurat untuk memproses data mentah menjadi data

publikasi bahkan data siap pakai

 Basis data yang akan dikembangkan dapat mengakomodasi permasalahanpenyimpanan data,

akses data, pencetakan data dalam berbagai perioda waktudan mudah ditampilkan dalam

tampilan komputer secara spasial

 Basis data yang akan dikembangkan mampu untuk mengakomodasi data tekstual, graphical,

dan spasial yang berupa peta, photo, data-data dan informasi potensi sumber daya air yang

ada.

 Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan ini perlu melakukan diskusi untuk memantapkan

pekerjaan yang akan dilakukan.

 Supaya sistem dapat dipahami dan diaplikasikan maka staf proyek perlu dilibatkan dalam

proses pengembangan basis data tersebut dan setelah pengembangan basis data tersebut

terselesaikan maka perlu dilakukan pelatihan untuk staf proyek dan staf Dinas PU Pengairan.

 Untuk menghindari potensi kekurangan ini, maka perlu dipertimbangkan hal hal berikut ini :
- Fungsi-fungsi dalam masalah-masalah sumber daya air yang berbeda dapat ditangani

secara efektif oleh Data Base Management System yang sama.

- Redundansi data tersimpan perlu diminimumkan.

- Informasi yang konsisten perlu dipasok untuk proses pengambilan keputusan.

- Pengendalian sekuritas perlu diterapkan.

- Program aplikasi perlu dikembangkan, dipelihara dan ditingkatkan kecepatannya dan lebih

ekonomis dengan personil trampil yang lebih sedikit.

- Peng-organisasi-an ulang data tersimpan perlu dilakukan dengan mudah.

- Memungkinkan pengendalian terpusat terhadap basis data tersebut.

- Prosedur pengoperasian komputer perlu yang mudah dan dapat terpenuhi.

Sedangkan tahapan pekerjaan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air Permukaan di

Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang meliputi beberapa

kegiatan sebagai berikut :

6.1. Pekerjaan Persiapan

Dalam kegiatan persiapan dilakukan pekerjaan persiapan yang meliputi hal-hal berikut :

a. Penyiapan bahan dan informasi termasuk pengadaan peta rupabumi (skala 1:25.000 /

1:50.000) terhadap area/lokasi yang akan dipetakan dan areal Kecamatan disekitarnya serta

disusun data basenya. Identifikasi lokasi/area, untuk penentuan Ground Control Point

terhadap batas-batas area yang akan dipetakan;

b. Penetapan kriteria sub wilayah sungai (SWS) yang akan dikaji untuk pemilihan sub wilayah

sungai (SWS) yang terdapat di lokasi pekerjaan bersama Direksi Pekerjaan.


c. Pengumpulan data-data sekunder, literature dan data study terdahulu untuk lokasi sub

wilayah sungai (SWS) terpilih. Pengumpulan data sekunder meliputi data tata guna lahan,

social ekonomi lingkungan, hidrologi, debit, pemanfaatan sumber air dan pemasalahannya.

6.2. Survey Lapangan (collecting data)

Dalam kegiatan survey lapangan dilakukan pekerjaan survey lapangan (collecting data primer)

yang meliputi :

a) Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya pada sub

wilayah sungai (SWS) terpilih. Pendataan kondisi sungai ditujukan sebagai input data base

kondisi sub wilayah sungai (SWS) meliputi kondisi morfologi, penampang, sedimentasi,

kerusakan/permasalahan, tata guna lahan sekitar bantaran dan kondisi penutup

lahan/vegetasi (konservasi lahan).

b) Inventarisasi dan identifikasi lahan potensial irigasi pada Sub Wilayah Sungai (SWS).

c) Dokumentasi kondisi SWS dan lahan potensial irigasi melalui foto digital serta pengukuran

GPS guna penetapan lokasi tersebut di atas peta rupa bumi.

Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya menggunakan

sarana transportasi air. Dalam kegiatan penelusuran ini dilakukan pula pengambilan sample

kualitas air, sample sedimen, sket penampang sungai, pendataan kerusakan/permasalahan

(longsor, tebing rawan/kritis), tata guna lahan dan kondisi penutup lahan/vegetasi wilayah sekitar

bantaran sungai. Pendataan pada titik-titik penting tersebut dilengkapi dengan pengukuran GPS

dan pengambilan dokumentasi kamera digital.

6.3. Penyusunan data base

Konsultan melakukan kajian dalam beberapa aspek yaitu :

a. Kajian hidrologi
Pengumpulan data meliputi data curah hujan, debit dan klimatologi. Kajian hidrologi

menguraikan analisa curah hujan, probable maksimum precipitation, analisa banjir

rancangan, analisa evapotranspirasi, analisa debit andalan, analisa kebutuhan air serta

analisa perhitungan neraca air.

b. Kajian Hidrolika

Kajian hidrolika meliputi kondisi morfologi daerah aliran sungai pada masing-masing sub

wilayah sungai terpilih, dimana morfologi sungai diidentifikasi berdasarkan : nama, bentuk

dan luas DAS, sungai utama dan orde sungai.

c. Kajian Lingkungan

Kajian lingkungan meliputi kondisi tata guna lahan, pemanfaatan air, analisa kualita air,

permasalahan khusus pada DAS seperti lahan kritis, lahan kering, banjir, tanah longsor, erosi

dan sedimentasi.

d. Kajian Sosial Ekonomi

Masalah sosial ekonomi meliputi kajian kondisi penduduk, pertanian, perkebunan,

ketenagakerjaan, pariwisata dan pemanfaatan sungai lainnya.

e. Kajian Sarana dan Prasarana.

Sarana dan Prasarana fasilitas bangunan pada sungai perlu di inventarisasi dan dikaji lokasi

dan kondisinya khususnya pada sarana dan prasarana hidrometri, konstruksi perkuatan

tebing, tanggul banjir, talang, siphon, jembatan, krib dan lain sebagainya. Pada lokasi sungai

yang strategis dikaji pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan

sebagainya.

Data hasil kajian disusun dalam bentuk informasi data base berbasis GIS untuk memudahkan

proses pengolahan data. Selanjutnya konsultan harus membuat rencana pengembangan

potensi, memprediksi permasalahan pada sub wilayah sungai (SWS) terpilih dan melakukan
kajian prioritas penanganan kerusakan dan potensi SWS. Rencana penanganan permasalahan

pada sub wilayah sungai (SWS) disusun sedemikian rupa untuk mempermudah penetapan

prioritasnya. Secara umum langkah-langkah konsultan pada kegiatan C ini adalah :

- Melakukan evaluasi dan pengolahan data hasil survey dan study literatur.

- Memperkirakan potensi sumber air (analisa hidrologi) dan melakukan perhitungan neraca

air sub wilayah sungai (SWS) terpilih terhadap rencana pengembangan potensinya.

- Plotting daerah irigasi potensial pada daerah aliran Sub Wilayah Sungai dan pembuatan

skema rencana pengambilan sumber air pada SWS tersebut

- Menyusun rencana penanganan dan pengendalian kerusakan SWS berdasarkan hasil

penelusuran.

- Merekomendasikan pemanfaatan potensi sumber daya air pada SWS yang terpilih.

- Penyusunan data base yang di integrasikan dengan peta–peta tematik yang disusun

berdasarkan koreksi geometrisnya.

- Mengembangkan model hidrologi yang dikaitkan dengan program SIG

- Melakukan kalibrasi dan verifikasi model

- Melakukan regenerasi data untuk DPS yang tidak punya Data debit (ungauged)

- Memodifikasi sistem informasi yang dikembangkan terdahulu

- Merencanakan sistem basis data yang mudah untuk diakses dengan GIS yang akan

dikembangkan.

6.4. Analisa / Kajian

Kegiatan Analisa / Kajian adalah penyusunan pelaporan meliputi :

- Menyusun skala prioritas pengembangan potensi sumber air dan estimasi biayanya.
- Penyusunan Kajian Prioritas penanganan Sub Wilayah Sungai (SWS) dan estimasi

biayanya.

- Pembuatan Peta Tematik Potensi Sumber Daya Air Permukaan dan lokasi potensi-

potensinya.

- Penyusunan Laporan Akhir

- Penyempurnaan sistem data base potensi sumber air permukaan.

- Mengadakan pelatihan singkat untuk tenaga operasional program.

Konsultan diharapkan dapat mengusulkan pendekatan, program kerja, dan kegiatan yang akan

dilakukan sehingga dapat mempermudah dalam Penyusunan Data dan Analisa Potensi Sumber

Daya Air Permukaan di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan

Busang.

Sebagai gambaran umum dalam pendekatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

- Menginventarisasi dan identifikasi permasalahan yang ada

- Menginventarisasi sistem penyimpanan data dan proses pengolahan data serta jenis data

yang akan dimasukkan dalam basis data

- Menyusun strategi di dalam melaksanakan pekerjaan pengembangan basis data

- Mengembangkan sistem basis data yang dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin

telah ada

- Memilih dan menetapkan sistem basis data yang fleksibel untuk dapat mengakomodasi

berbagai jenis data dan perioda serta dapat dikaitkan dengan sistem yang mungkin pernah

ada

- Mengembangkan sistem yang dapat diaplikasikan kemudian hari

- Mengembangkan sistem yang mudah dan akurat untuk memproses data mentah menjadi

data publikasi bahkan data siap pakai


- Basis data yang akan dikembangkan dapat mengakomodasi permasalahan penyimpanan

data, akses data, pencetakan data dalam berbagai perioda waktu dan mudah ditampilkan

dalam tampilan komputer secara spasial.

- Basis data yang akan dikembangkan mampu untuk mengakomodasi data tekstual,

graphical, dan spasial yang berupa peta, photo, data-data dan informasi potensi sumber

daya air yang ada.

- Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan ini perlu melakukan diskusi untuk memantapkan

pekerjaan yang akan dilakukan.

- Supaya sistem dapat dipahami dan diaplikasikan maka staf proyek perlu dilibatkan dalam

proses pengembangan basis data tersebut dan setelah pengembangan basis data tersebut

terselesaikan maka perlu dilakukan pelatihan untuk staf Dinas PU pengairan.

6.1. PELAPORAN

Konsultan diwajibkan menyerahkan laporan yang dibuat dengan kertas A4 dalam bahasa Indonesia dengan

jenis dan jumlah laporan seperti berikut :

NO JENIS PELAPORAN SATUAN VOLUME

1 Rencana Quality Assurance Buku 5

2 Laporan Deskripsi BM Buku 5

3 Laporan sistim Planning Buku 5

4 Laporan Pendahuluan Buku 2

5 Laporan Nota Perhitungan Desain Buku 5

6 Laporan EE, BOQ, HSP Buku 5

7 Laporan Spesifikasi Teknis Buku 5

8 Draf Laporan Akhir Buku 5

9 Laporan Pedoman O & P Buku 5

10 Laporan Akhir Buku 5


11 Laporan Ringkas Buku 5

12 Album Gambar
- Kalkir Set 1

- Rekalkir Set 1
- Ukuran Normal A1 Set 3
- Gambar A3 Album 5

13 Dokumantasi Foto Album 2

14 Back Up Laporan ( Hardisk & CD ) Unit 1

Rencana Mutu Kontrak (RMK), Laporan Pendahuluan, Laporan Akhir dan Album

Peta harus dibuat dalam bentuk konsep terlebih dahulu untuk dibahas dengan pihak proyek dan

pihak-pihak yang perlu dilibatkan untuk mendapatkan persetujuan sebelum digandakan. Jenis

pelaporan yang harus dibuat oleh konsultan diuraikan sebagai berikut :

1). Rencana Mutu Kontrak (RMK/Quality Assurance).

Rencana Mutu Kontrak (RMK) mencakup sistem kerja atau kerangka acuan kerja bagi konsultan

yang telah disetujui oleh pemilik proyek dalam rangka memberikan hasil pelaksanaan kegiatan yang

dapat dipertanggungjawabkan dan diketahui oleh kedua belah pihak. Laporan ini harus diserahkan
dan disetujui sebelum konsultan melaksanakan pekerjaan dan diselesaikan paling lambat 7 (tujuh)

hari setelah SPMK.

Rencana Mutu Kontrak (RMK) merupakan suatu dokumen yang berisi seluruh kegiatan terencana

dan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa

produk/jasa yang akan dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.

Rencana Mutu Kontrak minimal harus berisi :

i. Organisasi pelaksana pekerjaan

ii. Tahapan kegiatan penting

iii. Jadwal rencana inspeksi dan standar kriteria penerimaannya.

iv. Pelaksanaan verifikasi pada tahapan yang sesuai dengan mengacu pada standar penerimaan.

v. Pelaksanaan identifikasi dan rekaman mutu.

2). Laporan Deskripsi BM

Laporan mengenai deskripsi dan penjelasan patok Benc Mark, meliputi jenis, lokasi dan lain

sebagainya.

3). Konsep Laporan System Planning

1) Laporan system planning akan menjadi dasar kesepakatan seluruh pihak yang bersangkutan

terhadap desain. Termasuk jenis konstruksi bangunan, oleh karena itu perlu diuraikan secara

jelas seluruh usulan desain konstruksi bangunan utama, luas genangan, dan letak bangunan,

juga penjelasan mengenai pekerjaan baru yang diusulkan.


2) Usulan-usulan dalam konsep laporan system planning akan didiskusikan pada pertemuan

khusus, dimana penerimaan atau perubahan konsep laporan tersebut secara resmi akan

disetujui oleh Direksi. Notulen rapat akan dibuat dan dibagikan kepada seluruh pihak yang

berkepentingan.

3) Konsep laporan system planning harus diperbaiki berdasarkan hasil rapat system planning dan

dikeluarkan dalam bentuk final, yang merupakan hasil dari kegiatan inspeksi lapangan, konsep

system planning, pengecekan kembali di lapangan dan didiskusikan dengan pihak proyek.

4). Laporan Pendahuluan.

Laporan Pendahuluan diserahkan pada awal bulan kedua pelaksanaan pekerjaan, berisi

diantaranya :

a). Struktur Organisasi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan

b). Metodologi pelaksanaan pekerjaan

c). Kriteria Desain

d). Hasil Inventarisasi dan data yang diperoleh

Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Pemberi Kerja, tempat dan waktu akan

ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi Laporan Pendahuluan konsultan harus

membuat laporan ringkasannya untuk dibagikan ke peserta presentasi yang jumlahnya ditentukan

kemudian oleh Direksi Pekerjaan.

5). Laporan Nota Perhitungan Desain


Laporan terdiri dari kajian terhadap perhitungan terhadap desain rencana bangunan

bending/bendungan baik bangunan utama dan pelengkap yang direncanakan.

6). Laporan RAB dan BOQ

Terdiri dari RAB & BOQ. Standar Harga yang dipakai merupakan standar harga terbaru yang

dikeluarkan oleh pemerintah daerah/ yang dapat dipertanggung jawabkan atau dengan melakukan

survey pasar.

7). Laporan Kajian Teknik.

Laporan Kajian Teknik yaitu buku laporan hasil analisa teknik data survey dan perencanaan

(pradisain) bangunan pengamanan untuk perhitungan estimasi biaya konstruksi. Laporan

diserahkan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir yang telah dibahas/dipresentasikan dan

telah mendapat persetujuan direksi pekerjaan. Semua laporan harus dijilid dengan rapi agar

gambar-gambar terjaga dari kerusakan.

8). Laporan Akhir Sementara ( Draf ).

Laporan Akhir Sementara berisi antara lain sebagai berikut :

a). Hasil semua kajian

b). Kesimpulan dan saran

Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini berakhir

kepada direksi pekerjaan dan konsultan harus membuat ringkasannya untuk bahan presentasi.
9). Laporan Pedoman O & P

Laporan pedoman Operasional dan pemeliharan merupakan laporan tentang kegiatan operasional

dan kegiatan pemeliharan peralatan selama pekerjaan berlangsung

10). Laporan Akhir.

Laporan akhir pekerjaan adalah merupakan penyempurnaan dari laporan akhir sementara

berdasarkan hasil pembahasan dengan pemberi tugas yang berisi :

a). Metode dan materi yang digunakan

b). Rangkuman dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

c). Kendala/pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan rekomendasi bagi survey di tahun-

tahun mendatang.

d). Análisis/interpretasi tekstual atas hasil-hasil yang dipaparkan

e). Satu set peta (peta sketsa bilamana peta yang sesuai tidak ada) yang menonjolkan titik-titik

potensi sumber daya air dan pemanfaatannya serta lokasi areal irigasi potensial maupun sarana

dan prasarana yang ada.

f). Jumlah laporan akhir pekerjaan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

11). Manual Aplikasi Program Komputer.

Memuat panduan program data base untuk memudahkan staf dinas dalam pengoperasian, entry

dan up dating data base.

12). Album Peta .


Album peta terdiri dari 2 set Gambar Asli (cetak warna) pada kertas 80/85 gram ukuran A1 dan 5

set Gambar Asli (cetak warna) pada kertas 80/85 gram ukuran A3.

13). Album Dokumentasi Foto Pelaksanaan Kegiatan.

Dokumentasi Foto yang dimaksud adalah dokumentasi lokasi daerah studi, kondisi lahan dan

lokasi yang dianggap penting serta aktifitas kegiatan pelaksanaan kegiatan. Foto-foto tersebut

dimasukkan dalam album termasuk foto-foto dalam laporan bulanan dan diserahkan sebanyak 2

set (2 album).

14). Laporan CD Program.

Berupa master aplikasi program data base potensi sumber daya air permukaan yang dimuat dalam

sebuah compact disk (CD) dan Hardisk Eksternal.

15). Laporan dalam bentuk CD dan Hardisk Ekternal.

Laporan ini merupakan rekaman hasil-hasil pelaksanaan dan laporan – laporan pekerjaan

perencanaan teknis.

7. DISKUSI

Konsultan diwajibkan menyerahkan laporan dan melakukan presentasi/diskusi konsep laporan

sebagai berikut :

1). Rencana Mutu Kontrak dan Laporan Pendahuluan.

2). Pertemuan Sosialisasi ( Di lokasi Pekerjaan )

3). Presentasi Laporan Sistem Planning.

4). Presentasi Laporan Akhir.


8. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 6 ( enam) bulan .terhitung

semenjak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK).

9. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Untuk melaksanakan pekerjaan ini Konsultan diharuskan menyediakan tenaga ahli yang memenuhi

kualifikasi sekurang-kurangnya seperti dibawah ini :

A). Tenaga Ahli.

1). Ketua Tim ( Team Leader )

Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan dengan pengalaman minimal 8

(delapan) tahun dibidang manajemen dan perencanaan pekerjaan keairan diantaranya dalam

pekerjaan survey dan penyusunan data base sumber daya air. Team Leader harus

mengkoordinasikan pekerjaan team dan menjamin standar pekerjaan yang seragam oleh para

anggota team. Personil yang diusulkan pada posisi ini harus bermotivasi tinggi, mempunyai

kemampuan memimpin dan dapat bekerjasama dengan pihak lain serta mempunyai sertifikat

keahlian pada bidangnya.

2). Tenaga Ahli Irigasi dan Pertanian

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan,

berpengalaman dalam analisa irigasi dan pertanian prasarana keairan sekurang-kurangnya 5 (lima)

tahun, serta mempunyai sertifikat keahlian di bidangnya.

3). Tenaga Ahli Perencana PLB


Sarjana (S1) Teknik Sipil/Teknik Pengairan berpengalaman di bidangnya. Ahli pada bidang ini

minimal memiliki sertifikat keahlian pada bidang Sumber Daya Air (SDA) bersertifikat sebagai tenaga

ahli Muda atau berpengalaman efektif minimal 5 tahun di bidang studi analisa hidrologi.

4). Tenaga Ahli Geodesi

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Geodesi,

berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi perencanaan

irigasi, bendungan dan bangunan keairan, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, mempunyai sertifikat

keahlian di bidangnya.

5). Tenaga Ahli Geologi dan Mekanika Tanah.

Sarjana (S1) Teknik Geologi/Sipil, berpengalaman di bidang studi dan analisa Geologi dan Mekanika

Tanah. Berpengalaman efektif minimal 5 (lima) tahun di bidang studi dan perencanaan Sipil sub

Bidang keairan.

6). Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Pertanian

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Pertanian dengan

pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam studi pengumpulan dan analisa data ekonomi, tanah

pertanian untuk perencanaan irigasi dan pekerjaan sejenis untuk pengembangan daerah aliran

sungai dan sumber air.

7). Tenaga Ahli Lingkungan

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Lingkungan/Teknik

Penyehatan dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam kegiatan studi analisa
lingkungan dan penyehatan masyarakat terkait pekerjaan pengembangan daerah aliran sungai,

sumber air dan pekerjaan sejenis.

8). Tenaga Ahli Estimasi Biaya ( Cost Estimate )

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan dengan

pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam perhitungan volume dan anggaran biaya proyek

perencanaan perbaikan sungai dan bangunan keairan.

9). Ahli Manual O & P

Sarjana (S1) Sarjana Teknik. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5

(lima) tahun di bidang analisa operasional, pemeliharaan dan sebagainya.

10). Ahli Kontrak

Sarjana (S1) Sarjana Hukum. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5

(lima) tahun di bidang analisa dokumen, kontrak, dan sebagainya.

B). Tenaga Penunjang.

1). Draftman AutoCad

Draftman AutoCad adalah seorang lulusan STM Sipil / Bangunan Air yang berpengalaman

sekurang-kurangnya 4 tahun dalam penyiapan gambar-gambar pengukuran dan desain untuk

pekerjaan bendungan dan bangunan air, diutamakan yang menguasai program teknik

penggambaran melalui komputer.

2). Surveyor
Surveyor adalah lulusan D3 geodesi atau Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun

dibidang survey topografi khususnya bidang pengembangan sumber daya air.

3). Operator Komputer ( Data Entri ).

Minimal lulusan SMA / SMK pernah menjadi tenaga administrasi dan mampu mengoprasikan

computer minimal Ms Office.

C). Tenaga Penunjang Lainnya

1). Driver

Driver minimal mempunyai sim A dan berpengalaman mengemudikan kendatraan roda 4

minimal 1 tahun.

2). Pelayan Kantor ( Office Boy )

Tenaga yang sudah dipercaya untuk membantu kelancaran pekerjaan dikantor yang bersifat

non formal.

3). Labour ( Tenaga Pendamping Lokal )

Merupakan tenaga kerja yang diambil disekitar lokasi pekerjaan untuk membantu kelancaran

pekerjaan.

Personil yang ditugaskan dalam pekerjaan ini harus mampu pada bidang tugas masing-masing dan

harus sesuai dengan yang diusulkan konsultan. Apabila personil yang sudah diusulkan akan

diganti atau mengundurkan diri, maka pengganti yang diusulkan harus memiliki kualifikasi dan

pengalaman yang sama atau lebih tinggi, dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
pihak proyek. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggung jawab teknisi yang

ditugaskan sebagai Team Leader.

10. PENUTUP

Demikian kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai salah satu

pedoman operasional dalam rangka pelaksanaan kegiatan.

D. TANGGAPAN TERHADAP KAK

Tanggapan Terhadap KAK (Kerangka Acuan Kerja) dilakukan sebagai upaya untuk melengkapi

beberapa poin pemikiran yang belum terdapat didalam KAK. Tanggapan ini akan dibagi kedalam dua

bagian yaitu Tanggapan Umum dan Tanggapan Khusus. Tanggapan Umum akan membahas kepada

gambaran pelaksanaan pekerjaan secara umum, sedangkan Tanggapan Khusus akan membahas

terhadap item-item yang termuat didalam KAK dan akan menjadi sub bab dalam Usulan Teknis.

Berdasarkan pemahaman terhadap KAK yang telah dilakukan serta review terhadap Berita Acara

Penjelasan Tugas (Aanwijzing), maka Konsultan telah cukup memahami subtansi materi dari kegiatan

pekerjaan “Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai

(DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang”. Namun seperti
telah dijelaskan diatas, Konsultan akan menyampaikan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan

Kerja terutama untuk kepentingan peningkatan kinerja pada saat pelaksanaan pekerjaan nantinya.

Tanggapan yang akan dikemukakan oleh Konsultan pada dasarnya untuk memperjelas subtansi dan

materi yang akan diuraikan pada KAK, agar tidak ada permasalahan dan kendala dalam proses

pelaksanaannya, sehingga produk yang dihasilkan dapat optimal dan tentunya dapat diselesaikan

dengan tepat waktu. Dengan demikian, tanggapan yang akan disampaikan Konsultan ini diharapkan

dapat juga menghindarkan dari kesalahan interpretasi yang dapat merugikan semua pihak. Tanggapan

dari Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dapat dilihat pada bahasan sub bab berikut.

Secara umum tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja ini disusun setelah Tim Konsultan

mempelajari dan mencermati :

Mempelajari Dokumen Tender khususnya Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Mengikuti Aanwijzing kantor

Mempelajari Berita Acara hasil aanwijzing

Review data-data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait

Pemahaman Umum

Dilaksanakan kegiatan Pendataan Potensi Sumber Daya Air Permukaan di Wilayah Kecamatan Muara

Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang adalah mengembangkan sebuah media yang

mampu menyediakan data dan informasi akurat dan up to date mengenai data informasi seputar potensi

sumber daya air permukaan di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan

Busang.
Pemahaman Khusus

Air merupakan suatu kebutuhan utama bagi mahluk hidup terutama bagi manusia dan air bisa

membawa manfaat yang banyak dan bisa juga sebaliknya yaitu menjadi malapetaka bagi

kehidupan manusia. Sumber air utama bagi kehidupan adalah air permukaan yang banyak

terdapat disungai maka dengan hal itu sungai merupakan salah satu wadah sumber air

permukaan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air sungai dapat dimanfaatkan untuk

berbagai keperluan antara lain: irigasi, air minum, industri dan lain-lain.

Dalam kaitannya dengan Pendataan Potensi Sumber Daya Air Permukaan di Wilayah

Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang tersebut diatas,

salah satu teknologi adalah dengan mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi (SIG), dimana

hasil dari teknologi tersebut sangat memungkinkan untuk memperlihatkan data tekstual,

graphical, dan spasial yang berupa peta,photo, data-data dan informasi potensi sumberdaya air

yang ada.

Dan prinsipnya hampir setiap kegiatan yang terjadi dapat ditampilkan dalam bentuk peta. Pada

masa lalu peta sering dikonotasikan dengan atlas (yang diajarkan pada tingkat SD, SLTP), atau

suatu bentuk garis-garis yang rumit yang memperlihatkan jaring jalan, sungai dan bangunan

yang hanya dimengerti oleh kalangan tertentu saja seperti perencana, teknisi maupun insinyur

pembuat jalan.

Sebenarnya peta dapat dipakai untuk keperluan lain misalnya, untuk memperlihatkan kondisi

perubahan fungsi lahan yang terjadi pada suatu wilayah tertentu, lahan pertanian yang dialiri

oleh sistem irigasi, tanah kosong, tanah gundul dan lain lain.

Penampilan informasi dalam satu wahana peta bereferensi ruang akan sangat membantu dan

memudahkan bagi para pengambil keputusan dan perencana untuk menilai kejadian-kejadian

yang ada pada masing-masing daerah, bahkan sangat dimungkinkan untuk menganalisa sebab
dan akibat dari berbagai fenomena yang terjadi dalam bentuk suatu analisa terpadu baik secara

visual pada peta maupun dengan menggunakan teknik-teknik analisa yang lebih mutakhir

seperti dengan menggunakan sistem SIG.

Judul Pekerjaan

Judul pekerjaan ini adalah ” Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA)

Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long

Mesangat dan Busang”, sudah cukup dimengerti. Adapun untuk pelaksanaan pekerjaan, tetap

akan mendasarkan pada judul pekerjaan tersebut.

Latar Belakang Pekerjaan

Didalam latar belakang atau pendahuluan telah diuraikan mengenai alasan dan nilai penting

pekerjaan, latar belakang pekerjaan seperti yang termuat didalam Kerangka Acuan Kerja

dipandang sudah cukup memberikan pengantar apresiasi pekerjaan.

Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan Penyusunan Data Base Potensi Sumber Daya Air Permukaan berada di

Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, Kabupaten Kutai

Timur

Adapun untuk lokasi pekerjaan sudah cukup jelas dan dapat dimengerti.

Maksud, Tujuan, dan Sasaran Pekerjaan

Maksud, Tujuan dan Sasaran untuk pekerjaan ini sudah cukup jelas dan dapat dimengerti.

Lingkup Kegiatan Pekerjaan

Secara teknis, lingkup kegiatan pekerjaan sudah dapat dimengerti. Adanya tahapan

pelaksanaan survey lapangan serta pengenalan terhadap wilayah studi dan analisis secara
spesifik, merupakan prosedural standar pelaksanaan pekerjaan. Hal yang penting untuk

dicermati yaitu pada poin :

1. Investigasi

2. Survey

3. Design

Ketiga poin tersebut dianggap perlu untuk dilaksanakan dengan sebaik mungkin karena

investigasi dan survey di wilayah studi akan memudahkan konsultan memahami

permasalahan pokok dilapangan dan solusinya.

Bantuan perangkat lunak software akan memudahkan analisis yang dilakukan dan solusi-

solusi yang ditawarkan.

Metodologi Pekerjaan

Pendekatan dan metodologi yang sudah tersirat dalam kerangka acuan kerja akan dibuat oleh

konsultan agar hasil yang diperoleh dapat optimal dan berdaya guna.

Hal ini nantinya diharapkan akan merupakan sebuah brainstorming antara pihak pemberi jasa

dan pihak pengguna jasa, untuk menemukan metode analisis yang tepat didalam pelaksanaan

pekerjaan ini.

D.2.7 WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 6 (enam) bulan kalender atau 180 (seratus delapan

puluh) hari kalender, sejak dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja). Pekerjaan akan

diselesaikan sebaik mungkin sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Adapun hal

penting yang akan dicermati oleh Konsultan adalah mengenai pelaksanaan survey yang
diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama mengingat kebutuhan data yang cukup

detil. Ini diharapkan tidak akan mengurangi waktu yang disediakan untuk melakukan proses

berikutnya.

Secara umum akan dilakukan klarifikasi dan tingkat prioritas pekerjaan yang diperlukan agar

sesuai dengan tujuan, sasaran dan keluaran. Sehingga diharapkan pekerjaan dapat cepat

dilaksanakan serta setiap tahapan pelaporan dapat dibuat sesegera mungkin, dan waktu

pembahasan akan lebih cepat yang pada gilirannya memberikan waktu yang cukup banyak

untuk pelaksanaan dan pembahasan studi.

D.2.8 . Tenaga Ahli Pelaksana Pekerjaan

Dalam Kerangka Acuan Kerja telah dijelaskan bahwa tenaga ahli yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan pekerjaan ini berjumlah 9 orang tenaga ahli dengan minimal pengalaman kerja

dan kualifikasinya, serta latar belakang pendidikan merupakan syarat mutlak. Mengenai

proporsi keterlibatan masing-masing tenaga ahli akan disesuaikan dengan materi pelaksanaan

pekerjaan.

Secara umum kebutuhan akan kualifikasi tenaga ahli yang ada sudah cukup dimengerti.

Tenaga ahli yang diusulkan oleh Konsultan untuk menangani pekerjaan ini merupakan tenaga-

tenaga ahli pilihan yang telah berpengalaman dalam menangani pekerjaan-pekerjaan sejenis

dan sesuai dengan kebutuhan tenaga ahli yang dikehendaki di dalam dokumen pengadaan

jasa konsultan seperti tercantum dalam kerangka acuan kerja (KAK). Adapun untuk

menunjang pelaksanaan pekerjaan dan tugas tenaga ahli, akan disediakan pula tenaga

pendukung yaitu tenaga administrasi/sekretaris serta tenaga operator komputer/ typist, dll. Hal-

hal lain di luar yang dikemukakan tersebut di atas sekiranya cukup jelas dan akan dipakai

sebagai bahan acuan kerja.


D.2.8 . Tahapan Pelaporan

Sesuai dengan ketentuan dalam Kepres No. 18 tahun 2000 dan UU No. 19/1999 tentang

pengendalian pelaksanaan proyek berupa Rencana Mutu Kontrak, serta pedoman dari Ditjen

SDA melalui Surat No. PR.01.0-DS/343 tgl 2 Nopember 2001 - perihal penerapan Sistem

Jaminan Mutu Bidang Pengairan, maka dalam rencana pelaksanaan proyek ini, selain

pelaporan yang diminta seperti dalam KAK, konsultan akan melengkapinya dengan Laporan

Rencana Mutu Kontrak (RMK).

Sistem pelaporan cukup jelas.

E. APRESIASI INOVASI

Sumber Daya Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai peran penting

dalam pembangunan, disatu sisi sumber daya air mempunyai sifat yang sukar diperbaharui, sehingga

harus dikelola dengan baik agar fungsi dan pemanfaatannya dapat lestari. Pendayagunaan sumber

daya air ditujukan untuk berbagai kepentingan, menuntut perencanaan dan evaluasi yang matang

dengan pendekatan multidisiplin dan lintas sektoral.


Untuk itu diperlukan dukungan data dan informasi sumber daya air yang lengkap dan akurat.

Pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai

(DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang yang akan

dikerjakan Konsultan akan menguraikan tentang pengembangan model system data base dengan

menggunakan basis data satuan daerah aliran sungai (DAS) dan pengembangan system informasi

sebagai perangkat bantu dalam pembuatan kebijakan yang terkait dengan pengelolahan Potensi

Sumber Daya Air

Sistem informasi tersebut diharapkan dapat membantu Dinas PU Pengairan Kabupaten Kutai

Timur dalam mengambil keputusan dalam pengembangan Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan

Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan

Busang.

F. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

F.1. PENDEKATAN
Pada dasarnya pekerjaan “Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran

Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang” ini adalah untuk

menyiapkan suatu kegiatan yang akan dikerjakan oleh Konsultan tentang pengembangan model system data

base dengan menggunakan basis data satuan daerah aliran sungai (DAS) dan pengembangan system informasi

sebagai perangkat bantu dalam pembuatan kebijakan yang terkait dengan pengelolahan Potensi Sumber Daya

Air.

Konsultan akan mengerjakan selama waktu yang telah ditetapkan, yaitu 180 hari kalender terhitung sejak Surat

Perintah Kerja (SPK) diterbitkan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan akan melakukan beberapa pendekatan sebagai berikut :

 Memahami dengan baik Kerangka Acuan Tugas,

 Manajemen yang baik dari sumber daya yang ada baik personil maupun peralatan,

 Menerapkan pengalaman-pengalaman perusahaan dan personil dengan proyek sejenis,

 Akan memakai standar perencanaan yang telah ditetapkan oleh Pemberi Tugas/Ditjen Pengairan/Kerangka

Acuan Kerja.

Untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan sasaran yang di inginkan, Konsultan akan menyelenggarakan

pambahasan/asistensi secara berkala dengan Pemberi Tugas. Dengan demikian dapat diharapkan, bahwa hasil

pekerjaan telah mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait.

F.2 Metodologi

Berdasarkan Pemahaman dari Kerangka Acuan Kerja yang ada, maka disusunlah metodologi yang

digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA)

Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long

Mesangat dan Busang, antara lain meliputi :


a. Desk study dengan mempelajari berbagai dokumen kebijakan, strategi dan program bidang

sumber daya air yang dilakukan bersama aparat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang

berkompeten.

b. Survey instansional ke berbagai instansi/lembaga untuk update dan memperkaya data serta

informasi yang tersedia (instansional survey).

c. Pengumpulan data dan informasi; Kegiatannya meliputi penghimpunan informasi dan data dari

hasil penelitian, peta/citra satelit, studi, monitoring, survey dan kegiatan lainnya yang berkaitan

dengan pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah

Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan

Busang

d. Penyusunan format basis data; format basis data yang dibuat terdiri dari basis data sungai,

secara umum bagan penyusunan format basis data terdapat pada Gambar 1.

e. Indentifikasi bentuk dan jenis informasi; Secara umum, informasi yang akan disajikan dapat

dikategorikan dalam 2 bentuk, yaitu informasi spasial dan informasi non spasial, yang mencakup

sumber daya lahan, sumber daya air, pemanfaatan sumber air dan permasalahannya.

f. Pembahasan/diskusi materi dalam rangka penyempurnaan hasil yang dicapai.

Tahapan kegiatan yang dilakukan dijelaskan secara rinci berikut ini:

 Tahapan Kegiatan Perencanaan Pendahuluan.

Pada tahapan ini akan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

- Persiapan administrasi : Kontrak, Perijinan, Mobilisasi Personil dan Peralatan.

- Pengumpulan data dan studi terdahulu. Analisa dan evaluasi studi terdahulu terutama mengenai

perencanaan (pra design) yang sudah ada, data dan hitungan hidrologi, hasil survei terdahulu,
rekomendasi desain terdahulu, demikian juga halnya dengan referensi-referensi yang digunakan

pada studi terdahulu.

- Penyiapan bahan dan informasi termasuk pengadaan peta rupabumi (skala 1:25.000 / 1:50.000)

terhadap area/lokasi yang akan dipetakan dan areal Kecamatan disekitarnya.

- Identifikasi lokasi/area, untuk penentuan Ground Control Point terhadap batas-batas area yang

akan dipetakan;

- Penetapan kriteria sub wilayah sungai (SWS) yang akan dikaji untuk pemilihan sub wilayah

sungai (SWS) yang terdapat di lokasi pekerjaan.

- Pengumpulan data-data sekunder, literature dan data study terdahulu untuk lokasi sub wilayah

sungai (SWS) terpilih.

- Pengumpulan data sekunder meliputi data tata guna lahan, social ekonomi lingkungan, hidrologi,

debit, pemanfaatan sumber air dan pemasalahannya di Kecamatan Muara Bengkal, Muara

Ancalong, Long Mesangat dan Busang

- Penyusunan format basis data; format basis data yang dibuat terdiri dari basis data sungai,

secara umum bagan penyusunan format basis data terdapat pada Gambar 1.

- Penyusunan rencana kerja dan metode yang akan digunakan dalam kegiatan survei investigasi

sesuai dengan maksud dan tujuan pekerjaan yang keseluruhan kegiatan diatas dituangkan dalam

Laporan Pendahuluan.

-Data Hidrologi
-Data Iklim
-Data Geologi
-Data Kimia Air
-Data Fisika Air
-Data Biologi Air
-DataPenggunaan
Lahan
-Data Tanah
-Data Hidrogeologi
Format Basis Data
Sungai

Gambar 1. Bagan Penyusunan Format Basis Data

 Tahapan Kegiatan Survei dan Investigasi Serta Analisa dan Evaluasi

Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan survey lapangan dilakukan pekerjaan survey lapangan

(collecting data primer) yang meliputi :

- Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya pada sub

wilayah sungai (SWS) terpilih.

- Pendataan kondisi sungai ditujukan sebagai input data base kondisi sub wilayah sungai (SWS)

meliputi kondisi morfologi, penampang, sedimentasi, kerusakan/permasalahan, tata guna

lahan sekitar bantaran dan kondisi penutup lahan/vegetasi (konservasi lahan).

- Inventarisasi dan identifikasi lahan potensial irigasi pada Sub Wilayah Sungai (SWS).

- Dokumentasi kondisi SWS dan lahan potensial irigasi melalui foto digital serta pengukuran GPS

guna penetapan lokasi tersebut di atas peta rupa bumi.

2. Tahap Perencanaan Teknis

Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan Penyusunan data base :

- Kajian hidrologi

Pengumpulan data meliputi data curah hujan, debit dan klimatologi. Kajian hidrologi menguraikan

analisa curah hujan, probable maksimum precipitation, analisa banjir rancangan, analisa
evapotranspirasi, analisa debit andalan, analisa kebutuhan air serta analisa perhitungan neraca

air.

- Kajian Hidrolika

Kajian hidrolika meliputi kondisi morfologi daerah aliran sungai pada masing-masing sub

wilayah sungai terpilih, dimana morfologi sungai diidentifikasi berdasarkan : nama, bentuk dan

luas DAS, sungai utama dan orde sungai.

- Kajian Lingkungan

Kajian lingkungan meliputi kondisi tata guna lahan, pemanfaatan air, analisa kualita air,

permasalahan khusus pada DAS seperti lahan kritis, lahan kering, banjir, tanah longsor, erosi

dan sedimentasi.

- Kajian Sosial Ekonomi

Masalah sosial ekonomi meliputi kajian kondisi penduduk, pertanian, perkebunan,

ketenagakerjaan, pariwisata dan pemanfaatan sungai lainnya.

- Kajian Sarana dan Prasarana.

Sarana dan Prasarana fasilitas bangunan pada sungai perlu di inventarisasi dan dikaji lokasi

dan kondisinya khususnya pada sarana dan prasarana hidrometri, konstruksi perkuatan tebing,

tanggul banjir, talang, siphon, jembatan, krib dan lain sebagainya. Pada lokasi sungai yang

strategis dikaji pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan

sebagainya.

- Melakukan evaluasi dan pengolahan data hasil survey dan study literatur.

- Memperkirakan potensi sumber air (analisa hidrologi) dan melakukan perhitungan neraca air

sub wilayah sungai (SWS) terpilih terhadap rencana pengembangan potensinya.

- Plotting daerah irigasi potensial pada daerah aliran Sub Wilayah Sungai dan pembuatan skema

rencana pengambilan sumber air pada SWS tersebut

- Menyusun rencana penanganan dan pengendalian kerusakan SWS berdasarkan hasil

penelusuran.
- Merekomendasikan pemanfaatan potensi sumber daya air pada SWS yang terpilih.

- Penyusunan data base yang di integrasikan dengan peta–peta tematik yang disusun

berdasarkan koreksi geometrisnya.

- Mengembangkan model hidrologi yang dikaitkan dengan program SIG

- Melakukan kalibrasi dan verifikasi model

- Melakukan regenerasi data untuk DPS yang tidak punya Data debit (ungauged)

- Memodifikasi sistem informasi yang dikembangkan terdahulu

- Merencanakan sistem basis data yang mudah untuk diakses dengan 3 tiga perangkat lunak

yaitu SIG, Microsoft acces dan Microsoft visual basic(Map Object) Gambar 2

Untuk pengembangan selanjutnya adalah penyusunan Sistem Informasi Potensi Sumber Daya

Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara

Ancalong, Long Mesangat dan Busang sebagai alat bantu pengambilan keputusan dalam

pengelolaan Sumber Daya Air di wilayah tersebut Gambar 3

FORMAT BASIS DATA


SIG MS. MS.
Visua ACCES
l S
Basic

SISTEM BASIS DATA

Gambar 2 Bagan Alur Penyusunan Program Aplikasi Sistem Basis Data


DATA PRIMER PENYUSUNAN
PENGUMPULAN DATA MODEL
DATA& SEKUNDER
INFORMASI

PENGOLAHAN & SIG, VISUAL BASIC, VALIDASI


ANALISIS DATA MS ACCESSS MODEL

MODEL HUBUNGAN
DATABASE KUANTITATIF
SYSTEM KOMPONEN SDA

SIMULASI -
PREDIKSI

DECISION SUPPORT SYSTEM

Gambar 3 Skema Penyusunan Sistem Informasi yang berorentasi fungsi sebagai Alat Bantu Penetapan

Keputusan

Kegiatan Analisa / Kajian adalah penyusunan pelaporan meliputi :

- Menyusun skala prioritas pengembangan potensi sumber air dan estimasi biayanya.

- Penyusunan Kajian Prioritas penanganan Sub Wilayah Sungai (SWS) dan estimasi biayanya.

- Pembuatan Peta Tematik Potensi Sumber Daya Air Permukaan dan lokasi potensi-potensinya.

- Penyusunan Laporan Akhir

- Penyempurnaan sistem data base potensi sumber air permukaan.

Mengadakan pelatihan singkat untuk tenaga operasional program.


G. RENCANA KERJA

G.1 UMUM

Dengan  waktu yang disediakan  untuk  Pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya

Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara

Ancalong, Long Mesangat dan Busang, ini yaitu selama 180 hari kalender,  maka Konsultan

akan berusaha menyusun program  kerja se-efektif mungkin supaya pekerjaan dapat

diselesaikan dengan baik  dan tepat waktu.

 Untuk  itu  perlu  dibuat  rencana  dan  jadual pelaksanaan pekerjaan yang mantap. Pada

paragraf berikut ini dapat diikuti penjelasan mengenai rencana dan jadwal pelaksanaan

Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai

(DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang,

G.2 PROGRAM KERJA

Berdasarkan pengalaman Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis, secara umum

pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah melalui beberapa tahapan pekerjaan yang berurutan.

Tahapan-tahapan  pekerjaan  yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut :

G.2.1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini akan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

- Persiapan administrasi : Kontrak, Perijinan, Mobilisasi Personil dan Peralatan.

- Pengumpulan data dan studi terdahulu. Analisa dan evaluasi studi terdahulu terutama

mengenai perencanaan (pra design) yang sudah ada, data dan hitungan hidrologi, hasil
survei terdahulu, rekomendasi desain terdahulu, demikian juga halnya dengan referensi-

referensi yang digunakan pada studi terdahulu.

- Penyiapan bahan dan informasi termasuk pengadaan peta rupabumi (skala 1:25.000 /

1:50.000) terhadap area/lokasi yang akan dipetakan dan areal Kecamatan disekitarnya.

Periode  pelaksanaan tahap ini  diselesaikan  selama 2  (satu) minggu, terhitung  sejak

dikeluarkannya surat Perintah Kerja.

G.2.2. Tahap Perencanaan Pendahuluan

- Identifikasi lokasi/area, untuk penentuan Ground Control Point terhadap batas-batas

area yang akan dipetakan;

- Penetapan kriteria sub wilayah sungai (SWS) yang akan dikaji untuk pemilihan sub

wilayah sungai (SWS) yang terdapat di lokasi pekerjaan.

- Pengumpulan data-data sekunder, literature dan data study terdahulu untuk lokasi sub

wilayah sungai (SWS) terpilih.

- Pengumpulan data sekunder meliputi data tata guna lahan, social ekonomi lingkungan,

hidrologi, debit, pemanfaatan sumber air dan pemasalahannya di Kecamatan Muara

Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang

- Penyusunan format basis data; format basis data yang dibuat terdiri dari basis data

sungai, secara umum bagan penyusunan format basis data.

- Tahap   perencanaan pendahuluan yang meliputi perencanaan awal beserta gambaran

sarana penunjangnya dan juga membuat program rencana pelaksanaan survai

investigasi serta langkah-langkah detail pelaksanaan studi berdasarkan survai Geometri

dan Inventrarisasi, ini direncanakan selama 2 minggu dimulai minggu  ke III .
G.2.3 . Tahap Studi Survai dan Investigasi

Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan survey lapangan dilakukan pekerjaan survey

lapangan (collecting data primer) yang meliputi :

- Penelusuran dan pendataan kondisi aliran sungai serta sarana dan prasarananya pada

sub wilayah sungai (SWS) terpilih.

- Pendataan kondisi sungai ditujukan sebagai input data base kondisi sub wilayah sungai

(SWS) meliputi kondisi morfologi, penampang, sedimentasi, kerusakan/permasalahan,

tata guna lahan sekitar bantaran dan kondisi penutup lahan/vegetasi (konservasi lahan).

- Inventarisasi dan identifikasi lahan potensial irigasi pada Sub Wilayah Sungai (SWS).

- Dokumentasi kondisi SWS dan lahan potensial irigasi melalui foto digital serta

pengukuran GPS guna penetapan lokasi tersebut di atas peta rupa bumi.

G.2.4 .Tahap Pelaksanaan Studi/Perencanaan

Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan Penyusunan data base :

- Kajian hidrologi

Pengumpulan data meliputi data curah hujan, debit dan klimatologi. Kajian hidrologi

menguraikan analisa curah hujan, probable maksimum precipitation, analisa banjir

rancangan, analisa evapotranspirasi, analisa debit andalan, analisa kebutuhan air serta

analisa perhitungan neraca air.

- Kajian Hidrolika

Kajian hidrolika meliputi kondisi morfologi daerah aliran sungai pada masing-masing

sub wilayah sungai terpilih, dimana morfologi sungai diidentifikasi berdasarkan : nama,

bentuk dan luas DAS, sungai utama dan orde sungai.

- Kajian Lingkungan
Kajian lingkungan meliputi kondisi tata guna lahan, pemanfaatan air, analisa kualita air,

permasalahan khusus pada DAS seperti lahan kritis, lahan kering, banjir, tanah longsor,

erosi dan sedimentasi.

- Kajian Sosial Ekonomi

Masalah sosial ekonomi meliputi kajian kondisi penduduk, pertanian, perkebunan,

ketenagakerjaan, pariwisata dan pemanfaatan sungai lainnya.

- Kajian Sarana dan Prasarana.

Sarana dan Prasarana fasilitas bangunan pada sungai perlu di inventarisasi dan dikaji

lokasi dan kondisinya khususnya pada sarana dan prasarana hidrometri, konstruksi

perkuatan tebing, tanggul banjir, talang, siphon, jembatan, krib dan lain sebagainya.

Pada lokasi sungai yang strategis dikaji pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan

air baku, air irigasi dan sebagainya.

- Melakukan evaluasi dan pengolahan data hasil survey dan study literatur.

- Memperkirakan potensi sumber air (analisa hidrologi) dan melakukan perhitungan

neraca air sub wilayah sungai (SWS) terpilih terhadap rencana pengembangan

potensinya.

- Plotting daerah irigasi potensial pada daerah aliran Sub Wilayah Sungai dan

pembuatan skema rencana pengambilan sumber air pada SWS tersebut

- Menyusun rencana penanganan dan pengendalian kerusakan SWS berdasarkan hasil

penelusuran.

- Merekomendasikan pemanfaatan potensi sumber daya air pada SWS yang terpilih.

- Penyusunan data base yang di integrasikan dengan peta–peta tematik yang disusun

berdasarkan koreksi geometrisnya.

- Mengembangkan model hidrologi yang dikaitkan dengan program SIG

- Melakukan kalibrasi dan verifikasi model


- Melakukan regenerasi data untuk DPS yang tidak punya Data debit (ungauged)

- Memodifikasi sistem informasi yang dikembangkan terdahulu

- Merencanakan sistem basis data yang mudah untuk diakses dengan 3 tiga perangkat

lunak yaitu SIG, Microsoft acces dan Microsoft visual basic(Map Object)

G.2.6. Pembuatan Laporan

Sesuai  dengan yang tercantum dalam  Kerangka  Acuan Kerja Konsultan akan

menyusun laporan-laporan sebagai berikut :

A. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan diserahkan pada awal bulan kedua pelaksanaan pekerjaan,

berisi diantaranya :

a). Struktur Organisasi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan

b). Metodologi pelaksanaan pekerjaan

c). Kriteria Desain

d). Hasil Inventarisasi dan data yang diperoleh

Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Pemberi Kerja, tempat dan

waktu akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi Laporan Pendahuluan

konsultan harus membuat laporan ringkasannya untuk dibagikan ke peserta presentasi

yang jumlahnya ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan.

B. Laporan Nota Perhitungan Desain

Laporan terdiri dari kajian terhadap perhitungan terhadap desain rencana bangunan

bending/bendungan baik bangunan utama dan pelengkap yang direncanakan.

C. Laporan RAB dan BOQ


Terdiri dari RAB & BOQ. Standar Harga yang dipakai merupakan standar harga terbaru

yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah/ yang dapat dipertanggung jawabkan atau

dengan melakukan survey pasar.

D. Laporan Kajian Teknik.

Laporan Kajian Teknik yaitu buku laporan hasil analisa teknik data survey dan

perencanaan (pradisain) bangunan pengamanan untuk perhitungan estimasi biaya

konstruksi. Laporan diserahkan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir yang

telah dibahas/dipresentasikan dan telah mendapat persetujuan direksi pekerjaan.

Semua laporan harus dijilid dengan rapi agar gambar-gambar terjaga dari kerusakan.

E. Laporan Akhir Sementara ( Draf ).

Laporan Akhir Sementara berisi antara lain sebagai berikut :

a). Hasil semua kajian

b). Kesimpulan dan saran

Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini

berakhir kepada direksi pekerjaan dan konsultan harus membuat ringkasannya untuk

bahan presentasi.

F. Laporan Pedoman O & P

Laporan pedoman Operasional dan pemeliharan merupakan laporan tentang kegiatan

operasional dan kegiatan pemeliharan peralatan selama pekerjaan berlangsung

G. Laporan Akhir.
Laporan akhir pekerjaan adalah merupakan penyempurnaan dari laporan akhir

sementara berdasarkan hasil pembahasan dengan pemberi tugas yang berisi :

a). Metode dan materi yang digunakan

b). Rangkuman dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

c). Kendala/pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan rekomendasi bagi

survey di tahun-tahun mendatang.

d). Análisis/interpretasi tekstual atas hasil-hasil yang dipaparkan

e). Satu set peta (peta sketsa bilamana peta yang sesuai tidak ada) yang menonjolkan

titik-titik potensi sumber daya air dan pemanfaatannya serta lokasi areal irigasi

potensial maupun sarana dan prasarana yang ada.

f). Jumlah laporan akhir pekerjaan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar


H. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Setelah memahami Kerangka Acuan Kerja (TOR) dengan seksama, serta mengikuti

penjelasan pekerjaan baik kantor maupun di lapangan, Konsultan membuat jadwal pelaksanaan

pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan serta pekerjaan yang ada, sehingga

jangka waktu yang ada dapat digunakan secara optimal, Waktu yang diperlukan untuk

pekerjaan ini adalah selama 180 hari kalender dan rincian waktu pelaksanaan masing-masing

kegiatan pekerjaan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan disajikan dalam Tabel. H-1.


I. TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

II. I.1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

Adapun tenaga ahli yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Team Leader/Ahli Sipil Pengairan 1.00 Orang 6.00 Bulan


2. Ahli Irigasi & Pertanian 1.00 Orang 6.00 Bulan
3 . Ahli Perencanaan PLB 1.00 Orang 6.00 Bulan
4. Ahli Geodesi 1.00 Orang 6.00 Bulan
5. Ahli Geologi & Mekanika Tanah 1.00 Orang 6.00 Bulan
6. Ahli Sosial Ekonomi Pertanian 1.00 Orang 6.00 Bulan
7 . Ahli Lingkungan 1.00 Orang 6.00 Bulan
8. Ahli Cost Estimate 1.00 Orang 6.00 Bulan
9. Ahli Manual O & P 1.00 Cnang 6.00 Bulan
10 . Ahli Kontrak 1.00 Orang 6.00 Bulan

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan tersebut adalah :

a. Ahli Teknik Sipil/Pengairan (Team Leader)

Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan dengan pengalaman minimal 8

(delapan) tahun dibidang manajemen dan perencanaan pekerjaan keairan diantaranya dalam

pekerjaan survey dan penyusunan data base sumber daya air. Team Leader harus

mengkoordinasikan pekerjaan team dan menjamin standar pekerjaan yang seragam oleh para

anggota team. Personil yang diusulkan pada posisi ini harus bermotivasi tinggi, mempunyai

kemampuan memimpin dan dapat bekerjasama dengan pihak lain serta mempunyai sertifikat

keahlian pada bidangnya.


Tugas dan Tanggung Jawab kepala team meliputi :

1. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa

menghasilkan pekerjaan yang optimum.

2. Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan baik pengambilan data,

pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan.

3. Meneliti dan menyarankan bahan yang dapat dipakai untuk Penyusunan Database

Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS).

b. Ahli irigasi dan pertanian

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan

Sipil/Pengairan, berpengalaman dalam analisa irigasi dan pertanian prasarana keairan

sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, serta mempunyai sertifikat keahlian di bidangnya

c. Ahli perencanaan PLB

Sarjana (S1) Teknik Sipil/Teknik Pengairan berpengalaman di bidangnya. Ahli pada

bidang ini minimal memiliki sertifikat keahlian pada bidang Sumber Daya Air (SDA)

bersertifikat sebagai tenaga ahli Muda atau berpengalaman efektif minimal 5 tahun di

bidang studi analisa hidrologi.


d. Tenaga Ahli Geodesi

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Geodesi,

berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi

perencanaan irigasi, bendungan dan bangunan keairan, sekurang-kurangnya 5 (lima)

tahun, mempunyai sertifikat keahlian di bidangnya.

e. Tenaga Ahli Geologi dan Mekanika Tanah.

Sarjana (S1) Teknik Geologi/Sipil, berpengalaman di bidang studi dan analisa Geologi

dan Mekanika Tanah. Berpengalaman efektif minimal 5 (lima) tahun di bidang studi dan

perencanaan Sipil sub Bidang keairan.

f. Ahli Sosial Ekonomi Pertanian

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Pertanian dengan

pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam studi pengumpulan dan analisa data ekonomi,

tanah pertanian untuk perencanaan irigasi dan pekerjaan sejenis untuk pengembangan daerah

aliran sungai dan sumber air.

g. Tenaga Ahli Lingkungan

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Lingkungan/Teknik

Penyehatan dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam kegiatan studi analisa

lingkungan dan penyehatan masyarakat terkait pekerjaan pengembangan daerah aliran sungai,

sumber air dan pekerjaan sejenis.


h. Tenaga Ahli Estimasi Biaya ( Cost Estimate )

Tenaga Ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sipil/Pengairan

dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam perhitungan volume dan anggaran biaya

proyek perencanaan perbaikan sungai dan bangunan keairan

i. Ahli Manual O & P

Sarjana (S1) Sarjana Teknik. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5

(lima) tahun di bidang analisa operasional, pemeliharaan dan sebagainya.

j. Ahli Kontrak

Sarjana (S1) Sarjana Hukum. Berpengalaman dalam bidangnya. Berpengalaman efektif minimal 5

(lima) tahun di bidang analisa dokumen, kontrak, dan sebagainya.


J. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Penyusunan Jadwal Penugasan Personil yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-

masing disajikan dalam Gambar J-1 Sesuai dengan Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

personil tenaga Ahli maupun pendukung lainnya.


POSISI PERSONIL PERUSAHAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 K

T
Team Leader PT Waskita Utama

Ahli Irigasi dan Pertanian PT Waskita Utama

Ahli Perencanaan PLB PT Waskita Utama

Ahli Sosial Ekonomi PT Waskita Utama

Pertanian
Ahli Geodesi PT Waskita Utama

Ahli Geologi dan Mektan PT Waskita Utama

Ahli Estimasi Biaya PT Waskita Utama

Ahli Lingkungan PT Waskita Utama

Ahli Kontrak PT Waskita Utama

Ahli Manual O and P PT Waskita Utama


K. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Penyusunan organisasi pelaksana pekerjaan sangat penting untuk kelancaran proyek ini, untuk itu

Konsultan telah memilih anggota team dari para staf ahli PT WASKITA UTAMA yang berpengalaman di

bidangnya masing-masing. Bagan organisasi untuk pekerjaan “Penyusunan Database Potensi SDA

Permukaan Daerah Aliran Sungai (DAS) kec. Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan

Busang ” Adalah sebagai berikut :

Team Leader

Supporting Staff

Surveyor
Bor Master
Draftman
Operator Computer
Administration
Tenaga Ahli

Ahli Irigasi dan Pertanian


Ahli Perencanaan PLB
Ahli Sosial Ekonomi Pertanian
Ahli Geodesi
Ahli Geologi dan Mekanika Tanah
Ahli Estimasi Biaya
Ahli Lingkungan
Ahli Kontrak
Ahli Manual O and P

Diagram K.1. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


L. LAPORAN
Sesuai  dengan yang tercantum dalam  Kerangka  Acuan Kerja Konsultan akan menyusun laporan-

laporan sebagai berikut :

H. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan diserahkan pada awal bulan kedua pelaksanaan pekerjaan, berisi diantaranya :

a). Struktur Organisasi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan

b). Metodologi pelaksanaan pekerjaan

c). Kriteria Desain

d). Hasil Inventarisasi dan data yang diperoleh

Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Pemberi Kerja, tempat dan waktu akan

ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi Laporan Pendahuluan konsultan harus membuat

laporan ringkasannya untuk dibagikan ke peserta presentasi yang jumlahnya ditentukan kemudian oleh

Direksi Pekerjaan.

I. Laporan Nota Perhitungan Desain

Laporan terdiri dari kajian terhadap perhitungan terhadap desain rencana bangunan bending/bendungan

baik bangunan utama dan pelengkap yang direncanakan.

J. Laporan RAB dan BOQ

Terdiri dari RAB & BOQ. Standar Harga yang dipakai merupakan standar harga terbaru yang

dikeluarkan oleh pemerintah daerah/ yang dapat dipertanggung jawabkan atau dengan melakukan

survey pasar.
K. Laporan Kajian Teknik.

Laporan Kajian Teknik yaitu buku laporan hasil analisa teknik data survey dan perencanaan (pradisain)

bangunan pengamanan untuk perhitungan estimasi biaya konstruksi. Laporan diserahkan bersamaan

dengan penyerahan laporan akhir yang telah dibahas/dipresentasikan dan telah mendapat persetujuan

direksi pekerjaan. Semua laporan harus dijilid dengan rapi agar gambar-gambar terjaga dari kerusakan.

L. Laporan Akhir Sementara ( Draf ).

Laporan Akhir Sementara berisi antara lain sebagai berikut :

a). Hasil semua kajian

b). Kesimpulan dan saran

Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini berakhir kepada

direksi pekerjaan dan konsultan harus membuat ringkasannya untuk bahan presentasi.

M. Laporan Pedoman O & P

Laporan pedoman Operasional dan pemeliharan merupakan laporan tentang kegiatan operasional dan

kegiatan pemeliharan peralatan selama pekerjaan berlangsung

N. Laporan Akhir.

Laporan akhir pekerjaan adalah merupakan penyempurnaan dari laporan akhir sementara berdasarkan

hasil pembahasan dengan pemberi tugas yang berisi :

a). Metode dan materi yang digunakan

b). Rangkuman dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

c). Kendala/pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan rekomendasi bagi survey di tahun-

tahun mendatang.
d). Análisis/interpretasi tekstual atas hasil-hasil yang dipaparkan

e). Satu set peta (peta sketsa bilamana peta yang sesuai tidak ada) yang menonjolkan titik-titik potensi

sumber daya air dan pemanfaatannya serta lokasi areal irigasi potensial maupun sarana dan prasarana

yang ada.

f). Jumlah laporan akhir pekerjaan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar


M. STAF PENDUKUNG

M.1. Tenaga Penunjang.

Draftman AutoCad

Draftman AutoCad adalah seorang lulusan STM Sipil / Bangunan Air yang berpengalaman sekurang-

kurangnya 4 tahun dalam penyiapan gambar-gambar pengukuran dan desain untuk pekerjaan

bendungan dan bangunan air, diutamakan yang menguasai program teknik

penggambaran melalui komputer.

Surveyor

Surveyor adalah lulusan D3 geodesi atau Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun dibidang

survey topografi khususnya bidang pengembangan sumber daya air.

Operator Komputer ( Data Entri ).

Minimal lulusan SMA / SMK pernah menjadi tenaga administrasi dan mampu mengoprasikan computer

minimal Ms Office.

Driver

Driver minimal mempunyai sim A dan berpengalaman mengemudikan kendatraan roda 4 minimal 1

tahun.

Pelayan Kantor ( Office Boy )


Tenaga yang sudah dipercaya untuk membantu kelancaran pekerjaan dikantor yang bersifat non formal.

Labour ( Tenaga Pendamping Lokal )

Merupakan tenaga kerja yang diambil disekitar lokasi pekerjaan untuk membantu kelancaran pekerjaan.
N. FASILITAS PENDUKUNG

Untuk lancarnya pekerjaan Penyusunan Database Potensi Sumber Daya Air (SDA) Permukaan Daerah

Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang, maka

konsultan perencana akan menyiapkan kantor / studio tersendiri lengkap dengan fasilitasnya.

Fasilitas yang dimaksud, meliputi :

 Kantor / Studio : 1 studio

 Meubeler : 1 Set

 Kursi & Meja Kerja : 6 Set

 Alat Ukur TO : 4 Unit

 Alat Ukur Theodolit Digital : 1 Unit

 Alat Ukur Waterpass : 4 Unit

 Pita ukur baja : 4 bh

 Alat DCP : 1 Unit

 Dump Truck untuk survey

 Sondir : 1 Unit

 Alat pengukur tekanan angin : 1 Unit

 Termometer : 1 Unit

 Roll meter : 2 unit

 Personal Computer : 4 Unit

 Printer : 4 Unit

 Mesin Fotocopy : 1 Unit

 Camera Digital : 2 Buah


 Alat timbang : 1 Unit

 Kendaraan Roda 4 : 1 Unit

Perlengkapan Lapangan : Ls
O. PENUTUP

Demikian usulan teknis ini dibuat sebagai acuan pekerjaan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai