Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

“konsep askep komunitas penyakit mental, populasi terlantar dan penyakit infeksi”

Dosen pengampu : Sutrisno., MAN

Disusun Oleh : kelompok 4

1. Fitriani (1701015)

2. Halimatul Muawanah (1701016)

3. Indri Santika (1701018)

4. Leni Sari (1701020)

5. Nainul Author (1701031)

6. Resi Kurnia Putri (1701037)

7. Rini Riyanti (1701038)

8. Shinta Yulia (1701042)

PROGRAM STUDY SI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ konsep dan
askep komunitas penyakit mental, populasi terlantar, penyakit infeksi” tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih. Penulis menyadari laporan
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan siapa saja yang
membacanya.

Pringsewu, 21 februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu keperawatan,


kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Menurut
WHO, (1959). Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan social sevagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi social, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit yang bahaya yang lebih besar, ditujukan
kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
masyarakat secara keseluruhan

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional


yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley,1985; Logan and Dawkin, 1987).

Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari
praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat
menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok
umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan kesehatan


komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative
secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
B. Tujuan

1. Tujuan umum

Agar mengetahui konsep keperawatan kesehatan komunitas dan asuhan


keperawatan komunitas mengenai penyakit mental, populasi terlantar dan
penyakit infeksi.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui konsep keperawatan kesehatan komunitas

b. Untuk mengetaui asuhan keperawatan komunitas

C. Manfaat

Agar mahasiswa dan pembaca dapat mengerti dan memahami konsep


keperawatan kesehatan komunitas dan asuhan keperawatan komunitas mengenai
penyakit mental, populasi terlantar dan penyakit infeksi.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas

1. Definisi Penyakit Mental

a. Pengertian Penyakit Mental

Pengertian dari CMHN (Community Mental Health Nursing) adalah


perawatan kesehatan jiwa atau upaya memajukan pelayanan kesehatan jiwa
dengan tujuan pasien yang tidak tertangani dimasyarakat akan mendapatkan
pelayanan yang lebih baik.

Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah pelayanan keperawatan


yang komprehensif, holistic, dan paripurna yang berfokus pada masyarakat
yang sehat jiwa, rentan terhadap stress (resiko gangguan jiwa) dan dalam
tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan jiwa).

b. Pelayanan Keperawatan Komunitas

Pelayanan keperawatan adalah pelayanan keperawatan yang diberikan


kepada masyarakat pasca bencana dan konflik, dengan kondisi masyarakat
yang sangat beragam dalam rentang sehat-sakit yang memerlukan pelayanan
keperawatan pada tingkat pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa yang komprehensif mencangkup tiga tingkat
pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.

2. Populasi Terlantar

a. Pengertian Populasi Terlantar

Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous (rakyat, berarti


penduduk). Di dalam pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok individu
yang sejenis. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut jenis
individu yang dibicarakan dengan menentukan batas- batas waktunya serta
tempatnya. Jadi, populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada
suatu daerah dan waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama,
yang hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Misalnya saja tanaman padi di pesawahan begitu juga dengan perumputan atau
serangga yang ada. Ahli ekologi memastikan dan menganalisis jumlah dan
pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan
kondisi lingkungan.

3. Definisi Penyakit Infeksi

a. Pengertian Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang


utama di Negara maju dan berkembang. World health organization (WHO)
mengemukakan bahwwa penyakit ini merupakan penyebab utama kematian.
Penyakit infeksi ialah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang
biaknya mikroorganisme, suatu kelompok luas dari organisme mikroskopik yang
terdiri dari satu atau banyak sel seperti bakteri, fungi, dan parasite serta virus.
Penyakit infeksi ketika terjadi interaksi dengan mikroba menyebabkan kerusakan
pada tubuh dan kerusakan tersebut menimbulkan berbagai gejala dan tanda klinis.
Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia disebut sebagai
mikroorganisme pathogen, salah satunya bakteri pathogen.

B. Asuhan keperawatan komunitas

1. Asuhan keperawatan komunitas penyakit mental

a. Pengkajian

Menurut Kusumawati dan Yudi (2011), pengkajian merupakan tahap awal


dan dasar utama bagi tahap berikutnya dari proses keperawatan. Tahap
pengkajian terdiri dari pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien berdasarkan seperangkat data yang ada.
b. Intervensi

1) Pembentukan kelompok kerja kesehatan mental di desa

2) Pembentukan kelompok pendukung seperti kelompok pengajian,


kelompok diskusi kesehatan mental

3) Latihan kepemimpinan (mengadakan training motivasi)

4) Edukasi (penyuluhan tentang bagaimana acara memecahkan masalah)

5) Pembinaan keluarga sehat dan anggota keluarga resiko gangguan mental


membahas kasus terkait menejemen stress dan di diskusikan

6) Pembinaan kelompok dan masyarakat melalui kunjungan perawat


puskesmas/ komunitas

7) Kerjasama LP dengan dinas kesehatan kabupaten berupa pengadakan


kegiatan rutin life skill education dan LS berupa pelatihan kewirausahaan

8) Terapi modalitas keperawatan berupa pemberian teknik relaksasi nafas


dalam

9) Terapi komplementer berupa manajemen stress

10) Pemberian bimbingan keagamaan (spiritual)

2. Asuhan keperawatan populasi terlantar

a. Pengkajian
1) Core : jumlah populasi terlantar, riwayat perkembangan populasi terlantar,
kebiasaan, perilaku yang ditampilkan, nilai keyakinan dan agama.

2) Lingkungan fisik : kebersihan lingkungan pemukiman, aktivitas


tunawisma, yang dilakukan di luar rumah, kesadaran dan bentuk kegiatan
tunawisma diluar rumah, keberadaan dan bentuk kegiatan di luar rumah,
kondisi tempat tinggal, batas wilayah, makanan, pasokan air bersih, air
kotor, penyimpanan makanan, gizi buruk, kebersihan personal hygiene.

3) Pelayanan kesehatan dan social : bagaimana jenis pelayanan kesehatan,


akses layanan kesehatan, biaya dalam pelayanan kesehatan, jumlah
populasi terlantar yang memiliki jaminan kesehatan, fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat, posyandu, antuysias masyarakat akan pelayanan
kesehatan, pemanfaatan pelayanan kesehatan.

4) Ekonomi : bagaimana status pekerjaan, jenis pekerjaan, jenis makanan


yang dibeli, jumlah pendapatan yang diterima, pemahaman pendapatan,
pengeluaran perbulan.

5) Transportasi dan keamanan : apakah alat transportasi yang digunakan,


jarak antara pemukiman dan pelayanan kesehatan, sarana transportasi yang
tersedia.

6) Politik dan pemerintahan : bagaimana peran serta politik dalam bidang


kesehatan, organisasi di wilayah setempat yang peduli kesehatan

7) Komunikasi : bagaimana jenis informasi yang tersedia, sarana komunikasi


yang disediakan, media informasi yang disebar

8) Pendidikan : sarana pendidikan yang tersedia, pendidikan yang dimiliki


masyarakat, pendiidkan terkait kesehatan

9) Rekreasi :seberapa sering rekreasi populasi terlantar, kemana rekreasi di


tuju, banyaknya rekreasi yang dilakukan.

b. Data penunjang

1) Gelandangan : kemiskinan, pendidikan rendah, kurang pengetahuan


2) Resiko perilaku kekerasan (RPK): lingkungan, psikologis, biologis

3) Disabilitas fisik : penyakit tidak menular, kurang pengetahuan, kemiskinan

4) Lingkungan : pendidikan rendah, kurang pengetahuan, kemiskinan

c. Diagnose keperawatan komunitas

1) Masalah kesenjangan ekonomi pada resiko populasi rentan gelandangan

2) Masalah tingkat pengetahuan yang rendah

d. Tujuan keperawatan komunitas

Melakukan penanggulangan dengan cara memberikan penyuluhan dan


pelatihan kepada masyarakat dengan upaya peningkatan kreatifitas
sumberdaya yang ada meningkatkan kesejahteraan masyarakat selama 1 bulan.
Seperti pelatihan pemberdayaan limnbah lingkungan yang dapat di daur ulang.

e. Intervensi

1) Rencana tindakan minggu pertama : lakukan survey dan observasi,


meminta izin kepada ketua RW dan menjelaskan maksud tujuan dan
diskusi mengenai fenomena gelandangan yang ada di desa tersebut.

2) Rencana tindakan minggu kedua : melakukan rencana tindakan meliputi


penyuluhan dan pelatihan dan pelatihan tentang cara pendaur ulang
barang-barang yang dapat di daur ulang dan memiliki nilai jual di
masyarakat

3) Rencana tindakan minggu ketiga : mendemonstrasikan teknik membuat


kerajinan yang memiliki nilai ekonomis seperti membuat dompet dari
bungkus kopi dan lain-lain, bekerjasama dengan dinas social tentang
penjualan barang-barang yang dihasilkan

4) Rencana tindakan minggu keempat : mengevaluasi ke masyarakat tentang


perkembangan usaha ini dan hasil yang di dapat.
3. Asuhan keperawatan komunitas penyakit infeksi

a. Pengkajian

Pertanyaan yang perlu di pertanyakan saat pengkajian

1) Berapa jumlah remaja yang menderita hiv-aids ?

2) Pendidikan remaja penderita hiv/aids?

3) Apakah prnah melakukan seks bebas ?

4) Apakah sering melakukan seks bebas ?

5) Apakah sering bergonta ganti pasangan ?

6) Apakah memakai pengaman atau kondom ?

7) Apakah pernah menggunakan jarum suntik secara bergantian ?

8) Pada usia berapa pertama kali melakukan seks bebas ?

9) Masihkah bersekolah ?

10) Jenis kelamin ?

11) Berapa rata-rata usia mereka ?

12) Agama yang di anut ?

13) Dimanakah tempat tinggal mereka ?

14) Apa rata-rata jenis kelamin penderita hiv/aids ?

b. Diagnosa keperawatan

1) Resiko penularan hiv/aids berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga


mengenal masalah kesehatan keluarga.

c. Intervensi
1) Memberikan penyuluhan yang berisi tentang pengertian, penyebab,
penatalaksanaan penyakit

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko
tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai