Anda di halaman 1dari 58

BAB II

HASIL PENGKAJIAN

A. Gambaran Umum RS Muhammadiyah Palembang


Rumah sakit Umum Daerah kota Y merupakan unsur penunjang pemerintah
daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu-satunya rumah
sakit umum milik pemerintah kota Y. Bangunan berada kurang lebih 800
meter dari jalan raya

1. Tujuan, Visi, Misi, dan Motto RSMP


a. Tujuan
1. Mengoptimalkan pelayanan yang efektif dan efisien sesuai standard
mutu.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh
lapisan masyarakat.
3. Menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mampu
bersaing di era pasar bebas.
4. Meningkatkan kemampuan SDM yang berkompeten dibidangnya.
5. Menyelenggarakan manajemen pengelolaan RS yang kondusif dan
professional.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang berorientasi pada
perkembangan teknologi.
7. Meningkatkan kesejahteraan pegawai untuk memberikan manfaat
yang signifikan kepada rumah sakit.
8. Memperluas kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan dan
penelitian.
9. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang handal dan
berkompeten di bidangnya.

8
b. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Unggul, Amanah, dan Tepercaya di Indonesia”.

c. Misi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan prima dengan berorientasi pada
keselamatan dan ketepan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan
profesionalisme yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan.
3. Menjadikan RSUD sebagai rumah sakit pendidikan dan pelatihan di Indonesia.

d. Motto
“Kesembuhan dan kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami”.

2. Fasilitas dan Pelayanan


Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat RSUD kota Y
mempunyai pelayanan sebagai berikut :
a. Fasilitas
1) Instalasi Gawat Darurat 24 Jam.
2) Farmasi/ Apotik 24 Jam
3) Rawat Jalan/ Poliklinik
4) Rawat Inap
5) Bedah Sentral
6) Rehabilitas Medik
7) Radiologi 24 Jam
8) Laboratorium 24 Jam
9) Patologi Anatomi
10) Bank Darah
11) Hemodialisa
12) Medika Check Up
13) ECG/EEG
14) USG 4 Dimensi

9
15) Endoscopy
16) Kamar Jenazah
17) Ct-Scan 64 Slic
18) Central Strerizied Suplai (CSSD)

b. Pelayanan Rawat Jalan


1) Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
2) Poliklinik Spesialis Bedah
3) Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4) Poliklinik Spesialis Anak
5) Poliklinik Spesialis Mata
6) Poliklinik Spesialis THT
7) Poliklinik Syaraf
8) Poliklinik Kulit dan Kelamin
9) Poliklinik Spesialis Jiwa
10) Poliklinik Rehabilitasi Medik
11) Poliklinik Spesialis Jantung
12) Poliklinik Spesialis Gigi
13) Poliklinik Spesialis Psikologi
14) Poliklinik Spesialis Terpadu
15) Poliklinik PKBRS

c. Fasilitas Kendaraan Operasional


1. Ambulance 118
2. Ambulance Bangsal
3. Ambulance Siaga Bencana
4. Ambulance Trauma Center
5. Mobil Jenazah

d. Pelayanan rawat inap


1) Perawatan VVIP dan VIP

10
2) Perawatan kelas I,II,III
3) Perawatan penyakit dalam infeksi Perempuan
4) perawatan penyakit dalam infeksi Laki-laki
5) Perawatan anak
6) Perawatan bedah
7) Perawatan ICU
8) Perawatan kebidanan
9) Perawatan neonatus / NICU
10) Perawatan PICU
11) Perawatan ICCU

e. Pelayanan penunjang
1) Intalasi laboratorium klinik
2) Instalasi radiologi
3) Instalasi bedah sentral
4) Instalasi farmasi (Apotik)
5) Instalasi Gizi
6) Instalasi Laundry
7) Central Sterilized Suplay Departemen (CSSD)
8) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS RS)
9) Instalasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
10) Bank Darah
11) Kasir
12) Hemodialisa
13) Instalasi Rehabilitasi Medis

1. Tarif Pelayanan RSUD Kota Y


a. Tarif Pelayanan
1) Kelas VVIP : Rp. 1.000.000,-
2) Kelas VIP : Rp. 650.000,-
3) Kelas 1 : Rp. 450.000,-

11
4) Kelas 2 : Rp. 350.000,-
5) Kelas 3 : Rp. 150.000,-
6) ICU/ICCU/NICU/NICCU/PICU : Rp. 500.000,-
7) Isolasi : 150% dari Tarif Ruang
8) ODC (One day care) : Rp. 150.000,-
9) Tarif Karcis Poli Rawat Jalan dan IGD : Rp. 25.000,-

b. Visit Dokter Spesialis


1) Kelas VVIP : Rp. 300.000,-
2) Kelas VIP : Rp. 200.000,-
3) Kelas 1 : Rp. 100.000,-
4) Kelas 2 : Rp. 100.000,-
5) Kelas 3 : Rp. 100.000,-

f. Gambaran Umum Bidang Keperawatan RSUD Kota Y

Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.Bidang Keperawatan terdiri dari 2
sub. bidang. Sub bidang masing-masing dikepalai oleh seorang Kepala sub bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.Sub
bidang Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian keperawatan dan kebidanan,
penyuluhan kesehatan kepada pasien, pengendalian etika moral dan peningkatan mutu
asuhan keperawatan di ruang pelayanan rawat inap.

1. Visi Bidang Keperawatan


Visi Bidang Keperawatan adalah Menjadi layanan keperawatan yang terpercaya sesuai
dengan perkembangan IPTEK.

2. Misi Bidang Keperawatan


Misi Bidang Keperawatan adalah :
a.Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang beretika sesuai dengan standar

12
b.Mengembangkan sumber daya keperawatan sesuai dengan keilmuan

3. Motto Bidang Keperawatan


Motto Bidang Keperawatan adalah : “No Complaints Happiness Nurse”

4. Tujuan Bidang Keperawatan


a. Tujuan Umum:
Terciptanya pelayanan prima oleh tenaga keperawatan RSUD Kota Y yang
mandiri karena pengetahuannya, dinamis karena keterampilannya dan bertanggung
jawab karena sikap dan tingkah lakunya yang professional.
b. Tujuan Khusus:
1) Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan/kebidanan berdasarkan standar
kompetensi.
2) Mengembangkan model keperawatan professional
3) Tersedianya sarana prasarana dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai standar.
2. Profil Ruangan PDL perempuan RSUD kota Y (Denah Ruangan dan Struktur
Organisasi)
a) Denah Ruangan
Ruang Perawatan Penyakit Dalam dibagi menjadi 2 terdiri dari Ruang
Perawatan Perempuan dan Ruang Perawatan Laki-Laki dengan kapasitas 57 tempat
yang terdiri dari 28 tempat tidur di ruang Perawatan Perempuan dan 28 tempat tidur
di ruang Perawatan Laki-Laki dan 1 tempat tidur di ruang Isolasi. Setiap ruangan
terbagi menjadi 4 kamar, yaitu kamar 1, 2, 3, dan 4, merupakan ruang perawatan
khusus pasien penyakit dalam laki-laki dan perempuan. Di ruang Penyakit Dalam
juga dilakukan pemisahan pasien yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya infeksi
nosokomial atau HAIS (Health Care Associated Infections), yaitu dengan pemisahan
pasien non infeksi (Kamar 1), infeksius (Kamar 2), geriatri (Kamar 3), dan saraf
(Kamar 4).

1) Pengorganisasian Berdasarkan SP2KP

13
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan,
penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari
pengorganisasian aktivitas yang tepat, baik vertikel maupun horizontal, yang
bertanggungjawab untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang SP2KP menggunakan
pendekatan tim, secara vertikal ada kepala ruang, ketua tim, dan perawat pelaksana.
Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien. Pengorganisasian di ruang
SP2KP terdiri dari :
Pengorganisasian Berdasarkan SP2KP
Struktur Organisasi di RSUD KOTA Y

Kepala Ruangan

Perawat Primer 1 Perawat Primer 2

Perawat Asosiasi 1 Perawat Asosiasi 2

Struktur Organisasi di RSUD Kota Y


Kepala Ruangan
N, S.Kep

PJ SHIFT PJ SHIFT
Mariani, AM.Kp Echa, AM.Kp

PERAWAT ASOSIASI 1 PERAWAT ASOSIASI 2


1. J, S.Kep 1. D, S.Kep
2. E S.Kep., Ners 2. A, S.Kep
3. R, Am. Kep 3. I, Am.Kp
4. E, Am. Kep 4. D, S.Kep
5. N, S. Kep 5. I, S.Kep. Ners
6. Z, Am. Kep 6. L, S.Kep., Ners
7. I, Am. Kep 7. L, S.Kep
8. H, Am. Kep 8. R, S.Kep.,Ners
9. K, S. Kep., Ns 9. Y, Am.Kep
10. K, S. Kep., Ns 14 10. E¸ S. Kep
Berdasarkan data yang telah didapatkan melalui pengumpulan data yang
dilakukan di RSUD Kota Y. Data yang didapatkan tersebut berjalan selaras dengan teori
yang ada, pengorganisasian di ruang Perawatan RSUD Kota Y SP2KP (Sistem
Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional).

b) Peraturan dan Tata Tertib Ruangan di Rumah Sakit


Tata Tertib Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y
a) Waktu berkunjung/menjenguk pasien :
Pagi : pukul 10.00 s.d 13.00 WIB
Sore : pukul 16.00 s.d 20.00 WIB
Jika berkunjung ke ICU/NICU diwajibkan untuk memenuhi peraturan yang berlaku
diruangan tersebut :
 Harus seizin perawat yang bertugas
 Menggunakan pakaian khusus yang telah disediakan diruangan
 Maksimal 2 orang tergantung pada kondisi penyakit pasien
b) Anak dibawah usia 13 tahun dilarang masuk ruang perawatan
c) Pengunjung dilarang duduk/tidur di tempat tidur pasien
d) Dilarang membawa/memberikan makanan kepada pasien dari luar Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Y
e) Dilarang merokok dalam ruang perawatan pasien dan dilingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Y
f) Dilarang membawa perlengkapan elektronik, perlegkapan tidur dan peralatan
masak
g) Dilarang membawa barang-barang berharga seperti perhiasan, uang, HP dan lain-
lain (APABILA TERJADI KEHILANGAN PIHAK RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KOTA Y TIDAK BERTANGGUNG JAWAB).
h) Dilarang membawa minuman keras ke dalam ruang perawatan pasien dan
dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Y
i) Keluarga pasien dilarang menggunakan perlengkapan makan dan minum pasien

15
j) Dilarang membawa pulang sarana dan prasarana yang ada diruang perawatan
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Y
k) Pasien/pengunjung/penunggu dilarang membuang sampah, pembalut dan tisu
kedalam WC
l) Dilarang mencuci peralatan makan dan membuang sampah di wastafel
m)Dilarang mencuci pakaian di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Y
n) Dilarang membawa senjata api dan senjata tajam dilingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Y
o) Izin tertulis untuk kartu tunggu pasien dikeluarkan oleh Bidang Pelayanan dan
dapat diminta kepada kepala/koordinator ruangan
p) Demi memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi pasien izin tertulis hanya
diberikan untuk 1 (satu) orang penunggu pasien
q) Pasien dilarang meninggalkan ruang perawatan tanpa seizin dokter/perawat jaga
r) Pasien/pengunjung/penunggu wajib menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan
dan keindahan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Y

1) Hak Pasien di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y


a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
e) Memperoleh layanan yang efektif dan efektif sehingga paisen terhindar dari
kerugian fisik dan materi
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapat
g) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yangberlaku di rumah sakit
h) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (S.P) baik di dalam maupun di luar rumah sakit

16
i) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
j) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin
yang terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
k) Memberikan persetujuan dan menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadao oenyakit yang diderita
l) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritisnya
m)Menjalankan ibadah sesauai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lain
n) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit
o) Mengusulkan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya
p) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
q) Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang baik yang tidak sesuai dengan standar, baik perdata
maupun pidana dan
r) Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

2) Kewajiban Pasien di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y


a) Mematuhi ketentuan atau tata tertib yang berlaku di rumah sakit daerah
b) Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab
c) Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta
petuas lainnya yang berkerja di rumah sakit
d) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemempuan dan
pengetahuan tentang masalah kesehatan

17
e) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminanan kesehatan
yang dimiliki
f) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga keehatan di rumah
sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
g) Menerima segala konsekuensi dan keptusan pribadinya untuk menolak rencana
terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/tidak mematuhi petunjuk
yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka menyembuhkan penyakit dan
masalah kesehatanya
h) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

d. Tarif yang Berlaku


Tarif Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y seperti tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 1
Tarif Rawat Inap Pasien
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y
Kelas Akomodasi Visite Dokter Total
Kelas 3 Rp. 150.000 Rp. 50.000 Rp. 200.000

e. Standar Pelayanan Rawat Inap Kelas III Penyakit Dalam


1. Produk Pelayanan
Pelayanan pasien rawat inap kelas III Penyakit Dalam Laki-laki, Perempuan
2. Persyaratan Pelayanan
a) Surat pengantar rawat inap dari IGD/Poliklinik
b) Pasien telah menyelesaikan administrasi rawat inap di admisi dan pendaftaran
c) Kondisi pasien layak transfer
3. Sistem Mekanisme dan Prosedur
a) Pasien datang ke ruang rawat inap penyakit dalam dengan membawa kelengkapan
administrasi dan diantar menuju kamar pasien
b) Penatalaksanaan pasien sesuai instruksi dokter
4. Jangka Waktu Penyelesaian
Waktu tunggu < 60 menit untuk penatalaksanaan awal
5. Biaya/Tarif

18
a) Umum : Sesuai Peraturan Walikota Palembang nomor 57 Tahun 2014
b) Jamsoskes : Peraturan Gubernur Sumatera Selatan nomor 23 Tahun 2009
c) BPJS : Permenkes nomor 59 tahun 2014
6. Penanganan Pengaduan, Saran & Masukan
Sms pengaduan : 08117118989,

B. Unsur Input
1. Row Input
a. Pasien
Ruang Penyakit Dalam adalah ruang rawat inap kelas 3 perawatan yang
memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien dewasa perempuan, infeksius ataupun
non infeksius. Jumlah pasien yang dirawat selama periode Oktober – Desember 2019
dilihat dalam tabel 2.1

Tabel 2.1
Jumlah Pasien di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y
Periode 1 Oktober – 31 Desember 2019
No. Bulan Jumlah
1. Oktober 57
2. November 66
3. Desember 58
Jumlah 181
Tabel 2.2
Sepuluh Besar Penyakit di Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kota Y Periode 1 Oktober – 31 Desember 2019

No. Jenis Penyakit


1. Anemia
2. Hipertensi
3. DM
4. Sepsis
5. SNH
6. CAD
7. HHD
8. CKD
9. Hemiparase
10. CHF

19
Sumber: Arsip Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y Periode 1 Oktober – 31
Desember 2019

Dari data tabel 2.2 dapat dilihat bahwa dari 381 kasus yang terjadi sebagian besar
berasal dari penyakit Gastoentritis85 (25%) dan data yang terkecil adalah penyakit
Kejang Demam Kimple (4%).

b. Money
1. Kajian teori
Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 pendapatan asli daerah adalah sumber
keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari
hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu fungsi rumah sakit
adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi petugas medis maupun non medis.
Sistem keuangan Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen
keuangan adalah sasaran pertama yang harus diperbaiiki agar dapat memberikan data dan
informasi yang mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan
maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan rumah sakit.
2. Kajian Data
RSUD Kota Y merupakan RS milik pemerintah yang sumber dana didapat dari :
1) Sumber dana utama diperoleh dari pemerintah kota (APBD) bersifat investasi
berupa gedung dan alat kesehatan
2) Sumber dana untuk operasional harian (BHP, Obat, Belanja Pegawai) diperoleh
dari pelayanan pasien
3) Pendapatan lain rumah sakit juga diperoleh dari MOU kerjasama institusi
pendidikan yang melakukan praktek
4) Kesejahteraan untuk PNS berasal dari APBD sedangkan pegawai non PNS berasal
dari dana operasional. Gaji perawat PNS sudah sesuai dengan standar golongan,
sedangkan gaji perawat non PNS sudah sesuai dengan kewenangan klinis dan
melebihi UMR. Berdasarkan data yang didapat kenaikan gaji perawat terjadi
setiap tahunnya
5) Kesejahteraan tahunan seperti : THR, gaji, biaya pendidikan

20
6) Kesejahteraan bulanan seperti gaji sampai dengan UMR, TTP, dan insentif
7) Tunjangan kesehatan (BPJS)
8) Adanya dana pensiun untuk seluruh perawat RSUD Kota

c. Material
1) Kajian Teori
Standar peralatan keperawatan adalah penetapan peralatan keperawatan
yang meliputi kebutuhan (jumlah, jenis dan spesifikasi) serta pengelolaannya
dalam upaya mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas (Depkes,
2011).
2) Kajian Data
Tabel 2.8
Inventaris Alat Kesehatan di Ruang Penyakit Dalam kelas III
RSUD Kota Y
Jumlah
No Nama Alat Kondisi Keterangan
Alat
1. Bed pasien 28 Buah Baik Standar
2. Narkase 28 buah Baik Standar
3. Stetoskop 3 buah Baik Standar
4. Endostracheal tube 2 buah Baik Standar
5. Nebulizer 1 buah Baik Standar
6. Ambubag 1 buah Baik Standar
7. Irrigator 1 buah Baik Standar
8. Kom betadin 2 buah Baik Standar
9. Bak instrument 4 buah Baik Standar
besar
10. Bak instrument 4 buah Baik Standar
sedang
11. Bak instrument 2 buah Baik Standar
kecil
12. Tromol besar 2 buah Baik Standar
13. Laringiscopi 2 buah Baik Standar
14. Bangkok 4 buah Baik Standar
15. Suction 2 buah Baik Standar
16. Troli emergency 2 buah Baik Standar
17. Urinal 6 buah Baik Standar
18. Vispot 2 buah Baik Standar
19. Regulator dinding 28 buah Baik Standar
20. Regulator tabung 2 buah Baik Standar
21. Rostole 2 buah Baik Standar

21
Sumber : Data Ruang penyakit dalam kelas III

Kajian Data Inventaris Mebeler


Tabel 2.9
Inventaris Mebeler Ruang Penyakit Dalam Kelas III
RSUD Kota Y

No Nama Barang Jumlah Kondisi Ket


1 ECG 2 Baik Standar
4 Tabung O2 kecil 1 Baik Standar
5 Tiang infuse 28 Baik Standar
6 Gunting AJ 3 Baik Standar
7 Gunting jaringan 2 Baik Standar
8 Gunting verban 2 Baik Standar
9 Pinset anatomis 2 Baik Standar
10 Pinset chirugis 5 Baik Standar
11 Klem pean 3 Baik Standar
12 Klem kocher 1 Baik Standar
13 Reflex hammer 1 Baik Standar
14 Thermometer air raksa 1 Baik Standar
15 Tong spatel 2 Baik Standar
16 Timbangan BB/TB 1 baik Standar
17 Bed tindakan 2 Baik Standar
18 Brankar 2 Baik Standar
19 Lemari obat / alkes 2 Baik Standar
20 Alat uv 1 Baik Standar
21 Bed pasien 28 Baik Standar
22 Narkase 28 Baik Standar
24 Diagnostic set 2 Baik Standar
25 Tensimeter mobile 2 Baik Standar
26 Penlight 1 Baik Standar
Sumber : Data Ruang Perawatan penyakit dalam kelas III
Penetapan kebutuhan alat keperawatan baik dari segi jumlah, jenis dan
spesifikasi menjamin tersedianya alat keperawatan yang memadai untuk mencapai
tujuan pelayanan keperawatan :
Inventaris Linen
Tabel 2.10
Inventaris Linen Ruang Penyakit Dalam kelas III
RSUD Kota Y

22
No Nama Jumlah Kondisi
1 Laken 84 Baik
2 S. Laken 84 Baik
3 Sarung bantal 84 Baik
4 Selimut lurik 84 Baik
5 Perlak 57 Baik
6 Selimut 40 Baik
Sumber : Data Ruang Perawatan perempuan dan laki-laki
Penetapan kebutuhan alat tenun berdasarkan jumlah, jenis, dan spesifikasi
menjamin tersedianya alat tenun yang memadai untuk mencapai pelayanan
keperawatan.

Inventaris Alat Listrik / Elektronik


Tabel 2.11
Inventaris Alat Listrik /Elektronik
Di Ruang Penyakit Dalam kelas III RSUD Kota Y

No Nama Jumlah Kondisi Ket


1 Computer 1 Baik Standar
2 Cpu 1 Baik Standar
3 Kipas Angin 15 Baik Standar
5 Nurse Call 2 Baik Standar
6 Jam Dinding 2 Baik Standar
7 Kulkas 2 Baik Standar
8 Lampu Baca 1 Baik Standar
Rontgen
10 Ac 1 Baik Standar
Sumber : Data Ruang perawatan Penyakit Dalam Kelas III

d. Machine
Tabel
Fasilitas Mesin Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kota Y
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ket
1. EKG 1 Baik Cukup
2. Nebulizer 2 Baik Cukup
3. Suction 1 Baik Cukup
4. GDS (Gula Darah 1 Baik Cukup
Sewaktu)
5. Syringe Pump 2 Baik Cukup
6. Mesin Obat 1 Baik Cukup

23
Data Ruang Penyakit Dalam

Dari hasil observasi yang dilakukan alat medisdi RSUD Kota Y, hampir
semua peralatan medis tersedia dengan kondisi baik.Semua fasilitas yang tersedia
terkait inventaris alat kesehatan atau medis sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari
yang digunakan sehingga tidak ada kekurangan jumlah saat digunakan.

e. Method
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y mempunyai prosedur tetap untuk semua
tindakan perawatan dan SAK ( Standar Asuhan Keperawatan). Prosedur tetap
keperawatan di Ruang Penyakit Dalam mengacu pada prosedur tetap yang
diterbitkan oleh RSUD Kota Y. Standar ini diperlukan untuk menentukan mutu
pelayanan, bagaimana kegiatan-kegiatan akan dikerjakan dan seberapa baik kegiatan-
kegiatan tersebut dikerjakan.
1) Prosedur Tetap (PROTAP)
Daftar Prosedur Tetap Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kota Y

Asuhan Keperawatan Tentang


No
Penyakit Dalam
1 Protap menerima pasien baru
Protap menyiapkan pasien yang
2
pulang
3 Protap mengatur posisi pasien
Protap mengganti alat tenun kotor
4
tanpa memindahkan pasien
Protap menolong pasien
5
BAB/BAK di tempat tidur
Protap pemberian obat secara
6
intramuskular
Protap pemberian secara intra
7
muskular
8 Protap pemberian obat subkutan
9 Protap menghitung pernafasan
Protap mengukur intake dan
10
output cairan
11 Protap Mencuci tangan
12 Protap Mengukur Tekanan Darah
13 Protap Memberi Makan Pasien

24
melalui NGT
14 Protap Terapi Oksigen
15 Protap Pemasangan Infus
Protap persiapan pasien untuk
16
ultrasonografi
17 Protap keselamatan pasien
Sumber : Protap Keperawatan Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y Tahun 2019
1. Proses Pelayanan Keperawatan (SP2KP)
a. SP2KP

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat ruangan didapatkan jumlah staff di Ruang Penyakit
Dalam saat ini adalah 13 orang. Dengan perincian 1 orang Kepala Ruang, 1 orang Ketua Tim, 11
orang Perawat.
Dari hasil pengkajian di Ruang Penyakit dalam perempuan didapatkan bahwa Ruang Penyakit Dalam
Perempuan menggunakan metode tim dengan jumlah perawat keseluruhan adalah 13 orang.
Dengan perincian 1 orang Kepala Ruang, 1 orang Ketua Tim, 11 orang Perawat Pelaksana. Selain
menggunakan metode tim, PDL perempuan menggunakan pendelegasian tugas dimana perawat
dapat ditugaskan untuk tindakan tertentu sesuai keadaan ruangan.
Kepuasan Kerja Perawat :Kepuasan Kerja Karyawan Ruang Penyakit Dalam dapat dilihat dari
tabel berikut
Tabel 2.14
Kepuasan Kerja Karyawan Ruang Penyakit dalam Perempuan Periode 1-3 Februari 2019 RSUD
Kota Y
NO INDIKATOR P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 Score
(%)
1. Gaji Salery
Saya puas dengan            100
sistem
pemberian gaji
di tempat saya
bekerja
Gaji yang diterima      X      91,6
sesuai
dengan pendidikan
saya
2. Kondisi Kerja
Saya merasa puas    x        91,6
dengan
kondisi
lingkungan
kerja saya
Kondisi kerja            100
sangat
menyenangka
n dan nyaman

25
3. Kebijakan Rumah Sakit
Saya merasa tidak            100
puas dengan
cara rumah
sakit
menerapkan
kebijakan
yang berlaku
Sanksi yang            100
diterapkan
oleh rumah
sakit tidak
merugikan
karyawan
4. Hubungan Antar Pribadi
Tingkat            100
kebersamaan
diantara rekan
kerja lebih
memuaskan
saya
Rekan kerja saya            100
di rumah sakit
ini
menyenangka
n
5. Supervisi
Komunikasi            100
dengan atasan
sangat baik
Atasan membantu            100
dalam
permasalahan
yang
menyangkut
pekerjaan
6. Prestasi
Saya puas dengan     X       100
prestasi kerja
saya saat ini
Saya mendapatkan            100
pengakuan
yang
selayaknya
atas prestasi
saya
7. Pengakuan
Saya sangat            100
dihargai
ditempat kerja
Atasan saya sangat            100
menghargai
hasil kerja
saya

26
8. Pekerjaan itu
sendiri
Pekerjaan yang      X      91,6
saya lakukan
tidak sesuai
dengan job
description
Saya bisa            100
menyelesaikan
tugas-tugas
saya selama
jam kerja
9. Tanggung jawab
Saya merasa puas            100
dengan tingkat
tanggung
jawab dalam
pekerjaan
yang saya
emban
Sebagai perawat            100
saya
bertanggung
jawab atas
pekerjaan
yang diberikan
kepada saya
10. Promosi/ pengembangan karier
Saya puas karena         X X X 75
mendapat
pelatihan yang
sesuai untuk
mendukung
pelaksanaan
pekerjaan saya
Kenaikan posisi/      X X     83,3
promosi/ gaji
ditandai
dengan adil
dengan
memperhatika
n masa kerja,
kinerja dan
kemampuan.
Rata-rata 20 20 20 19 19 17 19 20 19 19 19 88%

Pelaksanaan Tugas Kepala Ruang di Ruang Penyakit Dalam Perempuan


Periode 1-3 Februari 2019 RSUD Kota Y

Observasi
No Variabel yang dinilai
Ya No
1 Membagi staf ke dalam tim sesuai dengan 3 0
kemampuan dan beban kerja
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan tim 3 0

27
3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien 3 0
dan ruangan yang ada pada hari tersebut
termasuk laporan permasalahan dinas malam
4 Kepala ruang melakukan meeting morning untuk 1 2
menindaklanjuti masalah yang ada yang
diawali dan diakhiri dengan doa
5 Membagi pasien ke dalam tim sesuai dengan 3 0
kemampuan dan beban kerja
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas 3 0
ketua tim dan anggota tim
7 Melakukan supervise dan memberi motivasi 3 0
seluruh staf keperawatan untuk mencapai
kinerja optimal
8 Memberikan reinforcement positif kepada semua 1 2
staftermasuk pada saat mengakhiri meeting
morning kepada dinas malam dan dinas pagi
9 Berperan serta sebagai konsultan 3 0
10 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staf 3 0
melalui daftar hadir yang ada di ruang
Jumlah 26 4
Prosentase 87% 13%

Pelaksanaan Uraian Tugas Ketua Tim Di Ruang Penyakit Dalam Perempuan


Periode 1-3 Februari 2019 RSUD Kota Y

Observasi
No Variabel Yang Dinilai Katim
Ya Tidak
1 Bertugas pada pagi hari 3 0
2 Bersama Perawat Pelaksana menerima operan tugas jaga dari yang Perawat 3 0
Pelaksana tugas malam.
3 Bersama Perawat Pelaksana melakukan konfirmasi/supervise tentang kondisi 3 0
pasien segera setelah selesai operan tugas jaga malam.
4 Bersama Perawat Pelaksana melakukan do’a bersama sebagai awal dan akhir 3 0
tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga malam.
5 Melakukan pre conference dengan semua Perawat Pelaksana yang ada dalam 3 0
grupnya setiap awal dinas pagi.
6 Membagi tugas atau pasien kepada Perawat Pelaksana sesuai kemapuan dan 3 0
beban kerja.
7 Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnose dan perencanaan 3 0
keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada
bukti di rekam keperawatan.
8 Memonitor dan membimbing tugas Perawat Pelaksana. 3 0
9 Membantu tugas Perawat Pelaksana untuk kelancaran pelaksanaan asuhan 3 0
pasien.
10 Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang 3 0
dilakukan oleh Perawat Pelaksana yang ada di bawah tanggung
jawabnya.
11 Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam 3 0
perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam
keperawatan.
12 Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima laporan 3 0
akhir tugas jaga dari perawat pelaksana untuk persiapan operan tugas
jaga berikutnya.

28
13 Mendampingi perawat pelaksana dalam operan tugas jaga kepada anggota tim 3 0
yang tugas jaga berikutnya.
14 Memperkenalkan perawat pelaksana yang ada dalam satu grup atau yang 3 0
akan merawat selama pasien dirawat atau kepada pasien/keluarga baru.
15 Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana pada sore malam libur. 3 0
16 Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang bila pagi hari tidak bertugas. 3 0
17 Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan dalam rutin keperawatan 3 0
di ruangan minimal sebulan sekali.
18 Melakukan bimbingan klinik keperawatan kepada Perawat Pelaksana 3 0
minimal seminggu sekali (ronde keperawatan/bed side teacshing).
Jumlah 54 0
Prosentase 100% 0%
100
%

Pelaksanaan Uraian Tugas Perawat Pelaksana RSUD Kota Y


P
P 1
NO INDIKATOR P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 %
10 1

1 Mengerjakan semua            100


tugas yang
diberikan kepala
ruang
2 Menerima sesuai            100
SOP di rumah
sakit
3 Melakukan            100
pengkajian
keperawatan
4 Menganalisis data   x x x x  x x   50
pasien sesuai bio
5 Menetapkan          x x 80
diagnosa
keperawatan
berdasarkan
masalah yang
dirumuskan
6 Menyusun rencana          x x 80
keperawatan
berdasarkan data
hasil pengkajian
keperawatan
7 Bekerjasama dengan            100
tim kesehatan
lain dalam
menyusun
perencanaan
keperawatan
8 Melakukan tindakan            100
keperawatan
berdasarkan SOP
9 Memperkenalkan diri    x X x x x x   40
setiap bertemu
pasien dan

29
mendengarkan
setiap keluhan
pasien
10 Memberikan   x  X   x    70
penjelasan pada
klien sebelum
melakukan
tindakan
keperawatan
11 Mengutamakan            100
keselamatan
klien dalam
memberikan
asuhan
keperawatan dan
melakukan
dokumentasi
keperawatan
12 Melakukan evaluasi            100
asuhan
keperawatan
berdasarkan
tujuan
13 Melakukan discharge            100
planning pada
pasien pulang
14 Melakukan operan            100
dengan
penanggungjawa
b sift berikutnya
15 Mengikuti setiap            100
pertemuan yang
diadakan
ruangan dan
bekerjasama
serta membantu
sesama rekan
kerja
16 Memberikan            100
dukungan
terhadap atasan
ketika
melaksanakan
tugas atau
pekerjaan
TOTAL 100 100 80 70 70 80 80 70 100 100 100 80%

1) Kepala ruangan
Menurut Terry (2013) manajer adalah orang yang melakukan kegiatan
manajemen.Manajer dalam manajemen keperawatan terdapat beberapa tingkat
dimana kepala ruangan merupakan firstline manajer dikatakan sebagai manajer

30
operasional yang merupakan pemimpin langsung mengelola sumber daya di unit
perawatan menghasilkan pelayanan yang bermutu dan penting dalam keberhasilan
layanan pasien Soejitno (2005, dalam verawati, 2014).
Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawatan profesional yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan
di satu ruang rawat (Depkes, 1994 dalam Hutahaen, 2009).
Bagi perawat diruang rawat inap, kepala ruangan adalah pemimpin yang
dapat menggerakkan perawatnya untuk dapat melaksanakan asuhan keperawatan
dengan baik (Mulyono, 2013).
Peranan kepala ruangan sangat penting dalam menentukan kualitas
pelayanan keperawatan di ruangan.Salah satu peran manajer ruangan dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya pada manajemen pelayanan keperawatan
adalah fungsi pengarahan. Pengarahan atau koordinasi merupakan fungsi
manajerial untuk mengarahkan staf dalam melaksanakan tugas yang telah
direncanakan meliputi kegiatan menciptakan suasana yang memotivasi, membina
komunikasi organisasi, menangani konflik, memfasilitasi kolaborasi,
pendelegasian, dan supervisi (Marquis & Huston, 2010).
Agar pengelolaan ruang perawatan dapat dilakukan dengan baik maka
kepala ruangan dituntut memiliki kemampuan manajerial dan kemampuan
profesional dalam mengatur terlaksananya pelayanan perawatan dimana manajer
atau kepala ruangan mengatur dan merencanakan manajemen ruangan untuk
pengelolaan pasien yang pada umumnya berhubungan dengan pelaksanaan fungsi
manajemen Arwani & Supriyatno (2006).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala ruang
juga meliputikomponen-komponen yang sama yaitu planning, organizing,
actuating dan contolingterhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai
tujuan organisasi (Grant dan Massey dalam Nursalam, 2009).
Tugas pokok kepala ruangan adalah mengawasi dan mengendalikan
kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung
jawabnya. Adapun fungsi manajemen keperawatan kepala ruangan adalah:
a) Perencanaan (Planning)

31
Menurut Nursalam (2013) tugas kepala ruangan dalam hal perencanaan :
1) Menunjuk ketuatim yang akan bertugas di ruangan masing-masing
2) Mengikuti serah terima pasien pada shifsebelumnya
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien : gawat, transisi
danpersiapan pulang, bersama ketua tim
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas
dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur penugasan serta
penjadwalan.
5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
6) Mengikutivisite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan,program pengobatan dan mendiskusikan dengan
dokter tentang tindakan yang akan dilakukanterhadap pasien
7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk
kegiatanmembimbing pelaksanaan asuhan keperawatan, membimbing
penerapan proses keperawatandan menilai asuhan keperawatan,
mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah sertamemberikan
informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk
8) Membantumengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9) Membantu membimbing peserta didikkeperawatan
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit

b) Pengorganisasian (Organizing)
1) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan/peraturan yang berlaku (bulanan,
mingguan, harian).
3) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau
tenaga lain yang bekerja di ruang rawat
4) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan perawatan sesuai standart

32
5) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan sebagai pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat
6) Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapainya pelayanan
optimal
7) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain
yang diperlukan di ruang rawat
8) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai
9) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventaris peralatan
10) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan
cara penggunaannya
11) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien
dan mencatat program
12) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
untuk tingkat kegawatan, injeksi dan non injeksi, untuk memudah
pemberian asuhan keperawatan
13) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah berlangsung
14) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung
15) Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/keluarga dalam batas
wewenangnya
16) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi serlama
pelaksanaan pelayanan berlangsung
17) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan
benar

33
18) Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap lain,
seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di
rumah sakit
19) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan.

c) Pergerakan (Actuating)
1) Melalui komunikasi yaitu mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien
2) Melalui supervisi :
a) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi
kelemahan-kelemahan yang ada saat ini.
b) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama
dan sesudah proses keperawatandilaksanakan(didokumentasikan),
mendengar laporan dari perawat primer.

d) Evaluasi (Controlling)
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan
2) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan di bidang perawatan
3) Melaksanakan penilaian dan mencantumkan ke dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (DP3) bagi pelaksana keperawatan dan
tenaga lain di ruang yang berada di bawah tanggung jawabnya untuk
berbagai kepentingan (naik pangkat/golongan, melanjutkan sekolah)
4) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat–obatan secara efektif dan efisien, mengawasi pelaksanaan sistem

34
pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat
kegiatan lain di ruang rawat.

2) Perawat Primer
Perawat primer adalah metode pemberian asuhan keperawatan dilakukan
oleh perawat primer yang bertanggungjawab selama 24 jam terus menerus
terhadap beberapa pasien, selama pasien dirawat dampai pasien pulang. Ketika
perawat primer tidak hadir, perawat asosiate melaksanakan asuhan sesuai rencana
(Gilies, 2009).
Karakteristik Perawat Primer
a) Perawat primer mempunyai tanggung jawab untuk asuhan keperawatan pasien
selama 24 jam sehari, dari penerimaan sampai pemulangan.
b) Pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan, kolaborasi dengan pasien dan
profesional kesehatan lain, dan menyusun rencana perawatan, semua ini ada
ditangan perawat primer.
c) Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan didelegasikan oleh perawat primer
kepada perawat sekunder selama shift lain.
d) Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala dan penyelia.
Keuntungan Keperawatan Primer
a) Memberikan peningkatan autonomi pada pihak perawat, jadi meningkatkan
motivasi, tanggung jawab, dan tanggung gugat.
b) Menjamin kontinuitas perawatan sesuai perawat primer memberikan atau
mengarahkan perawatan sepanjang hospitalisasi.
c) Membuat ketersediaan peningkatan pengetahuan psikososial pasien dan
kebutuhan fisik, karena perawat primer melakukan pengkajian riwayat dan
fisik, mengembangkan rencana perawatan, dan melaksanakannya sebagai
kesatuan antara pasien dan pekerja kesehatan lain.
d) Meningkatkan pelaporan dan kepercayaan antara perawat dan pasien yang
akan memungkinkan pembentukan hubungan terapeutik.
e) Memperbaiki komunikasi informasi pada dokter.

35
f) Menghilangkan pembantu perawat dari administrasi perawatan pasien
langsung.
g) Membebaskan manajer perawat klinis untuk melakukan peran manajer
operasional: untuk menghadapi masalah staf dan penugasan dan memotivasi
serta mendukung staf
Kerugian Keperawatan Primer
Keperawatan primer dikatakan memerlukan seluruh staf menjadi RN, yang
meningkatkan pengaturan staf dan biaya. Sebagai contoh, uang dihemat bila tugas
bukan keperawatan dilakukan oleh kategori personel lain dan tidak diambil alih
oleh RN.
Kelebihan Keperawatan Primer
a) Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
b) Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan
pertanggungjawaban yang jelas.
c) Memungkinkan penerapan proses keperawatan.
d) Memberikan kepuasan kerja bagi perawat.
e) Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga yang menerima asuhan
keperawatan.
f) Lebih mencerminkan.
g) Menurunkan dana perawatan
Kekurangan Keperawatan Primer
a) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
b) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain karena lebih
banyak menggunakan perawat profesional.
c) Perawat harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi kesehtan maupun
kedokteran.
d) Perawat anggota dapat merasa kehilangan kewenangan

3) Perawat Pelaksana

36
Perawat pelaksana adalah seorang perawat yang diberi wewenang dan
ditugaskan untuk memberikan pelayanan perawatan langsung pada klien. Uraian
tugas perawat pelaksana adalah sebagai berikut:
a) Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang:
1. Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien
2. Melaksanakan tindakan keprawatan sesuai dengan rencana
3. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan
4. Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respon klien
pada catatan perawatan
b) Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab:
1) Pemberian obat
2) Pemeriksaan laboratorium
3) Persiapan klien yang akan dioperasi
4) Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial, dan
spiritual klien
5) Memelihara klien dan lingkungan
6) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman,nyaman dan
ketenangan
7) Pendekatan dan komunikasi terapeutik
c) Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
keperawatan dan pengobatan atau diagnosis
d) Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya
e) Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut
f) Membantu kepala rungan dalam penatalaksanaan ruangan secara
administrative
1) Menyiapkan data klien baru, pulang, atau meninggal
2) Sensus harian atau formulir
3) Rujukanharian atau formulir
g) Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan menurut fungsinya
supaya siap pakai

37
h) Menciptakan dan memelihara kebersihan, keaamanan, kenyamanan, dan
keindahan ruangan
i) Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur secara bergantian
sesuai jadwal tugas
j) Memberi penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya (PKMRS)
k) Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan maupun
tulisan
l) Membuat laporan harian klien

4) Meeting Morning
a) Pengertian
Suatu pertemuan yang dilakukan di pagi hari sebelum dimulainya operan
tugas jaga antara shift malam ke shift pagi.
b) Tujuan
Koordinasi intern ruang perawatan (wahana informasi dan komunikasi)
Kebijakan :
1) Dilakukan disemua ruang rawat inap/instalasi yang ada kaitannya dengan
pelayanan keperawatan agar tercapai dalam memberikan askep yang
optimal dan tepat
2) Dilakukan tiap pagi hari sebelum operan jaga. Waktu pelaksana kurang
lebih 15 menit
3) Diikuti oleh perawat jaga malam, perawat jaga pagi, pramusaji, tenaga,
administrasi ruang dan house keeping
c) Prosedur
1. Persiapan
1) Karu mempersiapkan materi dan informasi mengenai kegiatan-
kegiatan non keperawatan di ruang tersebut
2) Karu menyiapkan tempat untuk melakukan morning meeting
3) Mempersiapkan salah satu staf untuk menjadi notulen
4) Morning meeting diikuti oleh seluruh staf yang jaga pagi dan malam
2. Pelaksanaan

38
1) Karu membuka meeting morning dilanjutkan dengan doa bersama
2) Spiritual corner (membacabassmallah dan Quran)
3) Melakukan repetitive magic power (budaya kerja dan keyakinan dasar)
dibacakan oleh salah satu peserta ditirukan oleh semua peserta meeting
morning
4) Karu memberikan informasi dan arahan kepada staf dengan materi
yang telah disiapkan sebelumnya
5) Karu melakukan klasrifikasi apa yang telah disampaikan kepada staf
6) Memberikan kesempatan kepada staf untuk mengungkapkan
permasalahan yang muncul di ruangan
7) Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat di
tempuh
8) Karu memberi motivasi dan reinforcement kepada staf
3. Penutup
a) Karu menutup meeting morning
b) Karu dan peserta meeting morning menandatangani notulensi
c) Meeting morning dilanjutkan dengan operan jaga

Indikator SP2KP indikator pelayanan manajerial pelayanan keperawatan


standar pelayanan minimal (SPM) bidang pelayanan keperawatan 2013 RSUP
DR. Wahidin Sudirohusodo berdasarkan kepmenkes Nomor 836 tahun 2005 dan
modul pelatihan SP2KP meliputi Pre-onferene dan Post-onferene.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 16-17 Maret 2020
didapatkan hasil sebagai berikut :

Pelaksanaan Meeting Morning Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y

No Variabel Observasi
Ya Tidak
1 Karu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting 3 0
morning.
2 Karu membuka meeting morning dilanjutkan dengan 2 1
doa bersama
3 Melakukan repetitive magic power (budaya kerja dan 2 1

39
keyakian dasar) yang dibacakan salah satu peserta
ditirukan peserta lain.
4 Karu memberikan informasi dan arahan kepada staff 3 0
serta melakukan klarifikasi apa yang telah
disampaikan kepada staff.
5 Memberikan kesempatan staff untuk mengungkapkan 3 0
permasalahan yang muncul di ruangan.
6 Bersama-sama staff mendiskusikan pemecahan 2 1
masalah yang dapat tempuh.
7 Karu memberi motivasi dan reinforcement kepada 2 1
staff.
8 Karu menutup meeting morning 3 0
9 Karu dan peserta meeting morning menandatangani 2 1
notulen. Selanjutnya dilanjutkan dengan operan
jaga.
Jumlah 22 5
Persentase 81 19%
%

Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di RSUD Kota Y, didapatkan
bahwa panduan tetap (SOP) belum ada tetapi pelaksanaan kegiatan meeting
morning di RSUD Kota Y sudah ada beberapa point variabel yang dinilai telah
terlaksanakan seperti: karu menyiapakan tempat untuk melakukan meeting
morning, karu membuka meeting morning dilanjutkan dengan doa bersama, karu
memberikan informasi dan arahan kepada staff serta melakukan klarifikasi apa
yang telah disampaikan kepada staff, memberikan kesempatan staff untuk
mengungkapkan permasalahan yang muncul di ruangan, bersama-sama staff
mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat di tempuh, karu memberi motivasi
dan reinforcement kepada staff. Sehingga didapatkan hasil berdasarkan penilaian
dalam pelaksanaan kegiatan meeting morning di RSUD Kota Y sebesar 81%
dikategorikan Baik.

5) Pre conference
Pre conference, yaitu kegiatan pertemuan katim dan anggota tim setelah
membaca laporan shift sebelumnya untuk menyusun rencana kegiatan askep shift
lanjutannya. Pre-conferene dilakukan untuk memperjelas rencana yang akan

40
dilakukan dan pembagian tugas tim keperawatan sehingga pelayanan atau asuhan
yang diberikan lebih optimal, efesien dan efektif
1. Persiapan
a) Ketua tim menyiapkan ruangan
b) Ketua tim menyiapkan rekam medik dan buku laporan shift pasien dalam
tanggung jawabnya
2. Pelaksanaan
a) Ketua tim/PJ membuaka pre conference
b) Ketua Tim/PJ menjelaskan tujuan dilakukannya post conference
c) Ketua Tim/PJ menjelaskan tentang hasil tindakan asuhan keperawatan
yang telah dilakukan
d) Ketua Tim/PJ mendiskusikan dengan anggota tentang masalah yang
ditemukan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dan mencari
upaya penyelesaian masalah
e) Ketua Tim/PJ memberikan reinforcement positif pada nggota tim
f) Ketua Tim/PJ menyimpulkan hasil pre conference
g) Ketua Tim/PJ mengklarifikasi informasi pasien sebelum melakukan
tindakan operan tugas jaga shift berikutnya

Berdasarkan observasi, presentase proses pelaksaan pre conference di


RSUD Kota Y dapat dilihat tabel di bawah ini.
Pre Conference Di Ruang PDL Perempuan

No Aktivitas Tanggal %
Persiapan 1 2 3
P S M P S M P S M
1 Ketua Tim menyiapkan          100
ruangan
2 Ketua Tim menyiapkan          100
rekam medik dan
buku laporan shift
pasien dalam
tanggungjawabnya
Pelaksanaan
1 Ketua Tim / PJ membuka          100
pre conference
dengan salam dan
berdoa jika belum
dilakukan.

41
2 Ketua Tim / PJ x X x X X x X X x 0
menjelaskan tujuan
dilakukannya pre
conference
3 Ketua Tim / PJ memandu          100
pelaksanaan pre
conference
4 Ketua Tim / PJ membagi          100
tugas kepada
Anggota Tim dengan
memperhatikan
keseimbangan kerja
5 Ketua Tim / PJ          100
menjelaskan masalah
keperawatan pasien,
keperawatan dan
rencana keperawatan
yang menjadi
tanggung jawabnya
6 Mendiskusikan cara dan          100
strategi pelaksanaan
asuhan
pasien/tindakan
7 Ketua Tim / PJ x X x X X x X X x 0
memotivasi untuk
memberikan
tanggapan dan
penyelesaian masalah
yang sedang
didiskusikan
8 Ketua Tim / PJ x X x X X x X X x 0
mengklarifikasi kesiapan
Anggota Tim untuk
melaksanakan asuhan
keperawatan kepada pasien
yang menjadi tanggung
jawabnya
9 Ketua Tim / PJ x X x X X x X X x 0
memberikan reinforcement
positif pada Anggota Tim
10 Ketua Tim / PJ          100
menyimpulkan hasil pre
conference
Penutup
1 Ketua Tim / PJ          100
mengakhiri pre
converence
2 Ketua Tim / PJ          100
mendokumentasikan
pre conference
TOTAL 10 10 10 10 10 10 10 10 10 70.3

42
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di RSUD Kota Y didapatkan bahwa
panduan tetap (SOP) belum ada tetapi pelaksanaan kegiatan preconference di
ruangan sudah ada beberapa point variabel yang dinilai telah terlaksanakan kecuali
seperti: PJ menyiapkan rekam medic dan buku laporan shift pasien pasien dalam
tanggung, PJ menjelaskan tujuan dilakukannya pre conference. Didapatkan hasil
penilaian kepala tim pada saat preconference sebesar 70,3%dan termasuk dalam
kategori sangat baik, hal ini menyatakan bahwa kepala tim di RSUD Kota Y sudah
baik dalam kegiatan pre confrence.

6) PostConference
Post conference, yaitu kegiatan pertemuan katim dan anggota tim pada akhir
shift atau telah melakukan askep atau mencatat dibuku laporan untuk disampaikan
pada operan shift berikutnya. Post-conferene dilakukan untuk memperjelas hasil
askep yang dilakukan da evaluasi dari tindakan tugas tim keperawatan sehingga
pelayanan atau asuhan keperawatan yang diberikan lebih optimal, efisien dan
efektif.
1. Persiapan
a) Ketua tim menyiapkan ruangan
b) Ketua tim menyiapkan rekam medik dan buku laporan shift pasien dalam
tanggung jawabnya
2. Pelaksanaan
a) Ketua tim/PJ membuaka post conference
b) Ketua Tim/PJ menjelaskan tujuan dilakukannya post conference
c) Anggota Tim menjelaskan tentang hasil tindakan/ hasil asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
d) Ketua Tim/PJ menjelaskan tentang hasil tindakan asuhan keperawatan
yang telah dilakukan
e) Ketua Tim/PJ mendiskusikan dengan anggota tentang masalah yang
ditemukan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dan mencari
upaya penyelesaian masalah

43
f) Ketua Tim/PJ memberikan reinforcement positif pada nggota tim
g) Ketua Tim/PJ menyimpulkan hasil post conference
h) Ketua Tim/PJ mengklarifikasi informasi pasien sebelum melakukan
tindakan operan tugas jaga shift berikutnya
Berdasarkan observasi selama 2 hari, presentase proses pelaksaan post
conference di Ruang Rasyid Thalib dapat dilihat tabel di bawah ini
Post Conference Di Ruang PDL Perempuan
No Aktivitas Tanggal %
Persiapan 1 2 3
P S M P S M P S M
1 Ketua Tim menyiapkan ruangan          100
2 Ketua Tim menyiapkan rekam          100
medik pasien dalam
tanggungjawanya
Pelaksanaan
1 Ketua Tim / PJ membuka post x     x   x 70
conference
2 Ketua Tim / PJ menjelaskan tujuan  x    x   x 60
dilaksanakannya post
converence
3 Anggota Tim menjelaskan tentang          100
hasil tindakan/hasil asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan.
4 Mendiskusikan masalah yang telah       x  X 70
ditemukan dalam memberikan
ASKEP pada pasien dan
mencari upaya penyelesaian
masalah
5 Ketua Tim / PJ memberi x x X X x x x X X 0
reinforcement pada Anggota
Tim
6 Ketua Tim / PJ menyimpulkan hasil x x   x x  X X 33,3
dan mengklarifikasi informasi
pasien sebelum melakukan
operan tugas jaga shift jaga
berikutnya post conference
Penutup
1 Mengakhiri post conference dengan          100
doa
2 Mendokumentasikan post          100
conference
TOTAL 73 %

Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di RSUD Kota Y didapatkan
bahwa panduan tetap (SOP) belum ada tetapi pelaksanaan kegiatan postconference di

44
RSUD Kota Y sudah ada beberapa point variabel yang dinilai telah terlaksanakan
kecuali seperti: PJ menjelaskan tujuan dilaksanakannya postconference. Didapatkan
hasil penilaian kepala tim pada saat postconference sebesar 70,3%dan termasuk
dalam kategori sangat baik, hal ini menyatakan bahwa kepala tim di RSUD Kota Y
sudah baik dalam kegiatan postconfrence.

7) Handover
Friesen (2008) menyebutkan tentang definisi dari handover adalah transfer
tentang informasi (termasuk tanggung jawab dan tanggung gugat) selama
perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang
pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien. Selain itu juga meliputi
mekanisme transfer informasi yang dilakukan, tanggungjawab utamadan
kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan melanjutnya
perawatan.
Operan sering disebut dengan timbang terima atau handover. Operan
adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien (Nursalam, 2011). Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan
yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu.Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, timbang
terima (handover) dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat
primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan
(Rohmah, 2012).
Berdasarkan pengetian diatas dapat disimpulkan bahwa operan adalah
suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan pasien.

1. Tujuan Timbang Terima ( Handover)


Ada beberapa tujuan kenapa timbang terima itu dilakukan yaitu:

45
a) Menyampaikan kondisi dan data keadaan pasien (data fokus).
b) Menyampaikan hal yang sudah /belum dikerjakan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
c) Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat
dinas berikutnya
d) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya (Urrahman, 2009).
2. Manfaat Timbang Terima ( Handover)
Menurut Friesen (2008), manfaat Timbang Terima ( Handover) bagi perawat
adalah:
a) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b) Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
c) Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien dilaksanakan secara
berkesinambungan
d) Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
Sedangkan bagi pasien, manfaat yang didapat pasien bisa
menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.
Pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan karena setiap
perkembangan yang terjadi maupun tindakan yang akan dilakukan
diinformasikan dengan jelas kepada pasien/keluarga (Notoadmojo, 2005).
Berdasarkan observasi, presentase proses pelaksaan handover di RSUD
Kota Y dapat dilihat tabel di bawah ini.
Buku Laporan Shift Di Ruang PDL Perempuan

No Aktivitas Tanggal %
Kelengkapan dari buku laporan shif: 1 2 3
P S M P S M P S M

1 Nomer kamar          100


2 Data demografi pasien (nama, usia),          100
RM, alamat, dx medis dan nama
dokter yang merawat.
3 Vital sign di isi lengkap          100
4 Terapi (obat, nutrisi, cairan, dan          100
program terapi lainnya).
5 Dx. Keperawatan dan Rencana          100
Intervensi keperawatan pada hari itu
6 Implementasi pasien Pagi/siang/malam
 Tindakan keperawatan yang telah

46
dilakukan beserta waktu pelaksanaannya          100
 Jenis dan waktu rencana tindakan
keperawatan yang belum dilakukan          100
 Terapi (terapi cairan, nutrisi,
pengobatan) dan tindakan medis
(termasuk pemeriksaan-pemeriksaan)          100
beserta waktunya, yang dilakukan
selama shift          100
 Tindakan medis yang belum dilakukan
selama shift          100
 Perkembangan pasien yang ada selama
         100
shift
 Pendidikan kesehatan yang telah          100
dilakukan (bila ada)
 Mengevaluasi hasil tindakan
keperawatan.          100
         100

TOTAL 100%
Operan Jaga Di Ruang PDL Perempuan
No Aktivitas Tanggal %
Persiapan 1 2 3
P S M P S M P S M
1 Kepala ruang/ PJ Shift Sudah          100
mempersiapkan buku laporan
shift dan melengkapi buku
laporan jaga shift
2 Kepala ruang/ PJ Shift          100
menyiapkan tempat untuk
serah terima tugas jaga
3 Kepala ruang/ PJ Shift          100
mempersiapkan perawat
(Karu, Ketua Tim dan
Anggota Tim) untuk
dimulainya timbang terima
jaga.
Pelaksanaan
1 Karu/ PJ Shift memulai operan          100
dengan mempersilahkan
perawat jaga shift sebelumya
untuk melaporkan pasiennya.
2 Komunikasi antar pemberi          100
tanggung jawab dan penerima
tanggung jawab dilakukan di
nurse station
3 Menyebutkan kondisi pasien          100
sesuai dengan informasi pada
buku laporan shift.
4 Melakukan kunjungan ke pasien X x x x x X x X x 0
sambil menyampaikan review
kondisi pasien
5 Menginformasikan kepada pasien /          100
keluarga nama perawat shift

47
berikutnya pada akhir tugas
6 Memberi salam kepada pasien dan          100
keluarga, serta mengobservasi
dan menginspeksi keadaan
pasien, menanyakan keluhan-
keluhan pasien (dalam rangka
klarifikasi)
Penutup
1 Karu/ PJ Shift menutup operan X x x x x x x X x 0
jaga di ruang nurse station
dengan memberikan ucapan
terimakasih kepada perawat
jaga malam dan motivasi
untuk perawat jaga pagi.
2 Ditutup dengan doa pulang untuk          100
perawat shif sebelumnya dan
doa untuk mengawali kegiatan
untuk perawat shif saat itu.
3. Penandatanganan buku laporan          100
jaga oleh penanggung jawab
ke dua shift.
TOTAL 9 9 9 9 9 9 9 9 9 90%
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan RSUD Kota Y didapatkan
hasil handover sebesar 90 %, dan termasuk dalam kategori penilaian sangat baik ,
hal ini menyatakan bahwa Handover RSUD Kota Y sudah dilaksanakan dengan
sangat baik

2. Standar Asuhan Keperawatan (Instrumen B)


a. KajianTeori
Standar adalahsuatu tingkat kinerja yang secara umum dikenal sebagai
sesuatu yang diterima, adekuat, memuaskan dan digunakan sebagai tolak ukur atau
titik acuan yang digunakan sebagai pembanding (Marr dan Biebing, 2001).Standar
praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan seseorang
perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yang dirumuskan sebagai pedoman
pemberian asuhan keperawatan serta sebagai tolak ukur dalam penilaian penampilan
kerja seorang perawat (Nursalam, 2002).

48
Dasar hukum Standar Profesi Keperawatan adalah UU Kesehatan RI No. 23
tahun 1992 pasal 53, ayat 1: “tenaga kesehatan memperoleh perlindungan dalam
melaksanakan tugasnya berkewajiban standar profesi dan pasien”. Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) RS Muhammadiyah Palembang disusun berdasarkan standar
asuhan keperawatan internasional. Standar acuan yang dipakai adalah Standarized
nursing language yaitu NANDA (North American Nursing Diagnosis Association)
taksonomi II untuk diagnose keperawatan, NOC (Nursing Outcome Classification)
untuktujuandan outcome yang ingindicapai, dan NIC (Nursing Intrevension
Classification) untuk rencana tindakan/intervensinya.
Di Indonesia, standar keperawatan dipakai sebagai pedoman dan
instrumentasi penerapan standar asuhan keperawatan yang disusun oleh Depkes
yaitu:
a. Standart I pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan berisi tentang data anamnesa, observasi yang
paripurna dan lengkap serta dikumpulkan secara terus menerus tentang keadaan
pasien untuk menentukan asuhan keperawatan sehingga data keperawatan harus
bermanfaat bagi semua anggota tim. Data pengkajian meliputi pengumpulan data,
pengelompokan data, dan perumusan masalah.
b. Standart II diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon pasien yang dirumuskan berdasarkan
data status kesehatan pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma
kehidupan pasien, dan komponennya terdiri dari masalah penyebab dan gejala
(PES) bersifat actual dan potensial dan dapat ditanggulangi perawat.

c. Standart III perencanaan atau intervensi keperawatan


Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnose keperawatan
komponennya meliputi prioritas masalah, tujuan asuhan keperawatan dan rencana
tindakan.
d. Standart IV implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan tindakan yang ditentukan
dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal yang

49
mencangkup aspek peningkatan, pencegahan dan pemulihan kesehatan dengan
mengikut sertakan keluarga.
e. Standart V evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematis, terencana
untuk menilai perkembangan pasien.
f. Standart VI dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan dilakukan secara individu oleh perawat selama
dirawat inap maupun rawat jalan yang digunakan sebagai informasi, komunikasi
dan laporan. Dokumentasi dibuat setelah tindakan dilakukan sesuai dengan
pelaksanaan proses keperawatan setiap mencatat harus mencantumkan inisial atau
paraf atau nama perawat, menggunakan formulir yang baku, dan disimpan sesuai
peraturan yang berlaku.

b. Kajian Data
Penilaian Terhadap Penerapan Standar Pengkajian Dalam Asuhan Keperawatan di Ruang PDL
PEREMPUAN RSUD Kota Y 2019
Kode Berkas Rekam
Aspek Yang
No Medik Pasien
Dinilai
1 2 3
1. Mencatat data yang dikaji sesuai
√ √ √
dengan pedoman pengkajian
2. Data dikelompokkan (bio-psiko-
- - -
sosio-social-spiritual)
3. Data dikaji sejak pasien masuk
√ √ √
sampai pulang
4. Masalah dirumuskan berdasarkan
kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan √ √ √
pola fungsi kehidupan
Sub Total 3 3 3
Total 9
Presentasi 75%

Penilaian Terhadap Penerapan Standar Diagnosis Dalam Asuhan Keperawatan Di Ruang PDL
PEREMPUAN RSUD Kota Y 2019

Kode Berkas
Aspek Yang Rekam Medik
No
Dinilai Pasien
1 2 3
1. Dx. Keperawatan √ √ √
berdasarkan masalah
yang telah

50
dirumuskan
2. Dx. Keperawatan
mencerminkan - √ -
PE/PES
3. Merumuskan diagnosa
keperawatan - √ -
aktual /potensial
Sub Total 1 1 1
Total 5
Persentase 56 %
Sumber : Data Ruang PDL PEREMPUAN 2019

Penilaian Terhadap Penerapan Standar Perencanaan Dalam Asuhan Keperawatan Di Ruang PDL
PEREMPUAN RSUD 2019

Kode Berkas Rekam Medik


Aspek Yang
No Pasien
Dinilai
1 2 3
1. Berdasakan Dx. Keperawatan - √ -
2. Disusun berdasarkan urutan prioritas - - -
3. Merumuskan tujuan mengandung
komponen pasien/subyek,
√ √ √
perubahan, prilaku, kondisi pasien
dan atau criteria waktu
4. Rencana tindakan mengacu pada tujuan
dengan kalimat perintah, terinci dan √ √ √
jelas
5. Rencana tindakan menggambarkan
keterlibatan pasien/keluarga √ √ √

6. Rencana tindakan menggambarkan


√ √ √
kerjasama dengan tim kesehatan
Sub Total 4 4 4
Total 13
Persentase 72%
Sumber : Data Ruang PDL PEREMPUAN 2019

Penilaian Terhadap Penerapan Standar Implementasi Dalam


Asuhan Keperawatan Di Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kota Y 2019
Kode Berkas Rekam
Aspek Yang
No Medik Pasien
Dinilai
1 2 3
1. Tindakkan dilaksanaan mengacu √ √ √
pada rencana perawatan
2. Perawat mengobservasi respon √ √ √
pasien terhadap tindakan
keperawatan
3. Revisi tindakkan berdasarkan - - -
hasil evaluasi

51
4. Semua tindakan yang telah √ √ √
dilaksanakan dicatat ringkas
dan jelas
Sub Total 3 3 3
Total 9
Persentase 75
Sumber : Data Ruang PDL PEREMPUAN 2019

Penilaian Terhadap Penerapan Standar Evaluasi Dalam Asuhan Keperawatan Di Ruang Penyakit
Dalam
RSUD Kota Y 2019

Kode Berkas Rekam


Aspek Yang
No Medik Pasien
Dinilai
1 2 3
1. Evaluasi mengacu pada
√ √ √
tujuan
2. Hasil evaluasi dicatat √ √ √
Sub Total 2 2 2
Total 6
Persentase 100
Sumber : Data Ruang PDL PEREMPUAN 2019

Berdasarkan hasil penilaian evaluasi proses asuhan keperawatan di


RSUD Kota Y sebesar 75% dilakukan. Berarti asuhan keperawatan yang
dilakukan di rsud Kota Y sudah dilakukan dengan sangat baik namun ada
beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi. Berdasarkan data yang didapatkan
maka dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil data, dalam pengangkatan diagnosa keperawatan di
RSUD Kota Y masih ada yang tidak berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan.
2. Selain itu intervensi yang digunakan ada beberapa tidak berdasarkan
diagnosa keperawatan.
3. Untuk urutan intervensi sudah bagus namun ada beberapa intervensi yang
tidak dicantumkan sesuai prioritas yang ada.
Dan juga ada beberapa tindakan keperawatan RSUD Kota Y yang tidak mengacu
pada rencana keperawatan

Penilaian Terhadap Penerapan Standar Dokumentasi Dalam


AsuhanKeperawatan Di Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kota Y 2019

No Aspek Yang Kode Berkas Rekam

52
Medik Pasien
Dinilai
1 2 3
1. Menulis pada format yang baku √ √ √
2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan
√ √ √
yang dilaksanakan
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah
- - -
yang baku dan benar.
4. Setiap melakukan tindakan/kegiatan perawat
mencantumkan paraf/nama jelas, dan √ √ √
tanggal jam dilakukannya tindakan.
5. Berkas catatan keperawatan di simpan
√ √ √
sesuaidengan kententuan yang berlaku
Sub Total 4 4 4
Total 24
Persentase 80
Sumber : Data Ruang PDL PEREMPUAN 2019

Rekapitulasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan


Di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y 2019
No Standar SAK %
1 Standar Pengkajian 75
2 Standar Diagnosis 56
3 Standar Perencanaan 72
4 Standar Implementasi 75
5 Standar Evaluasi 100
6 Standar Dokumentasi 80
Rata-rata 76,3%
Sumber : Data Ruang PDL PEREMPUAN 2019
Penilaian Kepuasan Keluarga Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
Ruang PDL Perempuan RSUD Kota Y Periode 1-3 Februari 2019
NO INDIKATOR K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
1 Perawat bersikap sopan dan       
berpenampilan rapi
2 Perawat menggali informasi x X     
dari keluarga
3 Perawat memberikan       
informasi mengenai
masalah yang dihadapi
pasien
4 Perawat memberikan    X   
informasi mengenai
tindakan yang akan
dilakukan kepada
pasien (inform consent)
5 Perawat menjelaskan   X x   
perkembangan pasien
6 Perawat melakukan  X     X
penyuluhan kepada
keluarga mengenai cara
perawatan yang harus
dilakukan keluarga
dirumah
7 Perawat menyiapkan x    x x X

53
keperluan pulang
pasien yang meliputi
jadwal kegiatan harian
dan sisa obat
8 Perawat menjelaskan waktu       
control
9 Perawat memberikan       
pesanan pulang yang
mudah di mengerti
10 Perawat memberikan       
penjelasan rujukan
yang bisa digunakan
bila ada yang perlu
dikonsulkan
11 Perawat membantu       
keluarga untuk konsul
dokter
TOTAL 9 9 10 9 10 10 9

Persentase 94%

Pemasangan IVFD Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y


Periode 1-3 Februari 2019

Observasi
No Kegiatan Ya Tida
k
1 Persiapan alat 
2 Persiapan pasien 
3 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 
4 Mencuci tangan 6 langkah 
5 Menempatkan alat di dekat pasien 
6 Salam terpeutik 
7 Menjelaskan tujuan dan proserdur tindakan pada keluarga dn
pasien 
8 Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan kegiatan 
9 Mengatur posisi pasien dan pilih vena 
10 Memasang perlak dan alasnya 
11 Membebaskan daerah yang akan di insersi 
12 Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan

Ditusuk
13 Memakai sarung tangan (Handscoon) 
14 Membersuhkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar
dari dalam keluar) 
15 Mempertahankan vena pada posisi stabil 
Memegang IV cateter dengan sudut 300 
Menusuk vena dengan lobang jarum menghadap keatas
Memastikan IV cateter masik intra vena kemudian
menarik Mandrin  +  0,5 cm
Memasukkan IV cateter secara perlahan
Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang

54
infuse
Melepaskan toniquet
Mengalirkan cairan infuse
Melakukan fiksasi IV cateter
Memberi desinfeksi daerah tusukan dan menutup dengan
kasa
16 Mengatur tetesan sesuai program 
17 Merapikan pasien dan alat 
18 Melakukan evaluasi tindakan dan membereskn alat 
19 Mencuci tangan 
Jumlah 17 2
Presentase 89% 11%

Pemasangan Oksigen Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y


Periode 1-3 Februari 2019

Observasi
No Kegiatan Ya Tida
k
1 Persiapan alat 
2 Persiapan pasien 
3 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 
4 Mencuci tangan 6 langkah 
5 Menempatkan alat di dekat pasien 
6 Salam terpeutik 
7 Menjelaskan tujuan dan proserdur tindakan pada keluarga
dan pasien 
8 Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan kegiatan 
9 Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan, biasanya 1-6 liter/ menit. Kemudian dengan 
melihat air bergelembung.
10 Atur posisi dengan semi fowler 
11 Buka saluran udara tabung oksigen 
12 Masukan ke dalam hidung sampai batas yang ditentukan .
Kaji cuping, septum dan mukos hidung serta periksa 
kecepatan aliran oksigen 6-8 jam
13 Catat kecepatan aliran okseigen, rute pemberian dan respon

klien
14 Merapikan pasien dan alat 
15 Melakukan evaluasi 
16 Cuci tangan 
Jumlah 13 3
Persentase 81% 19%

Merapikan Tempat tidur Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y


Periode 1-3 Februari2019

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Cuci tangan 

55
2 Atur tempat tidur , kasur dan bantal 
3 Pasang sprei besar dengan garis tengah lipatan tepat
ditengah kasur/tempat tidur, bagian atas sprei 
dimasukkan dibawah kasur
4 Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan

sudut 90 derajat lalu masukkan dibawah kasur
5 Lipatkan selimut menjadi empat secara terbalik dan pasang
bagian bawah, ujung selimut masukkan kedalam 
bagian bawah kasur
6 Pasang sarung bantal 
7 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 
Jumlah 6
Persentase % 85% 15%

Rekapitulasi Penerapan Standar Oprasional Prosedur


Di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kota Y 2019

No Standar SAK %
1 Pemasangan IVFD 89 %
2 Pemasangan oksigen 81 %
3 Merapikan tempat tidur 85 %
Rata-rata 85%
Sumber : Data Ruang PDL PEREMPUAN 2019

Keselamatan Pasien (Patient Safety)


Pengukuran Instrument Pasien Safety: Identifikasi Pasien Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y
Periode 1-3 Februari 2019
NO INDIKATOR P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 %
1 Pemberian gelang         100
identitas pasien
2 Identitas gelang pasien         100
sesuai nama pasien
3 Identitas gelang pasien         100
ditulis sesuai no RM
pasien
4 Identitas gelang pasien         100
sesuai dengan
tanggal lahir pasien.
5 Identitas gelang pasien         100
sesuai dengan label
obat pasien
6 Perawat menanyakan       X x 75
nama pasien dan
mencocokan di
gelang identitas
pasien saat
memberikan obat
pasien

56
7 Perawat menanyakan  x X X     62
nama pasien dan
mencocokan di
gelang identitas
pasien saat
melakukan tindakan
invasif.
8 Perawat menanyakan    X     87
nama pasien dan
mencocokan di
gelang identitas
pasien saat
mengambil sample
darah.
90%
TOTAL

Pemberian Obat
Perawat harus cermat, terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikanterapi untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah
(parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat
tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting
dimiliki oleh perawat.Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika
membutuhkan pengobatan.
Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang
benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang diorder
dan turut serta bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan tentang
pengobatan bersama dengan tenaga kesehatanlain. Perawat dalam memberikan obat
juga harus memperhatikan kejelasan resep obat yang diberikan, hitungan dosis obat
yang diberikan tepat/sesuai resep dan selalu menggunakan prinsip 6 benar. Begitu
banyaknya pasien yang berobat ke rumah sakit, banyaknya petugas kesehatan dari
berbagai disiplin ilmu, dan begitu banyaknya prosedur tindakan, memungkinkan
terjadinya berbagai potensi kesalahan terutama dalam pemberian pengobatan.
Untuk mencegah hal ini, diperlukan beberapa cara, yaitu :
1. Mensosialisasikan dan meningkatkan kewaspadaan obat Look Alike Sound
Alike (LASA) atau istilah bahasa indonesia, nama Obat Rupa Ucapan dan
Mirip (NORUM).

57
2. Menerapkan double check dan counter sign setiap distribusi dan pemberian
obat.
3. Perhatikan agar obat high alert berada di tempat yang aman.
4. Perhatikan prinsip 6 benar dalam pemberian obat, yaitu:Benar obat,
Benardosis, Benar waktu pemberian, Benar cara dan tempat pemberian
(route), Benar pasien dan Benar dokumentasi.

a. Kajian data
penatalaksanaan pemberian obat di ruang sangat baik. Namun ada beberapa
variable yang kurang yaitu perawat tidak memberikan nama jenis obat tambahan
yang di driff pada infus pasien.Observasi yang dilakukan untuk mengetahui
pengukuran instrumen pastient safety dalam hal pemberian obat di RSUD Kota Y,
dapat sebagaimana dilihat padatabel sebagai berikut :
Pengukuran Instument Pasien Safety : Pemberian Obat Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD periode 1-
3 Februari 2019
No Variabel Ya Tida Catatan
k
1. Apakah obat pasien ditempatkan 
pada tempat obat ?
2. Apakah tempat obat pasien 
sesuai dengan nama pasien

3. Apakah obat yang akan 


diberikan kepada pasien
label atau identifikasi
pasien ?
4. Apakah perawat mengecek 
ulang sebelum ke pasien
untuk memberikan obat ?
5. Apakah perawat memisahkan  Pemisahan sudah
obat-obat NORUM (Nama dilakukan dan
Obat dan Ucapan Mirip) untuk kotak
atau LASA (Look Alike tempat obat
Sound Alike) NORUM juga
sudah di beri
label/nama
6. Apakah perawat benar dosis 
dalam melakukan
pemberian obat sesuai
dengan advis dokter ?
7. Apakah perawat benar waktu 
pemberian dalam
melakukan pemberian obat
sesuai dengan advis
dokter ?

58
8. Apakah perawat benar cara dan 
tempat pemberian (rute)
dalam melakukan
pemberian obat sesuai
dengan advis dokter ?
9. Obat emergency di tempatkan di  Sudah di
tempat troly emergency tempatkan
tetapi dan di
troly sudah
ada daftar
nama obat
emergency
Total 8 1
Persentase 88.8% 11%
Analisa
Pemberian obat dengan prinsip 6 benarserta penjelasan oleh tenaga
perawat pada pasien maupun keluarga tentang manfaat dan efek samping dari
obat yg diberikan telah dilakukan dengan sangat baik, pencapaian persentase
keseluruhan dari item penilaian dalam penatalaksanaan pemberian obat mencapai
88,8%. Hasil observasi pada poin (5) didapatkan bahwa sudah sebagian besar
perawat sudah memisahkan obat LASA

Resiko Infeksi
Infeksi diartikan sebagai adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh
yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Menurut Karen adams
& janet M. Corrigan (2009) Infeksi nasokomial atau infeksi yang diperoleh dari
rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit
melainkan setelah ± 72 jam berada ditempat tersebut. Infeksi ini terjadi bila toksin
atau agen penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik.
Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar
tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang
sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self
infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection)
disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien
ke pasien lainnya (soeparman, 2006).

59
Contoh penyebab terjadinya infeksi nasokomial apabila dokter atau perawat
mengelola seorang pasien yang menderita infeksi karena mikroorganisme patogen
tertentu kemudian mikroorganisme dapat ditularkan ketika terjadi kontak.
Selanjutnya, pasien kelolaan lain berpotensi tertular dari perawat dan dokter yang
sebelumnya berkontakan dengan pasien infeksi.
a. Kajian Data
Setelah dilakukan observasi tentang resiko infeksi nosokomial di ruang data
diperoleh 59,6% telah tercapai.
Observasi yang dilakukan untuk mengetahui Pengukuran Instrument Patient
Safety Resiko Jatuh di RSUD Kota Y per 1-3 Februari 201

Pengurangan Resiko Infeksi Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD


Periode 1–3 Februari 2019
NO INDIKATOR P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P 11 %

1 Perawat menjelaskan cuci  X  X X X  X x 36


tangan kepada keluarga
pasien
2 Perawat mencuci tangan      X      90
ditempat yang sudah
disediakan
3 Handscrub tersedia     X X X x 36

4 Keluarga pasien 
dapat   X X X  36
melakukan cuci tangan
enam langkah

5 Perawat memberikan label            100


tanggal pemasangan
infus, kateter

TOTAL 5 5 4 4 5 3 4 5 4 3 59.6%

Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan disimpulkan bahwa
pencegahan infeksi nosokomial kurang dengan persentase 59,6%.Namun
mayoritas perawat sudah melakukan cuci tangan dengan cara 6 langkah.
Kemudian perawat belum menjelaskan langkah cuci tangan kepada keluarga
pasien. Hal ini akan berdampak buruk pada pasien dan perawat itu sendiri, karena

60
resiko penyebaran mikroorganisme tetap dapat terjadi baik dari keluarga pasien
yang tidak mendapatkan edukasi yang dapat menularkan infeksi maupun dari
tenaga perawat yang tidak benar dalam mencuci tangan.

Resiko Jatuh
Menurut Soehatman Ramli (2010), risiko merupakan kombinasi dari
kemungkinan dan keparahan dari suatu kejadian. Besarnya risiko ditentukan oleh
berbagai faktor, seperti besarnya paparan, lokasi, pengguna, kuantitif serta
kerentananunsur yang terlibat.Risiko adalah kemungkinan, bahaya, kerugian,
akibat kurang menyenangkandari sesuatu perbuatan, usaha, dan sebagainya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2006).
Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering terjadi dan
dapat mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan
adverse event kedua terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah
kesalahan pengobatan/medication erors (AHRQ). Insiden pasien jatuh tidak
hanyaberdampak kepada fisik pasien tetapi juga dampak keuangan yang
ditanggung pasien dan rumah sakit (RS).
Penilaian resiko jatuh menggunakan skala Morse untuk pasien dewasa
dan skala Humpty Dumpty untuk pasien anak-anak. Penilaian meliputi berbagai
aspek seperti riwayat jatuh, menggunaan alat bantu jalan, kebiasaan berjalan,
kebiasaan berkemih, penyakit dan obat yang dikonsumsi, dan lain-lain. Penilaian
terhadap resiko jatuh diharapkan dapat mengurangi resiko jatuh dan
meningkatkan kewaspadaan terhadap pasien beresiko jatuh.
Dengan mengenali resiko jatuh maka akan dapat diprediksi resiko jatuh
seseorang, dan dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Oleh karena itu,
memahami resiko jatuh, melakukan tindakan pencegahan, dan penanganan
pasien jatuh, merupakan langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan resiko
jatuh dan cidera pada pasien yang dirawat.

a. Kajian Data

61
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di ruangan PDL
perempuan RSUD Kota Y selama 3 hari dari tanggal 1-13 Februari 2019
didapatkan hasil tentang pasien safety dengan masalah resiko jatuh yang
menunjukkan bahwa semua perawat mengerti tentang pengkajian resiko jatuh dan
pernah melakukan identifikasi pasien resiko jatuh akan tetapi untuk
mengaplikasikannya masih ada perawat yang belummengaplikasikannya seperti
penangan pasien dengan benar terkait resiko jatuh dan masih ada yang tidak
melakukan pemberian tanda/label resiko jatuh pada tempat tidur pasien.Hasil
observasitentang resiko jatuh di ruang PDL Perempuan RSUD Kota Y, dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Pengukuran Instrument Patient Safety : Resiko Jatuh


di Ruang PDL PEREMPUANRSUD Kota Y Periode1–3 Februari 2019
No Pertanyaan Ya Tidak

1 Tersedia form (Morse Fall Scale) 


2 Perawat melakukan pengkajian 
3 Perawat memasang penandaan 
4 Perawat mengingatkan kepada pasien/ keluarga pasien 
untuk memasang badside rall
Jumlah 1 4
Persentase (%) 25 % 80 %

Analisa
Setelah dilakukananalisa dari hasil observasi, didapatkan persentase
pencegahan pasien resiko jatuh sebanyak 80%, angka tersebut menunjukan bahwa
proses penatalaksanaan pasien resiko jatuh di ruang PDL Perempuan Kota Y
sangat baik.
Pembuangan Sampah
Berdasarkan hasil observasi di ruang PDL Perempuan Kota Y yang dilakukan
pada tanggal 1 -3 Februari 2019 untuk penilaian terhadap pembuangan sampah
data yang diperoleh adalah sebagai berikut

Penilaian Terhadap Pembuangan Sampah Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y Periode 1–3
Februari 2019
N=3

62
No Variabel Ya Tidak
1 Apakah tersedia tempat sampah di ruangan 
2 Apakah tersedia tempat sampah infeksi dengan kantong warna kuning 
3 Apakah tersedia tempat sampah non infeksi dengan kantong warna hitam 
4 Apakah tersedia tempat sampah untuk benda tajam 
5 Apakah pembuangan sampah infeksi di kantong warna kuning 
6 Apakah pembuangan sampah non infeksi di kantong warna hitam 
7 Apakah pembuangan sampah tajam di dalam safety box 
8 Apakah seluruh tempat sampah terdapat label untuk sampah infeksi atau 
non infeksi
Total 8
Presentase 100%
Berdasarkan tabel diatas. hasil observasi yang dilakukan disimpulkan bahwa
pembuangan sampah di ruang PDL Perempuan kota Y yang dilakukan pada tanggal
1-3 Februari 2019 dilakukan dengan baik. Dari hasil observasi sebesar 100% yaitu
didapat dari poin ketepatan dalam pembuangan sampah tajam, infeksi, dan non
infeksi dan pemberian label sampah infeksi dan non infeksi. Hal ini didukung
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2010) bahwa peningkatan
dalam pengolahan sampah akan mencipta lingkungan RS yang sehat dan
meningkatkan citra Rumah Sakit.

Penilaian Terhadap Penatalaksanaan Linen Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y Periode 1-3
Februari 2019

No Variabel Ya Tidak
1 Apakah tersedia kantong untuk linen kotor infeksi berwarna kuning. 
2 Apakah tersedia kantong linen kotor non infeksi berwarna putih 
3 Apakah penempatan linen kotor infeksi di kantong warna kuning 
4 Apakah penempatan linen kotor non infeksi di kantong warna putih 
5 Apakah linen yang terpasang dipasien diganti setiap hari 
Total 4
Presentase 80 20%
%

Penilaian Terhadap Etika Batuk Di Ruang PDL PEREMPUAN RSUD Kota Y


Periode 1–3 Februari 2019
N=3
No Variabel Ya Tidak
1 Apakah terdapat poster tentang cara etika batuk 
2 Apakah perawat mengetahui cara batuk yang benar 
3 Apakah perawat menggunakan masker saat batuk 
4 Apakah perawat mengajarkan etika batuk kepada keluarga pasien 
Total 3 1

63
Presentase 75% 25 %
Kebersihan Tangan
Di Ruang PDL perempuan Tanggal 1-3 Februari 2019
NO Daftar Checklist 29 30 31 total
1 Kebersihan Tangan P S M P S M P S M
a Sarana Kebersihan
Tangan Handrub
Tersedia
Handrub
1 X X X X X x x X x 0
disetiap troli
tindakan
Tersedia
Handrub di
2 X X X X X x x X x 0
setiap pintu
masuk
Handrub tertera
3 tanggal X X X X X x x X x 0
dibuka
Tersedia poster
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
handrub
b Sarana Kebersihan
Tangan
Handwash
Wastafel bersih
bebas dari
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
peralatan
lain
Tersedia sabun
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
cuci tangan
Tersedia tissue
atau handuk
3 sekali pakai √ √ √ √ X √ X √ √ 7
dalam
tempatnya
Tersedia tempat 9
sampah non
infeksius /
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √
tempat
handuk
kotor
Total Jumlah 43
Ferkuensi 53,7%

Efisiensi Ruang PDL Perempuan


Bulan Oktober-Desember 2018

No Indikator Hasil
1 BOR 70%
2 LOS 1 hari
3 BTO 5 kali

4 TOI 1 hari

64
6 Jumlah pasien 182 pasien
7 Jumlah tempat tidur 28 tempat tidur

65

Anda mungkin juga menyukai