Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyebaran coronavirus disease (Covid-19) sudah mencapai lebih 50
negara di seluruh dunia. Sejumlah negara telah menyatakan keadaan darurat.
Bahkan Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan ibadah umrah dari
berbagai negara, termasuk Indonesia. Kendati demikian, pemerintah masih
menyatakan belum ada kasus wabah yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok
tersebut. Meskipun diketahui ada sekitar 136 orang yang dinyatakan suspect
terinfeksi virus corona dan menjalani pemeriksaan intensif hingga Rabu (26/2).
Hasilnya, semua pasien dinyatakan negatif.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu keturunan, ligkungan,
perilaku dan pelayanan kesehatan. Keempat faktor tersebut disamping
berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama
lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, bilamana keempat faktor
tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu
faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status
kesehatan akan tergeser ke arah di bawah optimal.
Melihat masyarakat modern sekarang banyak penyakit yang diidap oleh
manusia-manusia sekarang. Hal itu dapat berupa pembangkangan terhadap
kebenaran, kecongkangan atau arogansi intelektual dan ilmu pengetahuan,
kesombongan karena kemewahan berupa penyimpangan seksual dengan segala
macam bentuk dan manifestasinya dan korupsi merajalela. Penyakit-penyakit
tersebut bukanlah bukanlah baru hari initerjadi.
Ekonomi sosial dan politik Indonesia berpotensi mengalami kerugian. Hal
itu tidak lepas dari dampak yang ditimbulkan Virus Corona (Covid-19). Bagi

1
Indonesia, wabah covid-19 sudah langsung terasa efeknya di sektor pariwisata.
Turis dari Tiongkok dan negara lain turun drastis. Disrupsi juga terjadi pada
sektor perdagangan dan rantai pasokan karena berkurangnya pasokan dari
Tiongkok. Saat ini, 27% impor nonmigas kita dari Tiongkok dan 16,7% pangsa
pasar ekspor Indonesia ke Tiongkok. Angka yang sangat besar.
Limpasannya ke Indonesia ialah menurunnya kinerja ekspor, baik barang
maupun jasa, kinerja pertumbuhan ekonomi. Utamanya, sektor-sektor terdampak
yakni akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur defisit neraca transaksi
berjalan (CAD),akibat penurunan kinerja perdagangan barang dan penurunan
wisman berpotensi mendorong peningkatan CAD. Dan, penurunan risiko appetite
investor mendorong peralihan investasi pada safe haven, potensi penurunan
penerimaan antara lain dari bea masuk dan PNBP SDA.
Pemerintah berharap tekanan ini bisa mereda di kuartal pertama 2020.
Beberapa pengamat dan analis bahkan khawatir jika epidemi korona melewati
triwulan pertama 2020, dampaknya akan lebih berat bagi perekonomian. Dari sisi
pertumbuhan ekonomi sudah pasti tidak akan menyentuh angka 5%.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana dampak virus Covid-19 terhadap keadaan perekonomian di
Indonesia?
C. Tujuan Makalah
Mengetahui dampak virus Covid-19 terhadap keadaan perekonomian di
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kabar Covid-19 di Indonesia


World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses
(Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang
lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan
Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Semua orang harus berusaha
mengikuti informasi perkembangan tentang penyakit virus corona COVID-19.
Virus ini telah menyebar ke lebih dari 110 negara sejak Desember 2019. Negara-
negara yang memiliki banyak kasus telah mengeluarkan regulasi-regulasi baru
untuk menghentikan penyebaran virus dan mengatasi KLB (Kejadian Luar
Biasa).
Penting untuk terus mengikuti pemberitaan terbaru COVID-19 dan jangan
terperangkap dalam berita hoax atau informasi yang salah. Anda dapat menyebar
informasi yang bermafaat pada keluarga dan tetangga. Dengan media sosial dan
aplikasi komunikasi seperti Whatsapp kita dapat tetap berkomunikasi dengan
orang tercinta yang tinggal di wilayah berbeda. COVID-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru dan para ahli di Indonesia
dan global masih terus meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat
penyebarannya. Informasi berubah cepat dan banyak informasi salah beredar di
masyarakat, terlebih lagi di media sosial. Ikuti selalu informasi terbaru dari
sumber-sumber yang dapat dipercaya.
Kondisi 20 Maret 2020
Global 245.484 kasus konfirmasi

3
Indonesia
Orang diperiksa : 1.898
Positif COVID-19 : 369
Sembuh (Positif COVID-19) : 17
Meninggal (Positif COVID-19): 32
Negatif COVID-19 : 1.570
Proses Pemeriksaan : 21
Gejala Covid-19 ini pada umumnya berupa:
- Demam 38°C
- Batuk kering
- Sesak nafas

B. Dampak Covid-19 terhadap Keadaan Perekonomian di Indonesia


World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses
(Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang
lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan
Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic
yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Berdasarkan Kementerian
Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan berawal pada
tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee
mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of
unknown cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke
lintas negara. Sampai saat ini terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena
virus Corona. Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan
dunia membawa dampak pada perekonomian dunia baik dari sisi perdagangan,
investasi dan pariwisata.
China merupakan negara eksportir terbesar dunia. Indonesia sering
melakukan kegiatan impor dari China dan China merupakan salah satu mitra

4
dagang terbesar Indonesia. Adanya virus Corona yang terjadi di China
menyebabkan perdagangan China memburuk. Hal tersebut berpengaruh pada
perdagangan dunia termasuk di Indonesia. Penurunan permintaan bahan mentah
dari China seperti batu bara dan kelapa sawit akan mengganggu sektor ekspor di
Indonesia yang dapat menyebabkan penurunan harga komoditas dan barang
tambang.
Penerimaan pajak sektor perdagangan juga mengalami penurunan padahal
perdagangan memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas
mengalami penurunan yang disebabkan karena China merupakan importir
minyak mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus Corona juga
mengakibatkan penurunan produksi di China, padahal China menjadi pusat
produksi barang dunia. Apabila China mengalami penurunan produksi maka
global supply chain akan terganggu dan dapat mengganggu proses produksi yang
membutuhkan bahan baku dari China. Indonesia juga sangat bergantung dengan
bahan baku dari China terutama bahan baku plastik, bahan baku tekstil, part
elektronik, komputer dan furnitur.
Virus Corona juga berdampak pada investasi karena masyarakat akan
lebih berhati-hati saat membeli barang maupun berinvestasi. Virus Corona juga
memengaruhi proyeksi pasar. Investor bisa menunda investasi karena
ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi pasarnya berubah. Di bidang
investasi, China merupakan salah satu negara yang menanamkan modal ke
Indonesia. Pada 2019, realisasi investasi langsung dari China menenpati urutan
ke dua setelah Singapura. Terdapat investasi di Sulawesi berkisar US $5 miliar
yang masih dalam proses tetapi tertunda karena pegawai dari China yang
terhambat datang ke Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan
perjalanan ke dan dari China untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
Larangan ini menyebabkan sejumlah maskapai membatalkan penerbangannya

5
dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas bangku
pesawatnya kosong demi memenuhi hak penumpang. Para konsumen banyak
yang menunda pemesanan tiket liburannya karena semakin meluasnya
penyebaran virus Corona. Keadaan ini menyebabkan pemerintah bertindak
dengan memberikan diskon untuk para wisatawan dengan tujuan Denpasar,
Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok, Danau
Toba dan Malang. Di Eropa juga memberlakukan aturan dimana maskapai
penerbangan harus menggunakan sekitar 80 persen slot penerbangan yang
beroperasi ke luar benua Eropa agar tidak kehilangan slot ke maskapai
pesaingnya. Bukan hanya di Indonesia yang membatasi perjalanan ke China,
namun negara-negara yang lain seperti Italia, China, Singapura, Rusia, Australia
dan negara lain juga memberlakukan hal yang sama (www.cnnindonesia.com).
Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Data Badan
Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07
juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total wisatawan
asing sepanjang 2019. Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor penunjang pariwisata
seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh
dengan adanya virus Corona. Okupansi hotel mengalami penurunan sampai 40
persen yang berdampak pada kelangsungan bisnis hotel. Sepinya wisatawan juga
berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian besar konsumennya
adalah para wisatawan. Melemahnya pariwisata juga berdampak pada industri
retail. Adapun daerah yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado,
Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran virus
Corona juga berdampak pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
karena para wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan membeli
oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga
akan menurun. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor

6
UMKM mendominasi unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak
menyerap tenaga kerja.
Beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak
dari virus Corona ini adalah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate
(BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar
25 bps menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi
5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan
ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global
sehubungan dengan terjadinya Covid-19. Bank Indonesia akan mencermati
perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menjaga agar inflasi dan
stabilitas eksternal tetap terkendali serta memperkuat momentum pertumbuhan
ekonomi (www.bi.go.id).
Di lain sisi, virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga
dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya
adalah terbukanya peluang pasar ekspor baru selain China. Selain itu, peluang
memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah akan
lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik
keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi
agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang.
Dampak yang disebabkan oleh virus Corona bukan hanya di Indonesia
saja melainkan di beberapa negara di belahan dunia. Pada tanggal 22-23 Februari
2020 telah berlangsung pertemuan G20 yang diadakan di Arab Saudi. Anggota
G20 ini terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China,
Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi,
Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Uni Eropa. Wabah virus
Corona menjadi topik diskusi pada pertemuan tersebut. Dalam pertemuan G20,
negara-negara G20 menyampaikan simpati kepada masyarakat dan negara yang
terdampak virus Corona, khususnya China. Munculnya berbagai tekanan global,
salah satunya adalah Covid-19 mendorong negara-negara G20 untuk

7
meningkatkan kerja sama dengan mempererat kerja sama internasional. Negara-
negara G20 juga sepakat memperkuat pemantauan terhadap risiko global
khususnya yang berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan
terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk mengimplementasikan
kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter, fiskal, maupun struktural
(www.bi.go.id).
Arab Saudi yang menjadi Presidensi G20 pada tahun 2020 mengusung
tema “Realizing The Opportunity of The 21st Century”. Hal ini dilatarbelakangi
perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan
perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital. Namun, partisipasi
masyarakat dalam perekonomian khususnya kelompok muda, perempuan dan
UMKM dipandang belum optimal, sehingga membutuhkan upaya untuk
membuka akses kepada mereka dalam kegiatan perekonomian melalui
pemanfaatan teknologi. Selain itu, agenda Presidensi G20 adalah pengembangan
pasar modal domestik dan penguatan pengaturan dan pengawasan sektor
keuangan.
Di sektor keuangan, penguatan sistem keuangan melalui implementasi
agenda reformasi sektor keuangan dan pemanfaatan teknologi menjadi fokus para
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20. Rencana
Financial Stability Board (FSB), Committee on Payments and Market
Infrastructure dan Standard Setting Bodies (SSBs) dalam menyusun peta jalan
(roadmap) penguatan sistem pembayaran lintas negara disambut baik oleh G20.
Gubernur Bank Indonesia menyampaikan dukungan Indonesia atas agenda
Presidensi G20 Arab Saudi khususnya cross borde payments dan transisi LIBOR
(London Interbank Offered Rate).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alam membutuhkan kita dan sebaliknya kita membutuhkan alam, jadi alam
dengan kita saling membutuhkan. Fenomena penyakit mematikan dalam
lingkungan masyarakat berbagai macam peyakit, tetapi zaman sekarang penyakit
yang tersebar yaitu penyakit Virus Corona yang dapat mematikan manusia
sehingga menjadi ancaman kepunahan manusia dan sampai sekarang belum ada
obatnya. Allah memunculkan penyakit kepada hambanya sebagai ujian, apabila
Allah menurunkan suatu penyakit pasti Allah juga menurunkan obatnya.
B. Saran
Penyakit yang Allah berikan pasti Allah juga memberikan obatnya, apabila
kita mengalami suatu penyakit obatanya yaitu lakukanlah seperti metode
pengobatan oleh Rasulullah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Utina, Ramli dan Dewi Wahyuni K. baderan. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup.
Gorontalo.

Kabar Covid-19 terkini di Indonesia. 21 Maret 2020. http://www.covid19.go.id/

Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Global Khususnya di Indonesia. 12


Maret 2020. 21 Maret 2020. https://duta.co/dampak-virus-corona-terhadap-
perekonomian-global-khususnya-di-indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai