Anda di halaman 1dari 5

Nama: Khusnul Khatimah

Kelas : Agribisnis 6B
Nim : 105961112518

Tugas Kebijakan Pembangunan Pertanian

1. Tuliskan pengertian pembangunan pertanian menurut para ahli ? (Minimal


3ahli)
Jawab:
a. Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses
perubahan sosial. Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk
meningkatkan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi
sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi
sumberdaya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya,
lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement),
pertumbuhan (growth) dan perubahan (change) (Iqbal dan
Sudaryanto, 2008: 115).
b. Pembangunan pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk
selalu menambah produksi pertanian untuk setiap konsumen, yang
sekaligus menambah pendapatan dan produktivitas setiap petani
dengan jalan menambah modal dan keterampilan dalam bertani.
Usaha pokok yang ada di pembangunan pertanian harus
ditingkatkan melalui kegiatan intensifikasi, ekstensifikasi, dan
rehabilitasi (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2016).
c. Pembangunan pertanian dapat berjalan dengan adanya lima syarat
pokok, namun percepatan pembangunan pertanian diperlukan
dukungan faktor-faktor pelancar yang berhubungan dengan
geraknya sumber daya manusia dan pendayagunaan sumber daya
alam secara optimal agar mencapai produktivitas yang tinggi serta
mencapai tujuan pembangunan secara jelas dan terfokus (Mosher,
1987).Jelaskan
2. urgensi kebijakan dlm pembangunan pertanian ?
Jawab:
Pembangunan pertanian dalam fase desentralisasi ekonomi perlu
diterjemahkan menjadi peningkatan basis kemandirian daerah yang secara
teoritis dan empiris mampu mengalirkan dan bahkan menciptakan dampak
ganda aktivitas ekonomi lain di daerah. Otonomi daerah perlu
diterjemahkan sebagai suatu kewenangan di daerah untuk lebih leluasa
melakukan kombinasi strategi pemanfaatan suatu keunggulan komparatif
dan keunggulan kompetitif yang ada di suatu daerah otonom, khususnya
dalam kerangka pembangunan pertanian dan sektor ekonomi lain pada
umumnya.
Untuk itu, para elit daerah perlu lebih sungguh-sungguh untk
menentukan arah kebijakan ekonomi regional di daerah, apalagi sebagian
besar dari rencana strategis pembangunan daerah adalah berbasis
agribisnis dan sumberdaya lain. Setiap daerah otonom perlu menjadi
motivator dan fasilitator – minimal dalam pertukaran informasi mengenai
berkah sumberdaya, lahan, tenaga kerja, sumber permodalan dan teknologi
– dalam bentuk penyediaan basis data dan informasi dalam menggalang
kerjasama antar daerah serta dalam fungsi koordinasi yang dijalankan oleh
propinsi. Elit tingkat propinsi sebagai perwakilan pemerintah pusat perlu
menjadi koordinator yang lebih berwibawa untuk merumuskan dan
menjalankan orkestra pengembangan ekonomi daerah, harus membawa
misi kepentingan nasional, keutuhan bangsa dan kemajemukan
perkembangan ekonomi (Arifin, 2004: 9-10).
3. Tuliskan ttg Pangan & Persoalannya ?
Jawab:
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus
dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu
hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945
maupun dalam Deklarasi Roma 1996. Bagi Indonesia, pangan sering
diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini merupakan makanan
pokok utama. Pengalaman telah membuktikan kepada kita bahwa
gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga beras
pada waktu krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang menjadi krisis
multidimensi, telah memicu kerawanan sosial yang membahayakan
stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional.
4. Jelaskan perbedaan pembangunan pertanian & pembangunan ekononi ?
Jawab:
a. Pembangunan pertanian
Pembangunan pertanian adalah suatu proses yang ditujukan
untuk selalu menambah produksi pertanian untuk setiap konsumen,
yang sekaligus menambah pendapatan dan produktivitas setiap
petani dengan jalan menambah modal dan keterampilan dalam
bertani. Usaha pokok yang ada di pembangunan pertanian harus
ditingkatkan melalui kegiatan intensifikasi, ekstensifikasi, dan
rehabilitasi (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2016).
b. Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai setiap
kegiatan yang dilakukan oleh negara dalam rangka
mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
Selanjutnya, pembangunan ekonomi juga perlu perlu dipandang
sebagai suatu proses kenaikan dalam pendapata perkapita, karena
kenaikan tersebut mencerminkan tambahan pendapatan dan adanya
perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat (Arsyad, 1999: 15-16).
5. Tuliskan apasaja yg Anda ketahui ttg paradigma pembangunan pertanian ?
Jawab:
Masadepan pertanian tidak bisa ditumpukan sepenuhnya pada
pemerintah baik pusat dan daerah karena luas dan beragamnya
sumberdaya pertanian yang terbentang. Pemerintah dihadapkan pada
pilihan yang sangat sulit dengan luas dan keberagaman sumberdaya
tersebut terutama rentang kendala terhadap laju pertumbuhan penduduk di
perdesaan yang notabene sektor pertanian sebabai handalan utama
sekaligus sebagai sumber mata pencaharian penduduk. Untuk itu perlu ada
regulasi yang mengarah pada berbagi peran dengan berbagai pihak
terutama swasta, lembaga pemerhati pertanian/organisasi petani dan
lembaga lembaga riset terutama perguruan tinggi.
Peran utama pemerintah adalah pada aspek regulasi dan kebijakan arah
dan capaian yang diinginkan ke depan terhadap sektor pertanian melalui
sisi pertanian jangka panjang dan penyediaan anggaran sebagai pendukung
utama seluruh kegiatan/program. Pemikiran ini menjadi sangat penting
mengingat sumberdaya pemerintah dalam mengelola sektor pertanian tidak
berbanding lurus dengan cakupan luas wilayah dan keberagaman
komoditas yang ada.
Misalnya dari satu sisi teranformasi teknologi melalui mekanisme
diseminasi dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya manusia melaui
tenaga penyuluh baik yang PNS dan Kontrak. Keterbatasan anggaran
pemerintah tentu menjadi alasan klasik terhadap hal tersebut, padahal
keberadaan tenaga penyuluh sangat strategis dan penting untuk
keberlanjutan dan perkembangan usahatani terutama dalam upaya
penerapan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, B. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Cetakan Pertama.


Penerbit Kompas. Jakarta.

Arsyad, L. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi ke 5. Yogyakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2016. Pembangunan Pertanian.


https://www/bulelengkab.go.id/detail/artikel/pembagunan-pertanian-4/.
Diakses pada 21 Maret 2020 (11: 14).

Iqbal, M., & Sudaryanto. 2008. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility) dalam Perspektif Kebijakan Pembangunan
Pertanian. Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian. 6(2), 155.

Perdani, S. 2018. Kadar Protein, Aktivitas Antioksidan Dan Sifat Organoleptik


Cookies Tersubstitusi Tepung Mocaf dan Tepung Kecambah Kacang
Hijau Kukus. Jurnal Pangan Dan Gizi 8 (2): 12.

Mosher. 1987. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai