OLEH
ANISA WISDAYANA, S.Kep.
PEMBIMBING:
YUNIZA, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
A. Kasus :
Perawat di ruangan PDL Perempuan RSUD Y setiap hari melakukan tindakan
keperawatan akan tetapi tidak patuh akan kebersihan cuci tangan.
B. Pertanyaan klinis
Apakah dengan penerapann supervisi oleh kepala ruangan akan
meningkatkan cuci tangan oleh perawat pelaksana ?
C. Rumusan Masalah
P : kurangnya kebersihan tangan oleh perawat pelaksana
I : supervisi kepala ruangan
C:-
O : peningkatan pelaksanaan cuci tangan lima momen perawat pelaksana
- Bagaimana pemilihan sampel - Besar sampel dalam penelitian
dalam penelitian tersebut ? ini adalah 42 perawat pelaksana
yang akan diobservasi sebelum
dan sesudah diterapkan supervisi
klinis kepala ruang. Supervisi
klinis diterapkan di 6 ruangan
rawat inap. Kepala ruang akan
diberikan pelatihan supervisi
klinis
- Dalam bentuk apa hasil - Rerata dan standar deviasi
penelitian disajikan ?
Hasil - Apakah hasil penelitian dapat Karena hasil penelitian ini
Penelitian diimplementasikan di menunjukan bahwa pelaksanaan
keperawatan ? supeervisi akan meningkatkan
kepatuhan dalam pelaksanaan
kebersihan tangan dan
pengurangan resiko infeksi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan supervisi kepala ruangan untuk
meningkatkan kepatuhan perawat untuk memcuci tangan saat sedang dinas
atau bekerja di rumah sakit Karena itu sangat penting sekali bagi kepala
ruangan untuk setiap waktu supervisi anggotanya atau pegawai diruangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Jamaluddin, J., Sugeng, S., Wahyu, l., Sondang, M. (2012). Kepatuhan Cuci
Tangan 5 momen di Unit Perawatan Intensif.
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (2013). Pedoman Tata Laksana Survei
Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Kurniadi, A. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya: Teori,
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.
Metodeologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Ponco & Faridah.
(2016) penerapan supervisi klinis kepala ruang untuk meningkatkan
pelaksanaan cuci tangan lima momen perawat pelaksana
Rumampuk, Budu & Nontji, W. (2013). Peran Kepala Ruangan Melakukan
Supervisi Perawat dengan Penerapan Patient Safety di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Gunung
Maria Tomohon.Sari, J. (2017) Gambaran Pelaksanaan Five Moment For Hand
Hygiene Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. FKep Unsyiah Banda
Aceh.
Suarli, S. & Bahtiar. (2012). Manajemen keperawatan dengan pendekatan
praktik. Jakarta: Erlangga. Sumariyem, Q., Syaifudin, Kyrniawati, T.
(2015). Hubungan Motivasi denganKepatuhan Praktik Hand Hygiene di
Ruang Cendana IRNA RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi. STIKES
Aisyiyah Yogyakarta.
Dapartement of Health Human Service (2009). Clinical supervision and
Professional development of the subtance abuse counselor.
http://www.ncbi.nml.nih.gov/books/NBK64845Dewi, K. (2017) Faktor
determinan kepatuhan perawat dalam melakukan praktik cuci tangan di
RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang. Pontianak: Universitas
Muhammadiyah Pontianak. Ernawati, Elies, dkk. (2014). Penerapan Hand
Hygiene Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakitpada:
http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/523/409
Frimpong, J. A dkk. (2011). Does Supervision Improve Health Worker
Productivity? Evidence from the Upper East Region of Ghana.