Cara Menghitung
1. Dihitung jumlah trombosit yang terdapat dalam empatpersegi 1, 2, 3, 4 (lihat
gambar 3.). Keempat empatpersegi ini masing-masing mempunyai volume
0,10 cmm.
2. Sel-sel yang terletak dan menyinggung garis batas sebelah kiri dan atas
dihitung, sedangkan sel-sel yang terletak dan menyinggung garis batas
sebelah kanan dan bawah tidak dihitung, dengan tujuan agar sel-sel tidak
terhitung berkali-kali.
3. Cara menghitung sel-sel juga harus sistematik.
Kalkulasi
Misalkan jumlah trombosit yang terdapat dalam keempat empatpersegi tersebut
adalah N jumlah volume keempat empatpersegi tersebut adalah 4/10 cmm (0,4)
dengan asumsi tebal larutan darah 0,1 mm. Jadi N trombosit terdapat dalam 0,4
cmm (=4/10 сmm) Dalam volume 1 cmm terdapat (1:4/10) X N trombosit = 2,5 N
trombosit. Pengenceran laruan darah adalah 200X, Jadi jumlah trombosit per cmm
darah adalah 200 X 2,5 N = 500 N
3. Percobaan
Hitung jumlah Trombosit
identitas orang coba
Nama : Zalfa PutriLiana D
TTL : Bekasi, 30 April 2000
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
hasil (jumlah Trombosit)
4. Pembahasan
Darah merupakan alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama dalam
tubuh kita. Darah terdiri dari elemen-elemen dan berbentuk plasma yang jumlah nya
setara. Elemen-elemen itu terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Trombosit berperan penting dalam
pembentukan bekuan darah (Tarwoto, 2008).
Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang terdapat pada tubuh manusia,
berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit berasal dari
fragmentasi sitoplasma megakariosit. Trombosit adalah sel darah yang tidak
mempunyai inti dengan ukuran diameter 1 – 4 µ dan volumenya 7-8 fl. Jumlah darah
dengan keadaan normal pada tubuh manusia adalah 150.000 – 350.000/ ul darah
(Harjo, 2011).
Pemeriksaan trombosit termasuk salah satu pemeriksaan hematologi yang banyak
diminta di laboratorium klinik. Disebabkan oleh makin meningkatnya kebutuhan akan
data tersebut dalam upaya membantu menegakkan diagnosis. Meningkatnya
permintaan pemeriksaan hitung trombosit, maka pemeriksaan hitung sel cara manual
tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Walaupun demikian, hitung trombosit
secara manual masih dipertahankan. Disebabkan hitung trombosit secara manual
masih merupakan metode rujukan. Keuntungan lain ialah hitung secara manual
adalah dapat dilakukan di laboratorium yang tidakada aliran listrikdan juga karena
harga sebuah alat hitung otomatis cukup mahal (Gandasoebrata, 2010).
Salah satu pemeriksaan laboratorium pada trombosit adalah hitung jumlah trombosit.
Namun trombosit sukar di hitung karena mudah sekali pecah dan sulit dibedakan
dengan kotoran kecil. Trombosit dapat di hitung dengan beberapa cara yaitu cara
langsung dengan larutan Rees Ecker atau amonium oksalat 1%. Cara langsung
menggunakan larutan Rees Ecker, darah diencerkan dengan larutan yang terdiri dari
BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan terwarnai terang kebiruan,
tetapi eritrosit tidak dilisiskan (Gandasoebrata, 2010).
Menurut Evelyn (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Jumlah
Trombositantara lain:
a. Faktor Patologis
B. Pemeriksaan Retikulosit
1. Alat dan bahan
Alat-alat :
1. Mikroskop
2. Spuit dan torniquet
3. Gelas obyek dan gelas penutup (cover glass)
Bahan-bahan:
1. Larutan Brilliant Crecyl Blue dalam larutan garam fisiologis untuk pengecatan
retikulosit yang terdiri dari:
a. Brilliant Crecyl Blue 1,0 g
b. NaCl 0,85 g
c. Citras Natricus 0,40 g
d. Aquadest ad 100 ml
2. Prosedur
PENGHITUNGAN RETIKULOSIT (METODE BASAH):
1. Sarung tangan (handschoon) digunakan sebelum melakukan pemeriksaan
2. Dua tetes darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulansia dan 2 tetes cat
Brilliant Cresyl Blue dimasukkan kedalam botol kecil.
3. Dicampurkan dengan baik dan ditunggu sampai 15 menit.
4. Botol tersebut digoyang, lalu diambil satu tetes larutan darah tersebut dan
ditempatkan diatas gelas obyek kemudian ditutup dengan gelas penutup. Gelas
penutup ini ditekan supaya terjadi lapisan darah yang tipis antara gelas obyek
dan gelas penutup. Tepi gelas penutup diberi vaseline (apabila ada) untuk
mencegah kekeringan.
5. Periksa dibawah mikroskop dengan lensa obyektif 100X, dan digunakan
minyak emersi
6. Hitung sebanyak 1000 eritrosit dan di antara 1000 eritrosit itu, dicatat berapa
jumlah retikulosit yang ditemukan
3. Percobaan Hitung jumlah retikulosit
identitas orang coba
Nama : Zalfa PutriLiana D
TTL : Bekasi, 30 April
2000
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
hasil
Walaupun retikulosit baik di sumsum tulang maupun di darah tepi bisa dipisahkan
dari kontaminasi sel yang sama dari kompartemen yang berbeda akan tetapi
pemisahan ini tidak sempurna sekali sehingga metode untuk membedakan masih
perlu disempurnakan untuk mengetahui dengan tepat fungsi fisiologis dan maturasi
dari retikulosit. Diperkirakan waktu pematangan retikulosit adalah berkisar antara 2-5
jam, tergantung metode yang dipakai, spesies yang dipelajari dan juga tingkat
stimulasi proses eritropoesis tersebut. Faktor yang menentukan kapan retikulosit
keluar dari sumsum tulang ke sirkulasi masih belum jelas diketahui. Ada studi yang
mendapatkan bahwa perbedaan spesies dapat menentukan perbedaan jumlah
retikulosit yang beredar didarah tepi, dimana pada tikus dan babi didapatkan jumlah
retikulosit yang banyak sedang pada manusia, anjing dan kucing jumlahnya sedikit
bahkan pada kuda hampir tidak didapatkan atau sedikit sekali. Perbedaan yang unik
ini bisa dikenali dengan metode manual dengan pengecatan supravital seperti metode
biru metilen.
DAFTAR PUSTAKA
Evelyn C. Pearce. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat.
Harjo dan Aditya Dwi Resky. 2011 Perbedaan Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
Cara Manual dan Cara Automatik (Analizer), (Online), (http://digilib.unimus.ac.id, diakses
tanggal 24 Mei 2016).
Tarwoto. 2008. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit : Trans Info Media
Savage., et al, 1989. Analytic inaccuracy and imprecision in reticulocyte counting: a preliminary
report from the College of American Pathologists ReticulocyteProject. J Blood Cells.
1985;11(1):97-112.
Watanabe, et al. 1994. Reticulocyte maturity as an indicator for estimating qualitative
abnormality of eritropoesis. J Clin Pathol. 1994 Aug;47(8):736-9.
Winarno, AA., Setyawati. 2017. IPR (Indeks Produksi Retikulosit) pada Berbagai Klasifikasi
Anemia. Makalah Bebas Nasional.
LAMPIRAN
1. HITUNG TROMBOSIT