Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

BITEA (TEH BUAH BIT) SEBAGAI MINUMAN ANTIANEMIA

Diusulkan Oleh:
Kamila Farendityas I 6130018003 (2018)
Adela Shafira 6130018004 (2018)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2018
PENGESAHAN USULAN PKM KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : MINUMAN EKSTRAK DAUN VERAMY


(VERNONIA AMYGDALINA DEL) SEBAGAI PENURUN BERAT BADAN DAN
KONTROL GULA DARAH
2. Bidang Kegiatan : PKM- K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Adela Shafira
b. NIM : 6130018004
c. Jurusan : S1 Pendidikan Dokter
d. Perguruan Tinggi :Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
e . Alamat Rumah dan No Tel./HP :Jl Kenanga Rt/Rw 04/02 Ds Segorotambak Sedati -
Sidoarjo
f. Alamat email : Hidaya23ulya@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis :


a. Kamila Farendityas Isworo
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :Hotimah Masdan Salim, dr., Ph.D
b. NIDN :0701088802
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

6. Biaya Kegiatan Total


a. Dikti :Rp
b. Sumber lain :Rp
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :5 bulan.

Surabaya, 07 Oktober 2018


Menyetujui, KetuaPelaksanaKegiatan,
DekanFakultasKedokteran

Dr. Handayani, dr., M.Kes HidayatulUlya


NIDN.0017040507 NIM. 6130015036
Wakil Rektor I BidangKemahasiswaan DosenPendamping,

(Prof. KacungMarijan,drs., MA., Ph.D) HotimahMasdan Salim, dr., Ph.D


NIP/NIK. 196403251989031002 NIDN. 0701088802
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell


mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Anemia merupakah masalah kesehatan
global. Anemia merupakan masalah besar yang sedang dihadapi dunia, terutama di
negara berkembang. Penderita anemia diperkirakan lebih dari 30% penduduk dunia atau
1500 juta orang dan sebagian besar tinggal di daerah tropik. Pada tahun 2002, anemia
defisiensi besi dikatakan memiliki faktor kontribusi terpenting untuk beban penyakit
global. (WHO, 2008)

Anemia bisa diakibatkan oleh kehilangan darah, penurunan produksi sel


darah merah, peningkatan destruksi sel darah merah, atau kombinasi ketiga
penyebab ini.Peningkatan destruksi sel darah merah bisa terjadi karena defisiensi
nutrisi.Nutrisi dibagi menjadi dua, yaitu makronutrien yang terdiri dari
karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan
mineral.Defisiensi vitamin yang dapat menjadi penyebab anemia adalah vitamin
A yang berpengaruh terhadap metabolisme zat besi, kelompok vitamin B seperti
pyridoxine (B6), riboflavin (B2), folate (B9), cyanocobalamin (B12), vitamin E
yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, dan vitamin C yang berperan
dalam penyerapan zat besi karena mereduksi zat besi menjadi zat yang dapat
diserap oleh usus halus. (Buttensky E, dkk, 2008)

Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu


21,7%, dengan proporsi 20,6% di perkotaan dan 22,8% di pedesaan serta 18,4%
laki-laki dan 23,9% perempuan. Berdasarkan kelompok umur, penderita anemia
berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan sebesar 18,4% pada kelompok umur 15-24
tahun.(Puslitbangkes, 2013) Dari data tersebut, resiko kejadian anemia lebih besar
terjadi pada wanita. Hal itu dikarenakan kondisi alamiah seperti menstruasi,
kehamilan dan persalinan serta faktor makanan yang dikonsumsi.
Pemberian obat-obatan dan suplemen untuk terapi anemia tidak jarang
menimbulkan efek samping sehingga membuat masyarakat mencari terapi
alternatif alami dalam pengobatan anemia. Alternatif tersebut salah satunya adalah
dengan mengonsumsi buah bit. Bit mengandung vitamin A, B, dan C dengan
kadar air yang tinggi. Selain vitamin, umbi bit juga mengandung karbohidrat,
protein, dan lemak yang berguna untuk kesehatan tubuh. Mineral lainnya juga
terkandung dalam umbi bit seperti zat besi, kalsium dan fosfor.

Bit bekerja dengan merangsang sistem peredaran darah dan membantu


membangun sel darah merah karena kandunga asam folat dan B12 dalam buah bit
adalah kunci penting dalam metabolisme seluler dan dibutuhkan dalam
perkembangan normal eritrosit. (Yancey PH, dkk, 1982) Bit juga membersihkan
dan memperkuat darah sehingga darah dapat membawa zat gizi ke seluruh tubuh
sehingga jumlah sel darah merah tidak akan berkurang. Bit sudah sangat dikenal
di Eropa Timur sehingga digunakan untuk pengobatan leukemia. (Selby, 2005)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diperoleh rumusan masalah :

1. Apa kandungan dari buah bit?


2. Apakah ekstrak buah bit dapat mencegah terjadinya anemia?
3. Bagaimana cara pengolahan buah bit menjadi teh?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui manfaat buah bit terhadap pencegahan anemia.


2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui cara pengolahan ekstrak buah bit hingga menjadi teh.


b. Mengetahui pengaruh konsumsi bitea dengan kadar hb darah.
D. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang kami harapkan dari program kreativitas ini adalah agar produk Bitea
dapat bermanfaat dan diterima bagi masyarakat. Produk ini diharapkan menjadi
produk unggul yang dapat membantu mencegah terjadinya anemia.
D. Manfaat

Manfaat dari program ini adalah

1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan berpikir serta kreativitas dalam menyusun
dan menciptakan sebuah program yang bermanfaat.
b. Meningkatkan kemandirian diri, khususnya dalam finansial.
c. Meningkatkan kemampuan orginasi dan bekerja dalam tim.
2. Bagi Konsumen
a. Dapat membantu pencegahan kejadian anemia pada konsumen.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Buah Bit (Beta vulgaris L)

Kingdom: Plantae (tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (mengandung biji)
Divisi: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida
Sub: Kelas Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Chenopodiaceae
Genus: Beta
Spesies: Beta vulgaris L
Buah bit (Beta Vulgaris) adalah salah satu buah yang sering digunakan
sebagai pewarna alami untuk berbagai jenis makanan, kaya akan folat yang
ampuh untuk mencegah penyakit jantung dan anemia. Warna ungu ataupun merah
keunguan yang dihasilkan oleh buah bit sangat bagus digunakan sebagai perwarna
makanan ataupun minuman secara alami. Buah bit yang dikenal dengan akar bit
mapun bit merah ini merupakan salah satu jenis tanaman dari kelompok
Amaranthaceae dan memiliki nama latin Beta Vulgaris. Buah bit ini mengandung
serat, baik yang mudah larut maupun sulit larut, serat yang tidak mudah larut
membantu memperlancar kerja usus, sedangkan serat yang mudah larut kadar gula
dan kolesterol darah tetap stabil. Tanaman ini tumbuh di dalam tanah sejenis
umbi-umbian yang berwarna merah keunguan yang paling banyak ditemukan di
wilayah Amerika Utara maupun Inggris (Laksmi, 2004)

B. Manfat Buah Bit (Beta Vulgaris)

Buah bit memiliki banyak manfaat bagi kesehatan maupun pengobatan.


Kandungan betasianin pada buah bit bermanfaat sebagai anti kanker, karena zat
tersebut dapat menghancurkan sel tumor dan kanker. Buah bit juga bermanfaat
untuk mencegah penyakit stroke, menurunkan kolesterol, mencegah penyakit
jantung, memperkuat daya tahan tubuh, mengeluarkan racun dari dalam tubuh,
mengobati infeksi dan radang, sebagai penghasil energi bagi tubuh serta
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah bit merupakan salah satu buah yang
memiliki kandungan nutrisi yang komplit dan sangat baik untuk dikonsumsi
secara rutin. (Susianto, 2010)
Tabel 1. Kandungan Gizi dari Bit Segar per 100g

Besi, asam folat, vitamin B12, protein, piridoksin, vitamin C, tembaga dan
vitamin E mengambil peran penting dalam sumsum tulang. Asam folat dan B12
adalah kunci penting dalam metabolisme seluler dan dibutuhkan dalam
perkembangan normal eritrosit dansumsum tulang.12
Tubuh manusia tidak dapat mensintesis struktur folat, sehingga
membutuhkan asupan dari makanan.1,2 Walaupun banyak bahan makanan yang
mengandung folat, tetapi karena sifatnya termolabil dan larut dalam air,sering kali
folat dari bahan-bahan makanan tersebut rusak karena proses
memasak.1,3Defisiensi folat dapat menyebakan anemia megaloblastik.Buah-
buahan segar adalah sumber asam folat terbaik. Asupan folat yang dianjurkan
adalah 100-200 μg. Bit mentah yang mengalami proses fermentasi meningkatkan
kualitas nutrisi, penyerapan, dan efek biogenik. 9
Vitamin C berguna untuk membantu penyerapan besi sehingga absorbsi
akan lebih banyak dalam usus. Vitamin C atau asam askorbat memiliki sifat
berbentuk serbuk atau hablur, berwarna putih agak kekuningan, larut baik dalam
air, sukar larut dalam ethanol dan tidak larut dalam kloroform, mudah teroksidasi,
sifatnya asam.13 Sebagai reduktan, vitamin C mereduksi cupri (Cu2+) menjadi
Cuprus (Cu+) dan ion ferri (Fe3+) menjadi ion ferrous (Fe2+) yang akan
berpengaruh terhadap penyerapannya di usus halus dan dengan demikian
memberikan efek yang menguntungkan.14 Angka Kecukupan yang
direkomendasikan untuk vitamin C adalah 75 mg untuk wanita dan 90 mg. Asam
askorbat akan dikeluarkan melalui urin pada intake lebih dari 60 mg/hari.Pada
manusia sehat kebutuhan vitamin C 400-1000mg. 15
Bit juga mengandung sejumlah kecil besi. Kekurangan besi dalam tubuh
dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.Besi diserap di duodenum.Semua ion
ferri dalam makanan harus dikonversi menjadi bentuk ferro sebelum dapat
diserap. Jika cadangan besi mencapai titik terendah akan mengakibatkan dampak
buruk pada organ terutama otak dan jantung. 1,2
Bit mengandung pigmen betain yang juga dikenal dengan trimetil glisin,
glisin betain,lisin, dan oksineurin. Betain merupakan derivat dari asam amino
glisin dan bisa dikarakteristikkan sebagai metilamin karena memiliki 3 gugus
metil. 16 Betain berfungsi sebagai pendonor metil dan meningkatkan metionin
serum, kadar transmetilasi, remetilasi homosistein dan oksidasi metionin pada
orang sehat.17Dosis harian asupan betain yang aman adalah 9-15 g (rata-rata 12
g). .1
C. Hasil Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian dengan hewan coba oleh Indumathi (2012), dijelaskan


bahwa hewan coba yang mendapatkan 100 dan 200 mg/kgBB ekstrak bit
menunjukkan hasil hitung sel darah merah lebih rendah dari yang mendapatkan
400 mg/kgBB ekstrak bit. Peningkatan konsentrasi hemoglobin sejalan dengan
peningkatan konsetrasi pemberian ekstrak bit.Hasil pemeriksaan MCV, MCH dan
MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration) juga menunjukkan hasil
yang sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak yang diberikan.19
Penelitian yang dilakukan oleh Kenjale AA, dkk pada tahun 2011 di
Amerika yang mnyebutkan bahwa konsumsi buah bit (yang sudah dibuat jus)
akan meningkatkan konsentrasi plasma nitrat pada pasien dengan kelainan arteri
dimana pada pasien ini akan mengalami kegagalan penambahan suplai darah dan
oksigen untuk jaringan selama bekerja sehingga mengakibatkan rasa nyeri saat
berjalan. Pasien yang telah mengkonsumsi jus buah bit mengalami peningkatan
plasma setelah tiga jam dan mampu berjalan lebih lama 18% sebelum munculnya
nyeri. Gambaran sistole dan diastole pada kelompok kasus juga mengalami
penurunan. Hal ini dibuktikan dengan nilai ρ≤ 0,05.
Penelitian yang lain, yaitu oleh Suryawan ES (2006) di Rumah Sakit Dr.
Kariadi Semarang, yang menyebutkan bahwa konsumsi buah bit (dalam bentuk
jus) dapat meningkatkan jumlah lekosit yang lebih tinggi daripada konsumsi ikan
belanak yang dibuktikan dengan perhitungan menggunakan Independent sample
test menghasilkan perbandingan yang bermakna dengan nilai ρ = 0,000.
Selain itu, terdapat penelitian yang dilakukan Suryandari, dkk pada tahun
2015. Penelitian mulai dilaksanakan bulan Maret sampai dengan April 2014 guna
mendapatkan sampel sejumlah 30 orang ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Purwokerto Selatan. Kelompok perlakuan sejumlah 15 ibu hamil dan 15 ibu hamil
sebagai kelompok kontrol. Kelompok perlakukan diperiksa kadar Hb sebelum dan
sesudah diberikan jus buah bit 500ml yang sudah diolah peneliti selama tujuh hari
berturut-turut sehingga ibu hamil dapat langsung mengkonsumsi buah bit dengan
catatan tetap mengkonsumsi tablet Fe yang telah diberikan oleh Bidan/Puskesmas.
Kelompok kontrol diperiksa kadar Hb pada saat penelitian dimulai dengan tetap
mengkonsumsi tablet Fe yang sudah diberikan Puskesmas/Bidan dan tujuh hari
kemudian kadar Hb diperiksa kembali.
Tabel 2. Kadar Hb pada Ibu Hamil yang diberikan Fe dan Buah Bit
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kenaikan kadar Hb minimal
sebelum dan sesudah ibu hamil diberikan Fe dan buah bit 0,6gr% dan kenaikan
kadar Hb maksimal adalah 0,8 gr%.
Tabel 3. Kadar Hb pada Ibu Hamil yang diberikan Fe

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kenaikan kadar Hb minimal


sebelum dan sesudah diberikan Fe mencapai 1,3 gr%, sedangkan kenaikan kadar
Hb maksimal justru mengalami penurunan 0,2gr%.
Tabel 4. Perbandingan Selisih Hb dari Perlakuan

Tabel 5. Independent Samples Test

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna


antara kadar Hb ibu hamil yang diberikan Fe dan buah bit dengan kadar Hb ibu
hamil yang hanya diberikan Fe saja, hal ini dibuktikan dengan nilai ρ = 0.009

2. WHO. Wordwide prevalence of anaemia 1993-2005. Switzerland: WHO press;2008.


hlm.1-51.

3. Buttensky E, Harmatz P, Lubin B. Nutritional Anemias. Nutrition in pediatrics. 4th ed.


Hamilton, Ontario, Canada: BC Decker Inc; 2008. hlm. 701- 11.
4. Puslitbangkes. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2013. 5. Selby A. Makanan berkhasiat. Jakarta : Erlangga; 2005.hlm. 34.

Yancey PH, Clark ME, Hand SC, Bowlus RD, Somero GN. Living with water stress: evolution
of osmolyte systems. Science. 1982;217 (1):1214–22.

Anda mungkin juga menyukai