Oleh :
TIARA IMELDA
21219076
E. Pemberian Obat
1. Definisi Obat
Obat yaitu zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan
biologi pada organ tubuh manusia (Batubara, 2008). Definisi lain
menjelaskan obat merupakan sejenis subtansi yang digunakan dalam
proses diagnosis, pengobatan, penyembuhan dan perbaikan maupun
pencegahan terhadap gangguan kesehatan tubuh. Obat adalah sejenis
terapi primer yang memiliki hubungan erat dengan proses
penyembuhan sebuah penyakit (Potter & Perry, 2009).
Pengkajian primer yang dilakukan pada tanggal 16-17 Maret 2020. Ditemukan
prioritas masalah berdasarkan CARL di Ruang Rasyid Thalib RS
Muhammadiyah Palembang. Prioritas masalah tersebut yaitu : 1) Berdasarkan
Penilaian Proses Pelaksanaan Handover di ruang diruang Rasyid Thalib pada
tanggal 16 Maret – 17 Maret 2020, didapatkan hasil SOP hand over belum
terlaksana secara optimal salah satunya yaitu adanya perawat yang tidak
melakukan handover keliling ke setiap ruangan sebesar 56,3 %. 2)
Berdasarkan Penilaian Kepatuhan Perawat Terhadap 5 Momen Kebersihan
Tangan di Ruang perawatan Rasyid Thalib, hasil observasi sebesar 42% yaitu
didapat dari poin, perawat masih kurang patuh terhadap cuci tangan sebelum
ke pasien dan sesudah kontak dengan pasien maupun lingkungan pasien.
Ditemukan perawat yang mencuci tangan ketika akan melakukan
tindakan/kontak pasien, setelahnya memakai handscone, tetapi ketika
berpindah kepasien lain dan melakukan kontak, tidak mengganti handscone
dan tidak melakukan cuci tangan kembali. 3) Berdasarkan Pengukuran
Instrument Patient Safety : Pemberian Obat Di Ruang Rasyid Thalib Periode
16-17 Maret RS Muhammadiyah Palembang tahun 2020 Pemberian obat
dengan prinsip 6 benar pemberian obat iv bolus 55% dan pemberian obat oral
53% termasuk dalam kategori cukup baik. Akan tetapi masih ditemukannya
loker obat tidak diberi label nama pasien untuk memisahkan obat antar pasien.
Masih ditemukannya perawat tidak menjelaskan tujuan dan manfaat saat
melakukan injeksi pada pasien. Masih ditemukannya perawat yang tidak
mengetahui prosedur penggunaan obat high alert.
3. RUMUSAN MASALAH
PICO
1) Problem : Prinsip Pemberian obat
2) Intervensi : Penerapan prinsip 6 (enam) benar pemberian obat
3) Comparing :-
4) Outcome : Mencegah kejadian tidak diharapkan
c. Applicability
Dalam jurnal yang ditemukan, instrumen yang digunakan dalam
penelitian tersebut ialah dengan pembagian kuesioner kepada perawat
tentang pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan prinsip 6 (enam)
benar dalam pemberian obat dan observasi (checklist) untuk tindakan
perawat dalam penerapan prinsip 6 (enam) benar pemberian obat dan
kejadian KTD (Kejadian Tidak Diinginkan). Hasil kuesioner didapatkan
responden paling banyak mengetahui cara menerapkan 6 (enam) benar
pemberian obat pada pasien sesuai dengan langkah-langkah dalam standar
operasional prosedur (SOP) pemberian obat. Hal ini mungkin disebabkan
karena pada standar asuhan keperawatan di RS Muhammadiyah Gresik
telah terakomodir secara lengkap dan telah diterapkannya prinsip-prinsip
tersebut selama perawatan. Disamping itu seluruh perawat telah
mengikuti pelatihan KTD yang terkait dalam pemberian obat baik
inhousetraining maupun exhouse training. Berdasarkan hal tersebut
membuktikan bahwa pendidikan dan pelatihan (refreshing course)
mengenai pengetahuan bagi perawat dalam menerapkan prinsip 6 (enam)
benar pemberian obat dan bertujuan untuk menunjang sikap yang dapat
meningkatkan pemahaman perawat merupakan bagian edukasi integral
dari tindakan pemberian obat pada pasien.
6. DISKUSI
Berdasarkan hasil observasi di ruang Rasyid Thalib (Ruang anak) Rumah
Sakit Muahammadiyah Palembang, tentang pemberian obat yaitu di Ruang
Rasyid Thalib sudah cukup menerapkan dengan prinsip enam benar, namun
ada beberapa perawat terkadang tidak menerapkan SOP yang berlaku di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sedangkan yang terdapat dijurnal
bahwa perawat telah menerapkan standar asuhan keperawatan di RS
Muhammadiyah Gresik telah terakomodir secara lengkap dan telah
diterapkannya prinsip-prinsip tersebut selama perawatan. Disamping itu
seluruh perawat telah mengikuti pelatihan KTD yang terkait dalam pemberian
obat baik inhousetraining maupun exhouse training.
7. KESIMPULAN
Jika perawat di Rumah Sakit menerapkan standar asuhan keperawatan dan
prinsip enam benar pemberian obat selama perawatan., disertai perawat
mengikuti pelatihan KTD yang terkait dalam pemberian obat baik
inhousetraining maupun exhouse training. Maka Kejadian tidak diinginkan
tidak akan terjadi.
8. DAFTAR PUSTAKA
Batubara, 2008. Farmakologi Dasar. Jakarta : Lembaga Studi dan Konsultasi
Farmakologi
Depkes RI. 2014. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan (Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional). Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba
Medika
Swanburg. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.
Jakarta : EGC
Wahyuni Rida Maelana. 2018. Perilaku Perawat Menerapkan Prunsip Enam
Benar Pemberian Obat Mencegah Kejadian Tidak Diharapkan.
Journals of Ners Community Volume