Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Publik RANGKAIAN PERKEMBANGAN

PEMIKIRAN
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN
Adm Negara : berganti makna kea dm
1. Zaman Kuno
Publik
Belum jadi ilmu yang perlu dipelajari
Adm Publik >>>> berkembang menjadi
Tokoh : Plato, Aristoteles, Marchiaveli, Manajemen Publik: mengubah mekanisme
Rosseau, Vivien, Hegel pengelolaan birokrasi publik yang
hierarkis, lamban, tidak efisien dengan
2. 1900s-1990 (1886/87)
mengadopsi prinsip2 yang diterapkan pada
Administrasi Publik Tradisional : upaya manajemen bisnis
untuk menjadikan adm pub sebagai ilmu.
SEBAB PENURUNAN PERAN
 Dikotomi politik & adm PEMERINTAH
 Prinsip2 adm
1. Dinamika politik, ekonomi, budaya
 Adm pub as politik
semakin kompleks karena tidak
 Adm pub as adm/manajemen
adanya pembatas akibat globalisasi
 Adm pub as adm pub 2. Deregulasi (penyederhanaan aturan
agar efisien) dan Debirokrasi
3. 1990-Now (pengurangan tata kerja yang

Dinamika lingkungan yang berpengaruh lambat dan rumit)

terhadap penurunan peran pemerintah. 3. Demokratisasi yang menimbulkan

NPM, NPS, Good Governance organisasi kemasyarakatan yang


membuat masyarakat dapat
PERAN PEMERINTAH pada : menyalurkan aspirasi sehingga

 Adm Negara / Pemerintahan : partisipasi meningkat dan

pemerintah menjadi pusat pemerintah tidak menjadi aktor

 Adm Publik : Berkurangnya peran tunggal dalam proses kebijakan

pemerintah (perumusan, implementasi,

 Manajemen Publik : Pemerintah evaluasi)

juga memproduksi barang privat, Hybrid Organisasi : gabungan dari struktur


Birokrasi dituntut untuk organisasi fungsional dan divisional yang
bernegosiasi dengan aktor lain, bertujuan untuk memanfaatkan
Orientasi pasar (sebelumnya serba keunggulan keduanya sehingga dapat
negara) mencapai kinerja dan kontrol yang efektif
sekaligus efisien demi tercapainya
pertumbuhan organisasi yang minim 2. Perubahan Makna
hambatan 3. Tuntutan Praktis (Kritik dari
Manajemen Publik)
ADM PUBLIK >> MANAJEMEN
PUBLIK - Birokrasi kuat tapi tidak bisa bekerja
dengan baik di semua sector dan
3 alasan yang mendasari :
keadaan
1. Alasan Teoritis - Usaha untuk menemukan one best way
adalah khayalan dan akan
Prinsip2 Adm Publik Tradisonal
menimbulkan kekakuan dalam
 Birokrasi (bureaucracy) : Pemerintah operasinya. Jadi perlu pendekatan yang
seharusnya mengorganisir dirinya lebih fleksibel
berdasarkan sistem hirarki - Pemerintah tidak seharusnya
 One best way : Terdapat satu aturan menyediakan pelayanan sendiri.
atau cara yang digunakan sebagai - Sulit untuk memisahkan antara
pedoman kerja dan prosedur yang harus administrasi dan politik.
ditaati oleh administrator - Setiap administrator adalah manusia
 Politics/administration dichotomy : yang juga pemain politik. Jadi setiap
Harus dipisahkan antara administrator administrator pasti memiliki motif
dan politician dimana administrator individu untuk memenuhi
hanya menjalankan intruksi/kebijakan kebutuhannya.
 The public interest : Motivasi - Perlunya pendelegasian kepada sektor
administrator adalah memenuhi swasta, karena sektor tersebut dinilai
kepentingan publik lebih profesional dalam mengurusi
A professional bureaucracy : kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Administrasi merupakan kegiatan yang - Perlunya setiap individu berorientasi
spesial. Oleh karenanya seorang pada hasil, dan bertanggung jawab
administrator harus profesional, netral terhadap pencapaian hasil
dan memiliki kemampuan untuk
menjalankan intruksi/kebijakan. PONDASI ADM PUBLIK
 Bureaucratic delivery : Pemerintah TRADISIONAL & MANAJEMEN
terlibat langsung dalam penyelenggaraan PUBLIK
pelayanan publik
Model Adm Publik Tradisional : bentuk
 Follows instruction and procedures :
organisasi birokrasi, paksaan. Dasar
Administrator bertindak berdasarkan
paradigm Teori Birokrasi. Penerapan one
prosedur dan intruksi tanpa ada tanggung
best way, Dikotomi politik & adm,
jawab terhadap hasil
motivasi publik interest, prinsip >> penerapan 3E (economy, efficiency,
pemerintahan ikut serta (bureaucratic effectiveness) di semua pemerintahan
delivery), adm publik special agen
USA >> Osborn & Gabler (1992)
penerapan kebijakan, tidak memiliki
“Reiventing Government” disahkan Bill
tanggung jawab personal terhadap hasil
Clinton >> mendiagnosa permasalahan,
Terjadi perubahan paradigm >>>> mencari solusi, dan konsep reinventing
yang cocok >> 4 prinsip : merubah sistem
Manajemen Publik : bentuk organisasi
dari fokus aturan ke hasil, mementingkan
pasar/swasta (market), pilihan (choice).
kepentingan konsumen, pemberdayaan
Dasar paradigm manajemen sektor swasta
pegawai untuk pencapaian hasil yang
dan ekonomi. Motivasi ekonomi,
sudah ditetapkan, penyederhanaan
manajemen sektor swasta yang fleksibel,
birokrasi
tidak ada pemisahan politik & adm.
Menjalankan perintah >> berubah menjadi Organisasi cerminan manajemen publik :
pencapaian hasil, individu bertanggung OECD (Organisation for Economic Co-
jawab terhadap pencapaian hasil operation and Development) , IMF, World
Bank
NAMA LAIN MANAJEMEN PUBLIK
OECD : pioneer manajemen publik karena
Managerialism (Pollit, 1993), New Public
mempromosikan kepada anggota >>
Management (Hood, 1991), market-based
perubahan radikal pada budaya adm publik
public administration (Lan, Zhioying,
perlu dilakukan u/ meningkatkan
Rosenbloom, 1992), post-bureaucratic
efektivitas dan efisiensi >> dirubah dg
paradigm (Barzelay, 1992), Reiventing
pendekatan baru yang mengkombinasikan
Government (Osborne & Gaebler, 1992)
praktek-praktek manajemen modern yang
PROSES REFORMASI MANAJEMEN menekankan pada logika ekonomi >>
PUBLIK fokus ; hasil, klien, output, outcomes,
manajemen: objektif, pengukuran kinerja,
Negara Maju : Inggris, USA, New
pertanggungjawaban individu. Penggunaan
Zealand, Australia
mekanisme pasar, kompetisi dan pilihan
Inggris >> 1980s-1990s masa margareth publik
thatcher >> filosofi politik dan kebijakan
ADMINISTRASI : fungsi terbatas,
ekonomi : deregulasi, pasar buruh
menjalankan perintah/kebijakan. To
fleksibel, swastanisasi BUMN,
manage the affair, to direct / superintend
mengurangi kekuasaa dan pengaruh serikat
the execution, use or conduct of, to serve /
dagang >> adm pub tradisional ke NPM
to govern
MANAJEMEN : lebih luas, merumuskan
dan melakukan kontrol karena
bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil, to conduct, to control the course of
affairs by one’s own action, to take charge
of.

Anda mungkin juga menyukai