melakukan penyelidikan kasus maladministrasi yang sering terjadi dalam melayani publik.
Maladministrasi sendiri merupakan perilaku atau tindakan yang melanggar hukum, melampaui
kewenangan yang dimiliki, dan menggunakan kewenangannya untuk tujuan tertentu sehingga
terjadi pengabaian atauu kelalaian atas kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan
publik yang menyebabkan adanya kerugian materiil maupun immateriil bagi publik dan warga.
Perilaku atau tindakan yang termasuk maladministrasi meliputi tidak memberikan pelayanan,
penundaan berlarut, tidak kompeten, penyimpangan prosedur, penyalahgunaan wewenang,
permintaan imbalan, berpihak, tidak patut, dan diskriminasi.
Pada Provinsi Jawa Barat juga terjadi tindakan atau perilaku maladministrasi dalam
penyelenggaraan PPDB 2018/2019. Tindakan atau perilaku tersebut mencakup pertama, adanya
penyalahgunaan wewenang oleh pejabat terkait seperti kepala sekolah SMA/SMK di wilayah
Bogor, Depok, dan Bekasi yang masih menerima titipan calon peserta didik yang berasal dari
pihak atau pejabat pemegang kekuasaan dan juga adanya pungutan liar yang dilakukan sekolah-
sekolah di wilayah tersebut setelah adanya pengumuman penerimaan peserta didik dengan
melakukan penarikan uang pembangunan maupun seragam sekolah demi mendapatkan
keuntungan. Kedua, adanya hal yang tidak kompeten dalam pelaksanaan PPDB 2018/2019
seperti masalah server PPDB online Provinsi Jawa Barat yang sulit untuk diakses diakibatkan
server down yang mencerminkan tidak adanya persiapan yang matang untuk mengantisipasi
terjadinya hal tersebut, titik koordinat yang tidak akurat dalam penentuan zonasi serta pemberian
kesempatan oleh panitia PPDB kepada pihak operator di sekolah dalam memanipulasi data calon
peserta didik baru, tidak semua sekolah melakukan survei lapangan untuk mengecek calon
peserta didik baru sehingga validitas dari peserta didik yang masuk melalui jalur keluarga
ekonomi tidak mampu menjadi rendah.
Selanjutnya, tindakan korektif yang dapat diterapkan oleh dinas pendidikan Provinsi
Jawa Barat adalah dengan pembuatan kebijakan terkait pemberlakukan sanksi bagi pihak yang
melakukan pelanggaran seperti menerima calon peserta didik titipan dari pejabat maupun
pungutan liar yang dilakukan oleh sekolah. Pihak terkait dapat menindak tegas praktik titipan
calon peserta didik dengan melakukan kerjasama antar lembaga seperti dinas pendidikan, pihak
kepolisian serta inspektorat. Dan berkerja sama dengan provider yang lebih berkompeten untuk
memperbaiki sistem dari PPDB online sehingga gangguan saat mengakses website PPDB secara
online dapat terhindarkan.