Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA

“MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG”

DOSEN PENGAMPU: DIAN PRATIWI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. AGUSTIAN (A1C317049)
2. ERIKA (A1C317007)
3. NOVRI ELISABETH HUTAURUK (A1C317047)
4. PUSPA CANTIKA (A1C317069)
5. BS DITA FITRI (A1C317054)
6. NURSELA FELIA SARI (A1C3170

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam implementasi kurikulum, model, pendekatan, strategi, metode, dan


teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena
suatu model tertentu yang digunakan dalam implementasikan kurikulum
membawa implikasi terhadap penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran tertentu pula.

Salah satu komponen penting dalam kurikulum pembelajaran adalah


model pembelajaran. Karena melalui model pembelajaran guru dapat membantu
peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan
mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.

Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang


akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan
kelas. Model pembelajaran berarti pula adalah pola yang menggambarkan urutan
alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian
kegiatan pembelajaran. Pola urutan dari macam-macam model pengajaran
memiliki komponen yang sama. Salah satu dari model pembelajaran adalah model
pembelajaran langsung.

Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang


dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik
yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah.

Kita sering mendengar atau membaca bahkan menggunakan istilah model


pembelajaran langsung, akan tetapi dalam prakteknya, model pembelajaran yang
digunakan tidak sesuai dengan teorinya. Hal ini dapat disebabkan karena kurang
pahamnya guru dalam mempelajari model pembelajaran langsung. Untuk itulah
dalam makalah ini akan dijelaskan tentang model pembelajaran langsung meliputi
pengertian, unsur-unsur pembelajaran langsung, tahap-tahap pembelajaran
langsung, kelebihan dan kekurangan pembelajaran langsung dan contoh aplikasi
pembelajaran langsung.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran langsung ?
2. Apa saja karakteristik dari model pembelajaran langsung?
3. Apa tujuan dari model pembelajaran langsung?
4. Apa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung ?
5. Bagaimana sintaks dari model pembelajaran langsung ?
6. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran langsung?

1.3 TUJUAN
1. Agar pembaca dapat mengetahui maksud dari model pembelajaran
langsung.
2. Agar pembaca dapat mengetahui karakteristik model pembelajaran
langsung.
3. Agar pembaca dapat mengetahui tujuan dari model pembelajaran
langsung.
4. Agar pembaca dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran langsung.
5. Agar pembaca dapat mengetahui sintak model pembelajaran langsung
6. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran langsung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Langsung

Menurut Dahar dalam Narti (2018:32) model ialah suatu strukur konseptual
yang telah berhasil dikembangkan dalam suatu bidang, dan sekarang diterapkan,
terutama untuk membimbing penelitian dan berfikir dalam bidang lain, biasanya
dalam bidang yang belum berkembang. Sebuah model pembelajaran adalah
sebuah rencana atau pola yang mengorganisasi pembelajaran dalam kelas dan
menunjukkan cara penggunaan materi pembelajaran.

Menurut Suyanto dan Jihad (2013:138) pendekatan pembelajaran langsung,


pertama kali diperkenalkan pada tahun 1968 oleh Siegfried Engelmann.
Enggelmann menggunakan pendekatan ini untuk membantu anak-anak belajar
menguasai materi pelajaran. Pendekatan ini terbukti sukses dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, tanpa memandang latar belakang ekonomi mereka. Melalui
pendekatan ini guru bisa memberikan pancapaian yang cepat dalam meningkatkan
rasa percaya diri siswa.

Menurut Friederici dalam Wekke dan Suardi (2014:226) model pembelajaran


langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa
berkenaan dengan pengetahuan procedural dan pengetahuan dekleratif terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pembelajaran
langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resistasi
(mengecek pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model
pembelajaran langsung.

Menurut Ni’mah dan Mintohari (2013:3-4) model pembelajaran langsung


banyak diilhami oleh teori belajar sosial yang juga sering disebut belajar melalui
observasi. Arends menyebutkan sebagai teori pendekatan tingkah laku. Tokoh lain
yang menyumbang dasar pengembangan model pembelajaran langsung adalah
John Dolard, Neal Miller, Albert Bandura yang percaya bahwa sebagian besar
manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku
orang lain atau lebih dikenal pemodelan. Pemikiran mendasar dari model
pembelajaran langsung adalah bahwa siswa belajar dengan mengamati secara
selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku seorang guru.

Menurut Risdianto,dkk (2012:2) model pembelajaran langsung adalah salah


satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar
siswa yang berkaitan dengan pengetajuan dekleratif dan pengetahuan procedural
yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah, terstruktur, mengarahkan kegiatan para
siswa, dan mempertahankan focus pencapaian akademi.

Menurut Suyanto dan Jihad (2013:139) ciri-ciri pembelajaran langsung adalah


sebagai berikut; Adanya tujusn pembelajaran dan prosedur penilaian hasil
belajar.;Adanya syntax atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.;
Adanya system pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung pelaksanaan
dan keberhasilan proses pembelajaran. Pada model pembelajaran langsung
terdapat fase-fase yang penting. Pada awal pelajaran guru menjelaskan tujuan dan
latar belakang pembelajaran. Selain itu, guru juga menyiapkan siswa untuk
memasuki pembelajaran materi baru dengan mengingatkan kembali hasil belajar
yang dimiliki siswa, yang relevan dengan materi yang akan dipelajari.

2.2 Karakteristik Model Pembelajaran Langsung


Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya
sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang
akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-
variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan
yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran. Joyce
and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari pembelajaran
langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-
tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus
ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan
melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber
belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan
pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan
yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam
model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang memberikan
keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:

a.  Fokus akademik


Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam penugasan
dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan perangkat non
akademik seperti misalnya mainan dan teka-teki tidak terlalu ditekankan atau
bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus yang kuat terhadap masalah
akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin kuat dalam rangka
menghasilkan dan memajukan prestasi mereka.
b.  Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan
tugas pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan
meminimalisir jumlah percakapan siswa yang tidak berorientasi akademik.
c.  Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam
bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta perilaku
kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.
d.  Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan
waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang tampak
berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki siswa dan rating kesuksesan
dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga berhubungan dengan tingkat
kemajuan prestasi siswa. Siswa menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu
untuk mengerjakan tugas seorang diri. Artinya, siswa dituntut untuk
menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70% dari jumlah waktu. Jika hal ini
dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan prestasi siswa yang cukup
signifikan.
e.  Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran menjadi
fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik dalam
waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan yang tinggi. Iklim sosial dalam
lingkungan ini harus diciptakan secara positif dan bebas dari pengaruh negatif.
Dimana guru harus menghindari praktek-praktek negatif, seperti mencela perilaku
siswa.

2.3 Tujuan Model Pembelajaran Langsung

Tujuan utama dari model pembelajarn langsung (direct instruction) adalah


untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta didik. Beberapa temuan
dalam tori perilaku adalah pencapaian peserta didik yang dihubungkan dengan
waktu yang digunakan oleh peserta didik dalam belajar/mengerjakan tugas dan
kecepatan peserta didik untuk berhasil dalam mengerjakan tugas sangat positif.

Sementara itu, ciri-ciri dari model pembelajaran langsung (direct instruction)


adalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran langsung didominasi oleh keaktifan guru.


2. Susunan kelas ditentukan oleh gurusebagai perancang kondisi.
3. Lebih mengutamakan keluasan materi ajar dari pada proses terjadinya
pembelajaran.
4. Materi ajar bersumber dari guru

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung


A. Kelebihan
Adapun kelebihan model pembelajaran langsung adalah guru
mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleg siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh
siswa. Berikut ini beberapa kelebihan dari model pembelajaran langsung:
a. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil
b. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-
kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat
diungkapkan.
c. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan
pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
d. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang ekplisit kepada siswa yang berprestasi
rendah
e. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam
waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh
siswa.
f. Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai
mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang
ketertarikan dan antusiasme siswa.
B. Kekurangan
Selain memiliki kelebihan model pembelajaran langsung juga memiliki
beberapa kekurangan. Adapun kekurangan dari model pembelajaran langsung
ialah:
a. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk
mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati
dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-
hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa
b. Dalam hal pembelajaraan langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam
hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman,
gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
c. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif,
sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
interpersonal mereka.
d. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tampak siap,
berpengetahuan percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi
bosan, teralihkan perhatiannya dan pembelajaran mereka akan terhambat.
e. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru
yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model
pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan
penyelesaian masalah, kemandirian dan keingintahuan siswa.
f. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rici atau abstrak, model
pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan
yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

2.5 Sintaks Model Pembelajaran Langsung

Menurut Putranta (2018: 36-39) tahapan atau sintaks model pembelajaran


langsung (direct instruction) terdapat lima fase yang sangat penting. Sintaks
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fase 1 : Orientasi

Guru memberikan lerangka pelajaran dan orientasi terahdap materi yang


akan disampaikan. Kegiatan yang dilakukan pada fase ini antara lain:

• Kegiatan pendahuluan (untuk mengetahui pengetahuan yang relevan


dengan pengetahuan ayng telah dimiliki peserta didik).
• Menginformasikan tujuan pembelajaran.
• Memberi penjelasan mengenai kegiatan pembelajaan yang akan dilakukan.
• Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan selama
pembelajaran.
• Menginformasikan kerangka pelajaran.

2. Fase 2: Presentasi/Demontrasi

Guru menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep maupun


keterampilan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

• Menyajikan materi dalam langkah-langkah kecil sehingga dapat dikuasai


peserta didik dalam waktu relatif pendek.
• Memberikan contoh-contoh konsep.
• Memeragakan keterampilan dengan cara demontrasi/penjelasan langkah-
langkah kerja terhadap tugas.
• Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh
peserta didik.

3. Fase 3: Latihan Terstruktur

Guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada peserta didik


melakukan latihan-latihan awal. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah
memberikan umpan balik terhadap respon peserta didik dan memberikan
penguatan terhadap respon peserta didik yang benar dan mengoreksi respon
peserta didik yang salah.

4. Fase 4: Latihan Terbimbing

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih konsep


atau keterampilan serta menerapkan pengetahauan atau keterampilan tersebut ke
dalam kehidupan nyata. Fase ini baik digunakan guru untuk mengakses
kemampuan peserta didik dalam melakukan tugas, mengecek apakah peserta didik
telah berhasil melakukan tugasnya dengan baik atau tidak, serta memberikan
umpan balik. Peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika
diperlukan.

5. Fase 5: Latihan Mandiri

Peserta didik melakukan kegiatan secara mandiri, fase ini dapat dilalui
peserta didik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas sekitar 85%-90%
dala fase bimbingan latihan. Peran guru dalam fase ini adalah memberikan umpan
balik bagi keberhasilan peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas, model pembelajaran langsung (direct


instruction) menekankan pendekatan deduktif, dengan memfokuskan pada proses
pembelajaran secara konseptual dan menekankan keterampilan motorik peseta
didik. Suasa pembelajaran terkesan lebih terstruktur dan peranan guru lebih
dominan. Model pembelajaran langsung ini juga disukai karena guru dapat
mengendalikan proses pembelajaran peserta didik.

2.6 Pelaksanaan Pembelajaran Langsung


Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model
pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan
yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat
melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya. Ciri utama unik yang
terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran langsung adalah sebagai berikut.

a.  Tugas-Tugas Perencanaan


Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun, namun
model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada
penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik, dan
pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung juga cocok untuk
mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran sejarah
dan sains.
1. Merumuskan Tujuan.
2. Memilih Isi, kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun
mengajar, tidak dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi
pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka yang masih dalam proses menguasai
sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar
mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu
(Kardi dan Nur 1994:20).
3. Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh
guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang
setepatnya dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur
dengan baik, yang akan diajarkan guru. Ide yang melatar belakangi analisis
tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks tidak dapat
dipelajari semua dalam kurun waktu tertentu.
4. Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu pengajaran langsung,
merencanakan dan mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat
penting. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru: (1) bakat dan
kemampuan siswa, (2) memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan
tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.

b.  Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung


Langkah-langkah pembelajaran model langsung pada dasarnya mengikuti
pola-pola pembelajaran secara umum. Ada tujuh langkah dalam sintaks
pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran
kepada siswa.   Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang
harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
2. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini
guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3. Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan
materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,
mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan
mengoreksi kesalahan konsep.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap
ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau
kelompok.
6. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan
reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan
balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika
diperlukan.
7. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan
tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya
terhadap materi yang telah mereka pelajari.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri


dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa.
Tujuan utama dari model pembelajarn langsung (direct instruction) adalah
untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta didik.

Ciri-ciri dari model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah sebagai


berikut:

1. Proses pembelajaran langsung didominasi oleh keaktifan guru.

2. Susunan kelas ditentukan oleh gurusebagai perancang kondisi.

3. Lebih mengutamakan keluasan materi ajar dari pada proses terjadinya


pembelajaran.

4. Materi ajar bersumber dari guru

Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model


pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-
keputusan yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat
melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya. Ciri utama unik
yang terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran langsung

Adapun salah satu kelebihan model pembelajaran langsung adalah guru


mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleg siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh
siswa. Sedangkan salah satu kekurangannya yaitu : Model pembelajaran
langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan
informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati dan mencatat. Karena
tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih
harus mengajarkannya kepada siswa.

Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat


penting, yaitu :

a.    Fase 1 : Fase Orientasi

b.   Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi

c.    Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur

d.   Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing

e.    Fase 5 : Fase Latihan Mandiri

3.2 Saran

Sebagai calon guru, hendaknya kita mempelajari berbagai macam model-


model pembelajaran dengan sunggguh-sungguh, sehingga kita dapat
mengaplikasikannya dalam pembelajaran yang akan kita lakukan dikemudian
hari. Model pembelajaran sangat penting karena dapat mempengaruhi
keberhasilan pengajaran bagi guru, dan belajar bagi siswa. Penggunaan model
harus disesuaikan dengan keadaan sekolah, keadaan guru, keadaan siswa,
serta keadaan kurikulum yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Narti. 2018. Peningkatan Kemampuan Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Merode


Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada
Siswakelas VIII C SMP Ta’mirul Islam Surakarta Tahun Pelajaran
2017/2018. Jurnal Pendidikan. ISSN: 2301-5848.

Ni’mah dan Mintohari. 2013. Model Pembelajaran Langsung Untuk


Meningkatkan Keterampilan Pengam bilan Keputusan Siswa Sekolah
Dasar. Vol 02. No 02.

Putranta, dkk. 2018. Model Pembelajaran Kwlompok Sistem Perilaku: Behavior


System Group Learning Model. Yogyakarta: Gramedia.

Risdianto, dkk. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct


Instruction) Melaui Media Animasi Berbasis Macromedia Flash Terhadap
Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa DI SMA Plus Negeri 7 Kota
Bengkulu. Vol X. No 1.

Suyanto, dan Jihad.A. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta:Esensi erlangga


group.

Wekke, dan Suardi. 2014. Model Pembelajaran Bahasa Arab. Sleman:


Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai