Anda di halaman 1dari 3

Nurani Rohmah

121211433030
Ilmu Sejarah
Nasionalisme di Asia Selatan
Asia Selatan merupakan salah satu kawasan yang terdiri beberapa negara di dalamnya
sama seperti kawasan-kawasan Asia lainnya. Negara-negara yang masuk kawasan Asia Selatan
adalah India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Bhutan, dan Maladeva. Negara-negara yang
termasuk Asia Selatan biasanya secara budaya terpengaruh dengan budaya India dan sering pula
daerah ini disebut anak benua India atau Hindia. India adalah negara terbesar di kawasan ini
dengan wilayah terluas dan penduduk terbanyak. Negara-negara di Asia Selatan ini rata-rata
adalah negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi, maka tak heran jika
kawasan Asia Selatan menjadi salah satu kawasan terpadat di dunia.

Gerakan nasionalisme di india memiliki arti lebih mendalam dari pada gerakan-
gerakan nasionalisme di negara-negara Asia lainnya. Bagi bangsa India gerakan yang di lakukan
tersebut tidak hanya untuk mencapai kemerdekaan nasional, tetapi bertujuan untuk mencapai
pembaharuan-pembaharuan pembangunan dan SDM di India..

Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan Inggris.
Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap
Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara
Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy.

Meskipun gerakan militer Inggris tidak diikuti oleh masyarakat umum, namun
menjadi pendorong lahirnya pergerakan nasional India. Sebab-sebab timbulnya nasionalisme
India adalah sebagai berikut:

- Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak
kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.
- Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang
India tidak diperkenankan ikut serta.
- Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat
India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan Barat
dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan
kejiwaan dan kerohanian.
- Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka telah
mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
- Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India
untuk memperoleh status yang sama.

Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di dalam
bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya gerakan kebangsaan untuk
mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk pembaharuan manusianya. Contoh gerakan yang
terbaik yang pernah ada di india adalah Gerakan yang di pimpin oleh Mahatma Gandhi. Dengan
gerakan ini ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa India. Sebaliknya, merupakan
pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai tanda penghormatan pada swadesi maka gambar
“roda pemintal” tertera pada bendera kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15
Agustus 1947.

Pada tanggal 15 Agustus 1947 Negara india berhasil meraih kemerdekaan dengan
status dominion dalam commomwealth. Akan tetapi india terjebak dalam konflik antara kaum
muslim dengan Hindu. Pemerintah Inggris akhirnya membagi wilayah india menjadi dua bagian
yaiti India dan Pakistan.

Setelah India merdeka antara 1947-1971, Bangladesh menjadi bagian dari Negara
Pakistan dengan sebutan Pakistan Timur. Gerakan Nasionalisme Pakistan Timur muncul dan
disebabkan oleh letak geografi yang terpisah jauh, adanya perbedaan budaya dan bahasa serta
ketidakadilan politik dan ekonomi. Sebagai bagian Negara Pakistan, orang-orang Banggali, suku
terbesar di Pakistan merasa dieksploitasi secara ekonomi dan budaya. Dari segi anggaran,
Pakistan Timur hanya menerima 36 persen dari total badget nasional, hanya 13 persen orang
Banggali yang menjadi pengawal pemerintah dan kurang dari 13 % yang menjadi tentara. Dari
segi budaya Pakistan Barat berusaha memaksakan bahasa Urdu kepada orang Bangla, padahal
mereka memiliki bahasa sendiri yang mereka banggakan. Reaksi sentiment primordial ini
semakin mengkristal dan memunculkan Gerakan Nasionalisme Banggali.
Bangsa Inggris yang mengalahkan Perancis dalam perang Pessay, kemudian menekan
dinasti moghul dan secara bertahap menguasai India. Dan melalui konvensi London yang di
tandatangi tahun 1814, Inggris mendapatkan Srilanka dari pemerintah Inggris di India ikut
menyumbang pertakaian etnis dengan memasukkan Tamil India selatan ke Srilanka untuk
bekerja diperkebunan teh, kopi dan karet. Menurutnya Tamil India lebih tangguh untuk bekerja
di perkebunan tropis serta gajinya murah. Masyarakat Sri Lanka tidak pernah menyukai ingris.
Rasa kebangsaan Sri Lanka tebal dan mereka tunduk kepada ingris karena terpaksa. Dua kali
mereka berontak terhadap ingris, ialah pada tahun 1818 dan 1848 tetapi gagal. Nasionalisme di
India memberikan pengaruh yang besar terhadap nasionalisme di Sri Lanka.

Orang kulit putih yang pertama mengunjungi Sri Lanka ialah bangsa portugis pada
tahun 1505. Kemudian Sri Lanka pernah dijajah oleh tiga negara masing masing Penjajah
Portugis 1505 – 1656 ,Penjajah Belanda 1656 – 1796, fan Penjajahan Inggris 1796 –
1948 .Akibat penjajahan itu muncullah Gerakan Nasionalisme di Ceylonyaitu: The cylon league
(1865), Ceyloon National Congres (1918).

Gerakan-gerakan nasionalisme di wilayah Asia Selatan memberikan pengaruh yang


cukup besar terhadap masing-masing negaranya. Negara-negara di Asia Selatan akhirnya
berhasil mendapatkan kemerdekaan dan mengembalikan kesejahteraan masyarakatnya. Asia
Selatan mulai mengalami perkembangan dari segala aspek kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai