Anda di halaman 1dari 3

SYARAT MASUK PRAKTIKUM

ACARA 3. KEMASAN GELAS HOT DAN COLD FILLING

DISUSUN OLEH:

NAMA : HANGGA HANGGARA P


NIM : 171710301025
KELAS : TIP-A
ASISTEN : 1. DELTA APRILLIYA SAPUTRO
2. LAILATUL FITRIA
3. MUHAMMAD EDO JAMAL

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1. Metode yang Digunakan

Menurut Nuri (2016) Proses hot filling diawali dengan mencetak kemasan yang telah
ditentukan. Umumnya kemasan berbahan kaca, kaleng, karton berlapis, atau plastik. Pada saat
yang bersamaan, siapkan produk yang akan dikemas, selanjutnya minuman dialirkan melalui
pipa dan dipanaskan hingga suhu 135oC selama 20 detik, lalu dimasukkan dalam kemasan dan
dibiarkan hingga suhu turun menjadi 90oC dan proses pensterilan kemasan dimulai, kemudian
kemasan yang telah berisi produk kemudian ditutup dan dibalikkan, sehingga leher dan tutup
botol terpapar produk panas dan menjadi steril.

Menurut Nuri (2016) Proses Cold filling diawali dengan sterilisasi produk dengan
pasteurisasi pada suhu 135o C selama 4 detik, kemudian produk didinginkan hingga suhu ruang
(30oC - 35oC), lantas dimasukkan ke dalam kemasan aseptik/steril. Metode pensterilan kemasan
dilakukan dengan cara yang berbeda, tergantung bahannya. Untuk wadah yang terbuat dari
plastik, dapat digunakan etilen oksida, hidrogen peroksida, atau dengan cara radiasi.

2. Kemasan yang Digunakan

Plastik sebagai material polimer atau bahan pengemas yang dapat dicetak menjadi bentuk
yang diinginkan dan mengeras setelah didinginkan atau pelarutnya diuapkan (Aprianto 2011).

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat
halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak
bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa
dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan
(Fellows, 2000).

3. Bahan yang Digunakan

Ubi jalar (Ipomoea batatas Linn.) atau dikenal juga dengan istilah ketela rambat
merupakan tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman palawija, dapat berfungsi sebagai
pengganti bahan makanan pokok (beras) karena merupakan sumber karbohidrat (Handawi,
2010). Ditinjau dari komposisi kimia, ubi jalar potensial sebagai sumber karbohidrat, mineral zat
besi (Fe), fosfor (P), dan kalsium (Ca) dan vitamin A, vitamin C, vitamin B1, dan riboflavin.

Anda mungkin juga menyukai