Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

“Y”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE HEMORAGIK
DI RUANG IRNA VI C RSUD KOTA MATARAM
TANGGAL 14-17 APRIL 2020

Nama Mahasiswa : I Putu Indrawan Adinata


Nim : P07120317013
Tempat Praktik : IRNA VI C
Tanggal : Selasa, 14 April 2020

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny. Y
Umur : 47 th
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Pajang Timur, mataram
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa medis : Stroke Hemoragik
Tanggal masuk : 15 april 2020
BB sebelum sakit : 65 kg
BB sesudah sakit : 61 kg
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. R
Umur : 48 th
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Hub. dengan klien : Suami
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Pajang Timur, mataram
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan pusing kepala dan lemas badannya
GCS : E:4, M:6, V: 2.
2. Riwayat kesehatan saat ini
Keluarga pasien mengatakan pasien pagi-pagi pergi naik sepeda, sesudah
dijalan pasien gemeteran tangannya lalu lemas kemudian pasien jatuh dan
tidak sadarkan diri lalu pasien di tolong warga sekitar dibawa ke puskesmas
merujuk pasien ke RS Kota Mataram untuk mendapatkan perawatan yang
lebih intensif. Lalu pasien datang ke IGD RS Kota Mataram, dari IGD pasien
dipindahkan keruang IRNA VI C untuk mendapatkan perawatan yang lebih
lanjut.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Keluarga mengatakan pasien mempunyai riwayat hipertensi, keluarga pasien
juga mengatakan Ny. Y tidak pernah mengalami kecelakaan dan tidak
mempunyai alergi makanan dan obat-obatan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Suami pasien mengatakan di dalam keluarga tidak mempunyai riwayat
penyakit keturunan dan menurun seperti TBC, hipertensi, DM, Asma.
Genogram

Keterangan :
= Perempuan

= Laki-Laki

= Pasien

= Meninggal

= Tinggal dalam satu rumah

= Menikah

Tipe tempat tinggal

Keluarga mengatakan lingkungan tempat tinggalnya berada di perkampungan dengan


rumah sederhana dengan jumlah kamar 4 dan penghuni 4 orang kondisi tempat
tinggal bersih dan nyaman, ventilasi ada dan baik.

C. Observasi Dan Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : lemah
Kesadaran(GCS) : GCS : E=4 V=6 M=2 total 12 (apatis)
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 22 x/menit

1. Wajah
Pasien terlihat bersih, simetris dan tidak ada edema pada wajah.
2. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, penyebaran rambut merata, warna rambut hitam
panjang tidak ada ketombe dan tidak berbau dan tidak ada lesi, rambut tidak
mudah rontok tidak mudah dicabut.
3. Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis simetris, fungsi penglihatan
baik tidak menggunakan alat bantu penglihatan pupil isekor 2 mm.
4. Telinga
Telinga pasien simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat infeksi telinga
bagian dalam bersih dan tidak ada lesi tidak ada massa dan cairan pada
telinga, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
5. Hidung
Hidung pasien terpasang O2 nessa kanul 3 liter dan selang NGT hidung
simetris antara kiri dan kanan, bersih tidak terjadi pembesaran polip, tidak ada
darah dan cairan yang keluar.
6. Mulut
Trakea tidak bergeser kekanan atau kekiri tidak ada massa
7. Lambung
Tidak terjadi pembesaran tyroid dan getah bening, tidak ada pembesaran pada
tekanan CPV.
8. Paru-paru
RR 22 x/menit, kedalaman dangkal, irama irregular, simetris kanan & kiri,
terdapat suara tambahan wheezing, taktil fremitus simetris, pasien tampak
kesusahan bernafas, batuk, sedikit ada penumpukan sputum, bunyi jantung S1
dan S2 reguler
9. Abdomen
Tampak tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada lesi/luka, tidak ada
massa/hernia, Auskultasi peristaltic usus 13x/menit, Tidak ada nyeri tekan,
Perkusi timpani.
10. Genetalia
Terpasang kateter pada ganetelia tidak terjadi perubahan pada kandung kemih,
11. Ekstremitas
Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terjadi fraktur, edema, sikap mencoba
untuk bergerak, tidak mampu untuk berjalan, kemampuan pergerakan
sendinya berkurang, kekuatan otot, dan ditangan sebelah kiri terpasang infus.
Kekuatan otot 0 5
3 5
D. Pengkajian BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL menurut gordon
1. Persepsi dan penanganan kesehatan
keadaan umum pasien tidak baik, keluarga pasien berharap pasien bisa cepat
sembuh dan bisa bekumpul seperti dulu, keluarga patuh dalam perawatan
yang dijalani oleh pasien
2. Nutrisi metabolik
Pasien dilakukan pemasangan selang sonde, semua makanan dan obat nral
dimasukan melalui selang sonde, serta dilakukan pemasangan infus, untk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit pada pasien nutrisi masuk 150 cc /3
jam.
3. Eliminasi
Do : Pasien BAB 1 hari sekali dan tidak diare, pasien terpasang kateter dan
karakteristik urine berwarna kuning dan bau khas amoniak
4. Aktivitas latihan
Pasien dianjurkan bedrest total jadi aktivitas dilakukan ditempat tidur semua.
5. Tidur istirahat
Pasie tidak dapat tidur dengan teratur 6-8 jam/hari istirahat pasien juga
kurang.
6. Kognitif-persepsi
Pasien terlihat mendengar apa yang kita bicarakan tetapi tidak bisa membalas
pembicaraan, kemudian pasien terlihat kesakitan pada saat dimasukan obat
melalui selang infus, proses belajar pada pasien juga terganggu lebih sering
tidak sadar.
7. Pola Aktivitas Dan Latihan
Aktivitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
perwatan diri
Makan dan 4
Minum
Mandi 4
Toileting 1
Berpakaian 2
Berpindah 2

Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total

8. Persepsi diri – Konsepsi diri


Pasie selalu berusaha menggerakan badan yang masih bisa digerakan
9. Peran hubungan
peran pasien sebagai ibu rumah tangga terganggu karena sakit, tetapi peran
terhadap keluarga masih baik
10. Seksualitas – reproduksi
pasien tidak dapat melakukan hubungan seks selama sakit
11. koping toleransi stress
Keluarga selalu memberikan dukungan kepada pasien agar mengurangi stress
12. Nilai kepercayaan
Pasien dan keluarga selalu berdoa dan keluarga juga selalu mendampinginya,
keluarga percaya tuhan, pasti ada hikmahnya dibalik semua ini.
E. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl Periksa : 28-6-15 09:33 Bangsal/poli :Bangsal Stroke
Pasien : Ny. Y Umur :47 th
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
PAKET DARAH LENGKAP
Hemoglobin 12,8 9/dl 11.5-16.5
Jumlah sel darah
Leukosit 6,9 10˄3/ul 4.00-11.00
Eritrosit 5,5 10^6/ul 3.80-5.80
Hematokrit 37,9 % 37.0-47.0
Angka 293 10^3/ul 150-450
trombosit
DIFF COUNT PERSENTASE
Eosinofil 2 % 1-6
Barofil 1 % 0-1
Netrofil segmen 54 % 40-75
Limforit 37 % 20-45
Monosit 6 % 2-10
DIAMETER SEL/SIZE
RDW-CV H 17,3 % 11.7-14.4
RDW-So 43,0 Fl 36.4-46.3
D-CCR 26,7 % 9.3-27.9
CACCULATED
MCV IC 69,5 Fe 76.96
MCH C 23,5 P9I 27,5-32,0
MCHC 33,8 9/dl 30,0-35,0

KIMIA KLINIK
Gula Darah H 143 Mg/dl 70-140
Sewaktu
2. CT Scan
Paket Elektrolit
Kepala Natrium 139 Meg/l 136-146 Tanpa
Kontras
Kalium 370 Meg/l 3.50-5.10
Klorida 106 Mmol/l 98.0-106.0
FUNGSI GINJAL Kesan:
Ureum 17,6 Mg/dl 16,6-48,5 1. Masih
Kreatinin 0,57 Mg/dl 0,51-0,95
Asam Urat 4,50 Mg/dl 3.00-6.50 tampak
Profile lemak
Cholesterol H 258 Mg/dl <200
Triqliserida 10,9 Mg/dl <200
FUNGSI HATI

SGOT 19,7 u/l <32


SGOT 17,3 u/l <32
pendarahan pada pendunkulescerebri kiri,mesencephalon kiri dan thalamus kiri tetapi densitas
dan volumenya berkurang
2. udem perifokal lebih luas
3. efek masa masih tampak

F. TERAPI OBAT

Tindakan/ medikasi Keterangan

Inf. NACl 20 tpm


Inj. piracetam 1 gr. 3x 1gr
Citicoline 500mg 3x 500gr
Ranitidin 2x1 amp
Simvastatin 10 mg 1x10 mg
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA

No Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah


Keperawatan
1 Ds : Pasien mengangguk Stroke Hemaragik Gangguan perfusi
saat ditanya pusing serebral
Do :
a. Pasien mngalami Tekanan Sistemik
penurunan
kesadaran
b. Tekakan darah Pendarahan
180/100 mmhg Arachnoid/ventrikal
c. Pasien
mengalami
kesulitan PTIK/Herniaris serebral
berbicara dengan
bibir
d. Pasien Suplai darah kejaringan serebral
mengalami tidak adekuat
penurunan
ketajaman
penglihatan
e. Hasil CT – scan
ICH ganglia
basalis sinistra
f. GSC = E4 M6V2
2 Ds : - Stroke Hemoragik Gangguan mobilitas
Do : fisik
a. Pasien
mengalami Tekanan Sistemik
kelemahan pada
ekstrimitas
kanan Pendarahan
b. Hanya bisa Arachnoid/ventrikel
beraktifitas
ditempat tidur
c. Kemampuan Hematama serebral
pergerakan sendi
terbatas
d. Vasopasme arteri serebral/saraf
e. Kekuatan otot serebral
f. 0 5
3 5
Iskemik/infark

Defisit neurologi

Hemister kiri
Hemiparase/plegi kanan

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERWATAN


1. Gangguan perfusi jaringan serebral b/d suplai darah kejaringan serebral tidak adekuat
2. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuskuler

III. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Ny. Y ruang : IRNA VI C


Umur : 47 Tahu RM :14042001
No Diagnosa Tujuan Rencana tindakan Rasional
keperawatan
1 Gangguan perfusi setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
serebral keperawatan 3 x 24 jam kesadaran pasien keadaan umum
diharapkan refusi jaringan 2. Monitor TTV pasien
otak dapat efektif kembali pasien 2. TTV dalam
dengan KH 3. Monitor adanya batas normal
g. TTV dalam batas tanda-tanda menunjukan
normal PTIK perbaikan
h. Tingkat kesadaran 4. Berikan obat kondisi
membaik sesuai dengan 3. Mengetahui
i. Tidak ada tanda- advis dokter keadaan umum
tanda PTIK pasien
4. Dapat
digunakan
untuk
mencegah
pendarahan
serta
memperbaiki
aliran darah
serebral
2 Gangguan mobilitas setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV 1. TTV
fisik keperawatan 3 x 24 jam 2. Kaji menunjukan
diharapkan pasien tidak kemampuan perubahan
mengalami gangguan pasien dalam kondisi
mobilitas fisik dengan KH Mobilisasi 2. Mengetahui
j. Nilai kekuatan 3. Kaji kekuatan kemampuan
otot meningkat otot pasien mobilisasi
k. Dapat 4. Latih rentang pasien
menggerakan gerak rom 3. Mengetahui
Ekstremitar 5. Mengubah kekuatan otot
tangan kanan dan posisi pasien pasien
kaki kanan setiap 2 jam 4. Melatih
pergerakan otot
agar tidak kaku
5. Mencegah
kekakuan
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. Y ruang : IRNA VI C


Umur : 47 Tahu RM :14042001
No Hari/tgl/jam Jam DX Implementasi Respon / hasil TTD
keperawatan
1 Selasa , 14 12..00 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 180/100 mmhg
April 2020 N = 98 x / menit
(Shif pagi) RR = 26 x / menit
S = 36,5 0C

08.00 I Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Apatis
GCS : E4 M6 V2

08.30 II Mengkaji kemampuan Aktivitas hanya


pasien dalam mobilisasi ditempat tidur. Pasien
tampak lemah dan tidak
bertenaga

09.00 I, II Mengubah posisi pasien Posisi pasien miring


setiap 2 jam pada tepi bed

10.00 II Mengkaji kekuatan otot 0 5


pasien 3 5

11.00 II Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan mengalami
kelemahan.

12.30 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Ranitidine 1 amp diberikan

13.00 I Memonitor adanya tanda- Pasien mengalami


tanda Peningkatan penurunan kesadaran
Tekanan Intrakranial a. Pasien mengalami
kesulitan bicara
b. Kelemahan
ekstremitas tangan
kanan

(shif siang) 15.00 I,II Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Apatis
GCS : E4 M6 V2

15.10 II Mengkaji kemampuan Aktivitas pasien hanya


pasien dalam mobilisasi berbaring ditempat
tidur. Pasien tampak
lemah dan tidak
bertenaga

16.00 I Melatih gerak rom Ekstremitas tangan dan


kaki kanan mengalami
kelemahan

17.00 I Memonitor adanya tanda- Pasien mengalami


tanda Peningkatan penurunan kesadaran
Tekanan Iintrakranial a. Pasien
mengalami
kesulitan bicara
b. Kelemahan
ekstremitas
tangan kanan

18.00 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 180/90 mmhg


N = 97 x / menit
RR = 24 x / menit
S = 36,5 0C

19.00 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Simvastatin 10 mg diberikan

(shif malam) 21.00 I Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Apatis
GCS : E4 M6 V2

21.20 II Mengkaji kemampuan Pasien hanya bisa


pasien dalam mobilisasi berbaring saja ditempat
tidur. Kondisi pasien
masih lemah dan tidak
bertenaga

21.30 II Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan masih mengalami
kelemahan

22.00 I Memonitor adanya tanda- Pasien mengalami


tanda Peningkatan masih penurunan
Tekanan Intrakranial kesadaran
a. Pasien masih
mengalami
kesulitan bicara
b. Kelemahan
ekstremitas
tangan kanan

22.30 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Ranitidine 1 amp diberikan

05.30 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 160/90 mmhg


N = 95 x / menit
RR = 24 x / menit
S = 36,3 0C

2 Rabu , 15 12..00 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 150/70 mmhg


April 2020 N = 88 x / menit
(Shif pagi) RR = 23 x / menit
S = 36,0 0C

08.10 I Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Apatis
GCS : E4 M6 V2
08.40 II Mengkaji kemampuan Aktivitas pasien hanya
pasien dalam mobilisasi berbaring saja ditempat
tidur. Pasien tampak
lemah dan tidak
bertenaga dan dibantu
oleh keluarga

09.00 I, II Mengubah posisi pasien Posisi pasien miring


setiap 2 jam pada tepi bed

10.20 II Mengkaji kekuatan otot 1 5


pasien 3 5

11.30 II Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan mengalami
kelemahan dan tidak
bisa digerakkan

12.10 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Ranitidine 1 amp dianjurkan dokter

13.10 I Memonitor adanya tanda- Pasien masih


tanda Peningkatan mengalami penurunan
Tekanan Intrakranial kesadaran
a. Pasien masih
mengalami kesulitan
untuk berkomunikasi
b. tampak masih
kelemahan pada
ekstremitas tangan
kanan

(shif siang) 15.20 I,II Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Apatis
GCS : E4 M6 V3

15.30 II Mengkaji kemampuan Aktivitas pasien hanya


pasien dalam mobilisasi berbaring ditempat
tidur. Pasien tampak
lemah dan tidak
bertenaga

16.00 I Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan mengalami
kelemahan

17.10 I Memonitor adanya tanda- Pasien masih dengan


tanda Peningkatan kesadaran (Apatis )
Tekanan Iintrakranial c. Pasien sulit
berkomunikasi
dengan jelas
dan hanya bisa
mengerang
d. Kelemahan
ekstremitas
tangan kanan
masih tampak

18.00 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 160/70 mmhg


N = 92 x / menit
RR = 23 x / menit
S = 36,3 0C

19.10 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Simvastatin 10 mg diberikan

(shif malam) 21.00 I Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Apatis
GCS : E4 M6 V3

21.10 II Mengkaji kemampuan Pasien hanya bisa


pasien dalam mobilisasi berbaring saja ditempat
tidur dan bisa miring
kanan dan kiri dibantu
oleh keluarganya..
Kondisi pasien masih
tetap lemah dan tidak
bertenaga

21.20 II Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan masih tetap
mengalami kelemahan
dan dibantu.

22.10 I Memonitor adanya tanda- Pasien masih penurunan


tanda Peningkatan kesadaran ( apatis)
Tekanan Intrakranial c. Pasien masih
mengalami
kesulitan
berkomunikasi
dengan lancar
dan hanya bisa
mengerang.
d. Kelemahan
ekstremitas
tangan kanan
masih tampak.

22.30 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Ranitidine 1 amp diberikan

05.30 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 150/90 mmhg


N = 95 x / menit
RR = 23 x / menit
S = 36,2 0C

3 Kamis , 16 12..00 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 140/70 mmhg


April 2020 N = 89 x / menit
(Shif pagi) RR = 24 x / menit
S = 36,0 0C

08.00 I Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Composmentis
GCS : E4 M6 V4

08.20 II Mengkaji kemampuan Aktivitas pasien masih


pasien dalam mobilisasi hanya berbaring saja
ditempat tidur. Pasien
tampak mampu
menggerakkan tangan
kanannya dan pasien
masih dibantu.
09.15 I, II Mengubah posisi pasien Pasien posisi dalam
setiap 2 jam supinasi pada tepi bed.
Dengan dibantu oleh
keluarganya

10.25 II Mengkaji kekuatan otot 2 5


pasien 4 5

11.40 II Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan mengalami
peningkatan dan bisa
sedikit digerakkan

12.10 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Ranitidine 1 amp dianjurkan dokter

13.10 I Memonitor adanya tanda- Pasien masih


tanda Peningkatan mengalami peningkatan
Tekanan Intrakranial kesadaran
a. Pasien mampu untuk
berkomunikasi dan
hanya bisa mengatakan
iya atau tidak
b. adanya peningkatan
kekuatan otot pada
ekstremitas tangan
kanan

(shif siang) 15.10 I,II Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien composmentis
GCS : E4 M6 V4

15.30 II Mengkaji kemampuan Pasien tampak mampu


pasien dalam mobilisasi menggerakkan tangan
kanannya. Aktivitas
pasien dibantu oleh
keluarga.

16.20 I Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan mengalami
peningkatan kekuatan
otot.

17.10 I Memonitor adanya tanda- Pasien masih dengan


tanda Peningkatan kesadaran
Tekanan Iintrakranial (composmentis )
a. Pasien mampu untuk
berkomunikasi dan
hanya bisa mengatakan
iya atau tidak
b. adanya peningkatan
kekuatan otot pada
ekstremitas tangan
kanan
18.00 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 130/70 mmhg
N = 86 x / menit
RR = 23 x / menit
S = 36,0 0C

19.15 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan


Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Simvastatin 10 mg diberikan

(shif malam) 21.00 I Mengkaji tingkat Tingkat kesadaran


kesadaran pasien pasien Composmentis
GCS : E4 M6 V4

21.15 II Mengkaji kemampuan Pasien tampak mampu


pasien dalam mobilisasi menggerakkan tangan
kanannya dan Aktivitas
pasien dibantu oleh
keluarga.

21.30 II Melatih gerak rom Ekstremitas tangan


kanan mengalami
peningkatan kekuatan
otot.

22.10 I Memonitor adanya tanda- Pasien masih dengan


tanda Peningkatan kesadaran
Tekanan Intrakranial (composmentis )
a. Pasien mampu untuk
berkomunikasi dan
hanya bisa mengatakan
iya atau tidak
22.30 I,II Inj. piracetam 1gr Pasien telah diberikan
Citicoline 500 mg obat sesuai dosis yg
Ranitidine 1 amp diberikan

05.30 I,II Memonitor TTV Pasien TD = 130/70 mmhg


N = 88 x / menit
RR = 22 x / menit
S = 36,0 0C
V. EVALUASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. Y ruang : IRNA VI C


Umur : 47 Tahu RM :14042001
No Hari/tgl/jam Perkembangan TTD
1 Jumat, 17 april S = pasien mengatakan iya saat ditanya pusingnya
2020 berkurang
Jam 09.30 O=
a. Tingkat kesadaran compasmetis
b. GCS = E4 M6 V4
c. TD = 130/70 mmhg
N = 88 x / menit
RR = 22 x / menit
S = 36,0 0C
d. Pasien mampu untuk berkomunikasi dan
hanya bisa mengatakan iya atau tidak

A = Masalah teratasi sebagian


P = Lanjutkan intervensi
a. Mengkaji tingkat kesadaran pasien
b. Memonitor adanya tanda-tanda Peningkatan
Tekanan Intrakranial
c. Memonitor TTV Pasien
d. Melakukan pemberian obat sesuai intruksi
2 Jumat, 17 april S=-
2020 O=
Jam 09.30 a. Pasien tampak mampu menggerakkan tangan
kanannya dan Aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga.
b. Ekstremitas tangan kanan mengalami
peningkatan kekuatan otot.
c. Kemampuan pergerakan sendi meningkat
d. Kekuatan otot 2 5
4 5
A = Masalah teratasi sebagian
P = intervensi dilanjutkan
a. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
b. Melatih gerak rom pasif
c. Memonitor TTV Pasien
d. Mengkaji kekuatan otot pasien

Anda mungkin juga menyukai