Makalah Dokumentasi Implementasi Dan Evaluasi
Makalah Dokumentasi Implementasi Dan Evaluasi
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari dokumentasi keperawatan ?
2. Bagaimana dokumentasi keperawatan pada tahap implementasi ?
3. Bagaimana dokumentasi keperawatan pada tahap evaluasi ?
4. Bagaimana cara mengukur pencapaian tujuan ?
5. Bagaimana hasil evaluasi dokumentasi keperawatan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari dokumentasi
keperawatan
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana dokumentasi pada tahap
implementasi
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana dokumentasi pada tahap
evaluasi
4. Untuk mengetahui dan memahami cara pengukuran pencapaian tujuan
5. Untuk mengetahui hasil evaluasi dokumentasi keperawatan
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah agar mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai proses dan dokumentasi asuhan
keperawatan tindakan dan evaluasi asuhan keperawatan agar memudahkan
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum ataupun kerja lapangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam
Potter & Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan
untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.Untuk
kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan
rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif
(intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan
keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).
Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi
keperawatan.
Komponen yang ada pada format dokumentasi implementasi pada
pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan :
a) Nama pasien, umur.
b) Ruangan, kamar, bed.
c) Nomor registrasi, nomor rekam medik.
d) Hari, tanggal , dan waktu.
e) Nomor diagnosa.
f) Tindakan keperawatan dan hasil, respon klien.
g) Paraf dan nama jelas perawat.
4
2) Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.
3) Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4) Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan.
5) Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi keperawatan.
6) Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu
dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri
(Self Care).
7) Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8) Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9) Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10) Bersifat holistik.
11) Kerjasama dengan profesi lain.
12) Melakukan dokumentasi
5
menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan
dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan
lain lain.
6
dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien setelah
pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.
4. Metoda Implementasi
a. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya
dilakukan dalam sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan,
berpakaian, menyikat gigi, berhias.
b. Konseling
Konseling adalah metoda implementasi yang mebantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan
menangani stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal antara
klien, keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk
membantu klien menerima perubahan yang akaan terjadi yang
diakibatkan stres berupa dukungan emosional, intelektual, spiritual,
dan psikologis.
c. Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk
menyajiakn prinnsip , prosedur, dan teknik yang tepat tentang
perawatn kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien
tentang status kesehatannya.
7
d. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
e. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
f. Tindakan preventif.
g. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien
untuk prosedur.
h. Tindakan menyelamatkan jiwa.
i. Mencapai tujuan perawatan.
j. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
Perawat yang memberikan tugas bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa setiap tugas ditugaskan secara sesuai dan
diselesaikan sesuai dengan standar keperawatan.
8
b) Pada tahap pelaksanaan.
a Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh
perawat.
b Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan
perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh
perawat.
c Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan
antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh
perawat.
d Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan
tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan
komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon klien
terhadap tindakan yang telah diberikan.
9
b. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut
c. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk hasilnya
Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 % Flasil : luka
tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
d. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan
yang telah melakukan intervensi.
Contoh pencatatan implementasi : No Hari / tgl Jam No. dx
Tindakan keperawatan TTD
a) Sabtu 7-3-1998 08.00 1 - Membantu pasien memberi makan
Respon Pasien makan habis 1 porsi tidak ada muntah
________________________ YUNI 09.00
b) Mengukur tanda vital Respon / hasil : TD : 150/90 mmHg S :
37.8oC RR : 24 x/mnt Klien mengeluh pusing ____________
YUNI
10
d. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan
guna menghindari kealpaan (lupa)
e. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
Contoh : Memberikan obat tetes mata
f. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
g. Dokumentesikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan
infeksi terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus
dicatat. Contoh : Memberikan kompres betadin pacia lokasi
tusukan infus
h. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan
bagian dari tindakan keperawatan. Contoh : Membatasi
pengunjung, agar pasien dapat istirahat
i. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan
tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan.
j. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
k. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua
kalimat harus ditulis, tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol /
lambang-lambang sudah baku/lazim dapat digunakan Contoh:
IVFD, NGT, dll
l. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu
tuliskan ungkapan klien untuk memperjelas maksud. Contoh :
Klien nampak cemas (salah), klien tidak dapat tidur, sering
menekuk kaki sebelahkanannya dan ia mengatakan "ingin bertemu'
suaminya dulu sebelum mati'
m. Rujuk ke petunjuk, kebijakan dan prosedur rumah sakit untuk
penggunaan format.
11
8. Manfaat Kegunaan Dokumentasi Implementasi
Manfaat Kegunaan Dokumentasi Implementasi:
a. Mengkomunikesikan secara nyata tindakan-tindakan yang telah
dilakukan untuk klien. Hal ini penting untuk :
a) Menghindarkan kesalahan-kesalahan seperti duplikasi
tindakan, yang seharusnya tidak perlu terjadi. Contoh :
Pemberian obat sudah diberikan, tetapi tidak dicatat Sehingga
diberikan obat kembali.
b) Quality Assurance (menjamin mutu ) yang akan menunjukkan
apa yang secara nyata telah dilakukan terhadap klien dan
bagaimana hubungannya dengan standar yang telah dibuat.
c) Melihat hubungan respon-respon klien dengan tindakan
keperawatan yang sudah diberikan (evaluasi klinis)
12
yang sudah dibuat. Tahap akhir dari proses keperawatan. Menilai
tujuan dalam rencana perawatan tercapai atau tidak. Menilai efektifitas
rencana keperawatan atau strategi askep. Menentukan efektif /
tidaknya tindakan keperawatan dan perkembangan pasien terhadap
masalah kesehatan. Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi
status dan kemajuan klien terhadap pencapaian hasil setiap hari.
Evaluasi status dan kemajuan klien adalah berbeda untuk masalah
kolaboratif versus diagnose keperawatan. Untuk diagnose
keperawatan, perawat akan:
a. Mengkaji status klien
b. Membandingkan respon ini pada criteria hasil
c. Menyimpulkan bila klien mengalami kemajuan pada pencapaian
hasil.
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan efektivitas asuhan
keperawatan untuk mencegah atau mengobati respons klien terhadap
prosedur kesehatan yang telah diberikan. Evaluasi sudah dimulai sejak
tahap pengkajian data dan dapat menjadi indikator kemajuan klien
terhadap tujuan kriteria hasil.
Komponen evaluasi dicatat untuk :
1. Mengomunikasikan status klien dan hasilnya yang berhubungan
dengan semua arti umum untuk semua perawat.
2. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk memutuskan
aoakah mengawali, melanjutkan, memodifikasi, atau
menghentikan asuhan keperawatan.
3. Memberikan bukti revisi untuk perencanaan keperawatan
berdasarkan pada catatan penilaian ulang atau reformulasi
diagnosis keperawatan.
13
2. Tipe-Tipe Pernyataan Evaluasi
Tipe pernyataan evaluasi formatif atau sumatif diketahui. Kedua
pernyataann tersebut dapat dibuat pada poin yang alamiah dalam
pemberian asuhan keperawatan terhadap klien. Contohnya, adalah
perawatan klien sehari-hari, masuk rumah sakit, rujukan, atau pulang.
14
B. Sumatif (evaluasi kumulatif perkembangan klien terhadap hasil yang
diharapkan)
5. Format Evaluasi
15
Pada format Evaluasi juga terdapat identitas yang juga harus diisi oleh
perawat nama , nomor kamar ,nomor register, umur, kelas,Identitas yang
terdapat diatas berguna agar mempermudah perawat dalam mencari data
pasien dan jelas,serta agar tidak tertukar dengan pasien lain. Di tabel
evaluasi juga terdapat:
a. Tanggal dan Waktu ditulis berdasarkan kapan perawat melakukan
tindakan keperwatan terhadap pasien. Berfungsi agar jelas dalam
pendokumentasiannya serta terperinci.
b. Evaluasi ditulis setiap kali setelah semua tindakan dilakukan terhadap
pasien. Pada tahap evaluasi dibagi menjadi 4 tahap yaitu SOAP atau
SOAPIER :
S = Subyektif : Hasil pemeriksaan terakhir yang dikeluhkan
oleh pasien biasanya data ini berhubungan dengan criteria hasil
O = Obyektif : Hasil pemeriksaan terkhir yang dilakukan oleh
perawat biasanya data ini juga berhubungan dengan criteria
hasil.
A = Analisa : Pada tahap ini dijelaskan apakah masalah
kebutuhan pasien telah terpenuhi atau tidak
P = Plan of Care : Dijelaskan rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan terhadap pasien.
I = Intervensi : tindakan perawat untuk mengatasi masalah
yang ada
E = Evaluasi : evaluasi terhadap tindakan keperawatan R =
Revisi c). Paraf harus disertai nama jelas,.
Tujuannya untuk pembuktian dan pertanggung gugat bagi perawat
jika suatu saat kondisi pasien memburuk atau sampai berada
ditangan hukum.
16
Pernyataan evaluasi perlu didokumentasikan dalam catatan kemajuan,
direvisi dalam rencana perawatan atau dimasukkan dalam ringkasan
khusus dan dalam pelaksanaan dan perencanaan. Pedoman untuk
pendokumentasian evaluasi:
a) Sebelum kesimpulan evaluasi dengan data yang mendukung penilaian
perawat. Contoh data pendukung (untuk klien dengan myocar infark) :
tidak ada dispnea. Penilaian perawatannya : toleransi aktifitas
meningkat.
b) Mengikuti dokumentasi intervensi keperawatan dengan pernyataan
evaluasi formatif yang menjelaskan respon cepat klien terhadap
intervensi keperawatan atau prosedur. Contohnya mengantuk setelah
minum obat
c) Menggunakan pernyataan evaluasi sumatif ketika klien dipindahkan ke
vasilitas lain atau dipulangkan
d) Catatan evaluasi sumatif untuk setiap hasil yang diharapkan
diidentifikasikan pada perencanaan keperawatan klien, bisa berjalan
500 kaki dan menaiki 12 tangga tanpa bantuan. Evaluasi sumatif :
dapat berjalan 200 kaki tanpa alat bantu dan dapat naik turun 6 tangga
tanpa bantuan.
e) Menulis pernyataan evaluasi yang merefleksikan keadaan
perkemangan klien terhadap tujuan, pemasukan yang sesuai dicatat
sebagai berikut : kontrol sakit yang tidak efektif setelah medikasi,
terus tanpa henti, penghilang rasa sakit dari medikasi berlangsung
selama 30 menit.
f) Melalui suatu penilaian atau modifikasi intervensi, mengawali dan
mendokumentasikan respon perawat untuk mengubah kondisi klien.
Contoh : kesehatan klien memburuk, : jam 09.00 mengeluh salit di
pusat seperti ditikam.
17
Di dalam pencatatan evaluasi, terdapat langkah-langkah penting yang
harus dilakukan:
a) Pengumpulan data dan pembentukan pernyataan kesimpulan.
b) Kepekaan terhadap kemampuan klien untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
c) Kesadaran faktor lingkungan, sosial, dan dukungan keluarga.
d) Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.
18
2.5 Hasil Evaluasi
1. Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian
dari standar dan kriteria yang telah ditetapan.
3. Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi
juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam
memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu ditekankan pada
penulisannya, untuk menghindari salah persepsi dan kejelasan dalam menyusun
tindakan perawatan lebih lanjut.
3.2 Saran
1. Mahasiswa harus dapat memahami pendokumentasian keperawatan agar
dapat dikembangakan dalam tatanan layanan keperawatan.
2. Melatih pendokumentasian keperawatan melalui mendokumentasikan
asuhan keperawatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam. 2008. Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika
Patricia A. dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan Praktek Edisi 4. Jakarta: EGC.
http://www.kompasiana.com/detra18/dokumentasi-keperawatan-dokumentasi-
keperawatan- implementasi-dan-evaluasi_551ff2d98133113b719de1be diakses pada
tanggal 6 April 2016.
21