Oleh :
ELISABET ELCHIAFINA DUA NURAK
PO7142011610202
Tingkat IV A
Waktu : 30 menit
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Media
Power Point & Leaflet
VII. Evaluasi
1. Persiapan
a. Penyuluh dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan
b. Semua peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
d. Pre Planning telah disetujui
e. Leaflet, materi dalam bentuk power point dan LCD telah tersedia
f. Peran dan tugas penyuluh sesuai dengan perencanaan
2. Proses
a. Peserta penyuluhan tampak antusias
terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mampu berkonsentrasi dan
mendengarkan penyuluhan dengan baik
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara baik dan benar sesuai penyampaian materi
3. Hasil
a. 80% dari peserta penyuluhan mengetahui pengertian retinopati
diabetik
b. 80% mengetahui tanda dan gejala retinopati diabetik
c. 80% peserta penyuluhan dapat menjelaskan penanganan retinopati
diabetik
d. 80% peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara pencegahan
retinopati diabetik
VIII. Lampiran Materi Penyuluhan
RETINOPATI DIABETIK
A. Pengertian
Retinopati adalah kelainan pembuluh darah yang menuju ke mata
berupa perdarahan, tidak adekuatnya pasokan darah dan penyumbatan
pembuluh darah. Akibat yang serius adalah kerusakan retina, yang
kadang-kadang menetap dan menyebabkan penurunan fungsi
penglihatan bahkan kebutaan.
Penyakit retinopati adalah penyakit lanjutan dari seseorang yang
telah mengalami diabetes melitus atau hipertensi. Faktor yang
diperkirakan penting dalam perkembangan retinopati adalah seseorang
yang yang sudah dinyatakan terserang diabetes melitus dan hipertensi.
Dalam suatu kasus,seseorang yang telah lama mengalami diabetes
melitus,80% kepastiannya diperkirakan mengalami retinopati.
Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di
mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula
dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. Diabetes Mellitus / DM
dikenal juga dengan sebutan penyakit gula darah atau kencing manis
yang mempunyai jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia juga
di seluruh dunia. Penyakit Diabetes Melitus terjadi ketika kadar gula
(glukosa) dalam darah berlebih. Kelebihan gula tersebut menjadi racun
bagi tubuh penderita.
Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes
melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan
kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-
jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini dapat diderita oleh
siapapun yang menderita diabetes tipe 1 maupun 2, terutama mereka
yang gula darahnya tidak terkontrol dan telah menderita diabetes dalam
jangka waktu yang lama. Pada awalnya, retinopati diabetik seringkali
hanya menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak menimbulkan
gejala sama sekali. Namun apabila tidak ditangani, retinopati diabetik
dapat menyebabkan kebutaan. Maka dari itu, penderita diabetes melitus
selalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya
satu kali dalam setahun meskipun tidak merasakan keluhan apapun pada
mata.
Retinopati Hipertensi (hypertensive retinopathy)adalah
kerusakanpada retina akibattekanan darah tinggi.Kelainan pembuluh
darah dapat berupa penyempitan umum atausetempat, percabangan
pembuluh darah yang tajam, fenomena crossingatau sklerose
pembuluhdarah.Kelainan pembuluh darah ini dapat mengakibatkan
kelainan pada retina yaitu retinopatihipertensi.Retinopati hipertensi dapat
berupa perdarahan atau eksudat retina yang pada daerahmakula dapat
memberikan gambaran seperti bintang (star figure).
B. Tanda dan Gejala
Pada tahap awal, retinopati diabetik dapat menimbulkan gejala
yang khas seperti:
1. Penglihatan kabur dan ganda.
2. Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata
3. Melihat lingkaran-lingkaran cahaya ataupunmelihat bintik gelap dan
cahaya kelap-kelip.
4. Tidak dapat melihat sesuatu yang ada pada salah satu sisi.
5. Kesulitan dalam membaca.
6. Mata merah dan gatal.
7. Kehilangan penglihatan warna.
8. Sesuatu yang lurus tidak keliahatan lurus.
C. Penanganan
Retinopati diabetik dapat di tangani dan disembuhkan. Penanganan
terbaik yang di ketahui adalah :
a. Bedah laser
Laser digunakan untuk pembakaran kecil pada retina,
untuk menambal pembuluh darah ekstra, dan menghindari
tumbuhnya pembuluh darah baru yang rapuh. Edema macular
juga dapat di tangani dengan bedah laser. Sebagai tambahan,
alat bantu penglihatan kurang, seperti lensa pembesar (untuk
close up) dan lensa telescopic (untuk jarak) dapat membantu.
Apabiloa ada perdarahan vitreous atau operasi untuk
mengangkat pembuluh darah yang pecah dan jaringan scar
(jaringan bekas luka), untuk menghentikan perdarahan, untuk
mengganti sebagian cairan vitreous dalam mata dengan cairan
garam, dan kadang-kadang di perlukan tindakan operasi untuk
memperbaiki detached (ablasio) retina. Ada pila cara
penanganan retinopati diabetik dengan menyuntikan obat
(biasanya obat anti fakta pertumbuhan) ke dalam retiana.
b. Foto coagulasi
Penyinaran dengn sinar laser (xenon ARC) membuka area
baru dalam pengobatan retinopati. Khususnya pada diabetes
retinopati grade II (DR II) jelas terjadi perbaikan pada retina
dan penglihatan. Pada DR II lanjut dan DR III kelaianan ini
menetap, sehingga tidak terjadi kemunduran penglihatan.