PSAK 13 mengataur pencatatan mengenai sekuritas yang salah satunya adalah saham, pencatatan
saham dinyatakan senilai dengan harga beli ditambah biaya-biaya yang timbul karena perolehan
saham(termasuk Pajak, PPN yang dibayarkan tidak dapat dikreditkan dalam pembelian saham).
perlakuan akuntasi terhadap investor yang melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan
diatur di PSAK 15, yang selanjutnya menyatatakan mengenai pembukuan investasi saham pada
perusahan dengan menganut 2 metode cost dan ekuitas. Dalam metode mengakui penghasilan
secara proporsional dengan keuntungan yang diperoleh investee. Metode harga perolehan
mengakui penghasilan secara pembayaran deviden. Dlam praktiknya pembukuan tersebut
bergantung pada tingkat kepemilikan, berikut variasi tingkat kepemilikan saham :
Dalam praktik pajak, tidak ada ketentuan mengenai metode pembukuan investasi jangka
panjang(saham), selain dalam Pasal 10 (5) UU PPh,yang menyatakan investasi saham, berbeda
dengan dividend, keuntungan yang diperoleh karena kelebihan harga jual atas harga perolehan.
Penghasilan tersebut akan dikenakan pajak penghasilan dengan tarid 0,1% untuk bukan saham
pendiri 5,1% dan bersifat final (0,5% PP No 14 Tahun 1997).
Contoh soal :
Tangal 1 1 Februari 2010 dibeli saham 1000 lembar saham preferen PT WIKA(20& kepemilikan PT
WIKA) dengan harga perlembarnya @Rp. 10.000 dengan kurs 110, provisi dan materai dibayar
sebesar Rp 20.000. dividen dibayar setiap akhir tahun. Pada tanggal 10 maret 2010 perusahaan
menjual kembali sahamnya dengan kurs 112 dan biaya penjualan Rp. 20.000
Ayat Jurnal
1. Pembelian saham
Saham Preferen-PT WIKA Rp 11.020.0000
Kas Rp. 11.020.000
2. Penerimaan Dividen
Kas Rp. 2.000.000
Penghasilan Dividen Rp. 2.000.000