Anda di halaman 1dari 53

1

2
TUJUAN ANALISA
CHARACTER/WATAK:
 Melihat tanggung jawab,
kejujuran,keseriusan bisnis,
keinginan untuk membayar semua
kewajiban dengan seluruh
kekayaan yang dimiliki, sehingga
bank dapat meyakini itikad baik
peminjam dan dapat mengetahui
risiko atas kredit yang
diberikan.
3
RESIKO WATAK :
 Nasabah pindahan
 Informasi tidak benar/terbuka
 Cara berhubungan mendesak/iming
iming/janji/pemberian hadiah
 Kurang dikenal
 Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/ rekan
bisnis,info BI,catatan intern
bank,pesaing,dsb
 Tingkah laku moral
 Istri lebih dari 1 (simpanan)
 Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam
 Catatan kriminal
 Manajemen tertutup,adm tidak tertib
 Ambisius,suka jalan pintas
 Tidak kooperatif dalam proses analisa

4
MANAJEMEN PUNCAK :
 Kemampuan menetapkan visi, misi,
tujuan dan strategi perusahaan.
 Kemampuan merencanakan manajemen
(rencana kerja, penetapan standar
operasional & anggaran).
 Kemampuan melaksanakan kegiatan
manajemen organisasi (penyusunan
struktur,pendelegasian wewenang).
 Kemampuan melakukan evaluasi dan
pengawasan

5
KEMAMPUAN MANAJ.PRODUKSI :
 Pabrik, mesin produksi kurang tepat
guna
 Lokasi pabrik jauh
 Persediaan yang menumpuk
 Ketergantungan terhadap
suplier/bahan tertentu
 Produk inferior
 Banyak di sub kontrak

6
KEMAMP.MANAJ.PEMASARAN :

Kemampuan nasabah menjual produk :


 Angka keragaan masa lalu
 Angka proyeksi pemasaran
 Perencanaan, strategi pemasaran &
marketing mix ( bauran pemasaran )

Resiko Kemamp.Manajemen Pemasaran:


 Lokasi kurang strategis, produk tidak
diversifikasi, promosi terlalu besar,
ketergantungan konsumen tertentu,
segmen terbatas

7
MANAJEMEN PERSONALIA:
 Menilai kekuatan perusahaan dilihat
dari segi kualitas dan kuantitas
tenaga kerjanya
 Menilai kemampuan perusahaan
memelihara hub.yang baik antara
pegawai dg perusahaan/pemilik.

Resiko Kemampuan Personalia :


“ one man show,tua/sakit-sakitan,tidak
ada regenerasi,tergantung seseorang,
produktifitas rendah,tumpang tindih
tugas,SDM terbatas”.

8
 Kemampuan sendiri perusahaan
dalam memikul beban pembiayaan
yang dibutuhkan
 Kemampuan menanggung beban
resiko (risk sharing)
 Kesungguhan debitur dalam
mengelola usahanya.

9
INDIKATOR UTAMA : D E R
 DER adalah alat ukur ketergantungan
debitur terhadap pihak luar
perusahaan
 Semakin tinggi DER, kemampuan
perush menanggung beban pembiayaan
semakin rendah, semakin tinggi resiko
yang dihadapi perusahaan
 Besarnya modal sendiri tidak
mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam pembayaran hutangnya.

10
KOMPONEN MODAL ;
1. Modal disetor
2. Laba ditahan
3. Tambahan modal disetor
4. Modal sumbangan
5. Modal revaluasi
6. Hutang pada pesero

11
PRINSIP-PRINSIP DALAM MENILAI
MODAL SENDIRI:

1. Harus ada pemisahan Assets secara


jelas
2. Pemisahan secara jelas atas hutang
3. Perhitungan nilai assets hrs
didasarkan pada prinsip akuntansi
4. Nilai Equity diperoleh dari
pengurangan total assets dngan
seluruh hutang
5. Debitur yang memiliki beberapa
usaha agar dibuat neraca konsolidasi

12
RESIKO CAPITAL :

1. Leverage Ratio tinggi


2. Profitabilitas rendah
3. Prive/deviden besar
4. Modal disetor belum notariil
5. Laba ditahan rendah
6. Pemilikan satu keluarga
7. Pemilikan modal tidak dikenal
8. Modal revaluasi

13
PERANAN AGUNAN KREDIT :

1. Memberikan hak dan kekuasaan


kepada bank untuk mendapatkan
pelunasan dari hasil penjualan
barang agunan apabila debitur
cidera janji
2. Menjamin agar debitur berperan
serta didalam transaksi untuk
membiayai dan mengembangkan
usahanya.
3. Mendorong debitur untuk
memenuhi perjanjian kredit

14
SYARAT AGUNAN KREDIT :
A.ASPEK EKONOMIS
1. Dapat diperjual belikan secara
umum dan bebas
2. Nilainya lebih besar dibandingkan
kreditnya
3. Dapat dipertukarkan
4. Nilainya stabil dan cenderung naik
5. Kondisi dan lokasi agunan
strategis
6. Manfaat ekonominya lebih panjang

15
SYARAT AGUNAN KREDIT :
B.ASPEK YURIDIS
1. Benar-benar milik pihak yang
bersedia mengagunkan
2. Tidak dalam sengketa
3. Memiliki bukti kepemilikan yang sah
dan masih berlaku serta mempunyai
kekuatan hukum
4. Agunan dalam kondisi bebas

16
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA)

1. Agunan Pokok, meliputi


seluruh assets perusahaan
baik yg dibiayai dengan
kredit maupun yg tdk
langsung dibiayai dengan
kredit
2. Agunan Tambahan,
merupakan harta milik
debitur pribadi

17
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN ASPEK YURIDIS)

1. Agunan Kebendaan, meliputi


seluruh benda bergerak dan
tidak bergerak, berwujud dan
tidak berwujud
2. Agunan Penanggungan
(borgtocht):
- Personal guarantee
- Corporate guarantee
- Bank guarantee

18
NILAI AGUNAN KREDIT

1. Nilai saat ini :


- Nilai Pasar Wajar (NPW)
- Nilai Likuiditas (NL)

2. Nilai akan datang/proyeksi :


- Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW)
- Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL)

19
DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN
NILAI AGUNAN ( 5 P )
1. PENILAIAN, dengan cara dan
metode yang berlaku
2. PENGIKATAN,bukti pemilikan yang
sah menurut hukum
3. PENGUASAAN,dapat dikuasai atas
nama pemohon,shg apabila
dilikuidasi proses tdk panjang dan
tdk butuh biaya besar.
4. PENGAMANAN,dapat ditutup
dengan asuransi
5. PEMANFAATAN,sbg sumber
pembayaran kembali thd kredit

20
BENTUK PENGIKATAN AGUNAN

1. HAK TANGGUNGAN
2. HIPOTIK atau CREDITVERBAND
3. GADAI ( PAND )
4. FIDUSIA
5. CESSIE
6. PENANGGUNGAN HUTANG
(BORGTOCHT)

21
RESIKO AGUNAN

1. Bentuk pemilikan jaminan kurang


kuat
2. Pengikatan barang agunan kurang
sempurna
3. Harga barang agunan fluktuatif
4. Nilai barang agunan menurun
5. Barang agunan kurang marketable
6. Nilai agunan tidak mengcover nilai
kredit
7. Agunan milik orang lain

22
1. PEMASOK
2. PEMBELI
3. PERSAINGAN
4. BARANG SUBSTITUSI
5. POTENSI CALON PESAING
6. PERATURAN PEMERINTAH
7. PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

23
Resiko CONDITION :
 PEMASOK, juml suplier sedikit, tidak ada
bahan baku alternatif
 PEMBELI, pasar sasaran terbatas,
bergaining power langganan tinggi
 PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing
dominan,tdk ada asosiasi industri
 BARANG SUBSTITUSI
 KONDISI PUBLIK,publik kritis,
perlindungan konsumen berlebihan,dll
 PERATURAN PEMERINTAH
 PERDAGANGAN INTERNASIONAL

24
25
1. Sebagai EARLY WARNING SIGN
2. Mengenali kemampuan perusahaan
secara umum dari aspek finansial
3. Memusatkan Perhatian pemutus
kredit
4. Melihat dua angka secara
bersamaan
5. Menceritakan kondisi keuangan
perusahaan.

26
RATIO KEUANGAN YANG POKOK :

 Ratio Profitabilitas

 Ratio Perputaran (aktivitas)

 Ratio Likuiditas

 Ratio Leverage (solvabilitas)

27
 Menilai kinerja perusahaan dalam
menciptakan profit ( laba )
 Mencerminkan kinerja perusahaan
dan resikonya
 Metode : membandingkan indikator
laba dengan berbagai ukuran kegiatan
(misalnya penjualan, modal, assets)

28
GROSS PROFIT MARGIN :
 Menunjukkan kemampuan
perusahaan menutup biaya barang
(HPP) atau mencerminkan jumlah
uang yang untuk menutupi biaya
operasional,biaya bunga dan pajak,
untuk memperoleh laba.
 Rumus :
Penjualan – HPP x 100% =.….%
Penjualan

29
NET PROFIT MARGIN :
 Menunjukkan kemampuan
memperoleh penghasilan untuk
pemilik dari setiap rupiah penjualan
setelah dikurangi semua biaya-
biaya.
 Rumus :
Laba bersih
Penjualan

30
RETURN ON EQUITY (ROE):
 Menunjukkan kemampuan
perusahaan memperoleh laba
dari investasi rata-rata yang
telah ditanamkan
 Rumus :
Laba bersih
Modal

31
RETUR ON ASSETS (ROA):
 Menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan aktiva perusahaan

 Rumus :
Laba bersih
Total Assets

32
ROE dan ROA :
 Dalam keadaan normal dan bagi
perusahaan yang sehat, lazimnya ROE
> ROA
 Dalam periode yang sama bisa terjadi
ROE naik tapi ROA turun, hal ini
menunjukkan bahwa : melihat satu
ratio saja tdk cukup, tambahan aktiva
tidak dibiayai dari modal,

Dari mana pendanaannnya ???


Dapat dilihat dari analisa Leverage

33
 Mengukur seberapa besar peranan
dana pihak ketiga
(hutang)digunakan untuk
pembiayaan perusahaan
 Hutang adalah comitment yang
berdasarkan kontrak dan
mengandung kewajiban mengangsur
pokok/bunga yang tetap
 Bila komposisi tidak seimbang,
perusahaan bisa bangkrut.

34
TOTAL LEVERAGE RATIO :
 Membandingkan antara hutang
dengan total assets perusahaan
 Memberikan sinyal seberapa aman
uang kreditur dijamin dengan assets
perusahaan
 Resiko turunnya assets dapat
menyebabkan tidak terbayarnya
hutang
 Rumus :
Total Hutang
Total Assets

35
DEBT to EQUITY RATIO ( D E R ):
 Melihat seberapa besar sharing
pemilik perusahaan dalam mengelola
usahanya
 Resiko yang melekat apabila sharing
pemilik kecil, maka peluang
terjadinya “ Moral Hazard ” besar.
 Rumus :
Total Hutang
Equity

36
 Melihat efisiensi penggunaan
assets oleh perusahaan
 Menghitung waktu yang
dibutuhkan dalam siklus operasi
perusahaan
 Ratio-ratio perputaran :
- Perputaran Aktiva
- Perputaran Aktiva Tetap
- Perputaran Piutang
- Perputaran Persediaan

37
PERPUTARAN AKTIVA :
 Mengukur efisiensi penggunaan
aktiva total
 Kelemahannya tidak jelas,
aktiva mana yang tetap atau
lancar yang tidak efisien
 Rumus :
Penjualan
Aktiva

38
PERPUTARAN AKTIVA TETAP:
 Mengukur efisiensi penggunaan
aktiva tetap
 Apabila rationya rendah,
mengindikasikan bahwa banyak
aktiva tidak produktif (kapasitas
tdk terpakai)
 Rumus :
Penjualan
Aktiva Tetap

39
PERPUTARAN PIUTANG DAGANG :
 Menunjukkan jumlah siklus dan
pengumpulan piutang dagang
dalam satu tahun
 Rumus :
Penjualan
Piutang Dagang

40
DAY Of RECEIVABLE ( D O R ) :
 Menunjukkan waktu rata-rata
(dalam hari) yang diperlukan
menagih piutang dagang (dalam
satu siklus)
 Rumus :
Piutang Dagang x…hari = …hari
Penjualan

41
PERPUTARAN PERSEDIAAN :
 Menunjukkan siklus
berputarnya persediaan
dalam satu tahun
 Rumus :
HPP
Persediaan

42
DAY Of INVENTORY ( D O I ) :
 Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus
persediaan
 Rumus :
Persediaan x …hari = …hari
HPP

43
PERPUTARAN HUTANG
DAGANG :
 Menunjukkan siklus
berputarnya persediaan
dalam satu tahun
 Rumus :
HPP
Hutang Dagang

44
DAY Of PAYABLE ( D O P ) :
 Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus
hutang dagang
 Rumus :
Hutang Dagang x …hari = …hari
HPP

45
SIKLUS OPERASI :
 Menunjukkan rata-rata waktu
yang diperlukan perusahaan untuk
menggunakan kas untuk
membeli/memproduksi barang dan
menjual, sampai menerima kas
dari hasil penjualan barang
 Rumus : (WCTO)
WCTO = DOR + DOI

46
 Menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek tepat
pada waktunya
 Ratio-ratio Likuiditas yang
penting :
- Current Ratio
- Quick Ratio

47
CURRENT RATIO :
 Mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan
assets lancar (aktiva Lancar)
 Rumus :
Aktiva lancar (current assets)
Hutang lancar (current liabilities)

48
QUICK RATIO :
 Inventory dianggap kurang
likuid
 Inventory dikeluarkan dari
aktiva lancar
 Rumus :
Aktiva lancar - inventory
Hutang lancar

49
1. MENILAI HASIL OPERASIONAL
PERUSAHAAN

2. MEMAHAMI SIFAT-SIFAT INDUSTRI

3. MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN DANA


PERUSAHAAN

4. INDIKATOR DALAM MONITORING


(DITETAPKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT)

50
51
Working Capital Turn Over (WCTO)
- Day of Inventory ( DOI )
- Day of Receivable ( DOR )
Out of Pocket Expenses ( OPE )
Rumus :
= HPP (diluar penyusutan) + biaya
penjualan + biaya umum + biaya
administrasi
Net Working Capital (NWC) = Modal Kerja
Sendiri

52
* Kebutuhan modal kerja
DOI + DOR x OPE x proyeksi penjl (%)..= A
Periode (hari)

Modal Kerja sendiri (NWC)………………………………………= B -


Kekurangan /kebutuhan modal kerja…………………… = C

Sumber lain :
- Hutang dagang = …..
- Uang muka penjualan = …….
- Lainnya = …… = D -

Jumlah kebutuhan KMK yang dipertimbangkan = E

53

Anda mungkin juga menyukai