Anda di halaman 1dari 45

TUGAS ANALISA FILM KEPERAWATAN JIWA

“ A BEAUTIFUL MIND”

Dosen pembimbing :
Devin Priharninuk, S.Kep.,Ns., M.Kep.

Disusun oleh:
RAHAYU WORO R. (7419031)

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK Halaman : 1


UNIPDU JOMBANG
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIVERSITAS PESANTREN
TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG

RUANG RAWAT: Ruang Parkit TANGGAL DIRAWAT: 13 April 2020


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. J Umur(L/P) Tanggal pengkajian : 14 April 2020
: - RM No. :
Informan : Studi Kasus Film A Beautiful Mind (Istri Tn.J)

II. ALASAN MASUK


Saat Tn. J mulai kuliah, Tn J beranggapan bahwa mempunyai teman satu kamar bernama Charles
dimana charles ini selalu muncul ketika px berada di kamar. Selain itu px juga berhalusinasi
berkerja menjadi agen pemerintahan di bawah perintah seseorang bernama William parcher.
Kemudian disaat beberapa bulan sebelum masuk ke RSJ Tn.J mengalami paranoid atau
kecemasan yang luar biasa dimana Ia sampai mengurungkan niat untuk keluar rumah, bahkan
Istrinya pun (Ny. A) tidak boleh membuka jendela dan lampu harus dimatikan, karena TN. J
menganggap bahwa dirinya sedang di kejar oleh William Parcher dan beberapa orang yang
merupakan agen Uni Soviet. Kemudian suatu hari Tn J sedang membawakan seminar makalah di
Harvard University, pada saat menjadi pemateri Tn. J mengalami kegelisahan dimana dalam
setiap pandangannya ia seperti selalu dihantui atau dikejar-kejar oleh Wiliam Parcher dan
beberapa orang agen Uni Soviet untuk dibunuh karena dalam pikirannya beberapa bulan terakhir
ia berusaha untuk mengakhiri perjanjiannya sebagai mata-mata untuk memecahkan kode rahasia.
Karena ia merasa sangat cemas kemudian ia melarikan diri dari seminar tersebut dan saat itulah
pada seminar nya yang dihadiri oleh Dr. Rosen (Pakar Psikologi) membawanya ke RSJ karena
mencurigai sikap yang aneh yang terlihat, kemudian Tn. J ditangkap dan dibawa ke RSJ dan
terungkap bahwa Tn. J mengidap Skizofrenia.

III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Ya Tidak √

2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil Kurang Berhasil Tidak √

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Aniaya fisik √

Aniaya seksual

Penolakan √

Kekerasan dalam keluarga √

Tindakan Kriminal

Jelaskan No. 1,2,3 :


1. Tn. J beranggapan mempunya teman satu kamar bernama Charles dimana charles ini
selalu muncul ketika px berada di kamar. Selain itu px juga berhalusinasi berkerja
menjadi agen pemerintahan di bawah perintah seseorang bernama William parcher
2. Tn. J tidak pernah pergi ke RS atau berobat sama sekali karena tidak menyadari kal au
dirinya sakit.
3. Hal yang membuat stresor Tn. J yaitu : Px merasa gagal berprestasi untuk mencapai cita-
citanya Tn. J mendapatkan kritikan dari profesornya sehingga Tn. J membenturkan
kepalanya di kaca dan membuang buku dan meja dari atas gedung, Tn. J juga
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK Halaman : 2
UNIPDU JOMBANG
beranggapan bahwa dirinya tidak disukai orang lain sehingga memilih sebagai pribadi
yang penyendiri dibuktikan pada saat px berbicara “Aku tak terlalu suka berhubungan
dengan orang dan rasanya tak ada orang yang menyukaiku ”. Selain itu px juga terlalu
arogan dengan kepintarannya sehingga tidak pernah mengikuti kelas dan lebih memilih
menyendiri karna beranggapan buang-buang waktu. Tn. J juga berhalusinasi sebagai agen
pemerintahan dimana Tn. J terlibat kejar-kejaran dan baku tembak yang membuat Tn. J
menjadi traimatik saat melihat agen bernama willian parcher yaitu tokoh hayalan dari Tn.
J. Dan juga Tn. J pernah mendorong Ny. A kekolam karena merasa William Parcher akan
membunuh istrinya tersebut.
z
Masalah Keperawatan : 1. Resiko cedera 2. Risiko harga diri rendah situasional 3.
Risiko perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya Tidak √

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/keperawatan

Masalah Keperawatan :
Tidak ada keluarga TN. J yang mengalami gangguan jiwa.

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK Halaman : 3


UNIPDU JOMBANG
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
1. Tn.J berada dalam tekanan tinggi karena tidak dapat segera menyelesaikan dan
menerbitkan naskahnya. Selain itu naskahnya sering ditolak oleh profesornya.
2. Tn.J tidak senang bersosial karena menganggap orang-orang tidak menyukainya.
Beliau juga sering menjadi bahan ejekan dari rekan-rekan mudanya, sering tidak
menundukkan kepalanya dan tidak menatap lawan bicaranya saat berbicara serta
berbicara dengan nada rendah.
3. Tn. J merasa bahwa dirinya tidak bisa bergaul dengan lawan jenis, saat di Bar ia
dibujuk oleh teman-temannya untuk mendekati seorang wanita, ia bersusaha percaya
diri dan mendekati tetapi pada saat bertatap muka dengan wanita tersebut justru ia
ditampar karena wanita tersebut merasa dirinya dilecehkan.

Masalah Keperawatan : 1. Penampilan peran tidak efektif, 2. Gangguan interaksi


sosial, 3. Harga Diri rendah kronik, Waham Curiga

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : N : S: P:

2. Ukur : TB : BB : Turun Naik

3. Keluhan Fisik : Ya Tidak √

Masalah Keperawatan : Tidak Terkaji

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram ( Lihat Petunjuk )
Jelaskan : Pasien memiliki seorang istri dan 1 orang anak laki-laki yang tinggal serumah,
tidak ada yang memiliki gangguan jiwa

Masalah Keperawatan : Tidak ada


2. Konsep Diri:
a. Citra Tubuh :
Tn.J merasa baik-baik saja dengan tubuhnya.

b. Identitas :
Tn.J bekerja sebagai profesor di universitas princeton. Tn.J berperan sebagai kepala
keluarga sekaligus pencari nafkah untuk keluarga.

c. Peran :
Tn.J bekerja sebagai profesor di Universitas Princeton. Tn. J sebagai kepala keluarga dan
pencri nafkah untuk keluarga dan dia banyak menghabiskan waktunya dikantor tersebut.
Bahkan terkadang sering pulang hingga larut

d. Ideal Diri :
Tn. J merasa bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang
penting. Tn. J menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata-
mata/agen rahasia.

e. Harga Diri :
Tn. J berusaha untuk menyembunyikan pekerjaannya sebagai mata-mata kepada orang
lain meskipun ia juga bekerja sebagai fdi Universitas Princeton dan berusaha untuk
berhubungan baik dengan siapapun agar tidak ketahuan. Tn. J menganggap dirinya
sebagai orang yang terbaik memiliki kelebihan dan kekuatan pemecah kode rahasia. Tn. J.

Masalah Keperawatan : Waham Kebesaran.


3. Hubungan Sosial:
a. Orang terdekat : Ny. A atau istri Tn. J

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :


Tn.J tidak pernah mengikuti kegiatan sosial karena sibuk berkerja. Selain itu, Tn. J juga
tidak pernah mengikuti kegiatan sosial seperti manghadiri kelas dan jarang men gajar di
kelas karena tidak suka berinteraksi dengan orang.

c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :


Tn. J berfikir orang-orang juga tidak menyukainya. Selama kuliah klien hanya sesekali
mengajar kelas dan hanya bermain bidak sekali dengan temannya.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan : Bagaimana menurut Tn. J tentang keyakinan Tn. J jika boleh tahu?

b. Kegiatan ibadah : Tn. J masih menyempatkan untuk sesekali mengikuti kegiatan beribadah
tidak? Atau selalu mengikuti atau bagaimana Tn. J?

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak Rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian


tidak tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : Tn. J berpakaian rapi seperti orang pada umumnya tetapi beberapa kali terlihat
rambutnya acak-acak karena bekerja yang terlalu berlebihan

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

2. Pembicaraan:

Cepat Keras √ Gagap Inkoheren


Apatis Lembut Membisu Tidak mampu
Memulai pembicaraan

Jelaskan : Tn. J setiap berbicara kepada orang lain selalu gagap atau tidak bisa tegas dan
dengan nada suara rendah tatapannya juga seing menunduk

Masalah Keperawatan : Gangguan Interaksi Sosial dan Harga Diri Rendah


3. Aktifitas Motorik

√ Lesu Tegang √ Gelisah √ Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan : Saat Tn. J berjalan seperti tertunduk malu, tidak berdiri tegap dan seperti orang
gugup gelisah

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

4. Alam perasaan

Sedih √ Ketakutan Putus asa √ Khawatir Gembira


Berlebihan

Jelaskan : Tn. J selalu ketakutan dan khawatir akibat halusinasinya yang berlebihan

menganggap dirinya terlalu berbahaya bagi uni soviet karena selalu berhasil memecahkan

kode mereka, keyakinan bahwa orang atau kelompok tertentu sedang mengancam atau

berencana membahayakan dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan mata-

mata rusia. Pasien selalu curiga akan segala hal dan berada dalam ketakutan karena merasa

diperhatikan, diikuti, serta diawasi.

Masalah Keperawatan : Ansietas, Waham curiga

5. Afek

Datar √ Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Tn. J mampu mengerti dan mendengar apa yang orang lain katakan namun apabila
stimulus datang ia kemudian bereaksi dan merasa dirinya terancam

Masalah Keperawatan : Ansietas

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan √ Tidak Mudah tersinggung


Kooperatif

Kontak mata Defensif √ Curiga


Jelaskan : Tn.J merasa dokter yang membawanya ke Rumah sakit jiwa adalah mata-mata
rusia yang ingin membawanya. Sehingga saat diwawancarai Tn. J merasa bahwa dirinya
sehat-sehat saja dan mengelak kebenaran yang dikatakan oleh dr. Rosen.

Masalah Keperawatan : Waham Curiga

7. Persepsi

Halusinasi:

√ Pendengaran √ Penglihatan √ Perabaan

Pengecapan Penciuman

Jelaskan : Tn. J selalu merasa gelisah akibat persepsi palsu atau menganggap suatu hal ada
dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut hanyalah khayalan. Tn.J mengalami halusinasi
bertemu dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles Herman (teman
sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah) dan Marcee (keponakan Charles Herman).
Selain itu juga laboratorium rahasia,
Tn. J merasa ia mempunyai nomer kode yang dipasang pada tangannya

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran, Penglihatan Dan Perabaan

8. Proses Pikir

Siskumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan/


Persevarasi

Jelaskan : Saat mewawancarai Tn. J bagaimana Tn. J merangkai sebuah kalimat pembicaraan
dengan lawan bicaranya. Misal Tn. J diminta untuk menjelaskan keseharinnya.
Tn. J coba ceritakan yang dilakukan Tn. J sehari-hari seperti apa ya?

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait √ waham

Pikiran magic

Jelaskan : 1. Isi pikiran yang terwujud dengan keyakinan tentang dirinya yang seorang
ilmuan matematika mampu melakukan misi rahasia penyelamatan pemerintahan yang diluar
kemampuannya .
2. Tn.J meyakini bahwa kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran dan
tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu ketika disuruh membunuh
isterinya, ketika disuruh menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika diyakinkan bahwa dia
tidak berarti oleh para teman halusinasinya.

Masalah Keperawatan : Waham Kebesaran Dan Waham Curiga

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Diorientasi :

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : kesadaran dapat mengetahui waktu dan tempat dimana klien sekarang berada

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


11. Memori

Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat


jangka panjang jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Kofabulasi

Jelaskan : tidak ada gangguan daya ingat

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

√ Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu


Berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : perhatian Tn. J mudah berganti dari suatu objek ke objek lain, ia merasa bahwa
disampingnya selalu seperti ada William Parcher dan beberapa prang pengikutnya, Charles
dan Keponakannya Marce dan orang khayalan tersebut seperti mengajaknya berbicar atau
mengancam.

Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran dan penglihatan

13. Kemampuan penilaian

Gangguan Ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : tidak ada gangguan

Masalah Keperawatan : -

14. Daya tilik Diri

√ Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal diluar dirinya

Jelaskan : pasien menyangkal bahwa dirinya menderita gangguan jiwa, dengan

memberontak dan meyakinkan istrinya kalau dia adalah mata-mata pemerintah ketika di

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK Hala 7


RSJ

Masalah Keperawatan : gangguan identitas diri

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB / BAK

√ Bantuan minimal Bantuan total


3. Mandi

√ Bantuan minimal Bantuan total


4. Berpakaian/ berhias

√ Bantuan minimal Bantuan total


5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : s/d

Tidur malam lama : s/d

Aktifitas sebelum dan sesudah tidur: s/d

6. Penggunaan obat

√ Bantuan minimal Bantuan Maksimal

7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak

Perawatan lanjutan

Sistem pendukung

8. Aktifitas di dalam rumah



Mempersiapkan makanan 9. Aktifitas diluar rumah Belanja
Menjaga kerapihan rumah
Transportasi Lain – lain
Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

Ya Tidak

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK Hala 8


Jelaskan : Tn J membantu istri untuk membuang sampah dan memandikan bayinya

Masalah Keperawatan :

VIII. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain √ Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat dan berlebih

Teknik relokasi Bekerja berlebihan


Aktifasi Konstruktif Menghindar

Olah Raga √ Mencederai diri

Lainnya Lainnya

Jelaskan : Tn. J berinteraksi dengan istrinya dan mempunyai kebiasaan meminum alkohol
dan mencederai diri sendiri dengan mmbenturkan kepalanya, serta over pada pekerjaannya

Masalah Keperawatan : resiko perilaku kekerasan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan:

Tn.J sulit berinteraksi dengan kelompok karena terkadang berteriak-teriak sendiri.


Serta tn.J menjadi bahan ejekan saat memulai mencoba kuliah oleh teman-teman
juniornya.

Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan:

tidak ada masalah

Masalah dengan pendidikan, uraikan:

Ada masalah mengenai keinginan Tn.J untuk selalu menjadi yang terbaik

Masalah dengan pekerjaan, uraikan:

Klien jarang menghadiri kelas


Masalah dengan perumahan, uraikan:

Masalah dengan ekonomi, uraikan:

Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan:

Masalah lainnya, uraikan:

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:

Penyakit Jiwa Sistem Pendukung

Faktor Presipitasi Sistem Fisik

Koping √ Obat – obatan

Lainnya:
Masalah Keperawatan : pada saat sudah pulang dari RSJ Tn. J mempunyai kebiasaan
menyembunyikan obat yang harusnya ia minum di sebuah laci, hal itu yang membuatnya
terkadang sering merasakan halusinasi kembali

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Scizofrenia

Terapi Medik : Tn. J mendapatkan perawatan ECT (Electroshock Therapy) atau terapi


elektrokonvulsif 5 kali seminggu selama 10 minggu & obat psikoterapik.

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


Halusinasi penglihatan
Halusinasi Pendengaran
Halusinasi perabaan
Waham curiga
Waham kebesaran
Waham kejar
Harga diri rendah
Isolasi sosial
Harga diri rendah
Resiko perilaku kekerasan
Ansietas

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Isolasi sosial
3. Harga diri rendah
4. Ansietas
5. Waham curiga
6. Waham kejar
7. Waham curiga
8. Waham kebesaran
9. Halusinasi penglihatan
10. Halusinasi pendengaran
11. Halusinasi perabaan

67

Mahasiswa,

Rahayu Woro R.
ANALISA DATA

Nama Klien : Tn “J” Dx. Medis : Skizofrenia


No. Register : Ruangan :

No. KEMUNGKINAN
KELOMPOK DATA DIAGNOSA
Dx. PENYEBAB
1 Ds : pasien mengatakan bahwa ia memiliki Gangguan Gangguan
teman bernama Charles dan temannya ini memiliki penglihatan, persepsi
keponakan cantik bernama Marce yang selalu pendengaran, dan sensori
menghampirinya. Pasien mengatakan ia selalu perabaan (Halusinasi)
dihantui oleh Wiliam Parcher dimanapun berada
bahkan sampai mengancam dan selalu memanggil-
manggil “John John”.
Do :
1. Fokus penglihatan pasien terganggu
2. Sering berbicara sendiri seakan akan ada
lawan berbicara disampingnya
3. Gelisah
4. Curiga
5. Melihat ke satu arah
2 Ds : Pasien mengatakan dirinya merupakan Faktor Waham
seseorang yang memiliki kelebihan dan menjadi psikodinamik
orang penting, dan menganggap bahwa dirinya (isolasi sosial)
orang yang mampu memecah kode rahasia dan
menjadi mata-mata. Tn J mengatakan dirinya seperti
terancam dan dikejar-kejar oleh Wiliam Parcher.
Do :
1. Kantor Tn J penuh dengan majalah
2. Perilaku pasien seperti isi waham
3. Isi pikir tidak sesui realitas
4. Waspada berlebihan
5. Curiga berlebihan
6. Wajah tegang
3 Ds : pasien mengatakan ia tidak banyak disukai oleh Ketidakmampuan Isolasi sosial
orang lain, dan tidak suka dengan keramaian. menjalin hubungan
Do :
1. Pasien tidak memiliki banyak teman
2. Pasien jarang menghadiri kelas
3. Pasien selalu menunduk ketika berbicara
dan berjalan didepan orang lain
4. Pasien jarang berinterkasi seperti
berbincang-bincang dengan sekelilingnya
5. Pasien banyak menyendiri diluar kelas
4 Ds : pasien mengtakan kesal karena pemikirannya Halusinasi Resiko
atau makalah yang ia ajukan kepada Profesor saat perilaku
kuliah di tolak sehingga membenturkan kepala nya kekerasan
di tembok.
Do :
1. Pasien pernah hampir melukai istrinya
karena merasa istrinya akan ditembak oleh
Wiliam Parcher.
2. dan pernah melukai tangannya menganggap
kode rahasia yang tertanam ditangannya
telah hilang
5 Ds : pasien mengatakan tidak memiliki banyak Kurangnya Harga diri
teman, tidak ada yang mau berteman dengan dia pengakuan dari rendah
termasuk wanita. Pasien mengatakan dirinya tidak orang lain kronik
mampu seperti teman temannya waktu kuliah karna
tugas nya ditolak oleh profesor pada waktu masih
kuliah.
Do :
1. berjalan menunduk
2. postur tubuh menunduk
3. kontak mata berkurang
4. berbicara pelan dan lirih
5. pasif bila berada didepan orang lain
6 Ds : pasien mengatakan dirinya terlalu banyak Gangguan Defisit
menghabiskan waktu di kantornya, dan tidak psikologis perawatan
memikirkan tentang dirinya sendiri. Ketika sudah diri
keluar RSJ pasien tampak malas makan dan minum
obat.
Do :
1. Rambut terlihat sedikit berantakan
2. Minum obat selalu diingatkan oleh istri
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

Nama Klien : Tn “J” Dx. Medis : Skizofrenia


No. Register : Ruangan :

TANGGAL TTD
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
1 Gangguan persepsi sensori (Halusinasi) 14-04-2020 -
2 Waham 14-04-2020 -
3 Isolasi sosial 14-04-2020 -
4 Resiko perilaku kekerasan 14-04-2020 -
5 Harga diri rendah kronik 14-04-2020 -
6 Defisit perawatan diri 14-04-2020 -
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.J Dx. Medis : Skizofrenia


No. Register : - Ruangan :-

1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi)


No. Tgl Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: Klien Setelah 1x interaksi klien 1. Bina hubungan saling
sensori dapat menunjukkan tanda – tanda percaya dengan
persepsi: mengontrol percaya kepada perawat : menggunakan prinsip
halusinasi halusinasi 1. Ekspresi wajah komunikasi terapeutik :
(lihat/dengar yang bersahabat. 1) Sapa klien dengan
/raba) dialaminya 2. Menunjukkan rasa ramah baik verbal
Tuk 1 : senang. maupun non verbal
Klien dapat 3. Ada kontak mata. 2) Perkenalkan nama,
membina 4. Mau berjabat tangan. nama panggilan dan
hubungan 5. Mau menyebutkan tujuan perawat
saling percaya nama. berkenalan
6. Mau menjawab salam. 3) Tanyakan nama
7. Mau duduk lengkap dan nama
berdampingan dengan panggilan yang disukai
perawat. klien
8. Bersedia 4) Buat kontrak yang jelas
mengungkapkan 5) Tunjukkan sikap jujur
masalah yang dihadapi. dan menepati janji
setiap kali interaksi
6) Tunjukan sikap empati
dan menerima apa
adanya
7) Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
8) Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
9) Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
TUK 2 : Setelah 1x interaksi klien 1. Adakan kontak sering dan
Klien dapat menyebutkan : singkat secara bertahap
mengenal 1. Isi 1) Observasi tingkah laku
halusinasinya 2. Waktu klien terkait dengan
3. Frekunsi halusinasinya ( dengar
4. Situasi dan kondisi /lihat / raba), jika
yang menimbulkan menemukan klien yang
halusinasi sedang halusinasi:
2) Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
( halusinasi dengar/
lihat/ penghidu /raba/
kecap )
3) Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang
sedang dialaminya
4) Katakan bahwa perawat
percaya klien
mengalami hal tersebut,
namun perawat sendiri
tidak mengalaminya
( dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
5) Katakan bahwa ada
klien lain yang
mengalami hal yang
sama.
6) Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
2. Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan
dengan klien :
1) Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
( pagi, siang, sore,
malam atau sering dan
kadang – kadang )
2) Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
Setelah 1x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien
menyatakan perasaan dan apa yang dirasakan jika
responnya saat mengalami terjadi halusinasi dan beri
halusinasi : kesempatan untuk
1. Marah mengungkapkan
2. Takut perasaannya.
3. Sedih 1) Diskusikan dengan
4. Senang klien apa yang
5. Cemas dilakukan untuk
6. Jengkel mengatasi perasaan
tersebut.
2) Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya bila klien
menikmati
halusinasinya.
TUK 3 : Setelah 1x interaksi klien 1. Identifikasi bersama klien
Klien dapat menyebutkan tindakan cara atau tindakan yang
mengontrol yang biasanya dilakukan dilakukan jika terjadi
halusinasinya untuk mengendalikan halusinasi (tidur, marah,
halusinasinya menyibukan diri dll)
2. Diskusikan cara yang
digunakan klien,
1) Jika cara yang
digunakan adaptif beri
pujian.
2) Jika cara yang
digunakan maladaptif
diskusikan kerugian
cara tersebut
Setelah 1x interaksi klien 3. Diskusikan cara baru
menyebutkan cara baru untuk memutus/
mengontrol halusinasi mengontrol timbulnya
halusinasi :
1) Katakan pada diri
sendiri bahwa ini tidak
nyata ( “saya tidak
mau dengar/ lihat/
penghidu/ raba /kecap
pada saat halusinasi
terjadi)
2) Menemui orang lain
(perawat/teman/anggot
a keluarga) untuk
menceritakan tentang
halusinasinya.
3) Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari hari
yang telah di susun.
4) Meminta
keluarga/teman/
perawat menyapa jika
sedang berhalusinasi.
Setelah 1x interaksi klien 4. Bantu klien memilih cara
dapat memilih dan yang sudah dianjurkan
memperagakan cara dan latih untuk
mengatasi halusinasi mencobanya.
(dengar/lihat/raba)
Setelah 1x interaksi klien 5. Beri kesempatan untuk
melaksanakan cara yang melakukan cara yang
telah dipilih untuk dipilih dan dilatih.
mengendalikan
halusinasinya
6. Pantau pelaksanaan yang
Setelah 1x pertemuan klien
telah dipilih dan dilatih ,
mengikuti terapi aktivitas
jika berhasil beri pujian
kelompok
7. Anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi
persepsi
TUK 4 : Setelah 1x pertemuan 1. Buat kontrak dengan
Klien dapat keluarga, keluarga keluarga untuk pertemuan
dukungan dari menyatakan setuju untuk (waktu, tempat dan topik)
keluarga mengikuti pertemuan 2. Diskusikan dengan
dalam dengan perawat keluarga ( pada saat
mengontrol Setelah 1x interaksi pertemuan keluarga/
halusinasinya keluarga menyebutkan kunjungan rumah)
pengertian, tanda dan 1) Pengertian halusinasi
gejala, proses terjadinya 2) Tanda dan gejala
halusinasi dan tindakan halusinasi
untuk mengendali kan 3) Proses terjadinya
halusinasi halusinasi
4) Cara yang dapat
dilakukan klien dan
keluarga untuk
memutus halusinasi
5) Obat- obatan
halusinasi
6) Cara merawat anggota
keluarga yang
halusinasi di rumah
( beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian
bersama, memantau
obat – obatan dan cara
pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi )
5) Beri informasi waktu
kontrol ke rumah sakit
dan bagaimana cara
mencari bantuan jika
halusinasi tidak tidak
dapat diatasi di rumah
TUK 5 : Setelah 1x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien
Klien dapat menyebutkan : tentang manfaat dan
memanfaatka 1. Manfaat minum obat kerugian tidak minum
n obat dengan 2. Kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis,
baik obat cara , efek terapi dan efek
3. Nama,warna,dosis, samping penggunan obat
efek terapi dan efek
samping obat
Setelah 1x interaksi klien 2. Pantau klien saat
mendemontrasikan penggunaan obat
penggunaan obat dgn benar 3. Beri pujian jika klien
menggunakan obat
dengan benar
Setelah 1x interaksi klien 4. Diskusikan akibat
menyebutkan akibat berhenti minum obat
berhenti minum obat tanpa tanpa konsultasi dengan
konsultasi dokter dokter
5. Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak di
inginkan.

2. Diagnosa Keperawatan : Waham


No. Tgl Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
2 15 Gangguan TUM : Setelah ... X interaksi Bantu klien untuk
Apri proses pikir : Klien dapat Klien: mengungkapkan perasaan dan
l Waham mengontrol Klien menceritakan ide-ide pikirannya
2020 wahamnya. dan perasaan yang muncul 1. Diskusikan dengan klien
TUK I : secara berulang dalam pengalaman yang dialami
Klien dapat pikirannya selama ini termasuk
mengidentifik hubungan dengan orang
asi perasaan yang berarti, lingkungan
yang muncul kerja, sekolah, dsb
secara 2. Dengarkan pernyataan
berulang klien dengan empati tanpa
dalam pikiran mendukung atau
klien menentang pernyataan
wahamnya
3. Katakan perawat dapat
memahami apa yang
diceritakan klien
TUK II : Setelah ... X interaksi klien Bantu klien mengidentifikasi
Klien dapat 1. Dapat menyebutkan kebutuhan yang tidak
mengidentifik kejadian sesuai dengan terpenuhi serta kejadian yang
asi stresor urutan waktu serta menjadi faktor pencetus
atau pencetus harapan atau kebutuhan wahamnya
wahamnya dasar yang tidak 1. Diskusikan dengan klien
terpenuhi seperti harga tentang kejadian-kejadian
diri, rasa aman, dsb traumatik yang
2. Dapat menyebutkan menimbulkan rasa takut,
hubungan antara ansietas maupun perasaan
kejadian traumatik tidak dihargai
kebutuhan tidak 2. Diskusikan kebutuhan
terpenuhi dengan atau harapan yang belum
wahamnya terpenuhi
3. Diskusikan cara-cara
mengatasi kebutuhan yang
tidak terpenuhi dan
kejadian traumatik
4. Diskusikan dengan klien
antara kejadian-kejadian
tersebut dengan
wahamnya
TUK III : Setelah ... X interaksi klien Bantu klien mengidentifikasi
Klien dapat menyebutkan perbedaan keyakinan yang salam tentan
mengidentifik pengalaman nyata dengan situasi yang nyata (bila klien
asi wahamnya pengalaman wahamnya sudah siap)
1. Diskusikan dengan klien
pengalaman wahamnya
tanpa berargumentasi
2. Katakan kepada klien
akan keraguan perawat
tehadap pernyataan klien
3. Diskusikan dengan klien
respon perasaan terhadap
wahamnya
4. Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
5. Bantu klien membedakan
situasi nyata dengan
situasi yang dipersepsikan
salah oleh klien
TUK IV : Setelah ... X interaksi klien Diskusikan tentang
Klien dapat menjelaskan gangguan pengalaman-pengalaman yang
mengidentifik fungsi hidup sehari-hari tidak menguntungkan sebagai
asi yang diakibatkan ide-ide akibat dari wahamnya seperti
konsekuensi atau pikirannya yang tidak :
dari sesuai dengan kenyataan 1. Hambatan dalam
wahamnya seperti : berinteraksi dengan
1. Hubungan dengan keluarga, Hambatan
keluarga dalam interaksi dengan
2. Hubungan dengan orang lain dalam
orang lain melakukan aktivitas
3. Aktivitas sehari-hari sehari-hari
4. Pekerjaan 2. Ajak klien melihat bahwa
5. Sekolah waham tersebut adalah
6. Prestasi, dsb masalah yang
membutuhkan bantuan
dari orang lain
3. Diskusikan dengan klien
tentang orang atau tempat
ia dapat meminta bantuan
apabila wahamnya timbul
atau sulit di kendalikan

TUK V : Setelah ...X interaksi klien 1. Diskusikan hobi atau


Klien dapat melakukan aktivitas yang aktivitas yang disukainya
melakukan konstruktif sesuai dengan 2. Anjurkan klien memilih
teknik minatnya yang dapat dan melakukan aktivitas
distraksi menglihkan fokus klien yang membutuhkan
sebagai cara dari wahamnya perhatian dan
menghentikan keterampilan
pikiran yang 3. Ikut sertakan klien dalam
terpusat pada aktivitas fisik yang
wahamnya membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu
luang
4. Libatkan klien pada topik-
topik yang nyata
5. Anjurkan klien untuk
bertanggung jawab secara
personal dalam
mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan
dan pemulihannya
6. Beri penghargaan bagi
setiap upaya klien yang
positif
TUK VI: Setelah ... X interaksi 1. Diskusikan pentingnya
Klien keluarga dapat peran keluarga sebagai
mendapat menjelaskan tentang cara pendukung untuk
dukungan mempraktekkan cara mengatasi waham
keluarga merawat klien waham 2. Diskusikan potensi
keluarga untuk membantu
klien mengatasi waham
3. Jelaskan pada keluarga
tentang
1) Pengertian waham
2) Tanda gejala waham
3) Penyebap dan akibat
waham
4) Cara merawat klien
waham
4. Latih keluarga cara
merawat waham
5. Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatih
6. Beri pujian pada keluarga
atas keterlibatannya
merawat klien di rumah
TUK VII : Setelah ... X interaksi 1. Diskusikan dengan klien
Klien dapat dengan klien, dapat tentang manfaat dan
memanfaatka mendemonstrasikan kerugian tidak minum
n obat dengan penggunaan obat dengan obat
baik baik 2. Pantau klien saat
penggunaan obat, beri
Setelah ... X interaksi klien pujian jika klien
menyebutkan akibat menggunakan obat dengan
berhenti minum obat tanpa benar
konsultasi dengan dokter 3. Diskusikan akibat klien
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan
dokter
4. Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada perawat
atau dokter jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan.

3. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial


NO. Diagnosa
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperaatan
15 3 Isolasi Sosial TUM : Setelah…X interaksi klien Bina hubunagan saling
Apr Klien dapat menunjukkan tanda-tanda percaya dengan:
il berinteraksi percaya / terhadap perawat: 1. Beri salam setiap
202 dengan orang 1. Wajah cerah, tersenyum berinteraksi
0 lain 2. Mau berkenalan 2. Perkenalkan nama, nama
TUK I : 3. Ada kontak mata panggilan perawat dan
Klien dapat 4. Bersedia menceritakan tujuan perawat
membina perasaanya berkenalan
hubungan 5. Bersedia 3. Tanyakan dan panggil
saling percaya mengungkapkan nama kesukaan klien
masalahnya 4. Tunjukkan sikap jujur
dan menepati janji setiap
kali berinteraksi
5. Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang
dihadapi klien
6. Buat kontrak interaksi
yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi
perasaan klien

TUK II : Setelah…X interaksi klien Tanyakan pada klien


Klien mampu dapat menyebutkan tentang :
menyebutkan minimal 1 penyebab 1. Orang yang tinggal
penyebab menarik diri dari: serumah atau teman
menarik diri 1. Diri sendiri sekamar klien
2. Orang lain 2. Orang yang paling dekat
3. Lingkungan dengan klien dirumah
atau diruang perawatan
3. Apa yang membuat klien
dekat dengan orang
tersebut
4. Orang yang tidak dekat
dengan klien atau
diruang perawatan
5. Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
6. Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang lain
7. Diskusikan dengan klien
penyebab menarik diri
atau tidak mau bergaul
dengan orang lain
8. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
TUK III: Setelah…X interaksi klien 1. Tanyakan kepada klien
Klien mampu dapat menyebutkan tentang:
menyebutkan keuntungan berhubungan 1) Manfaat hubungan
keuntungan social, misalnya: social
berhubungan 1. Banyak teman 2) Kerugian menarik
social dan 2. Tidak kesepian diri
kerugian 3. Bisa diskusi 2. Diskusikan bersama
menarik diri 4. Saling menolong klien tentang manfaat
Dan kerugian menarik diri, berhubungan social dan
misalnya: kerugian menarik diri
1. Sendiri 3. Beri pujian terhadap
2. Kesepian kemampuan klien
3. Tidak bisa diskusi mengungkapkan
perasaanya
TUK IV: Setelah…X interaksi klien 1. Observasi perilaku klien
Klien dapat dapat melaksanakan saat berhubungan social
melaksanakan hubungan social secara 2. Beri motivasi dan bantu
hubungan bertahap dengan: klien untuk berkenalan
social secara 1. Perawat atau berkomunikasi
bertahap 2. Perawat lain dengan:
3. Klien lain 1) Perawat lain
4. Kelompok 2) Klien lain
3) Kelompok
3. Libatkan klien dalam
terapi aktifitas kelompok
sosialisasi
4. Diskusiakan jadwal yang
dapat dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5. Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal
yang telah dibuat
6. Beri pujian terhadap
kemapuan klien
memperluas
pergaulannya melalui
aktivitas yang
dilaksanakan
TUK V : Setelah…X interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien
Klien mampu dapat menjelaskan tentang perasaannya
menjelaskan perasaannya setelah setelah berhubungan
perasaannya berhubungan social social dengan:
setelah dengan: 1) Orang lain
berhubungan 1. Orang lain 2) Kelompok
social 2. Kelompok 2. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
TUK VI : Setelah…X pertemuan 1. Diskusiakan pentingnya
Klien keluarga dapat peran serta keluarga
mendapat menjelasakan tentang sebagai pendukung untuk
dukungan 1. Pengertian menarik diri mengatasi perilaku
keluarga 2. Tanda dan gejala menarik diri
dalam menarik diri 2. Diskusikan potensi
memperluas 3. Penyebab dan akibat keluarga untuk
hubungan menarik diri membantu klien
social 4. Cara merawat klien mengatasi perikaku
menarik diri menarik diri
Setelah…X pertemuan 3. Jelaskan pada keluarga
keluarga dapat tentang :
mempraktekkan cara 1) Pengertian menarik
merawat klien menaarik diri
diri 2) Tanda dan gejala
menarik diri
3) Penyebab dan akbat
menarik diri
4) Cara merawat klien
menarik diri
4. Latih keluarga cara
merawat klien menarik
diri
5. Tanyakan perasaan
keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatihkan
6. Beri motivasi keluarga
agar membantu klien
bersosialisasi
7. Beri pujian kepada
keluarga atas
keterlibatannya merawat
klien di rumah sakit
Klien dapat Setelah…X interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien
memanfaatka menyebutkan: tentang manfaat dan
n obat dengan 1. Manfaat minum obat kerugian tidak minum
baik 2. Kerugian tidak minum obat, nama, warn, dosis,
obat cara, efek terapi, dan
3. Nama, warna, dosis, efek samping
efek terapi, efek penggunaan obat
samping obat 2. Pantau klien saat
Setelah…X interaksi klien penggunaan obat
mendemonstrasikan 3. Beri pujian jika klien
penggunaan obat dengan menggunakan obat
benar dengan benar
Setelah…X klien 4. Diskusikan akibat
menyebutkan akibat berhenti minum obat
berhenti minum obat tanpa tanpa konsultasi dengan
konsultasi dokter dokter
5. Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada dokter,
perawat jika terjadi hal
yang tidak diinginkan

4. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan


Tujuan
NO. Diagnosa
Tgl Tujuan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperaatan
umum khusus
15 4 Resiko Klien dapat TUK I : 1. Klien mau 1. Beri salam dan
Apri Perilaku melanjutkan Klien dapat membalas salam panggil nama kien
l Kekerasan hubungan membina 2. Kien mau Halusinasi Harga
2020 peran sesuai hubungan berjabat tangan Diri Rendah
denga saling 3. Klien mau Koping Individu
tanggung percaya menyebutkan Tidak Efektif
jawab nama Faktor Predisposisi
4. Klien mau dan Prespitasi
kontak mata Causa
5. Klien mau 2. Sebutkan nama
mengetahui perawat sambil
nama perawat berjabat tangan
6. Klien mau 3. Jelaskan maksud
menyediakan hubungan interaksi
waktu untuk 4. Jelaskan tentang
kontak kontrak yang akan
dibuat
5. Beri rasa aman dan
sikap empati
6. Lakukan kontak
singkat tapi sering
TUK II : 1. Klien dapat 1. Beri kesempatan
Klien dapat mengungkapkan mengungkapkan
mengidentifi perasaannya perasaannya
kasi 2. Klien dapat 2. Bantu klien
penyebab mengungkapkan mengungkap
perilaku penyebab perasaannya
kekerasan perasaan
jengkel/jengkel
(dari diri sendiri,
orang lain dan
lingkungan)

c.TUK III : 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien


Kien dapat mengungkapkan mengungkapkan
mengidentifi perasaan saat yang dialami saat
kasi tanda- marah atau marah/jengkel
tanda jengkel 2. Observasi tanda-
perilaku 2. Klien dapat tanda perilaku
kekerasan menyimpulkan kekerasan pada
tanda-tanda klien
jengkel/kesal 3. Simpulkan
yang dialami bersama klien
tanda-tanda klien
saat jengkel/marah
yang dialami

TUK IV : 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien


Klien dapat mengungkapkan mengungkapkan
mengidentifi perilaku perilaku kekerasan
kasi kekerasan yang yang biasa
perilakuk dilakukan dilakukan klien
kekerasan 2. Klien dapat 2. Bantu klien dapat
yang biasa bermain peran bermain peran
dilakukan dengan perilaku dengan perilaku
kekerasan yang kekerasan yang
dilakukan biasa dilakukan
3. Klien dapat 3. Bicarakan dengan
mengetahui cara klien apakah
yang biasa dapat dengan cara yang
menyelesaikan klien lakukan
masalah atau masalahnya selesai
tidak
TUK V : Klien 1. Klien dapat 1. Bicarakan akibat
dapat mengungkapkan kerugian dari cara
mengidentifi akibat dari cara yang dilakukan
kasi akibat yang dilakukan klien
perilaku klien 2. Bersama klien
kekerasan menyimpulkan
akibat cara yang
dilakukan oleh
klien
3. Tanyakan pada
klien apakah ingin
mempelajari cara
baru yang sehat

TUK VI : 1. Klien dapat 1. Tanyakan pada


Klien dapat melakukan cara klien apakah ingin
mengidentifi berespn terhadap mempelajari car
kasi cara kemarahan baru
konstruktif secara 2. Beri pujian jika
dalam konstruktif klien menemukan
berespon cara yang sehat
terhadap 3. Diskusikan dengan
kemarahan klien mengenai
secara cara lain
konstruktif
TUK VII : 1. Klien dapat 1. Bantu klien
Klien dapat mengontrol memilih cara yang
mengontrol perilaku tepat untuk klien
perilaku kekerasan 2. Bantu klien
kekerasan 1) Fisik : mengidentifikasi
olahragadan manfaat cara yang
menyiram dipilih
tanaman 3. Bantu klien
2) Verbal : menstimulasi cara
mengatakan tersebut
secra 4. Berikan
langsung dan reinforcement
tidak positif atas
menyakiti keberhasilan klien
3) Spiritual : menstimulasi cara
sembahyang, tersebut
berdoa/ibdah 5. Anjurkan klien
yang lain menggunakan cara
yang telah
dipilihnya jiak ia
sedang
kesal/jengkel
TUK VIII : 1. Keluarga klien 1. Identifikasi
Klien dapat kemampuan
mendapat menyebutkan keluarga merawat
dukungan cara merawat klien dari sikap
keluarga klien yang apa yang telah
dalam berperikalu dilakukan keluarga
mengontrol kekerasan terhadap klien
perilaku 2. Keluarga klien selam ini
kekerasan meras puas 2. Jelaskan peran
dalam merawat serta keluarga
klien dalam perawatan
klien
3. Jelaskan cara
merawat klien
4. Bantu keluarga
mendemonstrasika
n cara merawat
kien
5. Bantu keluarga
mengungkapkan
perasaannya
setelah melakukan
demonstrasi
TUK IX : 1. Klien dapat 1. Jelaskan jenis-
Klien menyebutkan jenis obat yang
dapat obat-batan yang diminum klien
menggun diminum dan 2. Diskusikan
akan kegunaannya manfaat minum
obat 2. Klien dapat obat dan kerugian
dengan minum obat berhenti minum
benar sesuai dengan obat tanpa izin
(sesuai program dokter
program pengobatan
pengobat
an)

5. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah


N DIAGNOS
O Tgl A TUJUAN EVALUASI INTERVENSI
1. 15 Harga diri TUM : Setelah dilakukan Bina hubungan saling percaya
April rendah Pasien interaksi,pasien dengan menggunakan prinsip
2020 memiliki menunjukan ekspresi komunikasi terapeutik:
konsep diri wajah bersahabat, 1. Sapa pasien dengan ramah
yang positif meunjukan rasa baik verbal maupun non
senang, ada kontak verbal
TUK 1 : mata, mau berjabat 2. Perkenalkan nama, nama
Pasien dapat tangan, mau panggilan dan tujuan
membina menyebutkan nama, perawat berkenalan
hubungan mau menjawab salam, 3. Tanyakan nama lengkap
saling pasien mau duduk dan nama panggilan yang
percaya berdampingan dengan disukai pasien
dengan perawat, mau 4. Buat kontrak yang jelas
perawat mengutarakan masalah 5. Tunjukkan sikap jujur dan
yang dihadapi. menepati janji setiap kali
interaksi
6. Beri perhatian kepada
pasien dan perhatikan
kebutuhan dasar pasien
7. Tanyakan perasaan pasien
dan masalah yang dihadapi
pasien
8. Dengarkan dengan penuh
perhatian pada ekspresi
perasaan pasien
TUK 2 : Setelah berinteraksi 1. Diskusikan dengan pasien
Pasien dapat pasien menyebutkan : tentang :
mengidentifi a. Aspek positif dan
kasi aspek kemampuan yang Aspek positif yang
positif dan dimiliki dimiliki keluarga dan
kemampuan b. Aspek positif lingkungan
yang keluarga b.Kemampuan yang
dimiliki. c. Aspek positif dimiliki pasien
lingkungan 2. Bersama pasien membuat
daftar tentang :
a. Aspek positif pasien,
keluarga dan lingkungan
b. Kemampuan yang
dimilki pasien
3. Beri pujian yang realistis,
dan hindarkan beri
penilaian negative
TUK 3 : Setelah interaksi 4. Diskusikan dengan pasien
Pasien dapat pasien mneyebutkan kemampuan ynag dapat
menilai kemampuan yang dilaksanakan dan dapat
kemampuan dapat dilaksanakan digunakan selama sakit
yang dimilki 5. Diskusikan kemampuan
untuk ynag masih dapat
dilaksanakan dilanjutkan pelaksaannya
setelah pasien pulang
dengan kondisi yang saat
ini
TUK 4 : Setelah interaksi 6. Rencanakan bersama
Merencanaka pasien membuat pasien aktivitas yang dapat
n kegiatan rencana kegiatan dilakukan setiap hari sesuai
sesuai harian kemampuan pasien
dengan 1) Kagitan mandiri
kemampuan 2) Kegaiatan dengan
yang dimiliki bantuan
7. Tingkatkan kegiatan sesuai
kondisi pasien
8. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
dapat pasien lakukan
TUK 5 : Setelah interaksi 9. Anjurkan pasien untuk
Pasien dapat pasien dapat melaksanakan kegiatan
melakukan melakukan kegiatan yang telah direncanakan
kegiatan sesuai jadwal yang 10. Pantau kegiatan yang
sesuai dibuat. dilaksanakan pasien
rencana yang 11. Beri pujian atas usaha
dibuat yang dilakukan pasien
12. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang
TUK 6 : Setelah 2 kali 13. Beri pendidikan kesehatan
Pasien dapat interaksi pasien pada keluarga tentang cara
memanfaatka memanfaatkan system merawat pasien dengan
n system pendukung yang ada harga diri rendah
pendukung di keluarga 14. Bantu keluarga
yang ada memberikan dukungan
selama pasien dirawat
15. Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan di
rumah

6. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri


N DIAGNOS TUJUAN
Tgl EVALUASI INTERVENSI
O A Tujuan umum Tujuan khusus
6 15 Defisit TUM : TUK I : Klien dapat Dalam 1. Berikan salam
Apri Perawatan Klien dapat membina hubungan berinteraksi klien setiap berinteraksi.
l Diri meningkatkan saling percaya menunjukan 2. Perkenalkan nama,
2020 minat dan dengan perawat tanda-tanda nama panggilan
motivasinya percaya pada perawat dan tujuan
untuk perawat: perawat
memperhatika 1. Wajah cerah, berkenalan.
n kebersihan tersenyum 3. Tanyakan nama
diri. 2. Mau dan panggilan
berkenalan kesukaan klien.
3. Ada kontak 4. Tunjukan sikap
mata jujur dan menepati
4. Menerima janji setiap kali
kehadiran berinteraksi.
perawat 5. Tanyakan perasaan
5. Bersedia dan masalah yang
menceritakan dihadapi klien.
perasaannya 6. Buat kontrak
interaksi yang
jelas.
7. Dengarkan
ungkapan perasaan
klien dengan
empati.
8. Penuhi kebutuhan
dasar klien.
TUK II : Tindakan 1. Klien dapat 1. Bina hubungan
keperawatan untuk menyebutkan saling percaya
pasien kebersihan dengan
diri pada menggunakan
1. Pasien mampu waktu 2 kali prinsip komunikasi
melakukan pertemuan. terapeutik.
kebersihan diri 2. Klien mampu 2. Diskusikan bersama
secara mandiri menyebutkan klien pentingnya
2. Pasien mampu kembali kebersihan diri
melakukan kebersihan dengan cara
berhias/berdanda untuk menjelaskan
n secara baik kesehatan pengertian tentang
3. Pasien mampu seperti arti bersih dan
melakukan makan mencegah tanda- tanda bersih.
dengan baik penyakit 3. Dorong klien untuk
4. Pasien mampu 3. Klien dapat menyebutkan 3 dari
melakukan meningkatkan 5 tanda kebersihan
BAB/BAK secara cara merawat diri.
mandiri diri. 4. Diskusikan fungsi
kebersihan diri
dengan menggali
pengetahuan klien
terhadap hal yang
berhubungan
dengan kebersihan
diri.
5. Bantu klien
mengungkapkan arti
kebersihan diri dan
tujuan memelihara
kebersihan diri.
a. Beri reinforcement
positif setelah klien
mampu
mengungkapkan
arti kebersihan diri.
Ingatkan klien untuk
memelihara
kebersihan diri seperti:
mandi 2 kali pagi dan
sore, sikat gigi
minimal 2 kali sehari
(sesudah makan dan
sebelum tidur),
keramas dan menyisir
rambut, gunting kuku
jika panjang
TUK III : Klien 1. Klien berusaha a. Motivasi klien
dapat melakukan untuk untuk mandi.
kebersihan diri memelihara b. Beri kesempatan
dengan bantuan kebersihan diri untuk mandi, beri
perawat. seperti mandi kesempatan klien
pakai sabun dan untuk
disiram pakai mendemonstrasikan
air sampai cara memelihara
bersih, kebersihan diri
2. Klien dapat yang benar.
mengganti c. Anjurkan klien
pakaian bersih untuk mengganti
seharii, dan baju setiap hari.
merapikan d. Kaji keinginan
penampilan. klien untuk
memotong kuku
dan merapikan
rambut.
e. Kolaborasi dengan
perawat ruangan
untuk pengelolaan
fasilitas perawatan
kebersihan diri,
seperti mandi dan
kebersihan kamar
mandi.
f. Bekerjasama
dengan keluarga
untuk mengadakan
fasilitas kebersihan
diri seperti odol,
sikat gigi,
shampoo, pakaian
ganti, handuk dan
sandal.

TUK IV : Klien Setelah satu Monitor klien dalam


dapat melakukan minggu klien melakukan kebersihan
kebersihan dapat melakukan diri secara teratur,
perawatan diri secara perawatan ingatkan untuk
mandiri. kebersihan diri mencuci rambut,
secara rutin dan menyisir, gosok gigi,
teratur tanpa ganti baju dan pakai
anjuran, seperti sandal.
mandi pagi dan
sore, ganti baju
setiap hari,
penampilan bersih
dan rapi.

TUK V : Klien Klien selalu Beri reinforcement


dapat tampak bersih dan positif jika berhasil
mempertahankan rapi. melakukan kebersihan
kebersihan diri diri.
secara mandiri.

TUK VI : Klien a. Keluarga selalu Jelaskan pada


dapat dukungan mengingatkan keluarga tentang
keluarga dalam hal-hal yang penyebab kurang
meningkatkan berhubungan minatnya klien
kebersihan diri. dengan menjaga kebersihan
kebersihan diri. diri.
b. Keluarga Diskusikan bersama
menyiapkan keluarga tentang
sarana untuk tindakanyang telah
membantu dilakukan klien
klien dalam selama di RS dalam
menjaga menjaga kebersihan
kebersihan diri. dan kemajuan yang
c. Keluarga telah dialami di RS.
membantu dan 1. Anjurkan keluarga
membimbing untuk memutuskan
klien dalam memberi stimulasi
menjaga terhadap kemajuan
kebersihan diri. yang telah dialami di
RS.
2. Jelaskan pada
keluarga tentang
manfaat sarana yang
lengkap dalam
menjaga kebersihan
diri klien.
3. Anjurkan keluarga
untuk menyiapkan
sarana dalam
menjaga kebersihan
diri.
4. Diskusikan bersama
keluarga cara
membantu klien
dalam menjaga
kebersihan diri.
Diskusikan
dengan keluarga
mengenai hal
yang dilakukan
misalnya:
mengingatkan
pada waktu
mandi, sikat gigi,
mandi, keramas,
dan lain-lain
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien : Tn. J Dx. Medis :


No. Register : Ruangan : Parkit

1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi)

TGL DX / TUK IMPLEMENTASI EVALUASI ( SOAP ) TTD


Gangguan
Persepsi
Sensori
(Halusinasi)

14 TUK SP1: S: Tn. J mengatakan bahwa semua


April Pasien dapat Dr. Rosen mencoba menjelaskan yang ia lakukan adalah berdasarkan
2020 mengontrol pikirannya
penyakitnya dan realita yang ada
halusinasi
kepada Tn. J O:
yang di
Tn. J menunjukkan ekspresi marah
alaminya dan tegang

A: masalah belum teratasi, intervensi


dilanjutkan

P: lanjut ke SP 2 dengan kriteria :


Klien dapat mengontrol halusinasinya

15 TUK SP2: S: Tn. J tidak meminum obatnya


April Pasien dapat Istri Tn.J selalu memb
2020 mengontrol O: Klien tidak meminum obat
Erikan obat kepada Tn.J ketika
halusinasinya berada di rumah dengan teratur A: masalah halusinasi belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan

S: Tn. J menanyakan kepada


mahasiswa “apakah kamu melihat
16 TUK SP3:
seseorang di depanku?”
April Pasine dapat Tn. J melatih cara bercakap cakap
2020 berkomunikas
dengan mahasiswa ketika O: ekspresi tersenyum, mencari
i dengan bantuan untuk menghardik
orang sekitar halusinasinya muncul dan
halusinasinya dengan cara bercakap
memastikan halusinasinya tidak cakap dengan seseorang yang ada di
dekanya
nyata
A: masalah halusinasi belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan
2. Diagnosa Keperawatan : Waham

Diagnosa dan Evaluasi TTD


Tgl Implementasi
Tujuan Kep.
Waham

S: Tn. J mengatakan
14 TUK SP 1:
bahwa ia adalah agen
April Pasien dapat Dr. Rosen mencoba mata-mata yang dapat
memecahkan kode
2020 mengidentifikasi mengidentifikasi perasaan
rahasia (sesuai isi
perasaan yang dan pikiran Tn. J pikir Tn. J)
muncul secara
O: Tn. J
berulang yang menunjukkan
ekspresi ketakutan
ada dalam
dan tegang
pikiran pasien.
A: masalah belum
teratasi, intervensi
dilanjutkan

P: lanjut ke SP 2
dengan kriteria
waham:
Klien dapat
mengetahuai realita
atau yang sebenarnya
15 TUK SP 2:
terjadi
April Klien dapat Dr. Rosen mencoba
S: Tn. J mengatakan
2020 mengidentifikasi menjelaskan dan
bahwa apa yang
stresor atau mendiskusikan kejadian terjadi benar adanya
pencetus atau realita yang ada pada
O : Tn. J mengelak
wahamnya Tn. J kebenaran

A: masalah belum
teratasi, intervensi
dilanjutkan

P: lanjut ke SP 2
dengan kriteria
waham:
Klien dapat menerima
realita atau kejadian
yang sebenarnya
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai