Anda di halaman 1dari 25

BAB 4

PELAKSANAAN

Pada bab ini akan diuraikan aplikasi Model Asuhan Keperawatan


Profesional (MAKP) yang dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan
di Pavilyun Asokla RSUD Jombang pada tanggal 09 Maret 2020 sampai dengan
04 April 2020. Pelaksanaan MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu : (1)
Penataan tenaga keperawatan, (2) Sistem MAKP, (3) Penerimaan Pasien Baru, (4)
Timbang Terima Keperawatan, (5) Ronde Keperawatan, (6) Pengelolaan Obat, (7)
Supervisi Keperawatan, (8) Discharge Planning, (9) Dokumentasi Asuhan
Keperawatan.
4.1. MODEL PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
4.1.1. Persiapan
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan
keempat unsur : standart, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan
sistem MAKP yang akan menentukan kualitas produksi / jasa layanan
keperawatan.
Persiapan yang dilakukan antara lain :
a. Setelah dibentuk penanggung jawab dan stuktur organisasi
pelaksanaan MAKP kemudian mulai disusun proposal MAKP.
b. Menyiapkan pelaksanaan MAKP.
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapakan model asuhan
keperawatan primary nursing. Adapun bagan model asuhan keperawatan
adalah sebagai berikut :
TEAM MEDIS DAN TEAM LAIN SARANA RS
KEPALA RUANGAN

PERAWAT PRIMERPERAWAT
I PRIMER II

PERAWAT PERAWAT
ASSOCIATE ASSOCIATE

Pasien Bed Pasien Bed


1,2,3,4,5 6,7,8,9,10

Bagan 4.1 Bagan Pengembangan MAKP : Keperawatan Primer (Nursalam, 2012)

100
2

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi

4.1.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan MAKP dengan model primary nursing dilaksanakan
pada minggu kedua sampai ketiga, kelompok mulai dibagi menjadi 3 shift
(pagi, siang, malam) dengan peran yang terjadwal sebagai Kepala Ruangan,
PP dan PA, (Jadwal peran, uraian tugas dan jadwal dinas terlampir).
Pada minggu keempat seharusnya dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan MAKP, akan tetapi mahasiswa tidak dapat melaksanakannya
dikarena terkendala kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk
mahasiswa melaksanakan prakek MKAP di Paviliyun Flamboyan RSUD
Jombang terhadap pelayanan yang telah diberikan. (Rekapitulasi hasil
kepuasan terlampir).
Pembagian perawat sesuai dengan perannya tergambar dalam daftar
dinas (terlampir).
a. Deskripsi tugas dan tanggung jawab perawat
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing peran telah terlaksana
dengan cukup baik. Pembagian tugas sesuai dengan peran tergambar dalam
diagram berikut:
Kepala Ruang

PP 1 PP 2

PA1 Pagi PA2 Pagi


1. 1.
PA1 Siang PA2 Siang
1. 1.
PA1 Malam PA2 Malam
1. 1.

Pasien Bed Pasien Bed


1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
3

Bagan 4.2 Bagan Model Penugasan MAKP dengan model primary nursing
Saat anggota perawat masih menjalankan peran pada shiff pagi pada
minggu pertama, tidak ada anggota kelompok yang libur. Saat shiff sudah
berjalan, perawat primer memiliki dua orang atau lebih perawat assosiate
pagi, dua orang atau lebih perawat asosiate siang dan dua orang atau lebih
perawat assosiate malam dandua orang anggota kelompok yang lain libur
lepas shiff malam.
b. Kebutuhan tenaga perawat
Perhitungan jumlah tenaga perawat yang bertugas setiap hari yang
terbagi dalam shiff pagi, sore dan malam dilakukan oleh perawat
ruangan sesuai dengan jumlah dan tingkat ketergantungan pasien setiap
hari. Dengan demikian BOR hanya dilakukan pada minggu pertama,
untuk minggu ke-2 s/d minggu ke-3 tidak terlaksana dikarena
terkendala kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk
mahasiswa melaksanakan prakek manajemen keperawatan di Paviliyun
Flamboyan RSUD Jombang.

4.1.3. Hambatan
Pada minggu ke-2 s/d minggu ke-3 pelaksanaan model keperawatan
primer di pavilyun Flamboyankelas III ditemukan adanya hambatan yaitu
mahasiswa tidak dapat melaksanakan peran manajemen keperawatan
dikarena terkendala kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk
mahasiswa melaksanakan prakek manajemen keperawatan di Paviliyun
Flamboyan RSUD Jombang.
Namun pada minggu pertama mahasiswa telah menyelesaikan tugas
presentasi desiminasi pertama dengan baik.

4.1.4. Dukungan
Adanya dukungan dari pembimbing klinik dan akademik yang rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan tugas mengerjakan
proposal desiminasi awal kepada mahasiswa praktik manajemen dalam
4

analisis secara model asuhan keperawatan profesional primary nursing


yang diterapkan di ruang Paviliun Flamboyan. Target yang ingin dicapai
yaitu persamaan persepsi tentang pemahaman MAKP dan pengaruhnya
terhadap kepuasan pasien.

4.2. PENERIMAAN PASIEN BARU


4.2.1. Persiapan
Persiapan penerimaan pasien baru mulai dilaksanakan pada terakhir.
Persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Setelah dibentuk tim dari pelaksanaaan penerimaan pasien baru
kemudian mulai disusun proposal penerimaan pasien baru
b. Kepala ruangan memberi tahu dengan adanya pasien baru kepada
perawat primer
c. Sedangkan perawat primer meminta bantuan perawat asosiate untuk
menyiapkan berkas-berkas dan tempat tidur pasien baru
d. Kepala ruangan menanyakan lagi kepada perawat primer tentang
kelengkapan untuk penerimaan pasien baru
e. Dan perawat primer menyebutkan hal-hal yang telah disiapkan.

4.2.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penerimaan pasien baru pada saat uji coba diminggu
terakhir dilakukan oleh kelompok. Pelaksanaan penerimaan pasien
dilaksanakan secara online dengan pembimbing akademik pada tanggal 02
April 2020.
Pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru di ruang Flamboyan :
1. KARU mendapatkan telepon dari IRD mengenai pasien baru
2. PP dibantu oleh PA menyiapkan lembar pasien masuk RS, lembar
pengkajian, lembar informed consent, nursing kit, lembar tata tertib
pasien, dan kartu penunggu pasien.
3. KARU dan PP menyambut kedatangan pasien dan memperkenalkan
diri.
5

4. Pasien dan keluarga diantarkan ke kamar/ruangan yang penerimaan


pasien baru.
5. PP menjelaskan dokter yang menangani, jadwal kunjungan,
mengajarkan cuci tangan, menjelaskan tata tertib ruangan,
mengorientasi tempat dan lingkungan barunya.
6. PP dibantu PA melakukan observasi dan validasi data kepada pasien
dengan didampingi perawat dari IRD.
7. Menanyakn kembali hal-hal yang kurang dimengerti oleh pasien dan
keluarga.
8. Di Ners Station KARU memberikan reward kepada PP dan PA.

4.2.3. Hambatan
1. Penerimaan pasien baru dilaksanakan secara tidak langsung atau online,
akan tetapi hanya berupa drama skenario saja dikarena pada saat itu
kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
2. Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih grogi/gugup
dan koneksi jaringan yang kurang baik sehingga ada beberapa point
yang terlupa atau terlewatkan.

4.2.4. Dukungan
Pembimbing akademik memberikan dukungan yang positif dan
mengikuti saat penerimaan pasien baru yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung atau tidak
langsung dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru.
a. Masukan dari pembimbing :
1. Tim lupa TTD serah terima pasien
2. Saat orientasi pasien, ada beberapa hal yang terlewatkan seperti jalur
evakuasi, jam berkunjung, identifikasi pasien, lingkungan pasien
(teman sekamar,kantor pwt).
3. Validasi kondisi pasien setiba di ruangan
4. Belum dilakukan konfirmasi DPJP, belum ada reedback
5. Edukasi cuci tangan belum sempurna karena PP kurang siap secara
psikologis.
6

6. Komunikasi masih belum menggunakan tehnik SBAR.


7. Orientasi ruangan belum lengkap
8. KARU belum memberikan reward kepada PP dan PA

4.3. TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN


4.3.1. Persiapan
Persiapan timbang terima mulai direncanakan pada minggu terakhir
pada tanggal 02 April 2020 . Persiapan yang dilakukan antara lain :
a. Setelah dibentuk penanggung jawab dari pelaksanaan timbang terima
keperawatan kemudian mulai disusun proposal timbang terima.
b. Menyusun skenario timbang terima keperawatan.
c. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.

4.3.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan minggu terakhir pada
tanggal 02 April 2020. Untuk mendapatkan persepsi yang sama dan
peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap mengenai pelaksanaan
timbang terima yang benar, kelompok telah mempraktikkan timbang terima
setiap pergantian shift jaga yang dibimbing dan diarahkan oleh pembimbing
akademik.
Pelaksanaan timbang terima dimulai dari ners station, PP yang
bertugas pada shift tersebut menyampaikan identitas klien, data fokus,
masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilaksanakan dan intervensi
yang belum/akan dilaksanakan serta pesan khusus/hal-hal penting,
kemudian timbang terima dilanjutkan ke bed pasien untuk validasi data dan
setiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada pasien dengan kondisi
khusus. Kemudian kembali ke ners station untuk klarifikasi dan
penandatanganan laporan timbang terima oleh kedua PP serta diikuti
penyerahan status kepada dinas berikutnya.
Kegiatan timbang terima di supervisi pada tanggal 02 April 2020
dihadiri oleh pembimbing akademik. Timbang terima dilakukan oleh PA
shift malam dengan PP shift pagi dengan jumlah pasien kelolaan 3 orang
7

yang kesemuanya pasien.Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar


sesuai dengan alur dan mekanisme yang telah disusun.

4.3.3. Hambatan
Timbang terima dilaksankan secara tidak langsung atau online, berupa
drama skenario. Hal ini disebabkan kondisi dan situasi yang tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan secara langsung.
Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih kurang
percaya diri dan koneksi jaringan yang kurang baik sehingga ada beberapa
point yang terlupa atau terlewatkan.

4.3.4. Dukungan
Pihak Ruangan Pavilyun Flamboyan khususnya dari Kepala
Ruangan sangat mendukung dan mengikuti kegiatan pada saat mahasiswa
melakukan timbang terima keperawatan. Pembimbing klinik dan
pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung atau tidak
langsung dalam pelaksanaan timbang terima keperawatan.
a. Masukan dari pembimbing
1. Karu tetap komunikasi di awal (membuka timbang terima)
2. yang melakukan validasi pasien adalah perawat yang akan sift
selanjutnya.
3. sudah sesuai dengan penanggung jawab masing-masing dan sesuai data
yang sudah disampaikan.

4.4. RONDE KEPERAWATAN


4.4.1. Persiapan
Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh kelompok sejak minggu
pertama praktek, dengan uraian sbb :
a. Penanggung jawab kegiatan menyusun proposal ronde keperawatan.
b. Menetapkan masalah keperawatan pasien yang akan dilakukan ronde
keperawatan dengan persetujuan pembimbing akademik dan ruangan.
c. Meminta inform consent ronde keperawatan pada klien dan keluarga satu
hari sebelum pelaksanaan ronde.
8

d. Menyiapkan skenario pelaksanaan ronde keperawatan.


e. Menyiapkan materi ronde keperawatan sesuai dengan kasus.
f. Konsultasi pada pembimbing akademik, pembimbing ruangan mengenai
proposal ronde keperawatan dan tehnik pelaksanaannya.
4.4.2. Pelaksanaan
Ronde keperawatan diksanakan pada hari selasa tanggal 30 Maret
2020 pukul 10.00 WIB pada pasien Tn. E dengan diagnosa medis CVA +
DM dengan gangren + Dekubitus. Masalah Keperawatan yang ditemukan
adalah :
1. Defisit nutrisi
2. Gangguan intregritas jaringan/kulit
Kegiatan ronde keperawatan dilaksankan secara online dan
didampingi oleh pembimbing akademik.
Alur pelaksanaan ronde dimulai dari PP yang mengusulkan ronde
kepada Karu, Karu mengecek apa yang disampaikan oleh PP, Karu
menetapkan pelaksanaan ronde, PP melakukan informed consent kepada
pasien yang akan dilakukan ronde. Pada hari pelaksanaan ronde
keperawatan, Karu membuka pelaksanaan ronde keperawatan kemudian PP
membacakan kasus kelolaan yang dilakukan ronde. Tim ronde bersama-
sama ke bed pasien untuk melakukan validasi data. Tim ronde kembali ke
ners station untuk mendiskusikan masalah keperawatan klien yang
dipimpin oleh Karu.
Ronde keperawatan ini dilakukan kepada Tn. E karena tumbul luka
dekubitus, dan nutrisi semakin menurun.Rencana tindakan keperawatan
yang telah dilakukan :
1. Defisit nutrisi
 Monitor intake nutrisi
 Monitor mual dan muntah
 Berikan informasi manfaat nutrisi
 Kolaborasi tim gizi dalam pemberian diit di rumah / persiapan
pasien pulang, pasien diajarkan cara membuat tim saring.
2. Gangguan intregritas jaringan/kulit
9

 Monitor derajat luka


 Monitor tanda infeksi
 Bantu dan ajarkan pasien miring kanan dan kiri 2 jam sekali secara
bergantian
 Lakukan perawatan luka aseptik
 Kolaborasi dengan tim medis lainnya.

Solusi yang didapatan setelah ronde keperawatan adalah :


1) Re edukasi kepada keluarga tentang latiham ROM pasif
2) Penggunaan kasuratau menggunakan bantalan – bantalan yang terbuat
dari kasa gulus karena leboh efektif dari pada bantalan air
3) Kolaborasi diet dengan tim gizi dalam peningkatan nutrisi
4) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian albumin meningkatakan
kadar albumin dalam darah

4.4.3. Hambatan
Selama pelaksanaan Ronde Keperawatan terdapat hambatan karena
pelaksanaan dilakukan secara online sehingga dalam pelaksanaannya
kurang maksimal.
4.4.4. Dukungan
Adanya bimbingan dari pembimbing akademik secara rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan ronde
keperawatan.
Masukan dari pembimbing pendidikan memberikan masukan antara
lain : Pada saat presentasi hanya dijelaskan masalah belum yang teratasi,
seharusnya yang dijelaskan adalah keseluruhan masalah yang terjadi pada
pasien.

4.5. PENGELOLAAN OBAT


4.5.1. Persiapan
Persiapan pengelolaan obat dilakukan oleh kelompok mulai minggu
pertama, dengan uraian sbb :
a. Menyusun tim sentralisasi obat
b. Penanggung jawab kegiatan menyusun proposal pengelolaan obat.
10

c. Menyiapkan sarana dan prasarana pengelolaan obat yaitu tempat obat,


kotak penyimpanan obat, lembar informed consent, format kontrol dan
daftar pemberian obat serta format penyerahan obat antara keluarga
pasien dan perawat.
d. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai rencana
pelaksanaan pengelolaan obat, menjelaskan tujuan dan manfaat
pengelolaan obat kepada pasien dan keluarga , meminta persetujuan
pasien dan keluarga (informed consent).
e. Menyepakati alur pengelolaan obat.
f. Konsultasi pada pembimbing akademik, pembimbing ruangan mengenai
proposal pengelolaan obat.

4.5.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengelolaan obat dilaksanakan mulai diminggu
terakhir dilakukan oleh kelompok. Pelaksanaan penerimaan pasien
dilaksanakan secara online dengan pembimbing akademik pada tanggal 02
April 2020.
Kegiatann tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah
direncanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat pengelolaan obat
adalah :
a. PP melapor ke Karu bahwa ada obat pasien yang belum disentralisasi.
b. Karu memeriksa kelengkapan pelaksanaan pengelolaan obat.
c. PP menjelaskan pelaksanaan pengelolaan obat ke pasien dan keluarga.
d. PP meminta persetujuan pasien dan keluarga serta menandatangani
informed consent mengenai pengelolaan obat.
e. PP yang bertugas menulis pada format serah terima obat yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak
f. PA melaksanakan pemberian obat kepada pasien dan mencatat pada
daftar pemberian obat.
g. Obat oral dan injeksi disimpan pada kotak obat sesuai dengan no bed
pasien.
11

4.5.3. Hambatan
Pengelolaan Obat tidak dilaksanakan secara tidak langsung atau
online, berupa drama skenario saja karena pada saat itu di akibatkan kondisi
dan situasi yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih kurang
percaya diri dan koneksi jaringan yang kurang bauk sehingga ada beberapa
point yang terlupa atau terlewatkan.

4.5.4. Dukungan
Pembimbing akademik memberikan dukungan yang positif dan
mengikuti saat pengelolaan obatyang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Ners
Unipdu. Pembimbing akademikmemberikan arahan baik secara langsung
atau tidak langsung dalam pelaksanaan pengelolaan obat.
a. Masukan dari pembimbing
1. Sebelum dilakukan edukasi UDD, dilakukan validasi data keluarga
pasien (bisa juga dilihat di general konsen)
2. Persiapan UDD yang sebenarnya dilakukan oleh pihak farma
3. Pada pelaksanaan UDD harus jelas yang mana ranah keperawatan
4. Sentralisasi obat dilaksanakan ketika ada pasien baru

4.6. SUPERVISI KEPERAWATAN


4.6.1. Persiapan
Supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi supervisi
dan administrasi penunjang yang meliputi instrument supervisi lengkap
dengan parameter penilaian, laporan hasil kegiatan supervisi serta
pendokumentasian hasil supervisi.
Pada tahap ini kelompok mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Menyusun tim supervisi
b. Menetapkan tindakan cuci tangan sebagai kegiatan yang akan
disupervisi oleh kepala ruangan.
c. Menetapkan alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi
tentang cuci tangan.
12

d. Penanggung jawab kegiatan menyusun proposal supervisi kegiatan,


materi supervisi dan mekanisme supervisi.
e. Menetapkan instrument supervisi dan format lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan supervisi cuci tangan.
f. Konsultasi proposal supervisi tentang cuci tangan kepada
pembimbing akademik.

4.6.2. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi perawatan di pavilyun Flamboyan dilakukan pada
hari Senin, 30 Maret 2020 jam 10.00 WIB pada PA Inayatul Karimah, yang
bertindak sebagai KARU (Nurul Faizah), PP1 (Eko Andrian P.) dan PP 2
(Rahayu Woro R.).
Pelaksanaan supervisicuci tangan berlangsung secara online sesuai
dengan rencana dan anggota kelompok hadir pada saat pelaksanaannya.
Adapun alur pelaksanaannya dimulai dari persiapan instrument supervisi
dan format pendokumentasian supervisi oleh KARU sebagai supervisor,
KARU menyampaikan tujuan dari kegiatan supervise tersebut, kemudian
menilai pelaksanaan cuci tangan dari persiapan sampai selesai.

4.6.3. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi keperawatan, kelompok
mendapatkan hambatan karena pelaksanaanya secara online akan tetapi
pelaksanaan kegiatan ini berjalan sesuai dengan harapan.

4.6.4. Dukungan
Adanya bimbingan dari pembimbing akademik secara rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan supervisi.
a. Masukan dari pembimbing
1. Pada saat pelaksanaan sepervisi KARU seharusnya tidak
memberitahukan perawat yang disupervisi.
2. Penyampaian supervisi disampaikan pada saat rapat atau
pertemuan rutin bahwa sewaktu-waktu akan dilaksanakan supervisi
13

untuk mengetahui kinerja perawat dan kualitas perawat yang


diberikan kepada pasien.
3. KARU menyampaikan evaluasi seharusnya secara individu dengan
PA diruangan KARU.

4.7. DISCHARGE PLANNING


4.7.1. Persiapan
Persiapan discharge planning dilakukan antara lain :
a. Membentuk tim discharge planning
b. Setelah dibentuk penanggung jawab discharge planning kemudian
mulai disusun proposal discharge planning.
c. Menyusun format, resume keperawatan dan kartu discharge planning
beserta leaflet sesuai dengan kasus mayoritas di Pavilyun Flamboyan.
d. Menyiapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan discharge planning.
e. Mengadakan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk persiapan
discharge planning.
f. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai
rencana pelaksanaan discharge planning.

4.7.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dischrage planing dimulai dari minggu ke-2 s/d minggu
ke-3, dan disupervisi oleh pembimbing pada hari Selasa 31 Maret 2020,
berupa :
a. PP mengkaji kebutuhan pasien sejak pertama di rawat.
b. PP menyiapkan kebutuhan pasien untuk discharge planning.
c. PP memberi HE ( health education) pada psien yang akan pulang atau
yang direncanakan pulang meliputi obat-obatan yang masih di minum
di rumah, diet, aktifitas, istirahat, perawatan luka bila ada, kapan
kontrol dan di mana, apa saja yang di bawa pulang dan hal-hal yang
perlu di perhatikan pasien selama di rumah.
d. Jika pasien pulang maka pasien dan keluarga diberikan penjelasan
tentang kebutuhan perawatan dan pengobatan pasien.
14

e. Selain memberikan penjelasan secara lisan juga memberikan kartu


perencanaan pulang dan leflet yang berisi penjelasan yang diperlukan.
f. Setelah pasien dan keluarga mendapatkan dischrge planing maka,
pasien atau keluarga menandatangani format discharge planning sebagi
bukti telah mendapatkan dischrage planing dari perawat.
Kegiatan discharge planningyang pertama di hadiri oleh supervisor,
pembimbing klinik maupun pembimbing akademik. Yang bertindak sebagai
KARU (Wandi.), PP1 (Nurul F.) dan PA1 (Inayatul K.), discharge planning
diberikan pada Ny.“N” dengan diagnosa CVA.Pasienrencana KRS.Pasien
dibekali informasi tentang:
1. Obat yang akan diminum
2. Alur control, tanggal control, dan poli tujuan
3. Diit/asupan nutrisi pasien dirumah
4. Jenis aktifitas yang boleh dilakukan
5. Perawatan pasien di rumah post MRS
6. Tanda kegawatan pada pasien dan penatalaksanaannya di rumah

4.7.3. Hambatan
Discharge planning dilaksanakan secara tidak langsung atau online,
berupa drama skenario saja hal ini di sebabkan kondisi dan situasi yang
tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara langsung.
Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih kurang
percaya diri dan koneksi jaringan yang kurang baik sehingga ada beberapa
point yang terlupa atau terlewatkan.

4.7.4. Dukungan
Karu, pembimbing ruangan dan perawat memberikan dukungan
penuh pada kelompok untuk melaksanakan discharge planning pada pasien
yang akan pulang. Format dan kartudischarge planning sudah tersedia.
a. Masukan dari pembimbing
1. Keseluruhan Proses discharge planning sudah dilaksanakan secara
lengkap, hanya kegunaan obat belum dijelaskan
15

2. Karu tetap menyapa pasien pada awal pelaksanaan discharge planning.


16

BAB 5

EVALUASI

Bab ini menguraikan tentang evaluasi pelaksanaan kegiatan praktik


manajemen keperawatan mulai dari Penataan Ketenagaan Keperawatan, MAKP,
Timbang Terima, Penerimaan Pasien Baru, Supervisi Keperawatan, Sentralisasi
obat, Discharge Planning, dan Ronde Keperawatan. Evaluasi ini meliputi
evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
5.1 SISTEM MAKP
5.1.1 Evaluasi Struktur
Model asuhankeperawatan yang digunakan kelompok
adalahmenggunakan metode primary nursing. Dalam penerapan
MAKP telah terbentuk struktur organisasi kelompok, Gann Chart
kegiatan, jadwal dinas dan daftar peran, daftar uraian tugas kepala
ruangan (KARU), perawat primer (PP) dan perawat assosiate (PA),
serta mekanismeataualur kegiatan MAKP.
Dari setiap kegiatan tersebut telah ditentukan penanggung jawab
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, mulai
dari tahap persiapan serta melakukan evaluasi kegiatan tersebut.
5.1.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan praktek MAKP di Pavilyun Flamboyan oleh
Mahasiswa UNIPDU dilaksanakan selama 1 bulan , dengan jumlah
pasien 10 orang. Daftar Diagnosa Pavilyun Flamboyan.
Selama proses pelaksanaan sistem MAKP, setiap mahasiswa
telah menjalankan tugasnya sesuai peran masing-masing seperti pada
petunjuk uraian tugas dan jadwal dinas serta peran yang ada. Namun
ada hambatan yang mengakibatkan peran yang dijalankan tidak
maksimal dan dilaksanakan secara online.
5.1.3 Evaluasi Hasil
Pelaksanaan MAKP pada pasien di kelas III Pavilyun
Flamboyanbelum dilaksanakan sesuai dengan peran masing-masing.
Hal ini dikarenakan kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan, adapun untuk bimbingan dari pembimbing serta
17

adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota kelompok


dapat dilaksanakan dengan baik. Hasil evaluasi penerapan MAKP
Primary Nursing belum maksimal.

5.2 PENERIMAAN PASIEN BARU


5.2.1 Evaluasi Struktur
Pada pelaksanaan penerimaan pasien baru, kelompok telah
melakukan beberapa persiapan yaitu dengan menyediakan lembar
penerimaan pasien baru dan pengkajian awal rawat inap dan sudah
melakukan pembagian peran sebagai KepalaRuangan, PP, PA dan
mekanisme proses penerimaan pasien baru.
5.2.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan penerimaan pasien baru dilaksanakan hari Rabu, 10
Januari 2018 jam 10.00 WIB. Berperan sebagai Kepala Ruangan
:Sutomo, PP1: Musnitarini, PA1 : Agus W., PA2 :Novita T.
Sebelum dilakukan penerimaan pasien baru, Kepala Ruangan
melaporkan kepada PP bahwa akan ada pasien baru. Kemudian PP
menyiapkan lembar penerimaan pasien baru dan pengkajian awal
rawat inap. PP memberikan edukasi kepada pasien terkait dokter dan
perawat yang akan merawat pasien. PP juga menjelaskan hak dari
pasien.
Secara keseluruhan proses penerimaan pasien baru berjalan
sesuai alur, hanya saja dalam pelaksanaanya pada saat di supervise
oleh pembimbing kegiatan ini hanya berupa drama / role play karena
pada saat itu tidak ada pasien baru di pavilyun Flamboyan.
5.2.3 Evaluasi Hasi
Penerimaan pasien baru berjalan dengan lancar sesuai dengan
SPO yang ada.Proses penerimaan pasien baru sudah dilakukan dengan
benar sesuai dengan alur, hanya saja kurangnya persiapan psikis
mahasiswa sehingga masih terkesan kaku.
Setelah dilakukan roleplay penerimaan pasien baru masukan yang di
dapat:
18

 Lapor terlebih dahulu terhdap dokter penanggung jawab mengenai


kondisi pasien, dan Pp harus mengecek kembali keadaan pasien
tersebut.

5.3 TIMBANG TERIMA


5.3.1 Evaluasi Struktur
Pada pelaksanaan timbang terima, PP, PA malam dan Karu,PP,PA
pagi , mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing sehingga
dalam pelaksanaan timbang terima tidak terjadi kesalahan (over
lapping) dalam tugas dan kewajiban baik dalam tindakan keperawatan
maupun pada saat timbang terima.
Pada timbang terima sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain format timbang terima dan status pasien.
Kelompok shift timbang terima sesuai dengan jaga shift antara shift
pagi ke shift siang, shift siang ke shift malam dan shift malam ke shift
pagi. Kepala Ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift, antara shit malam ke shift pagi dan
antara shift pagi ke shift siang yang dilakukan oleh Perawat Primer atau
Perawat Asosiate yang bertugas saat itu.

5.3.2 Evaluasi Proses


Pada proses pelaksanaan timbang terima sesuai dengan prosedur
timbang terima dan sesuai dengan teori dan konsep. Kepala Ruangan
membuka dalam pelaksanaaan timbang terima, PA malam melaporkan
tentang keadaan pasien kelolaan, PP dan PA pagi memvalidasi data
kepada pasien dan keluarga secara langsung.
Supervisi timbang terima dilaksanakan pada hari Kamis, 02 April
2020 jam 10.00 WIB antara PP malam dengan PP pagi dengan jumlah
pasien kelolaan 3 orang.Yang berperan sebagai Kepala Ruangan :
Badrotun Najmi , PP1 Malam:Wandi PP2 : Dhini,. PA pagi : Tianda
Widariani, PP1 Abidatul Kholiq , PP2 Nurul Faizah. Proses timbang
terima dipimpin oleh Kepala Ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
19

perawat yang bertugas maupun yang akan bertugas shift berikutnya,


dimana yang berperan melaksanakan timbang terima adalah Perawat
Assosiate yang bertanggung jawab terhadap pasien kepada perawat
primer shift berikutnya. Adapun urutan pelaksanaannya dimulai dari
nurse station kemudian dilanjutkan ke bed pasien. Pelaksanaan
timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali
yang kondisinya buruk dan perlu perhatian. Setelah itu kembali ke
nurse station untuk membahas hal-hal yang kurang jelas dan
membutuhkan perhatian dalam perawatan selanjutnya.

5.3.3 Evaluasi Hasil


Pada proses persiapan, pelaksanaan dan program sesuai dengan
prosedur timbang terima. Pelaksanaan timbang terima telah
dilaksanakan pada setiap pergantian shift dengan baik, hal ini tidak
lepas dari kerja sama yang baik dengan perawat Pavilyun Flamboyan
dan bimbingan dari pembimbing. Pelaksanaan timbang terima sudah
cukup baik meskipun ada beberapa kekurangan dari tim.
5.4 RONDE KEPERAWATAN
5.4.1 Evaluasi Struktur
Untuk menunjang terlaksananya ronde keperawatan diperlukan
sarana dan prasarana yaitu antara lain persiapan pasien dengan
masalah keperawatan yang belum teratasi, lembar inform consent,
status pasien dan penyusunan tim ronde keperawatan. Tim ronde
keperawatan mulai dari Kepala Ruangan, PP 1, PP 2, PA Pagi, PA
Sore, Tim Prodesional Pemberi Asuhan lainnya.

5.4.2 Evaluasi Proses


Kegiatan ronde keperawatan dilaksanakan pada hari selasa, 30
Maret 2020 jam 10.00 WIB. Berperan sebagai Kepala Ruangan
:Wandi, PP 1 :Tianda Widariani, PP 2 :Rahayu Woro R, PA1 :Inayatul
Karimah, PA2 : Eko Andrian P. Pada saat ronde keperawatan dimulai
dengan pembukaaan yang dilakukan olehKepala Ruangan, kemudian
20

PP 1 yang bertanggung jawab terhadap pasien yang dilakukan ronde


keperawatan menjelaskan status dan data pasien, masalah yang sudah
dan belum terselesaikan, kemudian ditanggapi oleh PP2. Kemudian PP
1, PP 2, Kepala Ruangan,timmedis dan Fisioterapi ke bed
pasienuntukmelakukanvalidasi data. Kemudian semua tim ronde
kembali ke nurse station untuk berdiskusi dan membahas
permasalahan yang belum terselesaikan dan langsung ditindaklanjuti.

5.4.3 Evaluasi Hasil


Selama pelaksanaan Ronde Keperawatan terdapat hambatan karena
pelaksanaan dilakukan secara online sehingga dalam pelaksanaannya
kurang maksimal. Solusi yang didapatkan setelah ronde keperawatan
adalah:
a. edukasi kepada keluarga tentang latiham ROM pasif
b. Penggunaan kasur atau menggunakan bantalan–bantalan yang
terbuat dari kasa gulus karena lebih efektif dari pada bantalan air
c. Kolaborasi diet dengan tim gizi dalam peningkatan nutrisi
d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian albumin meningkat
akan kadar albumin dalam darah

5.1 SENTRALISASI OBAT


5.5.1 Evaluasi Struktur
Pada pelaksanaan Sentralisasi Obat, kelompok telah melakukan
beberapa persiapan yaitu dengan menyediakan 1 bendel lembar farmasi,
UDD beserta obat dan etiketnya. Pembagian peran sebagai Kepala
Ruangan, PP, PA dan mekanisme sentralisasi obat.
5.5.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan hari Kamis,02April
2020jam 08.50 WIB. Berperan sebagai Kepala Ruangan : Tianda, PP1:
Abida .,PP2: Santoso., PA pagi : Faizah, PA sore : Zainullah., PA malam :
Inaya.
21

Sebelum dilakukan sentralisasi obat, Pasien dibuatkan resep obat


untuk 3 hari dan PP menuliskannya di lembar sentralisasi lalu diberikan
kebagian farmasi, farmasi menyiapkan persedian obat dalam UDD untuk
persediaan satu hari. Farmasi menjelaskan dan memberikan obat yang
sudah disiapkan kepada PP lalu farmasi dan PP tandatangan serah terima,
PP menyiapkan obat yang akan diberikan kepada pasien, menjelaskan dan
memberikan obat kepada pasien dengan persetujuan keluarga. Keluarga
dan perawat tanda tangan dilembar serah terima obat.

5.5.3 Evaluasi Hasil


Sentralisasi obat berjalan dengan lancar sesuai dengan SPO. Serah
terima obat sudah dilakukan dengan benar. Etiket obat juga sudah sesuai
dengan jam pemberian obat.

5.5 SUPERVISI KEPERAWATAN


5.5.1 Evaluasi Struktur
Pada pelaksanaan supervisi keperawatan, kelompok telah
melakukan beberapa persiapan yaitu persiapan instrument penilaian
supervisi, format pendokumentasian hasil supervisi, jenis kegiatan
yang akan disupervisi, menetapakan supervisor, pembagian peran
sebagai Kepala Ruangan,PA, dan mekanisme yang harus dilakukan
saat supervisi, serta melakukan evaluasi kerja.

5.5.2 Evaluasi Proses


Supervisi dilakukan secara langsung dan tidak langsung oleh
Kepala Ruangan yang bertugas setiap hari kepada PP dan PA. Apabila
menemukan suatu masalah dalam pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan perannya, kepala ruangan mencatat dan
melakukan klarifikasi atau memberi solusi atas masalah tersebut baik
secara langsung dengan menyelesaikan masalah pada saat itu juga.
Secara tidak langsung misalnya supervisor memberi catatan kecil
tentang hal-hal yang perlu dilakukan atau diperbaiki.
22

Supervisi keperawatan dengan fokus pada tindakancuci tangan,


yang dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2020 jam 10.00 WIB oleh
supervisor (Nurul Faizah) terhadap PA (Inayatul Karimah).

5.5.3 Evaluasi Hasil


Kegiatan supervisi ini terdapat hambatan saat pelaksanaannya
karena dilakukan secara online. Sehingga dalam pelaksanaannya
kurang maksimal. Solusi yang didapatkan setelah supervisi
keperawatan adalah :
1) Kepala Ruangan menginfokan pada hari sebelummya akan
dilakukan supervisi secara tidak langsung.
2) Evaluasi tindakan supervisi dilakukan dengan 2 cara yaitu
secara terbuka saat menerapkan 3 F 1 R. Dan secara tertutup
atau pribadi untuk mengevaluasi PP/PA terkait saja.
5.6 DISCHARGE PLANNING
5.6.1 Evaluasi Struktur
Proses discharge planning dapat berjalan dengan baik dengan
tersedianya format discharge planning antara lain resume
keperawatan, kartu rencana pulang, leaflet tentang “CVA”. Pengisian
Resume Keperawatan, discharge planning, dan kartu rencana pulang
dilakukan oleh PP, sedangkan kartu rencana pulang dan leaflet
diberikan pada pasien saat pulang disesuaikan dengan kondisi pasien
saat pulang.

5.6.2 Evaluasi Proses


Pelaksanaan discharge planning dilaksanakan pada minggu ke
dua praktek profesi manajemen keperawatan. Pelaksanaan discharge
planning melibatkan Karu, PP, PA, dan pasien serta keluarga. Setiap
peran melakukan tugasnya sesuai dengan job description.
Kegiatan discharge planning dilakukan pada hari Selasa,31
Maret 2020 jam 10.00 WIB. Yang berperan sebagai Kepala Ruangan:
23

Wandi., PP : Nurul Faizah., , PA1 : InayatulKarimah., PA2 : Rahayu


Woro R.

5.6.3 Evaluasi Hasil


Discharge planning berjalan dengan lancar sesuai dengan
rencana. Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami
oleh pasien dan keluarga. Pengetahuan pasien dan keluarga meningkat
dan pasien mampu menjelaskan kembali hal yang perlu diperhatikan
di rumah setelah dijelaskan perawat saat discharge planning
5.7 DOKUMENTASI KEPERAWATAN
5.7.1 Evaluasi Struktur
Sistem pendokumentasian dapat berjalan dengan baik dengan
tersedianya format pengkajian, SAK, format PIE, format lembar
observasi, discharge planning serta resume keperawatan. Pengisian
format pengkajian, PAK, format PIE, discharge planning serta resume
keperawatan diisi oleh PP sedangkan format observasi dan format
tindakan keperawatan diisi oleh PA. Pembagian tugas masing-masing
peran perawat dalam mengisi format dokumentasi sudah dijelaskan
sebelumnya.

5.7.2 Evaluasi Proses


Pelaksanaan proses pendokumentasian menggunakan model PIE
yang melibatkan seluruh perawat baik PP maupun PA. PP melakukan
pengkajian, menentukan problem dan intervensi sesuai PAK.
Implementasi didelegasikan kepada PA. PP yang bertugas melakukan
evaluasi keadaan klien sesuai intervensi yang telah dilakukan setiap
shift.Setelah dilakukan sosialisasi model dokumentasi PIE, masih
belum sesuai dengan MAKP yang diterapkan ruangan dan belum
tersedianya format dokumentasi tersebut.

5.7.3 Evaluasi Hasil


24

Dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini


didukung oleh kelengkapan format dokumentasi, PAK, job
description yang jelas antara PP dan PA serta kemampuan kelompok
dalam menguasai kasus dan melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan.

5.8 EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN


Tingkat keberhasilan pelaksanaan penerapan metode Primary Nursing
di ruang kelas III Pavilyun Flamboyan diketahui dari hasil kuesioner tingkat
kepuasan pasien.Kriteria pasien yang diberikan kuesioner adalah sebagai
berikut :

d. Lama perawatan lebih dari 3 x 24 jam.


e. Pasien yang dirawat mulai tanggal 27 Desember 2017 sampai 13 Januari
2018.
Kuesioner tingkat kepuasan diisi oleh pasien atau keluarga pasien.
Kuesioner berisi pertanyaan sejumlah 25 soal berbentuk pertanyaan pilihan.
Kuesioner dibagikan pada 28 pasien.

Untuk mengetahui kepuasan klien maka dianalisa menggunakan rumus:


Sp
N= x 100 %
Sm
Keterangan:
Sp : skor yang didapat
Sm : skor maksimal
N : nilai
Dikategorikan dengan kriteria:
SangatPuas : 76-100%
Puas : 56 -75 %
Tidakpuas : <50%

Berdasarkan data yang diperoleh, sebelum pelaksanaan MAKP tingkat


kepuasan pasien 73% sedangkan setelah pelaksanaan MAKP tingkat
kepuasaan pasien sebanyak 85,57 %.
25

Anda mungkin juga menyukai