PELAKSANAAN
PERAWAT PRIMERPERAWAT
I PRIMER II
PERAWAT PERAWAT
ASSOCIATE ASSOCIATE
100
2
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
4.1.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan MAKP dengan model primary nursing dilaksanakan
pada minggu kedua sampai ketiga, kelompok mulai dibagi menjadi 3 shift
(pagi, siang, malam) dengan peran yang terjadwal sebagai Kepala Ruangan,
PP dan PA, (Jadwal peran, uraian tugas dan jadwal dinas terlampir).
Pada minggu keempat seharusnya dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan MAKP, akan tetapi mahasiswa tidak dapat melaksanakannya
dikarena terkendala kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk
mahasiswa melaksanakan prakek MKAP di Paviliyun Flamboyan RSUD
Jombang terhadap pelayanan yang telah diberikan. (Rekapitulasi hasil
kepuasan terlampir).
Pembagian perawat sesuai dengan perannya tergambar dalam daftar
dinas (terlampir).
a. Deskripsi tugas dan tanggung jawab perawat
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing peran telah terlaksana
dengan cukup baik. Pembagian tugas sesuai dengan peran tergambar dalam
diagram berikut:
Kepala Ruang
PP 1 PP 2
Bagan 4.2 Bagan Model Penugasan MAKP dengan model primary nursing
Saat anggota perawat masih menjalankan peran pada shiff pagi pada
minggu pertama, tidak ada anggota kelompok yang libur. Saat shiff sudah
berjalan, perawat primer memiliki dua orang atau lebih perawat assosiate
pagi, dua orang atau lebih perawat asosiate siang dan dua orang atau lebih
perawat assosiate malam dandua orang anggota kelompok yang lain libur
lepas shiff malam.
b. Kebutuhan tenaga perawat
Perhitungan jumlah tenaga perawat yang bertugas setiap hari yang
terbagi dalam shiff pagi, sore dan malam dilakukan oleh perawat
ruangan sesuai dengan jumlah dan tingkat ketergantungan pasien setiap
hari. Dengan demikian BOR hanya dilakukan pada minggu pertama,
untuk minggu ke-2 s/d minggu ke-3 tidak terlaksana dikarena
terkendala kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk
mahasiswa melaksanakan prakek manajemen keperawatan di Paviliyun
Flamboyan RSUD Jombang.
4.1.3. Hambatan
Pada minggu ke-2 s/d minggu ke-3 pelaksanaan model keperawatan
primer di pavilyun Flamboyankelas III ditemukan adanya hambatan yaitu
mahasiswa tidak dapat melaksanakan peran manajemen keperawatan
dikarena terkendala kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk
mahasiswa melaksanakan prakek manajemen keperawatan di Paviliyun
Flamboyan RSUD Jombang.
Namun pada minggu pertama mahasiswa telah menyelesaikan tugas
presentasi desiminasi pertama dengan baik.
4.1.4. Dukungan
Adanya dukungan dari pembimbing klinik dan akademik yang rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan tugas mengerjakan
proposal desiminasi awal kepada mahasiswa praktik manajemen dalam
4
4.2.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penerimaan pasien baru pada saat uji coba diminggu
terakhir dilakukan oleh kelompok. Pelaksanaan penerimaan pasien
dilaksanakan secara online dengan pembimbing akademik pada tanggal 02
April 2020.
Pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru di ruang Flamboyan :
1. KARU mendapatkan telepon dari IRD mengenai pasien baru
2. PP dibantu oleh PA menyiapkan lembar pasien masuk RS, lembar
pengkajian, lembar informed consent, nursing kit, lembar tata tertib
pasien, dan kartu penunggu pasien.
3. KARU dan PP menyambut kedatangan pasien dan memperkenalkan
diri.
5
4.2.3. Hambatan
1. Penerimaan pasien baru dilaksanakan secara tidak langsung atau online,
akan tetapi hanya berupa drama skenario saja dikarena pada saat itu
kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
2. Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih grogi/gugup
dan koneksi jaringan yang kurang baik sehingga ada beberapa point
yang terlupa atau terlewatkan.
4.2.4. Dukungan
Pembimbing akademik memberikan dukungan yang positif dan
mengikuti saat penerimaan pasien baru yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung atau tidak
langsung dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru.
a. Masukan dari pembimbing :
1. Tim lupa TTD serah terima pasien
2. Saat orientasi pasien, ada beberapa hal yang terlewatkan seperti jalur
evakuasi, jam berkunjung, identifikasi pasien, lingkungan pasien
(teman sekamar,kantor pwt).
3. Validasi kondisi pasien setiba di ruangan
4. Belum dilakukan konfirmasi DPJP, belum ada reedback
5. Edukasi cuci tangan belum sempurna karena PP kurang siap secara
psikologis.
6
4.3.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan minggu terakhir pada
tanggal 02 April 2020. Untuk mendapatkan persepsi yang sama dan
peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap mengenai pelaksanaan
timbang terima yang benar, kelompok telah mempraktikkan timbang terima
setiap pergantian shift jaga yang dibimbing dan diarahkan oleh pembimbing
akademik.
Pelaksanaan timbang terima dimulai dari ners station, PP yang
bertugas pada shift tersebut menyampaikan identitas klien, data fokus,
masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilaksanakan dan intervensi
yang belum/akan dilaksanakan serta pesan khusus/hal-hal penting,
kemudian timbang terima dilanjutkan ke bed pasien untuk validasi data dan
setiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada pasien dengan kondisi
khusus. Kemudian kembali ke ners station untuk klarifikasi dan
penandatanganan laporan timbang terima oleh kedua PP serta diikuti
penyerahan status kepada dinas berikutnya.
Kegiatan timbang terima di supervisi pada tanggal 02 April 2020
dihadiri oleh pembimbing akademik. Timbang terima dilakukan oleh PA
shift malam dengan PP shift pagi dengan jumlah pasien kelolaan 3 orang
7
4.3.3. Hambatan
Timbang terima dilaksankan secara tidak langsung atau online, berupa
drama skenario. Hal ini disebabkan kondisi dan situasi yang tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan secara langsung.
Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih kurang
percaya diri dan koneksi jaringan yang kurang baik sehingga ada beberapa
point yang terlupa atau terlewatkan.
4.3.4. Dukungan
Pihak Ruangan Pavilyun Flamboyan khususnya dari Kepala
Ruangan sangat mendukung dan mengikuti kegiatan pada saat mahasiswa
melakukan timbang terima keperawatan. Pembimbing klinik dan
pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung atau tidak
langsung dalam pelaksanaan timbang terima keperawatan.
a. Masukan dari pembimbing
1. Karu tetap komunikasi di awal (membuka timbang terima)
2. yang melakukan validasi pasien adalah perawat yang akan sift
selanjutnya.
3. sudah sesuai dengan penanggung jawab masing-masing dan sesuai data
yang sudah disampaikan.
4.4.3. Hambatan
Selama pelaksanaan Ronde Keperawatan terdapat hambatan karena
pelaksanaan dilakukan secara online sehingga dalam pelaksanaannya
kurang maksimal.
4.4.4. Dukungan
Adanya bimbingan dari pembimbing akademik secara rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan ronde
keperawatan.
Masukan dari pembimbing pendidikan memberikan masukan antara
lain : Pada saat presentasi hanya dijelaskan masalah belum yang teratasi,
seharusnya yang dijelaskan adalah keseluruhan masalah yang terjadi pada
pasien.
4.5.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengelolaan obat dilaksanakan mulai diminggu
terakhir dilakukan oleh kelompok. Pelaksanaan penerimaan pasien
dilaksanakan secara online dengan pembimbing akademik pada tanggal 02
April 2020.
Kegiatann tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah
direncanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat pengelolaan obat
adalah :
a. PP melapor ke Karu bahwa ada obat pasien yang belum disentralisasi.
b. Karu memeriksa kelengkapan pelaksanaan pengelolaan obat.
c. PP menjelaskan pelaksanaan pengelolaan obat ke pasien dan keluarga.
d. PP meminta persetujuan pasien dan keluarga serta menandatangani
informed consent mengenai pengelolaan obat.
e. PP yang bertugas menulis pada format serah terima obat yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak
f. PA melaksanakan pemberian obat kepada pasien dan mencatat pada
daftar pemberian obat.
g. Obat oral dan injeksi disimpan pada kotak obat sesuai dengan no bed
pasien.
11
4.5.3. Hambatan
Pengelolaan Obat tidak dilaksanakan secara tidak langsung atau
online, berupa drama skenario saja karena pada saat itu di akibatkan kondisi
dan situasi yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih kurang
percaya diri dan koneksi jaringan yang kurang bauk sehingga ada beberapa
point yang terlupa atau terlewatkan.
4.5.4. Dukungan
Pembimbing akademik memberikan dukungan yang positif dan
mengikuti saat pengelolaan obatyang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Ners
Unipdu. Pembimbing akademikmemberikan arahan baik secara langsung
atau tidak langsung dalam pelaksanaan pengelolaan obat.
a. Masukan dari pembimbing
1. Sebelum dilakukan edukasi UDD, dilakukan validasi data keluarga
pasien (bisa juga dilihat di general konsen)
2. Persiapan UDD yang sebenarnya dilakukan oleh pihak farma
3. Pada pelaksanaan UDD harus jelas yang mana ranah keperawatan
4. Sentralisasi obat dilaksanakan ketika ada pasien baru
4.6.2. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi perawatan di pavilyun Flamboyan dilakukan pada
hari Senin, 30 Maret 2020 jam 10.00 WIB pada PA Inayatul Karimah, yang
bertindak sebagai KARU (Nurul Faizah), PP1 (Eko Andrian P.) dan PP 2
(Rahayu Woro R.).
Pelaksanaan supervisicuci tangan berlangsung secara online sesuai
dengan rencana dan anggota kelompok hadir pada saat pelaksanaannya.
Adapun alur pelaksanaannya dimulai dari persiapan instrument supervisi
dan format pendokumentasian supervisi oleh KARU sebagai supervisor,
KARU menyampaikan tujuan dari kegiatan supervise tersebut, kemudian
menilai pelaksanaan cuci tangan dari persiapan sampai selesai.
4.6.3. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi keperawatan, kelompok
mendapatkan hambatan karena pelaksanaanya secara online akan tetapi
pelaksanaan kegiatan ini berjalan sesuai dengan harapan.
4.6.4. Dukungan
Adanya bimbingan dari pembimbing akademik secara rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan supervisi.
a. Masukan dari pembimbing
1. Pada saat pelaksanaan sepervisi KARU seharusnya tidak
memberitahukan perawat yang disupervisi.
2. Penyampaian supervisi disampaikan pada saat rapat atau
pertemuan rutin bahwa sewaktu-waktu akan dilaksanakan supervisi
13
4.7.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dischrage planing dimulai dari minggu ke-2 s/d minggu
ke-3, dan disupervisi oleh pembimbing pada hari Selasa 31 Maret 2020,
berupa :
a. PP mengkaji kebutuhan pasien sejak pertama di rawat.
b. PP menyiapkan kebutuhan pasien untuk discharge planning.
c. PP memberi HE ( health education) pada psien yang akan pulang atau
yang direncanakan pulang meliputi obat-obatan yang masih di minum
di rumah, diet, aktifitas, istirahat, perawatan luka bila ada, kapan
kontrol dan di mana, apa saja yang di bawa pulang dan hal-hal yang
perlu di perhatikan pasien selama di rumah.
d. Jika pasien pulang maka pasien dan keluarga diberikan penjelasan
tentang kebutuhan perawatan dan pengobatan pasien.
14
4.7.3. Hambatan
Discharge planning dilaksanakan secara tidak langsung atau online,
berupa drama skenario saja hal ini di sebabkan kondisi dan situasi yang
tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara langsung.
Dalam pelaksanaannya masih ada anggota tim yang masih kurang
percaya diri dan koneksi jaringan yang kurang baik sehingga ada beberapa
point yang terlupa atau terlewatkan.
4.7.4. Dukungan
Karu, pembimbing ruangan dan perawat memberikan dukungan
penuh pada kelompok untuk melaksanakan discharge planning pada pasien
yang akan pulang. Format dan kartudischarge planning sudah tersedia.
a. Masukan dari pembimbing
1. Keseluruhan Proses discharge planning sudah dilaksanakan secara
lengkap, hanya kegunaan obat belum dijelaskan
15
BAB 5
EVALUASI