Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

PEMBERIAN OBAT MELALUI IV (INTRA VENA)

Oleh :

KELOMPOK 11

1. Ardlian Luthfilia arifin (2019.04.006)


2. Dilla Ferdiniatasya (2019.04.020)
3. Oke Puspita Anggraini (2019.04.055)
4. Herman Pitayadi (2019.04.028)

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2019
PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

1. Pendahuluan
Bedside teaching ini dilakukan pada pasien rawat inap, tindakan
yang dilakukan adalah pemberian obat melalui intravena.
Pemberian caira intravena adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam
tubuh kedalam pembuluh darah untuk memperbaiki atau mencegah
gangguan cairan danelektrolit, darah, maupun nutrisi ( Perry & Potter,
2016). Pemberian cairan intravena disesuaikan dengan kondisi kehilangan
cairan pada klien, seberapa besar cairan tubuhyang hilang.
2. Tujuan
1. Mengetahui definisi pemberian obat melalui intravena
2. Mengetahui tujuan pemberian obat melalui intravena
3. Memahami indikasi pemberian obat melalui intravena
4. kontraindikasi pemberian obat melalui intravena
5. Mengetahui SOP ( Standar Operasional Prosedur) pemberian obat
melalui intravena

3. Sasaran
Pasien di Ruang 21 RS Dr. Saiful Anwar Malang
4. Materi
1. Mengetahui pemberian obat melalui intravena
2. Mengetahui tujuan pemberian obat melalui intravena
3. Memahami indikasi pemberian obat melalui intravena
4. Kontraindikasi pemberian obat melalui intravena
5. Mengetahui SOP ( Standar Operasional Prosedur) pemberian obat melalui
intravena

5. Metode.
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching

6. Media
Persiapan Alat
PP Tahap Prapelaksanaan
Penetapan Pasien

a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan bedside


Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah sebagai

Proposal
Persiapan pasien:
Informed consent
Hasi pengkajian/intervensi data

b. Pemberian informed consent kepada klien dan keluarga


Apa yang menjadi masalah
Penyajian masalah Cross cek data yang ada
Apa yang menyebabkan masalah yang
tersebut
Bagaimana pendekatan (Proses Kep,
SOP)
Validitas data
Tahap implementasi
pada bed pasien Diskusi karu, PP, perawat

teaching
konselor

Persiapan
Tahap BST pada bed
berikut:
pasien Analisa data
7. Proses

7.1
Masalah Teratasi Aplikasi hasil analisa dan
diskusi
7.2 Pelaksanaan BST
1. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam
hal ini penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan dilaksanakan dan memiliki prioritas yang perlu
didikusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pemberi justifikasi oleh perawat primer atau perawat
konselor/manajer tetang masalah klien serta rencana tindakan yang
akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang
telah ada akan ditetapkan
7.3 Pasca BST
Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan

8. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Jum’at, 21 Februari 2020
Waktu : 09.00
Tempat : Ruang 21 RS Dr. Saiful Anwar Malang

9. Peran Masing-masing anggota tim


a. Peran perawat primer
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
- Menjelaskan diagnosis keperawatan
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan
- Menjelaskan hasil yang didapat
- Menjelaskan rasional dari tindakan yang diambil
- Menggali masalah-masalah yang belum terkaji

10. Kriteria Evaluasi.


a. Bagaimana koordinasi dan persiapan BST
b. Bagaimana peran perawat primer pada saat BST

11. Kegiatan Bedside Teaching


1. Tahapan Pra-BST
a. Preparation
b. Planning
c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : masalah yang ditemukan pada klien
2) Practice : tindakan yang akan dilakukan terkait masalah klien
3) Preparation : persiapan alat, persiapan pasien, persiapan
lingkungan
4) Procedure : prosedur pelaksanaan
5) Role : aturan yang disampaikan oleh pembimbing klinik
2. Round : fase kerja (Pelaksanaan) dan fase terminasi (evaluasi)
3. Post round : evaluasi dari pembimbing klinik terhadap tindakan
yang dilakukan.
12. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, kiranya
dapat dijadikan masukan dalam pengembangan dan pengaplikasian metode
pembelajaran.
Banyuwangi, Februari 2020
Mengetahui,
Pembimbing Klinik Ketua Kelompok,

(..........................................................) (.........................................................)

Mengetahui,
Kepala Ruang

(...........................................................)
Lampiran Materi
1. SOP (Standar Operasional Prosedur)
1. Pengertian
Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena
sehingga obat langsung masuk ke dalam sistem sirkulasi darah. rute
intarvena diberikan secara langsung kedalam aliran darah. Adapun
waktu pemberian obat intravena sampai mendapatkan efeknya yaitu
sekitar 30-60 detik.
2. Tujuan
a. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat
b. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
c. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang besar
3. Kontra indikasi
a. Inflamasi atau infeksi di lokasi injeksi intravena.
b. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini
akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri – vena (A – V
shunt) pada tindakan hemodaliasis (cuci darah).
c. Obat – obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh darah
vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembulah vena
di tungkai dan kaki)
3. Prosedur Perawatan Luka
A. PERSIAPAN ALAT
1. Bak instrumen
2. Aquabides
3. disposibel spuit sesuai kebutuhan
4. Alkohol Swab
5. Obat yang dibutuhkan
6. Torniquet
7. Bengkok
8. Sarung tangan
9. Pengalas

B. PERSIAPAN PASIEN
1. Lakukan tindakan dengan 5 S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan,
Santun)
2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
3. Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
4. Jelaskan prosedur tindakan
5. Minta persetujuan

C. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Jaga privasi klien dengan memasang sketsel atau sampiran
2. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
D. PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Alat-alat didekatkan ke pasien
3. Pasang perlak dan pengalas
4. Ambil obat sesuai order, jika obat perlu dilarutkan maka larutkan
terlebih dahulu, aspirasi masukkan dalam spuit. (yakinkan tidak ada
udara sama sekali )
5. Tentukan lokasi yang akan di injeksi dan lakukan desinfeksi
dengan alkohol swab dari dalam keluar.
6. pasang torniquet pada bagian atas daerah yang akan di suntik
7. beritahu pasien ketika akan di injeksi
8. tarik permukaan kulit ke arah bawah, tusukkan jarum di atas vena
dengan sudut 15º (lubang jarum menghadap ke atas), kemudian jika
keluar darah dalam spuit lepas torniquet dan masukkan obat pelan-
pelan sambil observasi respon pasien.
9. cabut jarum spuit jika obat sudah masuk semua, bekas tusukan
jarum ditekan dengan alkohol swab.
10. beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai.
11. Rapikan pasien
12. bereskan alat-alat
13. cuci tangan
E. EVALUASI
1. Dokumentasi tindakan
2. Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien

Anda mungkin juga menyukai