Anda di halaman 1dari 2

Willy Gusnanda

012.06.0021

Ibu Aena

PHBS DI SEKOLAH

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.

Menurut Pasal 2 Permenkes tersebut, PHBS digunakan sebagai acuan semua


pemangku kepentingan dalam rangka pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga, tatanan
institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, dan tatanan fasilitas
pelayanan kesehatan. Salah satu institusi pendidikan yang dimaksud Pasal 2 itu adalah
sekolah. Oleh karena dalam sekolah terjadi proses pendidikan, sangat tepat jika dinyatakan
PHBS merupakan hasil pembelajaran.

Pembelajaran menurut Pasal 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan definisi pembelajaran, konsep PHBS dan
penjelasan Pasal 2 Permenkes di atas, dapat disimpulkan untuk mewujudkan PHBS
diperlukan interaksi yang baik antara peserta didik dan pendidik. Secara nyata interaksi harus
dilangsungkan dalam kegiatan pembelajaran.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Ada
beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu
mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan
sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur
dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan
dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan dan membuang sampah pada tempatnya. Tujuh
indikator PHBS di sekolah ini harus diterapkan seluruh jajaran akademik, mulai dari guru
hingga kepada pelajar demi terwujudnya sekolah yang sehat.

Usaha-usaha dalam mewujudkan sekolah sehat dapat melalui peran UKS (Unit
Kesehatan Sekolah) yang ada di sekolah. Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah
pada praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Munculnya berbagai
penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah dasar (6-10 tahun), ternyata berkaitan
dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan
kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan dengan pendekatan UKS.

Pengurus UKS sendiri selain dari guru pembina UKS yaitu dari PMR (Palang Merah
Remaja) sebagai pelopor dan agen kesehatan di sekolah. Selain dilatih tentang pertolongan
pertama, di dalam ekstrakulikuler PMR juga terdapat materi promosi kesehatan guna
mengajak dan mempromosikan kesehatan salah satunya tentang pentingnya menerapkan
PHBS dalam beraktivias sehari-hari.

Kebiasaan jajan sembarangan, membuang sampah sembarangan, hingga ke


permasalahan sanitasi lingkungan adalah pr kita bersama sebagai penghuni ekosistem sekolah
dalam menanggulangi permasalahan kesehatan di sekolah melalui program UKS dengan tim
penggeraknya PMR untuk mewujudkan sekolah sehat yang penuh sarat dengan 9K, yaitu
kebersihan, kerapian, keindahan, kerindangan, ketertiban, keamanan, ketentraman,
kekeluargaan, dan ketaqwaan.

Anda mungkin juga menyukai