Bab I MKK
Bab I MKK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telinga adalah organ pegindraan dengan fungsi ganda dan kompleks yaitu fungsi
pendengaran dan fungsi keseimbangan (Hermanto, 2010). Rentang frekuensi yang paling
penting untuk memahami suatu percakapan adalah sekitar 250 hingga 3000 Hz.
Gangguan pendengaran (tuli) dimiliki kemungkinan terjadi pada setiap orang. Terdapat
(Tuli konduksi) dimana getaran suara tidak dapat mencapai telinga dalam dan penurunan
pendengaran syaraf (Tuli sensorineural) dimana suara mencapai telinga dalam namun
tidak ada sinyal listrik yang dikirim ke otak (Cameron, 2006). Tingkat penurunan
diantaranya yaitu tes bisik, tes garputala, tes audiometri (Miyoso, 1985).
Audiometri berasal dari kata audire dan metrios yang berarti mendengar dan
mengukur (uji pendengaran). Pengertian audiometri yang lain adalah suatu system uji
pendengaran yang menggunakan alat listrik yang dapat menghasilkan bunyi nada – nada
murni dari berbagai frekuensi 250, 500, 1000, 2000, 4000, 8000 (Dullah, 2009).
rangkaian digital yang dapat menghasilkan nada murni dari berbagai frekuensi dan taraf
1. Untuk mengetahui intensitas ketulian monaural pada telinga kanan dan kiri.
C. Manfaat
1. Bagi praktikum
a. Dapat mengetahui intensitas ketulian monaural pada telinga kanan dan kiri.
bermutu, memiliki daya saing, dan memiliki etos kerja yang tinggi.
b. Dapat menambah referensi dan kepustakaan oleh Program Studi D3 Hiperkes dan
Keselamatan Kerja.