Anda di halaman 1dari 3

TEKNOLOGI PASCA PANEN

PENGELOLAAN PASCA PANEN HARI INI


DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Nama : Nur Alisah


Lokal : A1
NPM : 1740201031

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2019
Rabu, 20/03/19
Soal :
Bagaimana pengelolaan pasca panen hari ini di Indonesia.
Jawab :
Sebelum kita membahas mengenai pengelolaan pasca panen di Indosesia saat
ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu pasca panen. Adapun pengertian
dari pasca panen yaitu kegiatan yang dilakukan terhadap suatu komoditi hasil dari
pertanian, yang dilakukan segera setelah komoditi tersebut dipanen. Adapun alasan
mengapa pasca panen penting dilakukan hal ini dikarenakan komoditas pangan masih
merupakan komoditas penting dalam kehidupan masyarakat, komoditas pangan tidak
hanya berupa padi saja tapi mencakup bahan-bahan lainnya, beberapa teknologi
penanganan pasca panen komoditi pangan telah banyak dilakukan oleh masyarakat,
swasembada pangan sulit untuk dicapai tanpa adanya penangan pasca penen yang
baik, dan penanganan pasca panen memiliki nilai ekonomi dan dampak sosila yang
sangat luas sehingga mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun
negara.
Adapun pengelolaan pasca panen yang terjadi saat ini diindonesia, khususnya
pada penanganan pasca panen kakao bisa dikatakan telah berjalan dengan baik.
Tetapi, untuk dapat dipasarkan secara global, dan bersaing dengan biji kakao dari
negara lain maka diperlukan peningkatan-peningkatan baik dari segi mutu maupun
teknologi dalam pengelolaan pasca panen biji kakao. Terutama dalam proses
fermentasi, dimana dalam proses ini diperlukan alat yang dapat melakukan fermentasi
dengan cepat. Karena dikatakan bahwa biji kakao yang diperbolehkan untuk diperjual
belikan adalah biji kakao yang telah difermentasi dan memenuhi persyaratan SNI.
Selain hal tersebut, mutu juga menjadi salah satu masalah dalam pengelolaan
pasca panen di Indonseia. Dimana hal ini disebabkan karena adanya kotoran seperti
cangkang, patahan ranting halus, serta butiran halus tanah dan batu yang menjadikan
kelas mutu biji kakao di Indonesia mengalami penurunan. Selain masalah mutu, biji
kakao di Indonesia juga megalami masalah terkait berbagai persyaratan keamanan
pangan, seperti persyaratan batas maksimum residu, pestisida dan logam berat.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka diperlukanlah penanganan-penanganan yang
intensif baik dari masyarakat maupun kementrian atau pemerintah. Hal ini dilakukan
selain untuk meningkatkan mutu serta nilai jual kakao, juga untuk mempertahankan
gelar Indonesia sebagai negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai
Gading dan Ghana.

Sumber :
Munarso, S Joni. 2016. Penanganan Pasca Panen Untuk Meningkatkan Mutu dan
Daya
Saing Komoditas Kakao. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai