Anda di halaman 1dari 12

TREND DAN ISU DALAM PENELITIAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
Christy Natalia Zai NIM: 1711025
Ermika Sari NIM: 1711052
Nisa Ericha Sitepu NIM: 1711126
Ismalia Ramadani NIM: 1711080
Nurul Ayu Kartika NIM: 1711137
Simelda K.a Telambanua NIM: 1711174

Pogram Studi Ilmu Keperawatan (S1)


Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
T.A 2019/ 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan limpahan serta rahmatNya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isu dan Trend dalam Penelitian
Keperaatan Komunitas“ dengan baik yang di susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Keperawatan Komunitas” jurusan Ilmu Keperawatan di Institute
Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami berterima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini yang telah membimbing, memotivasi penyusun
dalam pembelajaran. Kami menyadari bahwa sepenuhnya dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi kalimat maupun
penyusunannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan kekurangan dari
makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah turut serta dalam penyusunan
makalah, dan semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat serta
pembelajaran bagi kita semua.

Lubuk Pakam, 01 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.2 Tujuan................................................................................................2

1.3 Manfaat..............................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................3

2.1 Pengertian Riset Keperawatan..........................................................3

2.2 Tren dan Isu Keperawatan Komunitas..............................................3

2.3 Pentingnya Riset dalam Keperawatan...............................................4

2.4 Paradigma Riset Keperawatan .........................................................5

2.5 Ruang Lingkup Riset Keperawatan...................................................5

2.6 Sejarah Riset Keperawatan................................................................6

2.7 Contoh Kasus....................................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................8

3.1 Kesimpulan........................................................................................8

3.2 Saran..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya


sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia
baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan
keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas
dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi
jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan.

Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend


dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu
Keperawatan Komunitas serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat dan mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua
kalangan yang berkompeten, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)


Nomor: 81/1995, yang menyebutkan bahwa layanan prima adalah layanan yang
memberikan kepuasan pelanggan, maka untuk menghadapai tuntutan masyarakat,
harapan Kepala Puskesmas serta mengacu pada visi Pemerintah Kabupaten
Klungkung tersebut diatas, Dinas Kesehatan merespon tuntutan dan harapan
masyarakat tersebut dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas melalui strategi “Puskesmas Idaman”, yaitu Puskesmas yang fokus
pada pelanggan, baik pelanggan internal mapun external.

1
2

1.2 Tujuan
 Mengidentifikasi trend dalam penelitian keperawatan komunitas di Indonesia
 Mengidentifikasi isu dalam penelitian keperawatan komunitas di Indonesia
 Mengetahui implikasi trend dan isu dalam penelitian keperawatan komunitas
perawat di Indonesia.

1.3 Manfaat
 Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu
dalam penelitian keperawatan komunitas di Indonesia
 Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas
 Mengetahui keterkaitan penelitian keperawatan komunitas dengan trend dan
isu yang berkembang dalam bidang kesehatan
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Riset Keperawatan

1. Riset (penelitian)
Adalah proses pencarian kebenaran yang belum terungkap secara
sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data)

2. Riset Keperawatan
Adalah proses pencarian kebenaran secara sistematis yang didesain untuk
meningkatkan pemahaman kita tentang isu-isu yang terkait dengan
keperawatan, antara lain praktik keperawatan, pendidikan keperawatan,
dan administrasi keperawatan.

2.2 Tren dan Isu Keperawatan Komunitas

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-


menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan
dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat
berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.

Keperawatan menetapkan diri dari ilmu sosial bidang lain karena focus
asuhan keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan
adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan
keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau
kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau
kesehatan.

Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat


praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara
terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim
asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya fokus asuhan
keperawatan.

Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek


dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi:

3
pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi
keperawatan professional menggambarkan tren dan praktik keperawatan.

2.3 Pentingnya Riset dalam Keperawatan

1. Evidence-based nursing
a. Proses pembuatan keputusan klinik menggunakan fakta riset terbaik,
keahlian klinik, pilihan klien, dalam kontek pemanfaatan sumber-
sumber yang tersedia (Amarsi, 2002, dalam Allender & Spradley,
2005)
b. Intervensi dalam pelayanan kesehatan yang didasarkan pada bukti dan
fakta terbaik berdasarkan temuan ilmiah (Shorten & Wallance 1997
dalam Stanhope & Lancaster, 2004)
c. Satu pendekatan yang dilakukan oleh perawat dengan menggunakan
literatur dan teknologi terbaru dalam memberikan pelayanan kepada
pasien (Kessenich, 1997)
d. Memperkuat dasar-dasar keilmuan yang nantinya akan menjadi
landasan dalam kegiatan praktik klinik, pendidikan, dan manajemen
keperawatan.
e. Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan melalui pemanfaatan
hasil penelitian ilmiah
f. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembiayaan pelayanan
keperawatan
g. Memahamin fenomena secara profesional sehingga dapat menyusun
perencanaan, memprediksi hasil, pengambilan keputusan, dan
meningkatka perilaku sehat klien.

2.4 Paradigma Riset Keperawatan

4
5

Informasi Tentang Klien

1. Riset Kuantitatif
Whether?
Apakah sebuah intervensi memiliki efek penyembuhan yang bermakna?
How Much?
Seberapa besar pengaruh faktor resiko tertentu terhadap kejadian atau
penyakit

2. Riset Kualitatif
Membutuhkan jawaban interpretatif guna menjelaskan fenomena sosial yang
abstrak dan tidak mudah diukur
Apa (What)?
Bagaimana (How)?
Mengapa (Why)?

2.5 Ruang Lingkup Riset Keperawatan


1. Keperawatan Medical Bedah
2. Keperawatan Maternitas
3. Keperawatan Anak
4. Keperawatan Jiwa
5. Keperawatan Gerontik
6. Keperawatan Keluarga
7. Keperawatan Komunitas
8. Manajemen Keperawatan
9. Pendidikan Keperawatan

2.6 Sejarah Riset Keperawatan


Tahap awal tahun : Nightingale sampai 1960an
6

1. Florence Nightingale => Laporan mengenai faktor-faktor yang


berdampak pada kesakitan dan kematian prajurit inggris selama perang
Crimean. Dipublikasikan dalam Note on Nursing (1859)
2. Tahun 1900 s/d 1940an => Pengembangan pendidikan tinggi keperawatan
3. Tahun 1950an => Jurnal Nursing Research terbit
4. Tahun 1963 => International Journalof Nursing Studies
5. Tahun 1969 => Canadian Journal of Nursing Reasearch
6. Penerbitan jurnal Keperawatan di Universitas Indonesia (akhir tahun
1990-an)
7. Di Dep Kes dukungan terhadap riset keperawatan melalui Riset
Pembinaan Tenaga Kesehatan (Risbinakes)
8. Sampai saat ini di Indonesia masih dalam fase stimulasi ( Membangkitkan
gairah riset keperawatan dalam aplikasinya dalam praktik keperawatan.
9. Mulai ada perhatian untuk mengaplikasikan temuan riset dalam praktik
keperawatan
10. Pengembangan lembaga penelitian yang berfokus pada perawatan klien di
AS tahun 1986 (Nasional Center for Nursing Research dibawah Natioan
Institutes of Health)
11. Penerbitan jurnal di tahun 1990an: Qualitative Health Research (1990),
Clinical nursing Research (1991) Clinical Effectiveness in Nursing (1996)

2.7 Contoh Kasus


7

“Kantong Transparan Sebagai Rahim Buatan untuk Bayi Prematur”

Kantong Transparan merupakan rahim buatan yang tengah dikembangkan


untuk mengoptimalkan perawatan bagi bayi yang lahir prematur. Seperti apa cara
kerjanya? Berbeda dengan inkubator konvensional, alat ini diupayakan untuk
mereplikasi kondisi di dalam rahim. Jadi di dalam kantong terdapat cairan yang
mirip dengan air ketuban yang mendukung nutrisi janin.
Di dalam kantong tersebut, bayi dimungkinkan tetap bernapas melalui tali
pusar yang terhubung ke mesin pertukaran gas di luar. Kondisi ini dibuat semirip
mungkin dengan kondisi janin saat berada di kandungan ibunya.
Dikutip dari Daily Mail, kondisi tersebut memungkinkan organ tubuh selama
periode kritis berkembang, yakni 23-28 pekan setelah pembuahan. Alat ini juga
bisa membantu mencegah infeksi paru-paru, masalah yang sering ditemukan pada
bayi yang lahir prematur. Alasannya, di dalam rahim buatan ini lebih mudah
dijaga kesterilannya.
Piranti ini baru diujicobakan pada janin domba. dr Alan Flake dari Rumah
Sakit Anak Philadelphia yang memimpin penelitian menyebut janin domba yang
ditempatkan dalam rahim buatan tersebut memiliki pertumbuhan yang normal.
Bahkan pematangan paru-paru dan otaknya juga normal.
Dalam percobaan, dikutip dari NPR, perangkat dan janin domba tersebut
ditempatkan di ruangan yang gelap dan hangat. Selain itu diperdengarkan pula
suara jantung induk domba. Pemantauan kondisi janin domba dipantau dengan
ultrasound. dr Flake berharap penelitian ini bisa berkembang sehingga bisa
diujikan pada bayi manusia yang lahir prematur.
Meski demikian, dr Flake mengatakan janin domba dan janin manusia
sangatlah berbeda misalnya domba tumbuh lebih cepat karena hanya butuh lima
bulan untuk berkembang secara penuh, sedangkan manusia butuh delapan bulan.
Selain itu, domba memiliki ukuran tiga kali lebih besar ketimbang bayi manusia.
Yang perlu dipertimbangkan juga, rencana pengujian pada manusia ini juga
menuai kekhawatiran terkait isu keetisan. Studi ini telah dipublikasikan di
JjurnalNatureCommunications.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

3.1 Kesimpulan
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara
terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim
asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan
keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.

3.2 Saran

Diharapkan kepada Mahasiswa-Mahasiswi Institut Kesehatan Medistra Lubuk


Pakam yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di masyarakat dapat mengetahui
Tren dan Isu Keperawatan Komunitas dan dapat memberikan pengetahuan
tersebut kepada masyarakat luas.

8
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986.


“Standards of Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.

American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing


Practice”. Washington DC: Author

Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI


Departemen RI.1998. “Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E,
pengembangan Program Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar”.

Anda mungkin juga menyukai