PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
ERMIKA SARI
NIM:17.11.052
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada
Pakam.
menghadapi kesulitan tetapi berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak yang
Lubuk Pakam
3. Kuat Sitepu, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
i
5. Iskandar Markus Sembiring, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku dosen pembimbing
6. Bukti tulus penulis kepada kedua orangtua Ayahanda Arianto dan Ibunda
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
Penulis,
ERMIKA SARI
NIM.17.11.052
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan baik, sehingga rentan terkena penyakit kronis, seperti penyakit rheumatoid
arthritis juga dapat terjadi pada semua golongan usia. Akan tetapi, lebih sering
peradangan kronis pada sendi. Rheumatoid arthritis akibat reaksi autoimun dalam
belum jelas sampai sekarang, namun faktor keturunan berpengaruh atas timbulnya
keluhan sendi ini. Nyeri rheumatoid arthritis umumnya sering di tangan, sendi
siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut. Nyeri dan bengkak pada sendi dapat
berlangsung terus menerus dan semakin lama gejala keluhannya akan semakin
respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang
menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan synovial, terutama pada tangan,
kaki, dan lutut (Sakti, Muhlisin, 2019; Masruroh, Muhlisin, 2020). Sebagian besar
sifatnya yang seolah-olah tidak menimbulkan kematian, padahal rasa nyeri yang
(Nurwulan2017).
1
2
benar tentang Rematik di keluarga belum memuaskan (Siahaan et al., 2017). Oleh
karena itu, perlu mendapatkan perhatian yang serius karena penyakit ini
dalam kehidupan sehari- hari. Penelitian dari Mayo Clinic yang dilakukan di
arthritis mencapai 54.000 – 100.000 orang, sedangkan pria hanya 29.000 dari
Angka kejadian rheumatoid arthritis pada tahun 2016 yang disampaikan oleh
WHO adalah mencapai 20% dari penduduk dunia, 5-10% adalah mereka yang
berusia 5-20 tahun dan 20% adalah mereka yang berusia 55 tahun (Majdah,
pada tahun 2004 mencapai angka 2 juta jiwa, dengan angka perbandingan pasien
wanita tiga kali lipatnya dari laki-laki. Jumlah penderita Arthritis Rheumatoid di
sebanyak 45,59%. (Bawarodi & Malara 2017). Menurut Riskesdas (2018) jumlah
kesadaran dan salah pengertian tentang penyakit ini cukup tinggi. Keadaan inilah
arthritis.
3
yang didiagnosa dokter lebih tinggi perempuan (8,5%) dibanding dengan laki-laki
sendi biasa, sehingga mereka terlambat melakukan pengobatan. Salah satu faktor
pengetahuan dan informasi. Nyeri yang timbul seringkali membuat penderita takut
Oleh karena itu terapi utama yang difokuskan adalah untuk menangani nyeri ini
(Lahemma, 2019).
Akibat dari keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya
rheumatoid arthritis, tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada
mobilitas hingga terjadi hal yang paling ditakuti yaitu menimbulkan kecacatan
Penanganan nyeri pada rematik dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan
menghilangkan rasa nyeri. Metode yang digunakan untuk penghilang rasa nyeri
tersebut bukan pengganti obat- obatan tindakan ini mungkin dapat mempersingkat
episode nyeri dan dapat meminimalisir resiko terjadinya komplikasi. Karena efek
ini sama dengan metode terapi pijat yang menggunakan terapi gate kontrol. Ada
mendekatkan botol ke kedua sendi yang sakit dan bisa juga dengan berjemur di
aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri, panas
Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan mereleksasikan otot-
sangat sederhana seperti dengan kompres serai hangat. Cara ini merupakan
alternatif yang dapat dilakukan secara mandiri dan mempunyai resiko yang
5
rendah. Dalam buku herbal Indonesia disebutkan bahwa khasiat tanaman serai
mengandung minyak atsiri yang memilki sifat kimiawi dan efek farmakalogi yaitu
rasa pedas dan bersifat hangat sebagai anti radang dan menghilangkan rasa sakit
yang bersifat analgesik serta melancarkan sirkulasi darah dan diindikasikan untuk
mengurangi nyeri sendi, nyeri otot, badan pegelinu dan sakit kepala. (Hidayat &
Napitupilu, 2015).
apakah ada pengaruh kompres hangat rebusan air serai terhadap penurunan
merbau.
Dari latar belakang masalah yang telah diutarakan diatas maka adapun
rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada pengaruh kompres hangat
rebusan air serai terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien rheumatoid
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi hal- hal berikut ini :
rebusan air serai dalam upaya menurunkan nyeri pada penderita rheumatoid
arthritis
air serai terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien rheumatoid arthritis.
Medistra Lubuk Pakam dan sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu dan
penelitian selanjutnya.
tentang pengaruh kompres hangat rebusan air serai terhadap penurunan intensitas