Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

KEGIATAN PENYULUHAN DAN INTERVENSI TERAPI YOGA


DENGAN KOMBINASI GERAKAN OPEN KINETIK CHAIN EXERCISE
MENGGUNAKAN MUSIC KERONCONG PADA PASIEN REMATOID
ARTHRITIS DAN ASAM URAT

OLEH :

A1 STYC 17

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM
2019
Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas


berkat rahmat dan inayah-Nya terutama rahmat kesehatan dan kesempatan
sehingga kami dapat menyusun Proposal kegiatan penyuluhan Keperawatan
Medical Bedah Sistem Musculosceletal. Terimakasih kami ucapkan kepada
pengajar mata kuliah Keperawatan Medical Bedah yang telah membimbing dalam
penyusunan laporan pertanggung jawaban ini.

Kami sebagai penyusun meyadari bahwa dalam laporan ini ini, terdapat
banyak hambatan yang dihadapi, namun dengan ketabahan dan kerja keras kami
serta dengan bantuan dari teman-teman sehingga Alhamdulillah segala sesuatu
dapat teratasi.

Kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan senang hati
dmi kesempurnaan makalah ini..

                                                    

Mataram, 1 Januari 2020

Penyusun,

A1 STYC 17

ii
Daftar isi

Halaman judul ......................................................................................................... i


Kata pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar isi .................................................................................................................
..............................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar belakang.............................................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................................... 3
C. Nama kegiatan............................................................................................. 3
D. Tema Kegiatan............................................................................................. 3
E. Waktu dan tempat pelaksanaan.................................................................... 3
F. Sasaran kegiatan.......................................................................................... 4
G. Susunan kepanitiaan.................................................................................... 4
H. Satuan acara penyuluhan (SAP).................................................................. 5
I. Susunan acara kegiatan................................................................................ 6
J. Penutup ....................................................................................................... 6
BAB II : REALISASI KEGIATAN........................................................................ 7
BAB III : REALISASI KEUANGAN..................................................................... 8
BAB IV : EVALUASI DAN LAMPIRAN............................................................. 9

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa tua merupakan masa yang dimana semua fungsi organ mulai
menurun. Berbagai masalah kesehatan atau penyakit mulai muncul termasuk
salah satu diantaranya adalah Rhematuid Arthritis, penyakit ini adalah suatu
penyakit auto imun di tandai dengan adanya sinovitis erosive simetrik yang
mengakibatkan munculnya gejala nyeri dan kaku pada sistem
muscuoscleletal. Diperkirakan penderita reumatik di dunia telah mencapai
335 juta jiwa. Angka ini akan terus meningkat dan pada tahun 2025
diperkirakan lebih dari 25% akan mengalami kondisi kelumpuhan akibat
kerusakan tulang dan penyakit sendi[ CITATION And16 \l 1057 ].
Selain itu penyakit yang umum juga terjadi pada masyarakat lansia adalah
goat arthritis, penyakit ini juga dikenal dengan penykit asam urat yaitu suatu
penykit yang disebabkan oleh undersekresi kristal monosodium urat di dalam
darah, akibatnya terjadi penimbunan atau deposit kristal MSU pada jaringan
yang akan menyebabkan gout arthritis (Lingga, 2012 dalam Angriani, Dewi,
& Novayelinda, 2018). Berdasarkan data world health organization (WHO,
2017 dalam Angriani, Dewi, & Novayelinda, 2018), prevalensi gout arthritis
di dunia sebanyak 34,2%. penyakit gout arthritis tidak hanya terjadi di negara
maju saja, tetapi peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah
satunya di Negara Indonesia (Kumar dan Lenert, 2016 dalam Angriani, Dewi,
& Novayelinda, 2018). prevalensi gout arthritis di indonesia semakin
mengalami peningkatan diantaranya pada tahun 2013 kejadian gout arthritis
sebesar 11,9% (Kemenkes RI, 2013 dalam Angriani, Dewi, & Novayelinda,
2018).
Rematoid arthtritis dan gout arthritis umumnya sering terjadi pada orang
dengan lanjut usia dan di Indonesia jumlah lanjut usia pada tahun 2006
sebanyak 19 juta jiwa, diperkirakan pada tahun 2010 akan mencapai 23,9 juta
jiwa, dan perkiraan pada tahun 2020 jumlah lanjut usia akan mencapai 28,8
juta jiwa (Dermawan, 2012 dalam Andriana, 2016). Dan prevalensi jumlah

1
penduduk lansia khususnya di NTB mencapai 257.589 jiwa[ CITATION Dat \l
1057 ]. Angka kejadian rheumatoid arthritis di Indonesia pada penduduk
dewasa (di atas 18 tahun) berkisar 0,1% hingga 0,3%. sehingga dapat
diperkirakan jumlah penderita rheumatoid arthritis di Indonesia mencapai
360.000 orang lebih, yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten provinsi di
Indonesia (Tunggal,2012 dalam Damanik, 2019). Sedangkan prevalensi gout
arthritis di indonesia pada tahun 2013 mencapai 11,9% (Kemenkes RI, 2013
dalam Angriani, Dewi, & Novayelinda, 2018).
Keluhan yang paling umum di rasakan oleh penderita rematoid artritis dan
gout aetritis biasanya muncul gejala-gejala keram dan nyeri pada persendian.
Berdasarkan penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008, Prevalensi nyeri
pada kasus peradangan sendi di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%
[ CITATION And16 \l 1057 ]. Untuk menghilangkan nyeri biasanya masyarakat
sangat bergantung pada obat-obatan, sebagaimana hasil observasi awal yang
di lakukan di dusun karang kates, desa mekar sari kecamatan narmada
kabupaten lombok barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang notabini
masayarakat sangat bergantung pada obat-obatan untuk menghilangkan nyeri
yang di rasakan. Terapi farmakologis atau obat-obatan yang di gunakan
adalah obat jenis non steroid dengan salah satu efek serius yang di akibatkan
dari obat ini yaitu perdarahan saluran cerna[ CITATION Pen \l 1057 ].
Sebagai solusi atas permasalahan di atas maka di perlukan pengenalan
dasar tentang rematoid artritis kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan
serta mengurangi frekwensi kekambuhan pada klien. selain itu pemberian
solusi terapi non farmakologis sebagai alternatif penanganan awal nyeri pada
rematoid artritis juga sangat penting untuk di lakukan untuk mengurangi
resiko terjadinya berbagai komplikasi sebagai akibat konsumsi obat anti
inflamsi non steroid yang terlalu sering. Berbagai jenis intervensi alternatif
bisa menjadi pilihan bagi masyarakat mulai dari terapi relaksasi yoga,
relaksasi music, latihan gerak aktif, dan terapi komplementer kompres air
hangat ataupun kombinasi dari beberapa solusi diatas.
Berdasarkan uraian tersebut, kami dari kelompok 2 mata kuliah
Keperawatan Medical Bedah Sistem Musculosceletal, berinisiatif untuk

2
melakukan pengabdian kepada masayarakat. Dengan melakukan kegiatan
penyuluhan dan intervensi terapi yoga dengan kombinasi gerakan open
kinetik chain exercise menggunakan music keroncong, serta mengajarkan
terapi nonfarmakologis sebagai alternatif pengobatan untuk mengurangi
iensistas gejala nyeri pada klien rematoid artritis.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan masayarakat serta kemampuan penanganan
awal gejala rematoid artritis dan gout arthritis
2. Tujuan khusus
a. Adanya peningkatan pengetahuan masayarakat tentang rematoid
artritis dan gout arthritis
b. masayarakat mampu membedakan antara rematoid artritis dengan
gout arthritis
c. masayarakat paham jenis-jenis makanan yang di hindari untuk
mencegah terjadinya rematoid artritis dan gout arthritis
d. masayarakat paham dan mampu menerapkan terapi non
farmakologis yang di ajarkan
C. Nama Kegiatan
Penyuluhan Dan intervensi Terapi Yoga Dengan Kombinasi Gerakan Open
Kinetik Chain Exercise Menggunakan Music Keroncong, dan kompres air
hangat sebagai alternatif pengobatan untuk mengurangi intensistas gejala
nyeri pada klien rematoid artritis dan Asam Urat

D. Tema Kegiatan
“Tetap Sehat, tampa Obat”

E. Waktu Dan Tempat Pelaksanan


Hari, Tanggal : Sabtu, 28 Desember 2019
Waktu : 08.00-12.00
Tempat : Dusun Karang Kates, Desa Mekar Sari, Kec. Narmada,
Kab. LOBAR

3
F. Sasaran Kegiatan
Masyarakat usia dewasa dan lansia yang di latar belakangi oleh banyaknya
keluhan masayarakat tentang pegal-pegal dan nyeri pada bagian persendian
sebagai salah satu gejala rematoid artritis dan gout arthritis, serta
kebergantungan masayarakat terhadap terapi farmakologis untuk
mengurangi gejala nyeri yang di rasakan sehingga beresiko terjadinya
berbagai komplikasi sebagai efek samping pengobatan jangka panjang.

G. Susunan Kepanitiaan
Dosen pengampu mata
kuliah Keperawatan
Medikal Bedah : Istianah. Ners.,M.Kep
Ketua Panitia : M. Abdul Hamid Zubair
Sekertaris : Lestari Novianti
Bendahara : Huswatun Hasanah
 Dev. Acara
Co : Diyah Ahadyatunnisa
Anggota :
1. Belia Kusuma Ningsih
2. Ckristy Diana Darmayani
3. M. Busyairi Putra
 Dev. Perlengkapan
Co: I putu jaya
Anggota :
1. Zulkarnaen Lubis
2. Agus Setia Budi
3. Iwan Susanto
4. Baihaki
5. I Made Margita
 Dev. Konsumsi
Co: Luluk Yuniani
Anggota :

4
1. Erni Fori
2. Baiq Ita Fitriana
3. Dewi Susanti
4. Ani Candra Lestari
 Dev. Pubdekdok
Co: Dina Islamiyati
Anggota :
1. Fauziah
2. Eti Junia Astuti
3. Esy Riskayana Putri
 Dev. Humas
co : Arian Dani
Anggota :
1. Lidya Sri Wardani
2. Annisa Yuliana Pratiwi
3. Ashadi

H. SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Pemberian edukasi tentang rematoid artritis dan gout arthritis
terapi non farmakologis untuk menangani gejala nyeri pada
rematoid artritis

Sasaran : masyarakat usia dewasa dan lansia di dusun karang kates,


desa mekar sari kec. Narmada, Kab.LOBAR

Tempat : Dirumah Kediaman H.Jumahir

Hari/tanggal :

Waktu : 08.00-11.00 WITA

Penyuluhan : Kls A1 Tkt III Smester V

5
1. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan masyarakat memiliki
pengetahuan dasar seta mampu membedakan antara rematoid artritis
dengan gout arthtritis, serta mampu menerapkan intervensi
nonfarmakologis untuk mengurangi gejala nyeri.
2. Metode
penyuluhan tentang rematoid artritis
simulasi terapi non farmakologis untuk menangani gejala nyeri
pemeriksaan cek asam urat
3. Media
1. power point (slide show)
2. alat simulasi terapi non farmakologis penanganan nyeri
3. alat pemeriksaan asam urat
4. Susunan acara Kegiatan (Terlampir)

I. Penutup
Demikian yang dapat disampaikan semoga proposal kegiatan ini
bermanfaat.

6
BAB II

REALISASI KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh mahasiswa


tingkat III semester V kls A1, STIKES YARSI Mataram yang
dilaksanakan di wilayah Dusun Karang Genteng, Desa Mekar Sari,
Kecamatan Narmada pada hari sabtu 28 Desember 2019. Dimana kegiatan
pertama persiapan lokasi, sarana dan prasarana pada jam 07.00-08.30,
selanjutnya kegiatan pembukaan dimulai dari memberi salam dan
menjelaskan tujuan dari kegiatan pada jam 09.00-09.15, setelah
pembukaan dilanjutkan dengan Pre test dan pengecekan tekanan darah
sebelum terapi pada jam 09.16-09.40, setelah itu kegiatan terapi yoga yaitu
Terapi Yoga Dengan Kombinasi Gerakan Open Kinetic Chain Exercise
menggunakan Music Keroncong untuk Mengurangi Tensitas Nyeri pada
Persendian dimulai pada jam 09.40-10.00, setelah terapi yoga kemudian di
lanjutkan dengan penyampaian materi oleh Nur Imanisa pada jam 10.00-
10.30 dengan penyampaian materi tentang Rematoid Atritis dan Gout
Arthritis, kemudian di lanjutkan dengan simulasi terapi non farmakologis
kompres hangat untuk menangani gejala nyeri pada lansia pada jam 10.30-
11.00. Setelah selesai kemudian dilanjutkan dengan Post test dan
pengecekan tekanan darah beserta penutup dan dokumentasi pada jam
11.00-11.15, kemudian kegiatan yang terakhir di lanjutkan dengan
Pemeriksaan Asam Urat geratis pada jam 11.15-selsai.

7
BAB III
REALISASI KEUANGAN
 
N pengeluaran harga satuan kuantitas jumlah
o
  spanduk Rp 65,000.00 1 Rp 65,000.00
  plakat Rp 65,000.00 1 Rp 65,000.00
  konsumsi Rp 180,000.00 1 Rp 180,000.00
  kotak jajan Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
  Stik Rp 105,000.00 2 Rp 210,000.00
  safety bok Rp 25,000.00 1 Rp 25,000.00
  Liplet Rp 3,000.00 40 Rp 120,000.00
  air mineral Rp 20,000.00 2 Rp 40,000.00
  stik tambahan Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
  laudry handuk Rp 5,000.00 1 Rp 5,000.00
  Total Rp 770,000.00
  pemasukan
  mahasiswa kls a1 Rp 20,000.00 44 Rp 880,000.00
  dosen Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00
  Total Rp 980,000.00
  sisa uang Rp 210,000.00

8
BAB IV
EVALUASI DAN LAMPIRAN

A. Evaluasi kegiatan
1. Evaluasi kendala kegiatan
Kegiatan penyuluhan di laksanakan pada tanggal 28desember 2019 di
lingkungan desa mekar sari narmada terdapat beberapa kendala seperti
peserta datang kurang tepat waktu, dan kurangnya peserta yang pada
awalnya di targetkan 50 peserta menjadi 43 peserta di karenakan
kurangnya komunkasi dan publikasi kegiatan ke masyarakat setempat.
Selain itu juga alat-alat untuk pemeriksaan kesehatan banyak yang error
sehingga pemeriksaan kesehatan memakan waktu yang lama dan pserta
menjadi menunggu terlalu lama untuk memeriksakan keluhannya dan
menjadi terkendala untuk sebagian peserta yang tidak kebagian dalam
pemerikasaan kesehatan.
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan berjalan dengan lancar meskipun terdapat berbagai kendala
yang muncul. Dari berbagai kendala yang muncul, tidaklah menjadi suatu
masalah yang cukup berarti bagi panitia untuk menjalankan kegiatan yang
sudah di rencanakan, sehingga alhamdulillah dengan izin allah SWT.
kegiatan pengabdian ke masyarakat oleh mahasiswa stikes yarsi mataram
berjalan lancar sesuai dengan yang telah di rencanakan.
3. Evaluasi hasil kegiatan
Berdasarkan hasil penilaian gambaran pengetahuan lansia di
lingkungan desa mekar sari kec. narmada terkait rematoid atrhitis, dapat di
simpulkan mengalami peningkatan setelah di lakukanya penyuluhan.
Penilaian ini di lakuakan berdasarkan hasil pree dan post test kepada lansia
tentang pengetahuanya terkait rematoid atrhitis dan asam urat. Peningkatan
pengetahuan lansia di lingkungan desa mekar sari meningkat dengan rata-
rata mencapai 20% dari 40% sebelum penyuluhan menjadi 60% setelah
penyuluhan, dengan jumlah peserta 43 orang.

Anda mungkin juga menyukai